Meski mengatakan tidak sakit tetapi Kiara terus mengusap lehernya yang juga terdapat kemerahan akibat tarikan kalung tersebut.
" Apa kau yakin?" tanya Kevin. Kiara langsung buru-buru berdiri.
Sebelum melangkah Kiara melihat ke arah Kevin yang masih duduk di lantai.
" Aku tidak sengaja melakukannya, aku salah masuk kamar, jadi anggap saja tidak ada yang terjadi," ucap Kiara dengan cepat.
" Argggggg," Kiara berteriak bingung sendiri, " Kenapa aku harus minta maaf," desisnya sambil memegang jari-jarinya. Merasa dirinya sangat bodoh.
" Begini! dalam hal ini aku yang di rugikan, walaupun aku yang salah, tapi aku yang di rugikan. Oke begini saja aku tidak akan marah, kau tidak perlu minta maaf," Kiara mengoceh pada Kevin dengan kalimat yang membingungngkan membuat Kevin menaikkan ke-2 alisnya heran melihat Kiara yang terus mengoceh.
" Tapi dengar, lupakan semuanya, begini saja anggap saja tidak ada yang terjadi, oke?" tanya Kiara memastikan. Kevin menganggukkan kepalanya sekali.
" Aisss, benar-benar sial, ini semua gara-gara Kak Rangga," desis nya kesal lalu mengangkat dressnya yang kembang dan pergi dengan cepat meninggalkan Kevin.
Semakin lama dengan Kevin bisa-bisa Kiara semakin ngaur bicaranya. Kepergian Kiara membuat Kevin mendengus dan terakhir tersenyum tipis.
" Aneh sekali," ujarnya tersenyum miring.
" Tuan," sahut Arya tiba-tiba datang berdiri di depan pintu. Arya kaget melihat Kevin yang terduduk di lantai.
" Tuan tidak apa-apa?" tanya Arya panik, membantu Kevin dengan mengulurkan tangannya . Tetapi Kevin sudah terlanjur berdiri dan kasian tangan Arya yang di anggurin.
**********
Akhirnya Kiara menemui kakanya dan Rangga langsung mendapat sambaran petir dari mulut Kiara.
" Pokokknya Kiara tidak mau," tolak Kiara setelah bersusah payah di bujuk Rangga.
" Ayolah Kiara pliss, Kiara kali ini aja bantu kakak, kamu juga sudah terlanjur mengganti pakaian, kamu juga sudah cantik gini, ayolah pliss," bujuk Rangga lagi memohon.
Kevin dan Arya keluar dari kamar itu, dan saat ingin pergi. Kevin melihat Kiara dan kakaknya yang sedang ribut. Hal itu membuat Kevin menghentikan langkahnya. Arya juga heran dan ikut menghentikan langkah juga.
" Aku sudah katakan aku tidak mau, maka tidak mau," tegas Kiara dengan yakin.
" Kiara fotografer itu yakin sama kamu, walau kakak tidak percaya juga kamu bisa melakukannya atau tidak, tapi lumayanlah bedak dan pakaian yang kamu pakai sangat mendukung," sahut Rangga, sudah membujuk Kiara tapi masih sempat-sempatnya usil sama Kiara.
" Issssss, aku memang cantik, tanpa pakaian ini dan make up ini," Sambar Kiara dengan suara keras dengan percaya dirinya.
Kevin mendengar hal itu mendengus senyum. Arya yang berdiri di sampingnya melihat Kevin yang senyum. Tidak pernah dia melihat hal itu sebelumnya.
" Apa tuan Kevin sedang tersenyum," batin Arya yang benar-benar kaget.
" Iya-iya oke, kakak mengakuinya, jadi mau ya, pemotretan sekali aja, plis bantu kakak," sahut Rangga melembutkan suaranya menggabungkan ke -2 tangannya memohon kepada Kiara.
" Aku sudah mengatakan tidak berarti tidak," Kiara tetap pada pendiriannya.
" Kiara, kamu tega sekali, kamu mau papa kenak masalah. Kiara ini untuk peresmian hotel. Kaka sudah tidak bisa mencari model. Jadi Pliss sekali ini saja demi kakak," sahut Rangga.
" Tidak," tegas Kiara.
" Demi papa," sahut Rangga membuat Kiara diam.
" Kakak yang mengambil tanggung jawab ini kenapa harus menyeret Kiara," sahut Kiara kesal.
" Kakak tidak punya pilihan, pliss lah, uangnya lumayan Kiara, bukannya kamu juga lagi nabung, kakak kasih gaji kakak 10 persen setiap bulan untuk kamu sebagai tambahnya," ucap Rangga berbagai cara melakukan apapun agar Kiara mau.
" 20%," tambah Rangga lagi. Kiara diam dengan wajah merengutnya. Benar-benar kakaknya membuatnya sial hari ini.
*************
Akhirnya Rangga berhasil membujuk Kiara. Kiara sudah berada di taman untuk melakukan pemotretan dengan pakaian yang iya pakai. 1 wanita memperbaiki riasanya.
Tetapi lihatlah wajah cantik itu terus merengut. Sementara Rangga terus memijat pundak adiknya dengan ke-2 tangannya alih-alih agar adiknya tidak berubah pikirin.
" Ishhhhh, sudah," desis Kiara menggeserkan pundaknya tidak ingin di sentuh Rangga.
" Baik nona cantik," sahut Rangga tersenyum lebar. Kiara menatapnya dengan horor benar-benar kakaknya bermuka dua.
" Oke, kita mulai," sahut sang fotografer.
Kiara pun akhirnya memulai pemotretran semua tim sudah siap. Kevin dan Arya juga melihat pemotretan berdiri di belakang orang yang melihat Kiara dari layar komputer.
Kevin terus melihat ke arah komputer, dia harus mengakui jika Kiara benar-benar cantik.
" Aku tidak menyangka Danu punya anak secantik itu," puji Arya yang juga melihat Kiara melakukan pemotretan seperti model frofesional.
" Dia memang beruntung, sudah punya anak pintar, cantik, tapi sayang sangat menyebalkan, tidak punya sopan santun sama orang yang lebih tua," lanjutnya lagi yang langsung di lihat Kevin seakan mengatakan berisik.
" Tidak tuan," sahut Arya mengunci mulutnya.
" Kiara lihat kemari," sahut sang fotografer.
Kiara mulai merasa tidak nyaman melakukan pemotretan, karena melihat Kevin. Apa lagi jika dia tidak mengingat kejadian tadi.
" Aisssssssss, ngapain dia di sini, apa dia sudah melupakannya, ahhhh, semoga saja sudah," batin Kiara yang gelisah terus di tatap Kevin.
Saat melakukan sesi foto. Danu menyempatkan ke lokasi mengecek pekerjaan anaknya. Danu langsung menghampiri tempat di mana di adakan sesi foto.
" Ternyata berjalan lancar," gumamnya menghampiri kerumunan.
Saat sampai di kerumunan betapa terkejutnya Danu melihat model yang di katakan Rangga adalah Kiara anaknya sendiri.
Danu berdiri di belang kang Rangga yang duduk di depan layar komputer. Sangking kagetnya Danu tidak menyadari ada Kevin yang berdiri di sampingnya.
" Rangga," tegur Danu dengan suara cepat. Rangga menoleh kebelakang dan melihat papanya.
" Papa," sahut Rangga.
" Apa yang kamu lakukan, kenapa Kiara yang jadi modelnya?" tanya Danu masih dengan wajah kaget.
" Pa, ceritanya panjang, model yang sebenarnya penerbangannya di cansel, jadi Rangga tidak punya pilihan lain. Fotografer menyarankan Kiara dan hasilnya juga bagus," jelas Rangga singkat.
" Tapi bukan berarti adik kamu juga, kamu tidak harus melibatkan dia, kamu taukan, menjadi model itu tidak gampang dan Kiara tidak tau menau dalam urusan itu," ucap Danu berbicara pelan-pelan sambil menekan suaranya. Dia tidak mungkin berbicara kuat mengingat tempat itu banyak orang.
" Papa tenang aja, Kiara hanya pemotretan, Rangga akan jagain dia, jadi aman," sahut Rangga mengerti ke khawatiran papanya.
Rangga juga tidak ingin melibatkan adiknya karena dia juga tau setiap menjadi model di perusahaan Lexus beberapa bos-bos dari perusahaan lain akan melirik-lirik model tersebut.
Rangga juga tidak ingin adiknya ikut-ikutan dalam hal itu. Dia meyakini hanya melakukan pemotretan saja. Tidak menjadi brand ambassador dari Lexus. Karena Kiara juga pasti tidak mau.
" Tetap saja kamu asal-asalan dalam belerja," sahut Danu kecewa dengan Rangga.
Kevin mendengar kan pembicaraan itu. Dia bisa melihat ke khawatiran papa Kiara terhadap Kiara.
" Oke selesai," sahut sang fotografer.
Kiara bernapas lega dan langsung menghampiri kakaknya yang juga ada papanya.
" Kiara kamu keren sekali," sang fotografer mengajukkan 2 jempolnya saat menghampiri kiara.
Tapi sayang Kiara tidak menganggapnya dan melanjutkan langkahnya melewati fotografer yang sok manis itu.
" Papa," ucap Kiara dengan suara mendayu dengan wajah lesu. Seakan marah kepada papanya.
" Kamu juga ngapain kemari?" tanya Danu.
" Aku di suruh ngantarkan bekal kak Rangga, tiba-tiba dibuat seperti ini. Selalu seperti ini, ini lagi, ini lagi. Kiara sudah bilang tidak mau, Lexus lagi, Lexus lagi, semua ngejebak, Clarissa ngejebak, dan sekarang papa dan kak Rangga, biar apa biara Kiara ujung-ujungnya di sini juga," ucap Kiara yang mengoceh.
Kiara seakan tidak peduli ada beberapa orang di sekitarnya dan mungkin pasti mendengar ocehannya walau tidak terlalu jelas. Tetapi Kevin mendengar jelas apa yang di katakan Kiara. Dia hanya melihat wanita itu sangat marah.
" Kiara, jangan menyalahkan papa, papa tidak tau masalah ini," sahut Rangga.
" Bohong, iss, kalian selalu seperti ini," sahut Kiara kesal menghentakkan heellsnya dan pergi dia benar-benar marah dan mengaggap dirinya di jebak.
Bersambung
Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.
Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.
Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya
Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments