Part 20 salah tingkah.

Meski mengatakan tidak sakit tetapi Kiara terus mengusap lehernya yang juga terdapat kemerahan akibat tarikan kalung tersebut.

" Apa kau yakin?" tanya Kevin. Kiara langsung buru-buru berdiri.

Sebelum melangkah Kiara melihat ke arah Kevin yang masih duduk di lantai.

" Aku tidak sengaja melakukannya, aku salah masuk kamar, jadi anggap saja tidak ada yang terjadi," ucap Kiara dengan cepat.

" Argggggg," Kiara berteriak bingung sendiri, " Kenapa aku harus minta maaf," desisnya sambil memegang jari-jarinya. Merasa dirinya sangat bodoh.

" Begini! dalam hal ini aku yang di rugikan, walaupun aku yang salah, tapi aku yang di rugikan. Oke begini saja aku tidak akan marah, kau tidak perlu minta maaf," Kiara mengoceh pada Kevin dengan kalimat yang membingungngkan membuat Kevin menaikkan ke-2 alisnya heran melihat Kiara yang terus mengoceh.

" Tapi dengar, lupakan semuanya, begini saja anggap saja tidak ada yang terjadi, oke?" tanya Kiara memastikan. Kevin menganggukkan kepalanya sekali.

" Aisss, benar-benar sial, ini semua gara-gara Kak Rangga," desis nya kesal lalu mengangkat dressnya yang kembang dan pergi dengan cepat meninggalkan Kevin.

Semakin lama dengan Kevin bisa-bisa Kiara semakin ngaur bicaranya. Kepergian Kiara membuat Kevin mendengus dan terakhir tersenyum tipis.

" Aneh sekali," ujarnya tersenyum miring.

" Tuan," sahut Arya tiba-tiba datang berdiri di depan pintu. Arya kaget melihat Kevin yang terduduk di lantai.

" Tuan tidak apa-apa?" tanya Arya panik, membantu Kevin dengan mengulurkan tangannya . Tetapi Kevin sudah terlanjur berdiri dan kasian tangan Arya yang di anggurin.

**********

Akhirnya Kiara menemui kakanya dan Rangga langsung mendapat sambaran petir dari mulut Kiara.

" Pokokknya Kiara tidak mau," tolak Kiara setelah bersusah payah di bujuk Rangga.

" Ayolah Kiara pliss, Kiara kali ini aja bantu kakak, kamu juga sudah terlanjur mengganti pakaian, kamu juga sudah cantik gini, ayolah pliss," bujuk Rangga lagi memohon.

Kevin dan Arya keluar dari kamar itu, dan saat ingin pergi. Kevin melihat Kiara dan kakaknya yang sedang ribut. Hal itu membuat Kevin menghentikan langkahnya. Arya juga heran dan ikut menghentikan langkah juga.

" Aku sudah katakan aku tidak mau, maka tidak mau," tegas Kiara dengan yakin.

" Kiara fotografer itu yakin sama kamu, walau kakak tidak percaya juga kamu bisa melakukannya atau tidak, tapi lumayanlah bedak dan pakaian yang kamu pakai sangat mendukung," sahut Rangga, sudah membujuk Kiara tapi masih sempat-sempatnya usil sama Kiara.

" Issssss, aku memang cantik, tanpa pakaian ini dan make up ini," Sambar Kiara dengan suara keras dengan percaya dirinya.

Kevin mendengar hal itu mendengus senyum. Arya yang berdiri di sampingnya melihat Kevin yang senyum. Tidak pernah dia melihat hal itu sebelumnya.

" Apa tuan Kevin sedang tersenyum," batin Arya yang benar-benar kaget.

" Iya-iya oke, kakak mengakuinya, jadi mau ya, pemotretan sekali aja, plis bantu kakak," sahut Rangga melembutkan suaranya menggabungkan ke -2 tangannya memohon kepada Kiara.

" Aku sudah mengatakan tidak berarti tidak," Kiara tetap pada pendiriannya.

" Kiara, kamu tega sekali, kamu mau papa kenak masalah. Kiara ini untuk peresmian hotel. Kaka sudah tidak bisa mencari model. Jadi Pliss sekali ini saja demi kakak," sahut Rangga.

" Tidak," tegas Kiara.

" Demi papa," sahut Rangga membuat Kiara diam.

" Kakak yang mengambil tanggung jawab ini kenapa harus menyeret Kiara," sahut Kiara kesal.

" Kakak tidak punya pilihan, pliss lah, uangnya lumayan Kiara, bukannya kamu juga lagi nabung, kakak kasih gaji kakak 10 persen setiap bulan untuk kamu sebagai tambahnya," ucap Rangga berbagai cara melakukan apapun agar Kiara mau.

" 20%," tambah Rangga lagi. Kiara diam dengan wajah merengutnya. Benar-benar kakaknya membuatnya sial hari ini.

*************

Akhirnya Rangga berhasil membujuk Kiara. Kiara sudah berada di taman untuk melakukan pemotretan dengan pakaian yang iya pakai. 1 wanita memperbaiki riasanya.

Tetapi lihatlah wajah cantik itu terus merengut. Sementara Rangga terus memijat pundak adiknya dengan ke-2 tangannya alih-alih agar adiknya tidak berubah pikirin.

" Ishhhhh, sudah," desis Kiara menggeserkan pundaknya tidak ingin di sentuh Rangga.

" Baik nona cantik," sahut Rangga tersenyum lebar. Kiara menatapnya dengan horor benar-benar kakaknya bermuka dua.

" Oke, kita mulai," sahut sang fotografer.

Kiara pun akhirnya memulai pemotretran semua tim sudah siap. Kevin dan Arya juga melihat pemotretan berdiri di belakang orang yang melihat Kiara dari layar komputer.

Kevin terus melihat ke arah komputer, dia harus mengakui jika Kiara benar-benar cantik.

" Aku tidak menyangka Danu punya anak secantik itu," puji Arya yang juga melihat Kiara melakukan pemotretan seperti model frofesional.

" Dia memang beruntung, sudah punya anak pintar, cantik, tapi sayang sangat menyebalkan, tidak punya sopan santun sama orang yang lebih tua," lanjutnya lagi yang langsung di lihat Kevin seakan mengatakan berisik.

" Tidak tuan," sahut Arya mengunci mulutnya.

" Kiara lihat kemari," sahut sang fotografer.

Kiara mulai merasa tidak nyaman melakukan pemotretan, karena melihat Kevin. Apa lagi jika dia tidak mengingat kejadian tadi.

" Aisssssssss, ngapain dia di sini, apa dia sudah melupakannya, ahhhh, semoga saja sudah," batin Kiara yang gelisah terus di tatap Kevin.

Saat melakukan sesi foto. Danu menyempatkan ke lokasi mengecek pekerjaan anaknya. Danu langsung menghampiri tempat di mana di adakan sesi foto.

" Ternyata berjalan lancar," gumamnya menghampiri kerumunan.

Saat sampai di kerumunan betapa terkejutnya Danu melihat model yang di katakan Rangga adalah Kiara anaknya sendiri.

Danu berdiri di belang kang Rangga yang duduk di depan layar komputer. Sangking kagetnya Danu tidak menyadari ada Kevin yang berdiri di sampingnya.

" Rangga," tegur Danu dengan suara cepat. Rangga menoleh kebelakang dan melihat papanya.

" Papa," sahut Rangga.

" Apa yang kamu lakukan, kenapa Kiara yang jadi modelnya?" tanya Danu masih dengan wajah kaget.

" Pa, ceritanya panjang, model yang sebenarnya penerbangannya di cansel, jadi Rangga tidak punya pilihan lain. Fotografer menyarankan Kiara dan hasilnya juga bagus," jelas Rangga singkat.

" Tapi bukan berarti adik kamu juga, kamu tidak harus melibatkan dia, kamu taukan, menjadi model itu tidak gampang dan Kiara tidak tau menau dalam urusan itu," ucap Danu berbicara pelan-pelan sambil menekan suaranya. Dia tidak mungkin berbicara kuat mengingat tempat itu banyak orang.

" Papa tenang aja, Kiara hanya pemotretan, Rangga akan jagain dia, jadi aman," sahut Rangga mengerti ke khawatiran papanya.

Rangga juga tidak ingin melibatkan adiknya karena dia juga tau setiap menjadi model di perusahaan Lexus beberapa bos-bos dari perusahaan lain akan melirik-lirik model tersebut.

Rangga juga tidak ingin adiknya ikut-ikutan dalam hal itu. Dia meyakini hanya melakukan pemotretan saja. Tidak menjadi brand ambassador dari Lexus. Karena Kiara juga pasti tidak mau.

" Tetap saja kamu asal-asalan dalam belerja," sahut Danu kecewa dengan Rangga.

Kevin mendengar kan pembicaraan itu. Dia bisa melihat ke khawatiran papa Kiara terhadap Kiara.

" Oke selesai," sahut sang fotografer.

Kiara bernapas lega dan langsung menghampiri kakaknya yang juga ada papanya.

" Kiara kamu keren sekali," sang fotografer mengajukkan 2 jempolnya saat menghampiri kiara.

Tapi sayang Kiara tidak menganggapnya dan melanjutkan langkahnya melewati fotografer yang sok manis itu.

" Papa," ucap Kiara dengan suara mendayu dengan wajah lesu. Seakan marah kepada papanya.

" Kamu juga ngapain kemari?" tanya Danu.

" Aku di suruh ngantarkan bekal kak Rangga, tiba-tiba dibuat seperti ini. Selalu seperti ini, ini lagi, ini lagi. Kiara sudah bilang tidak mau, Lexus lagi, Lexus lagi, semua ngejebak, Clarissa ngejebak, dan sekarang papa dan kak Rangga, biar apa biara Kiara ujung-ujungnya di sini juga," ucap Kiara yang mengoceh.

Kiara seakan tidak peduli ada beberapa orang di sekitarnya dan mungkin pasti mendengar ocehannya walau tidak terlalu jelas. Tetapi Kevin mendengar jelas apa yang di katakan Kiara. Dia hanya melihat wanita itu sangat marah.

" Kiara, jangan menyalahkan papa, papa tidak tau masalah ini," sahut Rangga.

" Bohong, iss, kalian selalu seperti ini," sahut Kiara kesal menghentakkan heellsnya dan pergi dia benar-benar marah dan mengaggap dirinya di jebak.

Bersambung

Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.

Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.

Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya

Terima kasih...

Episodes
1 Part 1 Kunjungan Aroma.
2 Part 2 Grup Lexus.
3 Part 3 Kultur
4 Part 4 Keusilan
5 Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6 Part 6 Pertemuan ke-2
7 Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8 Episode 8 kepulangan yang sial
9 Part 9 1 pesawat
10 Episode 10 Bersama Di pesawat.
11 Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12 Part 12 Mengetahui.
13 Episode 13 Membenci Lexus
14 Episode 14 Kiara
15 Part 15 Sarapan meneyebalkan
16 Part 16 bertemu kembali
17 Part 17 Pemberian Pertama
18 Part 18 Terjebak
19 Part 19 Hal yang tidak terduga.
20 Part 20 salah tingkah.
21 part 21 berharap melupakan.
22 Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23 Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24 Part 24 Pemberian ke-2.
25 part 25 bertemu
26 Episode 26
27 Part 27 Mengetes
28 Part 28 Bekerja Sama.
29 Part 29 peresmian Hotel Lexus
30 Part 30
31 Part 31 Setengah sadar
32 Part 32 tidak sadarkan diri.
33 Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34 Part 34 mengetahui sesuatu.
35 Part 35 Semakin mendekat
36 Part 36. Mendapat teguran
37 Part 37
38 Part 38 Membuat penasaran
39 Part 39 akhirnya bertemu.
40 Part 40 Hujan bersama.
41 Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42 Part 42 benar-benar marah
43 Part 43 Memojokkan
44 Part 44 Di Cegat.
45 Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46 Part 46 Kembali berduaan
47 Part 46 Pergi bersama.
48 Part 48 menonton bersama.
49 Part 49 Hampir ketahuan.
50 Part 50 Waktu bersama.
51 Part 51 Mencurigai Kevin
52 Part 52 pemakaman
53 Part 53 masuk rumah sakit
54 Part 54 Khawatir
55 Part 55 Melihat gebetan ujian
56 Part 56 Mulai cemburu
57 Part 57 Perasan yang aneh
58 Part 58 Rasa kagum yang terucap
59 Part 59 Mencoba bertanya
60 Part 60 Mawar putih
61 Part 61 Keracunan
62 Part 62 Kehilangan fokus
63 part 63 masa lalu
64 Part 64 persiapan Ke Paris.
65 Part 65 Mengatakan perasaan.
66 Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67 Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68 Part 68 Berangkat
69 Part 69 Insiden pesawat
70 Part 70 Mengungkap isi hati
71 Part 71 makan bersama
72 Part 72 Makan malam bersama
73 Part 73 teror
74 Part 74 Reunian.
75 Part 75 Pemberian
76 Part 76 Cemburu.
77 Part 77 mencarinya.
78 Part 78 Ciuman pertama
79 Part 79 mengajak pergi.
80 Part 80 Malu di depan Kevin.
81 Part 81 Cemburu
82 Part 82 mengajak ke Amerika
83 Part 83 otw Amerika.
84 Part 84 sampai
85 Part 85 1 kamar
86 Part 85 Membuatnya kaget
87 Part 87 jalan bersama
88 Part 88 Kiss
89 Eps 89 Saling meminta maaf
90 Part 90 wanita yang memeluknya
91 Part 91
92 Part 92 kepikiran
93 Part 93 Hal Yang berat.
94 Part 94 Masih menunggu telpon
95 Part 95 Hati yang harus terluka
96 Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97 Part 97 pertemuan di Restaurant.
98 Part 98 berakhirnya.
99 Part 99 Ketakutan.
100 Part 100 mencoba membujuk
101 Pary 101 hal mengejutkan.
102 Part 102 Hasil Tes medis.
103 Part 103 perbedaan status sosial
104 Part 104 melihat dengan mata kepala.
105 Part 105 Luapan Amara
106 Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107 Part 107 Tidak akan melepas
108 Part 108 Membawa
109 Part 108 mengungkap perasaan
110 Part 109. Masih ingin berduaan
111 Part. 110 peringatan
112 Part 111 Di Tegur.
113 Part. 112
114 Part 113 sarapan romantis.
115 Part 114 Kencan didalam mobil
116 Part 115 Mengetahui
117 Part 115 Terjebak.
118 Part 116 Sandy.
119 Part 117 memberi kenyamanan.
120 Part 118 Bertemu mertua.
121 Part 119 Makan bersama
122 Part 120 Sandy dan Clarissa.
123 Part 121. Melamar
124 Part 122 berpamitan.
125 Part 123 Bucin bersama.
126 Part I24.
127 Part. Mencoba menyelidiki
128 Part 126 saling merindukan.
129 Part.
130 Part 127.
131 Part 128
132 Part 129. Melepas Rindu.
133 Part 130 Masih melepas rindu.
134 Part 130. Sarapan pertama.
135 Part 131.
136 Part 132 Panas
137 Part 133 mengetahui.
138 Part 134 jujur
139 Part 135 bertemu.
140 Part 136. Obrolan Winata.
141 par 137 masalah yang banyak.
142 Part 138 undangan.
143 Part 139 nekat datang.
144 Part 140 kaget.
145 Pari 141 Menantang
146 Part 142 memilihnya
147 Part 143 memarahinya.
148 Part 144 membahas.
149 Part 145 Kebohongan Haria.
150 Part 146 Hukuman Haria.
151 Part 147 Memilihnya.
152 Part 148 Kebijakan orang tua
153 Part 149 meminta restu.
154 Part 150 Kendala.
155 Part 151 keputusan.
156 Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157 Part 157 sad.
158 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kunjungan Aroma.
2
Part 2 Grup Lexus.
3
Part 3 Kultur
4
Part 4 Keusilan
5
Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6
Part 6 Pertemuan ke-2
7
Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8
Episode 8 kepulangan yang sial
9
Part 9 1 pesawat
10
Episode 10 Bersama Di pesawat.
11
Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12
Part 12 Mengetahui.
13
Episode 13 Membenci Lexus
14
Episode 14 Kiara
15
Part 15 Sarapan meneyebalkan
16
Part 16 bertemu kembali
17
Part 17 Pemberian Pertama
18
Part 18 Terjebak
19
Part 19 Hal yang tidak terduga.
20
Part 20 salah tingkah.
21
part 21 berharap melupakan.
22
Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23
Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24
Part 24 Pemberian ke-2.
25
part 25 bertemu
26
Episode 26
27
Part 27 Mengetes
28
Part 28 Bekerja Sama.
29
Part 29 peresmian Hotel Lexus
30
Part 30
31
Part 31 Setengah sadar
32
Part 32 tidak sadarkan diri.
33
Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34
Part 34 mengetahui sesuatu.
35
Part 35 Semakin mendekat
36
Part 36. Mendapat teguran
37
Part 37
38
Part 38 Membuat penasaran
39
Part 39 akhirnya bertemu.
40
Part 40 Hujan bersama.
41
Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42
Part 42 benar-benar marah
43
Part 43 Memojokkan
44
Part 44 Di Cegat.
45
Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46
Part 46 Kembali berduaan
47
Part 46 Pergi bersama.
48
Part 48 menonton bersama.
49
Part 49 Hampir ketahuan.
50
Part 50 Waktu bersama.
51
Part 51 Mencurigai Kevin
52
Part 52 pemakaman
53
Part 53 masuk rumah sakit
54
Part 54 Khawatir
55
Part 55 Melihat gebetan ujian
56
Part 56 Mulai cemburu
57
Part 57 Perasan yang aneh
58
Part 58 Rasa kagum yang terucap
59
Part 59 Mencoba bertanya
60
Part 60 Mawar putih
61
Part 61 Keracunan
62
Part 62 Kehilangan fokus
63
part 63 masa lalu
64
Part 64 persiapan Ke Paris.
65
Part 65 Mengatakan perasaan.
66
Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67
Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68
Part 68 Berangkat
69
Part 69 Insiden pesawat
70
Part 70 Mengungkap isi hati
71
Part 71 makan bersama
72
Part 72 Makan malam bersama
73
Part 73 teror
74
Part 74 Reunian.
75
Part 75 Pemberian
76
Part 76 Cemburu.
77
Part 77 mencarinya.
78
Part 78 Ciuman pertama
79
Part 79 mengajak pergi.
80
Part 80 Malu di depan Kevin.
81
Part 81 Cemburu
82
Part 82 mengajak ke Amerika
83
Part 83 otw Amerika.
84
Part 84 sampai
85
Part 85 1 kamar
86
Part 85 Membuatnya kaget
87
Part 87 jalan bersama
88
Part 88 Kiss
89
Eps 89 Saling meminta maaf
90
Part 90 wanita yang memeluknya
91
Part 91
92
Part 92 kepikiran
93
Part 93 Hal Yang berat.
94
Part 94 Masih menunggu telpon
95
Part 95 Hati yang harus terluka
96
Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97
Part 97 pertemuan di Restaurant.
98
Part 98 berakhirnya.
99
Part 99 Ketakutan.
100
Part 100 mencoba membujuk
101
Pary 101 hal mengejutkan.
102
Part 102 Hasil Tes medis.
103
Part 103 perbedaan status sosial
104
Part 104 melihat dengan mata kepala.
105
Part 105 Luapan Amara
106
Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107
Part 107 Tidak akan melepas
108
Part 108 Membawa
109
Part 108 mengungkap perasaan
110
Part 109. Masih ingin berduaan
111
Part. 110 peringatan
112
Part 111 Di Tegur.
113
Part. 112
114
Part 113 sarapan romantis.
115
Part 114 Kencan didalam mobil
116
Part 115 Mengetahui
117
Part 115 Terjebak.
118
Part 116 Sandy.
119
Part 117 memberi kenyamanan.
120
Part 118 Bertemu mertua.
121
Part 119 Makan bersama
122
Part 120 Sandy dan Clarissa.
123
Part 121. Melamar
124
Part 122 berpamitan.
125
Part 123 Bucin bersama.
126
Part I24.
127
Part. Mencoba menyelidiki
128
Part 126 saling merindukan.
129
Part.
130
Part 127.
131
Part 128
132
Part 129. Melepas Rindu.
133
Part 130 Masih melepas rindu.
134
Part 130. Sarapan pertama.
135
Part 131.
136
Part 132 Panas
137
Part 133 mengetahui.
138
Part 134 jujur
139
Part 135 bertemu.
140
Part 136. Obrolan Winata.
141
par 137 masalah yang banyak.
142
Part 138 undangan.
143
Part 139 nekat datang.
144
Part 140 kaget.
145
Pari 141 Menantang
146
Part 142 memilihnya
147
Part 143 memarahinya.
148
Part 144 membahas.
149
Part 145 Kebohongan Haria.
150
Part 146 Hukuman Haria.
151
Part 147 Memilihnya.
152
Part 148 Kebijakan orang tua
153
Part 149 meminta restu.
154
Part 150 Kendala.
155
Part 151 keputusan.
156
Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157
Part 157 sad.
158
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!