Part 19 Hal yang tidak terduga.

Ruang make up.

Tidak tau apa yang terjadi ke-2 wanita itu membawa Kiara ke dalam ruang ganti. Kiara pakaiannya dengan dress berwarna kuning memanjang dengan selayar yang berbiku- biku di tambah di bagian pinggangnya di beri belt yang besar sehingga menampilkan tubuh indah Kiara.

Dress yang di pakainya sangat terbuka. Sehingga menampilkan bahu dan dadanya yang indah. Di bagian lehernya di pasangkan aksesoris yang menambah kecantikannya.

Salah satu wanita yang tadi membawa Kiara kedalam ruangan meke-up juga sudah memberi polesan make up sehingga penampilan Kiara semakin cantik.

" Apa model," pekik Kiara yang duduk di depan cermin.

Kiara sangat terkejut mendengar jawaban itu setelah bertanya ke pada wanita yang sedari tadi merias wajahnya.

Dia juga sangat bodoh malah menurut saja sewaktu di suruh ganti baju dan membiarkan wanita itu mengacak-acak wajah dan rambutnya.

Karena Kiara memang tipe wanita yang tidak bisa di desak. Jadi semua terjadi begitu saja tanpa mengetahui lebih awal.

" Iya nona pemotretannya sebentar lagi, makanya harus buru-buru, soalnya pimpinan juga sudah tiba," sahut wanita tersebut terus memberi polesan makeup di wajah Kiara.

" Aku tidak mau," Kiara langsung berdiri dengan wajahnya yang kesal. Bisa-bisanya dia terjebak menjadi model untuk Lexus.

" Nona mau kemana?" tanya wanita itu panik.

" Aku bukan model di sini, dan aku tidak akan mau menjadi model untuk pekerjaan kalian," tegas Kiara

" Kak Rangga," teriaknya langsung pergi. Dengan langkah yang cepat.

Kiara terus berjalan dengan langkah yang cepat penuh kekesalan ingin menemui kakaknya yang seenaknya menjadikannya model.

Kiara berjalan dengan ke-2 tangannya mengangkat dressnya yang panjang dan mengembang belum lagi heels yang di pakainya sangat tinggi.

Beberapa orang yang berpapasan dengannya, sangat takjub melihat kecantikan Kiara walau wajah Kiara seperti Monster yang kelaparan ingin menerjang mangsa.

Tetapi kata cantik terus terdengar dari orang yang melihatnya. Bahkan mereka menganggap hotel itu kedatangan bidadari.

" Di mana bedebah itu?" gerutunya kesal dengan kakaknya, " enak saja menjadikanku, model memang dia manager aktris apa, sejak kapan dia pindah profesi," Kiara terus bergerutu sambil terus mencari Kakak nya.

" Hey tunggu?" panggil Kiara pada Pria yang tadi sempat bicara dengannya yang masih terus memegang camera nya.

" Ini salah satu biang keroknya," batin Kiara kesal dengan Pria yang di hadapannya.

" Woww, this is beautiful," sahut Pria tersebut takjub dengan kecantikan Kiara

" Diam kau pikir aku apa," jawab Kiara ketus, " di mana kakakku?" tanya Kiara dengan melototkan matanya.

" Untuk apa mencarinya, kita sudah tidak punya waktu," ucap Pria tersebut mengetuk arloji tangannya dengan jarinya.

" Cepat katakan di mana kakakku," pekik Kiara yang benar-benar kesal.

" Dia di kamar 807 sebentar lagi turun, sebaiknya kau menunggu di taman saja, sebentar lagi pemotretan," jawab sang Pria tersebut mengingatkan kembali.

" Jangan harap aku mau," sahut Kiara ketus hampir ingin menelan pria itu. Tetapi dia langsung pergi.

" Wanita cantik memang seperti itu. Kemarahan meraka adalah kecantikan yang tersembunyi," ucapnya terus melihat punggung Kiara yang berjalan dengan buru-buru.

*********

" Iya pa, aku sudah berada di hotel, iya aku akan melihat bagaimana pemotretannya," jawab Kevin.

" Baik pa," Kevin menurunkan ponselnya dari telinganya dan memasukkan kedalam sakunya.

Setelah sampai hotel Kevin ingin kekamar mandi, Arya membawanya ke kamar 807 yang memang kamar yang bersih. Karena kamar yang lain masih dalam proses pembersihan.

Kevin mencuci tangannya di wastafel dan bercermin sebentar melihat penampilannya lalu ke luar dari kamar mandi.

*****

" Itu dia kamarnya, awas saja dia," desis Kiara yang sudah melihat nomor kamar yang tadi di katakan fotografer tersebut. Dengan langkah yang cepat di penuhi kekesalan Kiara menghampiri kamar tersebut.

Saat berada di depan pintu kamar. Kiara ingin memegang kenopi pintu untuk membukanya. Belum sempat Kiara melakukannya Kevin yang berada di dalam yang ingin keluar terlebih dahulu menarik kenopi pintu dan membuka pintu terlebih dahulu.

Kiara yang tidak siap akan hal itu kehilangan ke seimbangannya heelsnya yang tinggi menginjak ujung dressnya saat ingin melangkah.

" A-a-a-a-a-A," Kiara melotot saat ingin jatuh karena kaget. Kevin juga kaget melihat wanita yang ingin jatuh kedepannya. Karena sama-sama schok alhasil Kiara jatuh ketubuh Kevin. Kevin memegang lengan Kiara.

Tetapi Kevin yang tidak siap dengan tubuhnya akhirnya membawa tubuh Kiara jatuh bersamaan ke lantai. Kevin berbaring di lantai dan Kiara berada di atasnya menindihnya.

Kevin kaget dengan Kiara yang sudah menindihnya. Dan bukan hanya tubuh yang saling menindih tetapi bibir mereka juga saling menempel. Mata Kiara membulat sempurna. Saat menyadari bibirnya sudah tidak perawan lagi. Shock juga terlihat di wajah Kevin saat bibir Kiara sudah menempel.

Ruangan itu tampak senyap hanya ada suara debaran jantung yang saling memburu tidak Kevin dan Kiara ke-2 nya masih bertahan dengan keadaan masing-masing dan mata yang saling menatap dengan bibir yang masih menempel.

Kiarapun tersadar dan dengan cepat mengangkat kepalanya dan melepas bibirnya dari bibir Kevin. Sementara ke-2 telapak tangannya masih memegang dada Kevin.

" Apa yang kau lakukan?" tanya Kiara setelah melepas ciuman itu. Tetapi masih berada di atas Kevin dengan wajah yang masih shock.

" Aku, kenapa aku? jawab Kevin dengan santai.

" Berarti aku," sahut Kiara dengan polos. Kevin mengangguk.

" Kenapa aku bodoh sekali," gumamnya mengutuk dirinya. Masuk akal memang salahnya karena dia yang menindih tubuh Kevin.

" Issshhh," desis Kiara berusaha bangkit dari tubuh Kevin Kevin juga membantunya.

Saat ingin duduk, ternyata kalung asesoris tersangkut di kancing kemeja Kevin.

" Auhhhh," lirih Kiara saat lehernya tertarik kembali karena kalung tersebut. Kiara pun harus menunduk kembali agar tidak sakit.

Kevin mengangkat kepalanya dan melihat Kiara. Kiara melihat Kevin yang melihatnya dengan inti. Refles Kiara menutup bagian dadanya. Karena bagian dadanya yang terbuka. Dress yang digunakannya memang memperlihatkan bagian dadanya.

" Jangan melihatnya," pekik Kiara yang terus meyilangkan tangannya di dadanya.

" Aku tidak melihatnya," jawab Kevin cepat.

" Tapi kau matamu masih melihatnya," ucap Kiara lagi dengan keras.

" Tidak aku tidak melihatnya, aku hanya melihat kalungmu, yang tersangkut, biar aku bantu," sahut Kevin.

" Tidak perlu, biar aku saja, itu sama saja kau mencari kesempatan," sahut Kiara mengkerutkan keningnya masih menutup dadanya.

" Baiklah," jawab Kevin.

" Kalau begitu turunkan kepalamu," ucap Kiara melototkan matanya.

Kevin mengangguk dan kembali melentmtangkan kepalanya kelantai dan membiarkan Kiara kesulitan sendiri melepaskan kalung itu dari kancing bajunya.

Karena kesulitan wajah Kiara semakin dekat dengan Kevin. Karena kalau membuat jarak Kiara akan kesakitan pada lehernya. Tidak lepas mata Kevin untuk tidak memandang wajah cantik Kiara.

Baru kali ini dia melihat wajah itu sangat jelas. Bahkan hembusan napas Kiara meniup di wajahnya sangking dekatnya. Aroma tubuh Kiara yang terus membuatnya penasaran aroma yang pernah di temuinya beberapa tahun lalu.

Kevin tidak tau apa yang terjadi dengannya. Yang jelas jantungnya berdetak kencang tidak menentu dengan keberadaan Kiara.

" Kenapa susah sekali," Kiara terus mengoceh berusaha keras di atas tubuh Kevin melepas kalung itu. Sementara Kevin terus menikmati pandangannya pada wajah itu meski rambut Kiara mengusik matanya.

" Aneh," batin Kevin yang tidak mengerti tentang dirinya.

" Akhirnya," ucapnya merasa lega karena berhasil melepaskan kalung itu. Kiarapun bersusah payah duduk dan berhasil duduk di di samping Kevin. Sementara Kevin masih berbaring.

Setelah Kiara sudah duduk Kevin pun duduk, mereka duduk berlawan arah.

" Apa lehermu sakit?" tanya Kevin.

" Tidak," jawab Kiara gugup.

Bersambung

Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.

Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.

Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya

Terima kasih...

Episodes
1 Part 1 Kunjungan Aroma.
2 Part 2 Grup Lexus.
3 Part 3 Kultur
4 Part 4 Keusilan
5 Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6 Part 6 Pertemuan ke-2
7 Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8 Episode 8 kepulangan yang sial
9 Part 9 1 pesawat
10 Episode 10 Bersama Di pesawat.
11 Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12 Part 12 Mengetahui.
13 Episode 13 Membenci Lexus
14 Episode 14 Kiara
15 Part 15 Sarapan meneyebalkan
16 Part 16 bertemu kembali
17 Part 17 Pemberian Pertama
18 Part 18 Terjebak
19 Part 19 Hal yang tidak terduga.
20 Part 20 salah tingkah.
21 part 21 berharap melupakan.
22 Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23 Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24 Part 24 Pemberian ke-2.
25 part 25 bertemu
26 Episode 26
27 Part 27 Mengetes
28 Part 28 Bekerja Sama.
29 Part 29 peresmian Hotel Lexus
30 Part 30
31 Part 31 Setengah sadar
32 Part 32 tidak sadarkan diri.
33 Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34 Part 34 mengetahui sesuatu.
35 Part 35 Semakin mendekat
36 Part 36. Mendapat teguran
37 Part 37
38 Part 38 Membuat penasaran
39 Part 39 akhirnya bertemu.
40 Part 40 Hujan bersama.
41 Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42 Part 42 benar-benar marah
43 Part 43 Memojokkan
44 Part 44 Di Cegat.
45 Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46 Part 46 Kembali berduaan
47 Part 46 Pergi bersama.
48 Part 48 menonton bersama.
49 Part 49 Hampir ketahuan.
50 Part 50 Waktu bersama.
51 Part 51 Mencurigai Kevin
52 Part 52 pemakaman
53 Part 53 masuk rumah sakit
54 Part 54 Khawatir
55 Part 55 Melihat gebetan ujian
56 Part 56 Mulai cemburu
57 Part 57 Perasan yang aneh
58 Part 58 Rasa kagum yang terucap
59 Part 59 Mencoba bertanya
60 Part 60 Mawar putih
61 Part 61 Keracunan
62 Part 62 Kehilangan fokus
63 part 63 masa lalu
64 Part 64 persiapan Ke Paris.
65 Part 65 Mengatakan perasaan.
66 Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67 Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68 Part 68 Berangkat
69 Part 69 Insiden pesawat
70 Part 70 Mengungkap isi hati
71 Part 71 makan bersama
72 Part 72 Makan malam bersama
73 Part 73 teror
74 Part 74 Reunian.
75 Part 75 Pemberian
76 Part 76 Cemburu.
77 Part 77 mencarinya.
78 Part 78 Ciuman pertama
79 Part 79 mengajak pergi.
80 Part 80 Malu di depan Kevin.
81 Part 81 Cemburu
82 Part 82 mengajak ke Amerika
83 Part 83 otw Amerika.
84 Part 84 sampai
85 Part 85 1 kamar
86 Part 85 Membuatnya kaget
87 Part 87 jalan bersama
88 Part 88 Kiss
89 Eps 89 Saling meminta maaf
90 Part 90 wanita yang memeluknya
91 Part 91
92 Part 92 kepikiran
93 Part 93 Hal Yang berat.
94 Part 94 Masih menunggu telpon
95 Part 95 Hati yang harus terluka
96 Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97 Part 97 pertemuan di Restaurant.
98 Part 98 berakhirnya.
99 Part 99 Ketakutan.
100 Part 100 mencoba membujuk
101 Pary 101 hal mengejutkan.
102 Part 102 Hasil Tes medis.
103 Part 103 perbedaan status sosial
104 Part 104 melihat dengan mata kepala.
105 Part 105 Luapan Amara
106 Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107 Part 107 Tidak akan melepas
108 Part 108 Membawa
109 Part 108 mengungkap perasaan
110 Part 109. Masih ingin berduaan
111 Part. 110 peringatan
112 Part 111 Di Tegur.
113 Part. 112
114 Part 113 sarapan romantis.
115 Part 114 Kencan didalam mobil
116 Part 115 Mengetahui
117 Part 115 Terjebak.
118 Part 116 Sandy.
119 Part 117 memberi kenyamanan.
120 Part 118 Bertemu mertua.
121 Part 119 Makan bersama
122 Part 120 Sandy dan Clarissa.
123 Part 121. Melamar
124 Part 122 berpamitan.
125 Part 123 Bucin bersama.
126 Part I24.
127 Part. Mencoba menyelidiki
128 Part 126 saling merindukan.
129 Part.
130 Part 127.
131 Part 128
132 Part 129. Melepas Rindu.
133 Part 130 Masih melepas rindu.
134 Part 130. Sarapan pertama.
135 Part 131.
136 Part 132 Panas
137 Part 133 mengetahui.
138 Part 134 jujur
139 Part 135 bertemu.
140 Part 136. Obrolan Winata.
141 par 137 masalah yang banyak.
142 Part 138 undangan.
143 Part 139 nekat datang.
144 Part 140 kaget.
145 Pari 141 Menantang
146 Part 142 memilihnya
147 Part 143 memarahinya.
148 Part 144 membahas.
149 Part 145 Kebohongan Haria.
150 Part 146 Hukuman Haria.
151 Part 147 Memilihnya.
152 Part 148 Kebijakan orang tua
153 Part 149 meminta restu.
154 Part 150 Kendala.
155 Part 151 keputusan.
156 Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157 Part 157 sad.
158 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kunjungan Aroma.
2
Part 2 Grup Lexus.
3
Part 3 Kultur
4
Part 4 Keusilan
5
Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6
Part 6 Pertemuan ke-2
7
Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8
Episode 8 kepulangan yang sial
9
Part 9 1 pesawat
10
Episode 10 Bersama Di pesawat.
11
Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12
Part 12 Mengetahui.
13
Episode 13 Membenci Lexus
14
Episode 14 Kiara
15
Part 15 Sarapan meneyebalkan
16
Part 16 bertemu kembali
17
Part 17 Pemberian Pertama
18
Part 18 Terjebak
19
Part 19 Hal yang tidak terduga.
20
Part 20 salah tingkah.
21
part 21 berharap melupakan.
22
Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23
Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24
Part 24 Pemberian ke-2.
25
part 25 bertemu
26
Episode 26
27
Part 27 Mengetes
28
Part 28 Bekerja Sama.
29
Part 29 peresmian Hotel Lexus
30
Part 30
31
Part 31 Setengah sadar
32
Part 32 tidak sadarkan diri.
33
Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34
Part 34 mengetahui sesuatu.
35
Part 35 Semakin mendekat
36
Part 36. Mendapat teguran
37
Part 37
38
Part 38 Membuat penasaran
39
Part 39 akhirnya bertemu.
40
Part 40 Hujan bersama.
41
Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42
Part 42 benar-benar marah
43
Part 43 Memojokkan
44
Part 44 Di Cegat.
45
Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46
Part 46 Kembali berduaan
47
Part 46 Pergi bersama.
48
Part 48 menonton bersama.
49
Part 49 Hampir ketahuan.
50
Part 50 Waktu bersama.
51
Part 51 Mencurigai Kevin
52
Part 52 pemakaman
53
Part 53 masuk rumah sakit
54
Part 54 Khawatir
55
Part 55 Melihat gebetan ujian
56
Part 56 Mulai cemburu
57
Part 57 Perasan yang aneh
58
Part 58 Rasa kagum yang terucap
59
Part 59 Mencoba bertanya
60
Part 60 Mawar putih
61
Part 61 Keracunan
62
Part 62 Kehilangan fokus
63
part 63 masa lalu
64
Part 64 persiapan Ke Paris.
65
Part 65 Mengatakan perasaan.
66
Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67
Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68
Part 68 Berangkat
69
Part 69 Insiden pesawat
70
Part 70 Mengungkap isi hati
71
Part 71 makan bersama
72
Part 72 Makan malam bersama
73
Part 73 teror
74
Part 74 Reunian.
75
Part 75 Pemberian
76
Part 76 Cemburu.
77
Part 77 mencarinya.
78
Part 78 Ciuman pertama
79
Part 79 mengajak pergi.
80
Part 80 Malu di depan Kevin.
81
Part 81 Cemburu
82
Part 82 mengajak ke Amerika
83
Part 83 otw Amerika.
84
Part 84 sampai
85
Part 85 1 kamar
86
Part 85 Membuatnya kaget
87
Part 87 jalan bersama
88
Part 88 Kiss
89
Eps 89 Saling meminta maaf
90
Part 90 wanita yang memeluknya
91
Part 91
92
Part 92 kepikiran
93
Part 93 Hal Yang berat.
94
Part 94 Masih menunggu telpon
95
Part 95 Hati yang harus terluka
96
Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97
Part 97 pertemuan di Restaurant.
98
Part 98 berakhirnya.
99
Part 99 Ketakutan.
100
Part 100 mencoba membujuk
101
Pary 101 hal mengejutkan.
102
Part 102 Hasil Tes medis.
103
Part 103 perbedaan status sosial
104
Part 104 melihat dengan mata kepala.
105
Part 105 Luapan Amara
106
Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107
Part 107 Tidak akan melepas
108
Part 108 Membawa
109
Part 108 mengungkap perasaan
110
Part 109. Masih ingin berduaan
111
Part. 110 peringatan
112
Part 111 Di Tegur.
113
Part. 112
114
Part 113 sarapan romantis.
115
Part 114 Kencan didalam mobil
116
Part 115 Mengetahui
117
Part 115 Terjebak.
118
Part 116 Sandy.
119
Part 117 memberi kenyamanan.
120
Part 118 Bertemu mertua.
121
Part 119 Makan bersama
122
Part 120 Sandy dan Clarissa.
123
Part 121. Melamar
124
Part 122 berpamitan.
125
Part 123 Bucin bersama.
126
Part I24.
127
Part. Mencoba menyelidiki
128
Part 126 saling merindukan.
129
Part.
130
Part 127.
131
Part 128
132
Part 129. Melepas Rindu.
133
Part 130 Masih melepas rindu.
134
Part 130. Sarapan pertama.
135
Part 131.
136
Part 132 Panas
137
Part 133 mengetahui.
138
Part 134 jujur
139
Part 135 bertemu.
140
Part 136. Obrolan Winata.
141
par 137 masalah yang banyak.
142
Part 138 undangan.
143
Part 139 nekat datang.
144
Part 140 kaget.
145
Pari 141 Menantang
146
Part 142 memilihnya
147
Part 143 memarahinya.
148
Part 144 membahas.
149
Part 145 Kebohongan Haria.
150
Part 146 Hukuman Haria.
151
Part 147 Memilihnya.
152
Part 148 Kebijakan orang tua
153
Part 149 meminta restu.
154
Part 150 Kendala.
155
Part 151 keputusan.
156
Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157
Part 157 sad.
158
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!