Part 17 Pemberian Pertama

Saat Kiara sudah selesai curhat. Kiara pun berdiri bersamaan dengan Kevin yang juga berdiri.

Dan Kiara menyadari jika pria yang berziarah di samping kuburan kakeknya adalah Kevin orang yang tinggal di depan rumahnya. Kiara memang tidak melihat pria itu. Karena Kevin membelakanginya.

" Astaga, apa dia mendengarku tadi menjelek-jelekkan group Lexus?" batin Kiara dengan gugup melihat ke arah Kevin. Kevin juga melihatnya.

" Semoga saja pendengarannya sedang tidak bagus," batin Kiara berdoa yang buruk. Tersenyum tipis pada Pria itu sekedar menyapa.

Lalu Kiara buru-buru pergi karena salah tingkah di depan Pria yang merupakan pimpinan group yang di bencinya. Kevin hanya diam dan tidak bisa membalas senyuman tipis itu.

Karena senyumnya mahal. Lagi pula dia sudah tersenyum saat mendengar Kiara yang berbicara sendiri.

" Semoga saja dia tidak mendengarkan apa yang aku katakan," Tiara terus bergerutu sambil berjalan cepat-cepat. Dia hanya berdoa agar Kevin tidak mendengar ucapannya. Sangking buru-burunya Kiara kesandung batu dan jatuh.

" Auhhhhhh, lirih Kiara, saat 1 lututnya menyentuh tanah alhasil membuat lututnya memar.

" Aishhh, kenapa jadi seperti ini," lirihnya merasa perih dengan lututnya yang berdarah.

" Kau tidak apa-apa?" tanya Kevin yang berdiri di di samping Kiara. Perlahan Kiara mengangkat kepalanya dan melihat Pria yang bersuara itu adalah Kevin.

" Tidak aku, tidak apa-apa. Aku hanya buru-buru, jadi terjatuh," jawab Cherry sambil menahan rasa perih di lututnya.

" Tidak apa-apa dari mana ini jelas sangat sakit," batin Kiara berusaha tenang.

Cherry mencoba berdiri dan berjalan meninggalkan Kevin menahan rasa sakit. Dia tidak ingin berlama-lama di pemakaman itu.

" Tunggu!" cegah Kevin membuat langkah Cherry terhenti dan membalikkan badannya.

**************

Sekarang Cherry sudah duduk di salah satu kursi yang ada di pemakaman elit itu. Sementara Kevin berjongkok di bawahnya memberikan obat pada lutut Kiara.

Sebelumnya Kevin menelpon Arya untuk mengambilkan kotak P3K. Meski mengobati lutut Kiara dengan lembut. Kiara tetap merasa perih.

Tetapi tetap menahan sakit saat Kevin memberikan cairan yang membuat lutunya perihnya minta ampun.

" Apa dia sengaja melakukannya. Karena aku tadi menjelek-jelekkan Perusahaan nya," batin Kiara menuduh Kevin.

" Auhhhh," lirih Kiara sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya.

" Maaf," ucap Kevin mengangkat kepalanya melihat Kiara yang kesakitan.

" Apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?" tanya di dalam hatinya. Kiara merasa aneh melihat Kevin terus menerus.

" Apa masih sakit?" tanya Kevin mengangkat kepalanya melihat ke arah Kiara. Kiara yang ditanya tiba-tiba menjadi gugup.

" Ha! oh tidak, tidak lagi," jawab Kiara gugup. Kevin kembali mengobati Kiara dan sekarang sedang membuat perban di luka itu yang mungkin sudah menjadi akhir pengobatannya.

" Terima kasih," sahut Kiara tersenyum.

Kevin hanya mengangguk kan kepalanya sekali. Kiara pun berdiri sama dengan Kevin yang juga berdiri.

" Kalau begitu aku pergi dulu. terima kasih sekali lagi sudah membantuku," ucap Kiara menundukkan sedikit kepalanya sekedar memberi hormat. Kevin tidak merespon apa-apa sampai Kiara akhirnya pergi.

Kevin hanya melihat bagaimana Kiara berjalan, tanpa menoleh lagi ke kebelakang. Kevin mendengus kecil dengan ukiran senyum tipis di wajahnya.

***********

Setelah dari pemakaman Kiara pergi ketempat kerjanya di salah satu Restaurant. Dia memang harus bekerja keras agar punya tabungan dan bisa kuliah tahun depan. Dia juga ingin kuliah di Universitas yang jauh di atas lexus. Sekedar membuktikan bahwa dia mampu melakukan itu.

Setelah menunggu lama di halte bus. Akhirnya bus berhenti. Kiara menaiki bus dan mengambil posisi duduk di pinggir jendela. Kiara melihat lututnya yang sudah di obati oleh Kevin.

" Bukannya dia Pria yang kutemui di Paris. Iya dia Pria yang di lift itu," batinnya mengingat pertama kali bertemu Kevin. Kiara awalnya mengingat bertemu Kevin saat di pesawat. Tetapi ternyata dia mengingat Kevin Pria yang di temuinya di Paris.

" Ziva mengatakan dia adiknya kak Clarissa," batinnya lagi mengingat cerita Ziva belakangan ini.

" Ahhhhhh, sudahlah kenapa aku jadi memikirkannya," ucap Kiara tersenyum sendiri. Di kala Pria yang mengobatinya hinggap di pikirannya.

Di sisi lain Kevin berada di dalam mobilnya. Kevin sangat serius melihat ponselnya. Ternyata yang Kevin lihat adalah Kiara.

Entah mengapa dia tertarik membuka Google dan melihat Kiara. Kevin juga tertarik membaca artikel mengenai Kiara.

Melihat prestasi Kiara. Mungkin Kevin sangat salut melihat wanita memiliki tingkat kepintaran di atas rata.

Usia Kiara belum genap 19 tahun bahkan bisa di katakan Kiara baru 18 tahun. Tetapi dia sudah menempuh pendidikan universitas semester 5.

Mendengar cerita kakanya Kiara sengaja menurunkan nilainya agar keluar dari Lexus. Kakaknya juga sepertinya sangat berusaha agar Kiara bertahan di yayasan universitas yang di pimpinnya.

Tetapi hal yang membuat pertanyaan bagi Kevin kenapa Kiara sangat membenci Lexus. Mungkin Kevin bisa tersenyum lagi saat mengingat bagaimana Kiara yang curhat kepada kakeknya yang berada di samping almarhum mamanya.

*************

Restaurant.

Kiara sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian seragam Restauran tersebut. Kiara langsung mengambil tugas untuk melayani para tamu yang berkunjung ke Restaurant mereka.

Kiara sudah 2 hari bekerja di Restauran itu. Dia bekerja hanya sampai sampai jam 2 saja. Sisanya kiara juga bekerja serabutan yang lainnya untuk menambah penghasilannya.

Dia tidak ingin merepotkan ke-2 orang tuanya. Dia juga sudah membuka rekening tabungan agar bisa menabung untuk biaya kuliahnya tahun depan.

Kiara memang mati-mati agar bisa melanjutkan pendidikannya tanpa bantuan orang tuanya.

Arya membukakan pintu mobil untuk Kevin. Hari ini Kevin meeting dengan kiliennya di Restauran di dekat group Lexus. Restaurant yang ternyata tempat Kiara bekerja.

Dengan wibawanya Kevin memasuki Restaurant tersebut menemui Kliennya yang sudah menunggunya.

" Selamat siang Pak Kevin," sahut Pria dengan gagah mengulurkan tangannya.

" Selamat siang," jawab Kevin menjabat tangan itu.

Kevin pun duduk. Sementara Arya menunggu di luar. Meeting Kevin dan kliennya di mulai. Tiba-tiba pandangan Kevin fokus pada wanita yang menaruh makanan di atas meja pembeli.

Siapa lagi jika bukan Kiara. Memang belakangan ini takdir selalu mempertemukan Kiara dan Kevin.

Bertemu Kiara membuat Kevin tidak akan lepas melihatnya. Kevin memang merasa aneh dengan Kiara. Merasa jika sebelumnya pernah menemuinya.

Kiara yang mencatat menu yang di pesan pengunjung Restauran. Tiba-tiba matanya melihat ke arah depannya yang di mana ada Kevin yang duduk santai melihat dirinya.

Sementara orang yang berada di dekat Kevin asyik berbicara serius dengan menggerakkan tangannya. Memang tidak terdengar hanya Kevin yang bisa mendengarnya.

" Kenapa dia ada di sini?" Nayra bertanya dalam hatinya yang juga melihat Kevin.

Tetapi Kevin sudah mengalihkan pandangannya ke arah kliennya yang sedari tadi terus berbicara.

Akhirnya Kevin selesai juga rapat. Kevin dan kliennya saling berjabat tangan entahlah kerjasama terjalin atau tidak.

Tetapi keduanya mengakhiri dengan jabatan tangan. Setelah kepergian kliennya Kevin pun menyusul ke luar.

Arya yang melihat atasannya ke luar langsung cepat-cepat ke luar dari mobil. Membukakan pintu mobil. Sementara supir tetap pada duduknya.

Dia memang hanya khusus supir urusan buka membuka pintu mobil itu urusan Arya dan 2 bodyguard yang sering mengekor.

Ke-2 bodyguard itu saling berhadapan membungkukkan tubuhnya ketika Kevin melewati mereka. Sementara Arya sudah di depan pintu mobil yang terbuka.

" Hey, tunggu," panggil Kiara sedikit berteriak yang berlari menghampiri Kevin.

Tetapi ke-2 bodyguard itu langsung menghadangnya saat 2 langkah lagi ke hadapan Kevin.

Wajah Kiara langsung kesal. Saat 2 orang berbadan besar itu berada di depannya. Kiara menatap sinis bergantian Kepada 2 bodyguard itu.

" Kalian ini apa-apaan sih, nggak punya kerjaan banget," desis Kiara kesal dengan 2 bodynya tanpa exspresi itu.

" Biarkan! sahut Kevin.

Mendengar perintah atasannya 2 bodyguard itu menggeserkan tubuh mereka dan memberi jalan untuk Kiara. Kiara berdecak kesal dan berdiri di hadapan Kevin.

" Ini," ucap Kiara memberikan paperbag kecil yang berisi kotak makanan persegi panjang

" Ambillah, ini ucapan terima kasihku, karena kau telah mengobati lukaku," ucap Kiara masih menggantung makanan itu di tangannya karena Kevin belum mengambilnya.

Arya langsung mengambil alih menarik makanan itu. Tapi dengan sigap Kiara mengelakkan nya.

" Aku memberinya kepadanya bukan untukmu," sahut Kiara ketus.

Arya kesal dengan bocah yang jelas di kenalnya anak dari rekan kerjanya. Kiara juga mendapat tatapan sinis dari dua bodyguard tersebut.

" Kalian takut sekali aku meracuninya. Jangan menatapku seperti itu, mau aku congkel mata kalian," sahut Kiara lagi dengan mengarahkan 2 jarinya ke arah mata bodyguard yang menatapnya sinis.

Kiara memang tidak ada takutnya dengan orang-orang yang menyeramkan itu. Dan sepertinya Kiara juga punya dendam pribadi dengan 2 bodyguard itu dan Arya.

Karena Kiara mengingat mereka juga yang ingin kasar padanya sewaktu di depan lift. Karena hanya tidak sengaja bertabrakan dengan Kevin.

" Ambillah!" ujar Kiara meletakkan di tangan Kevin. Kevin hanya melihat makanan itu sudah berada di tangannya.

" Aku juga melihatmu tidak memakan makananmu, Bukannya ini sudah saatnya makan siang, jadi makan lah, tenang saja itu bukan makanan sisa atau makan gratisan itu makana yang kubeli dengan uangku, jadi aman," jelas Kiara meyakinkan, " aku juag tidak menaruh racun di makanan itu, seperti pikiran mereka ber-3," lanjut Kiara menyindir 3 orang yang mengesalkan itu.

" Dasar bocah ingusan," desis Arya kesal. 2 bodyguard yang merasa itu pun saling melihat.

Bersambung

Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.

Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.

Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya

Terima kasih...

Episodes
1 Part 1 Kunjungan Aroma.
2 Part 2 Grup Lexus.
3 Part 3 Kultur
4 Part 4 Keusilan
5 Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6 Part 6 Pertemuan ke-2
7 Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8 Episode 8 kepulangan yang sial
9 Part 9 1 pesawat
10 Episode 10 Bersama Di pesawat.
11 Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12 Part 12 Mengetahui.
13 Episode 13 Membenci Lexus
14 Episode 14 Kiara
15 Part 15 Sarapan meneyebalkan
16 Part 16 bertemu kembali
17 Part 17 Pemberian Pertama
18 Part 18 Terjebak
19 Part 19 Hal yang tidak terduga.
20 Part 20 salah tingkah.
21 part 21 berharap melupakan.
22 Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23 Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24 Part 24 Pemberian ke-2.
25 part 25 bertemu
26 Episode 26
27 Part 27 Mengetes
28 Part 28 Bekerja Sama.
29 Part 29 peresmian Hotel Lexus
30 Part 30
31 Part 31 Setengah sadar
32 Part 32 tidak sadarkan diri.
33 Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34 Part 34 mengetahui sesuatu.
35 Part 35 Semakin mendekat
36 Part 36. Mendapat teguran
37 Part 37
38 Part 38 Membuat penasaran
39 Part 39 akhirnya bertemu.
40 Part 40 Hujan bersama.
41 Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42 Part 42 benar-benar marah
43 Part 43 Memojokkan
44 Part 44 Di Cegat.
45 Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46 Part 46 Kembali berduaan
47 Part 46 Pergi bersama.
48 Part 48 menonton bersama.
49 Part 49 Hampir ketahuan.
50 Part 50 Waktu bersama.
51 Part 51 Mencurigai Kevin
52 Part 52 pemakaman
53 Part 53 masuk rumah sakit
54 Part 54 Khawatir
55 Part 55 Melihat gebetan ujian
56 Part 56 Mulai cemburu
57 Part 57 Perasan yang aneh
58 Part 58 Rasa kagum yang terucap
59 Part 59 Mencoba bertanya
60 Part 60 Mawar putih
61 Part 61 Keracunan
62 Part 62 Kehilangan fokus
63 part 63 masa lalu
64 Part 64 persiapan Ke Paris.
65 Part 65 Mengatakan perasaan.
66 Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67 Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68 Part 68 Berangkat
69 Part 69 Insiden pesawat
70 Part 70 Mengungkap isi hati
71 Part 71 makan bersama
72 Part 72 Makan malam bersama
73 Part 73 teror
74 Part 74 Reunian.
75 Part 75 Pemberian
76 Part 76 Cemburu.
77 Part 77 mencarinya.
78 Part 78 Ciuman pertama
79 Part 79 mengajak pergi.
80 Part 80 Malu di depan Kevin.
81 Part 81 Cemburu
82 Part 82 mengajak ke Amerika
83 Part 83 otw Amerika.
84 Part 84 sampai
85 Part 85 1 kamar
86 Part 85 Membuatnya kaget
87 Part 87 jalan bersama
88 Part 88 Kiss
89 Eps 89 Saling meminta maaf
90 Part 90 wanita yang memeluknya
91 Part 91
92 Part 92 kepikiran
93 Part 93 Hal Yang berat.
94 Part 94 Masih menunggu telpon
95 Part 95 Hati yang harus terluka
96 Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97 Part 97 pertemuan di Restaurant.
98 Part 98 berakhirnya.
99 Part 99 Ketakutan.
100 Part 100 mencoba membujuk
101 Pary 101 hal mengejutkan.
102 Part 102 Hasil Tes medis.
103 Part 103 perbedaan status sosial
104 Part 104 melihat dengan mata kepala.
105 Part 105 Luapan Amara
106 Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107 Part 107 Tidak akan melepas
108 Part 108 Membawa
109 Part 108 mengungkap perasaan
110 Part 109. Masih ingin berduaan
111 Part. 110 peringatan
112 Part 111 Di Tegur.
113 Part. 112
114 Part 113 sarapan romantis.
115 Part 114 Kencan didalam mobil
116 Part 115 Mengetahui
117 Part 115 Terjebak.
118 Part 116 Sandy.
119 Part 117 memberi kenyamanan.
120 Part 118 Bertemu mertua.
121 Part 119 Makan bersama
122 Part 120 Sandy dan Clarissa.
123 Part 121. Melamar
124 Part 122 berpamitan.
125 Part 123 Bucin bersama.
126 Part I24.
127 Part. Mencoba menyelidiki
128 Part 126 saling merindukan.
129 Part.
130 Part 127.
131 Part 128
132 Part 129. Melepas Rindu.
133 Part 130 Masih melepas rindu.
134 Part 130. Sarapan pertama.
135 Part 131.
136 Part 132 Panas
137 Part 133 mengetahui.
138 Part 134 jujur
139 Part 135 bertemu.
140 Part 136. Obrolan Winata.
141 par 137 masalah yang banyak.
142 Part 138 undangan.
143 Part 139 nekat datang.
144 Part 140 kaget.
145 Pari 141 Menantang
146 Part 142 memilihnya
147 Part 143 memarahinya.
148 Part 144 membahas.
149 Part 145 Kebohongan Haria.
150 Part 146 Hukuman Haria.
151 Part 147 Memilihnya.
152 Part 148 Kebijakan orang tua
153 Part 149 meminta restu.
154 Part 150 Kendala.
155 Part 151 keputusan.
156 Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157 Part 157 sad.
158 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kunjungan Aroma.
2
Part 2 Grup Lexus.
3
Part 3 Kultur
4
Part 4 Keusilan
5
Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6
Part 6 Pertemuan ke-2
7
Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8
Episode 8 kepulangan yang sial
9
Part 9 1 pesawat
10
Episode 10 Bersama Di pesawat.
11
Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12
Part 12 Mengetahui.
13
Episode 13 Membenci Lexus
14
Episode 14 Kiara
15
Part 15 Sarapan meneyebalkan
16
Part 16 bertemu kembali
17
Part 17 Pemberian Pertama
18
Part 18 Terjebak
19
Part 19 Hal yang tidak terduga.
20
Part 20 salah tingkah.
21
part 21 berharap melupakan.
22
Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23
Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24
Part 24 Pemberian ke-2.
25
part 25 bertemu
26
Episode 26
27
Part 27 Mengetes
28
Part 28 Bekerja Sama.
29
Part 29 peresmian Hotel Lexus
30
Part 30
31
Part 31 Setengah sadar
32
Part 32 tidak sadarkan diri.
33
Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34
Part 34 mengetahui sesuatu.
35
Part 35 Semakin mendekat
36
Part 36. Mendapat teguran
37
Part 37
38
Part 38 Membuat penasaran
39
Part 39 akhirnya bertemu.
40
Part 40 Hujan bersama.
41
Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42
Part 42 benar-benar marah
43
Part 43 Memojokkan
44
Part 44 Di Cegat.
45
Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46
Part 46 Kembali berduaan
47
Part 46 Pergi bersama.
48
Part 48 menonton bersama.
49
Part 49 Hampir ketahuan.
50
Part 50 Waktu bersama.
51
Part 51 Mencurigai Kevin
52
Part 52 pemakaman
53
Part 53 masuk rumah sakit
54
Part 54 Khawatir
55
Part 55 Melihat gebetan ujian
56
Part 56 Mulai cemburu
57
Part 57 Perasan yang aneh
58
Part 58 Rasa kagum yang terucap
59
Part 59 Mencoba bertanya
60
Part 60 Mawar putih
61
Part 61 Keracunan
62
Part 62 Kehilangan fokus
63
part 63 masa lalu
64
Part 64 persiapan Ke Paris.
65
Part 65 Mengatakan perasaan.
66
Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67
Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68
Part 68 Berangkat
69
Part 69 Insiden pesawat
70
Part 70 Mengungkap isi hati
71
Part 71 makan bersama
72
Part 72 Makan malam bersama
73
Part 73 teror
74
Part 74 Reunian.
75
Part 75 Pemberian
76
Part 76 Cemburu.
77
Part 77 mencarinya.
78
Part 78 Ciuman pertama
79
Part 79 mengajak pergi.
80
Part 80 Malu di depan Kevin.
81
Part 81 Cemburu
82
Part 82 mengajak ke Amerika
83
Part 83 otw Amerika.
84
Part 84 sampai
85
Part 85 1 kamar
86
Part 85 Membuatnya kaget
87
Part 87 jalan bersama
88
Part 88 Kiss
89
Eps 89 Saling meminta maaf
90
Part 90 wanita yang memeluknya
91
Part 91
92
Part 92 kepikiran
93
Part 93 Hal Yang berat.
94
Part 94 Masih menunggu telpon
95
Part 95 Hati yang harus terluka
96
Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97
Part 97 pertemuan di Restaurant.
98
Part 98 berakhirnya.
99
Part 99 Ketakutan.
100
Part 100 mencoba membujuk
101
Pary 101 hal mengejutkan.
102
Part 102 Hasil Tes medis.
103
Part 103 perbedaan status sosial
104
Part 104 melihat dengan mata kepala.
105
Part 105 Luapan Amara
106
Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107
Part 107 Tidak akan melepas
108
Part 108 Membawa
109
Part 108 mengungkap perasaan
110
Part 109. Masih ingin berduaan
111
Part. 110 peringatan
112
Part 111 Di Tegur.
113
Part. 112
114
Part 113 sarapan romantis.
115
Part 114 Kencan didalam mobil
116
Part 115 Mengetahui
117
Part 115 Terjebak.
118
Part 116 Sandy.
119
Part 117 memberi kenyamanan.
120
Part 118 Bertemu mertua.
121
Part 119 Makan bersama
122
Part 120 Sandy dan Clarissa.
123
Part 121. Melamar
124
Part 122 berpamitan.
125
Part 123 Bucin bersama.
126
Part I24.
127
Part. Mencoba menyelidiki
128
Part 126 saling merindukan.
129
Part.
130
Part 127.
131
Part 128
132
Part 129. Melepas Rindu.
133
Part 130 Masih melepas rindu.
134
Part 130. Sarapan pertama.
135
Part 131.
136
Part 132 Panas
137
Part 133 mengetahui.
138
Part 134 jujur
139
Part 135 bertemu.
140
Part 136. Obrolan Winata.
141
par 137 masalah yang banyak.
142
Part 138 undangan.
143
Part 139 nekat datang.
144
Part 140 kaget.
145
Pari 141 Menantang
146
Part 142 memilihnya
147
Part 143 memarahinya.
148
Part 144 membahas.
149
Part 145 Kebohongan Haria.
150
Part 146 Hukuman Haria.
151
Part 147 Memilihnya.
152
Part 148 Kebijakan orang tua
153
Part 149 meminta restu.
154
Part 150 Kendala.
155
Part 151 keputusan.
156
Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157
Part 157 sad.
158
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!