Saat Kiara sudah selesai curhat. Kiara pun berdiri bersamaan dengan Kevin yang juga berdiri.
Dan Kiara menyadari jika pria yang berziarah di samping kuburan kakeknya adalah Kevin orang yang tinggal di depan rumahnya. Kiara memang tidak melihat pria itu. Karena Kevin membelakanginya.
" Astaga, apa dia mendengarku tadi menjelek-jelekkan group Lexus?" batin Kiara dengan gugup melihat ke arah Kevin. Kevin juga melihatnya.
" Semoga saja pendengarannya sedang tidak bagus," batin Kiara berdoa yang buruk. Tersenyum tipis pada Pria itu sekedar menyapa.
Lalu Kiara buru-buru pergi karena salah tingkah di depan Pria yang merupakan pimpinan group yang di bencinya. Kevin hanya diam dan tidak bisa membalas senyuman tipis itu.
Karena senyumnya mahal. Lagi pula dia sudah tersenyum saat mendengar Kiara yang berbicara sendiri.
" Semoga saja dia tidak mendengarkan apa yang aku katakan," Tiara terus bergerutu sambil berjalan cepat-cepat. Dia hanya berdoa agar Kevin tidak mendengar ucapannya. Sangking buru-burunya Kiara kesandung batu dan jatuh.
" Auhhhhhh, lirih Kiara, saat 1 lututnya menyentuh tanah alhasil membuat lututnya memar.
" Aishhh, kenapa jadi seperti ini," lirihnya merasa perih dengan lututnya yang berdarah.
" Kau tidak apa-apa?" tanya Kevin yang berdiri di di samping Kiara. Perlahan Kiara mengangkat kepalanya dan melihat Pria yang bersuara itu adalah Kevin.
" Tidak aku, tidak apa-apa. Aku hanya buru-buru, jadi terjatuh," jawab Cherry sambil menahan rasa perih di lututnya.
" Tidak apa-apa dari mana ini jelas sangat sakit," batin Kiara berusaha tenang.
Cherry mencoba berdiri dan berjalan meninggalkan Kevin menahan rasa sakit. Dia tidak ingin berlama-lama di pemakaman itu.
" Tunggu!" cegah Kevin membuat langkah Cherry terhenti dan membalikkan badannya.
**************
Sekarang Cherry sudah duduk di salah satu kursi yang ada di pemakaman elit itu. Sementara Kevin berjongkok di bawahnya memberikan obat pada lutut Kiara.
Sebelumnya Kevin menelpon Arya untuk mengambilkan kotak P3K. Meski mengobati lutut Kiara dengan lembut. Kiara tetap merasa perih.
Tetapi tetap menahan sakit saat Kevin memberikan cairan yang membuat lutunya perihnya minta ampun.
" Apa dia sengaja melakukannya. Karena aku tadi menjelek-jelekkan Perusahaan nya," batin Kiara menuduh Kevin.
" Auhhhh," lirih Kiara sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya.
" Maaf," ucap Kevin mengangkat kepalanya melihat Kiara yang kesakitan.
" Apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?" tanya di dalam hatinya. Kiara merasa aneh melihat Kevin terus menerus.
" Apa masih sakit?" tanya Kevin mengangkat kepalanya melihat ke arah Kiara. Kiara yang ditanya tiba-tiba menjadi gugup.
" Ha! oh tidak, tidak lagi," jawab Kiara gugup. Kevin kembali mengobati Kiara dan sekarang sedang membuat perban di luka itu yang mungkin sudah menjadi akhir pengobatannya.
" Terima kasih," sahut Kiara tersenyum.
Kevin hanya mengangguk kan kepalanya sekali. Kiara pun berdiri sama dengan Kevin yang juga berdiri.
" Kalau begitu aku pergi dulu. terima kasih sekali lagi sudah membantuku," ucap Kiara menundukkan sedikit kepalanya sekedar memberi hormat. Kevin tidak merespon apa-apa sampai Kiara akhirnya pergi.
Kevin hanya melihat bagaimana Kiara berjalan, tanpa menoleh lagi ke kebelakang. Kevin mendengus kecil dengan ukiran senyum tipis di wajahnya.
***********
Setelah dari pemakaman Kiara pergi ketempat kerjanya di salah satu Restaurant. Dia memang harus bekerja keras agar punya tabungan dan bisa kuliah tahun depan. Dia juga ingin kuliah di Universitas yang jauh di atas lexus. Sekedar membuktikan bahwa dia mampu melakukan itu.
Setelah menunggu lama di halte bus. Akhirnya bus berhenti. Kiara menaiki bus dan mengambil posisi duduk di pinggir jendela. Kiara melihat lututnya yang sudah di obati oleh Kevin.
" Bukannya dia Pria yang kutemui di Paris. Iya dia Pria yang di lift itu," batinnya mengingat pertama kali bertemu Kevin. Kiara awalnya mengingat bertemu Kevin saat di pesawat. Tetapi ternyata dia mengingat Kevin Pria yang di temuinya di Paris.
" Ziva mengatakan dia adiknya kak Clarissa," batinnya lagi mengingat cerita Ziva belakangan ini.
" Ahhhhhh, sudahlah kenapa aku jadi memikirkannya," ucap Kiara tersenyum sendiri. Di kala Pria yang mengobatinya hinggap di pikirannya.
Di sisi lain Kevin berada di dalam mobilnya. Kevin sangat serius melihat ponselnya. Ternyata yang Kevin lihat adalah Kiara.
Entah mengapa dia tertarik membuka Google dan melihat Kiara. Kevin juga tertarik membaca artikel mengenai Kiara.
Melihat prestasi Kiara. Mungkin Kevin sangat salut melihat wanita memiliki tingkat kepintaran di atas rata.
Usia Kiara belum genap 19 tahun bahkan bisa di katakan Kiara baru 18 tahun. Tetapi dia sudah menempuh pendidikan universitas semester 5.
Mendengar cerita kakanya Kiara sengaja menurunkan nilainya agar keluar dari Lexus. Kakaknya juga sepertinya sangat berusaha agar Kiara bertahan di yayasan universitas yang di pimpinnya.
Tetapi hal yang membuat pertanyaan bagi Kevin kenapa Kiara sangat membenci Lexus. Mungkin Kevin bisa tersenyum lagi saat mengingat bagaimana Kiara yang curhat kepada kakeknya yang berada di samping almarhum mamanya.
*************
Restaurant.
Kiara sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian seragam Restauran tersebut. Kiara langsung mengambil tugas untuk melayani para tamu yang berkunjung ke Restaurant mereka.
Kiara sudah 2 hari bekerja di Restauran itu. Dia bekerja hanya sampai sampai jam 2 saja. Sisanya kiara juga bekerja serabutan yang lainnya untuk menambah penghasilannya.
Dia tidak ingin merepotkan ke-2 orang tuanya. Dia juga sudah membuka rekening tabungan agar bisa menabung untuk biaya kuliahnya tahun depan.
Kiara memang mati-mati agar bisa melanjutkan pendidikannya tanpa bantuan orang tuanya.
Arya membukakan pintu mobil untuk Kevin. Hari ini Kevin meeting dengan kiliennya di Restauran di dekat group Lexus. Restaurant yang ternyata tempat Kiara bekerja.
Dengan wibawanya Kevin memasuki Restaurant tersebut menemui Kliennya yang sudah menunggunya.
" Selamat siang Pak Kevin," sahut Pria dengan gagah mengulurkan tangannya.
" Selamat siang," jawab Kevin menjabat tangan itu.
Kevin pun duduk. Sementara Arya menunggu di luar. Meeting Kevin dan kliennya di mulai. Tiba-tiba pandangan Kevin fokus pada wanita yang menaruh makanan di atas meja pembeli.
Siapa lagi jika bukan Kiara. Memang belakangan ini takdir selalu mempertemukan Kiara dan Kevin.
Bertemu Kiara membuat Kevin tidak akan lepas melihatnya. Kevin memang merasa aneh dengan Kiara. Merasa jika sebelumnya pernah menemuinya.
Kiara yang mencatat menu yang di pesan pengunjung Restauran. Tiba-tiba matanya melihat ke arah depannya yang di mana ada Kevin yang duduk santai melihat dirinya.
Sementara orang yang berada di dekat Kevin asyik berbicara serius dengan menggerakkan tangannya. Memang tidak terdengar hanya Kevin yang bisa mendengarnya.
" Kenapa dia ada di sini?" Nayra bertanya dalam hatinya yang juga melihat Kevin.
Tetapi Kevin sudah mengalihkan pandangannya ke arah kliennya yang sedari tadi terus berbicara.
Akhirnya Kevin selesai juga rapat. Kevin dan kliennya saling berjabat tangan entahlah kerjasama terjalin atau tidak.
Tetapi keduanya mengakhiri dengan jabatan tangan. Setelah kepergian kliennya Kevin pun menyusul ke luar.
Arya yang melihat atasannya ke luar langsung cepat-cepat ke luar dari mobil. Membukakan pintu mobil. Sementara supir tetap pada duduknya.
Dia memang hanya khusus supir urusan buka membuka pintu mobil itu urusan Arya dan 2 bodyguard yang sering mengekor.
Ke-2 bodyguard itu saling berhadapan membungkukkan tubuhnya ketika Kevin melewati mereka. Sementara Arya sudah di depan pintu mobil yang terbuka.
" Hey, tunggu," panggil Kiara sedikit berteriak yang berlari menghampiri Kevin.
Tetapi ke-2 bodyguard itu langsung menghadangnya saat 2 langkah lagi ke hadapan Kevin.
Wajah Kiara langsung kesal. Saat 2 orang berbadan besar itu berada di depannya. Kiara menatap sinis bergantian Kepada 2 bodyguard itu.
" Kalian ini apa-apaan sih, nggak punya kerjaan banget," desis Kiara kesal dengan 2 bodynya tanpa exspresi itu.
" Biarkan! sahut Kevin.
Mendengar perintah atasannya 2 bodyguard itu menggeserkan tubuh mereka dan memberi jalan untuk Kiara. Kiara berdecak kesal dan berdiri di hadapan Kevin.
" Ini," ucap Kiara memberikan paperbag kecil yang berisi kotak makanan persegi panjang
" Ambillah, ini ucapan terima kasihku, karena kau telah mengobati lukaku," ucap Kiara masih menggantung makanan itu di tangannya karena Kevin belum mengambilnya.
Arya langsung mengambil alih menarik makanan itu. Tapi dengan sigap Kiara mengelakkan nya.
" Aku memberinya kepadanya bukan untukmu," sahut Kiara ketus.
Arya kesal dengan bocah yang jelas di kenalnya anak dari rekan kerjanya. Kiara juga mendapat tatapan sinis dari dua bodyguard tersebut.
" Kalian takut sekali aku meracuninya. Jangan menatapku seperti itu, mau aku congkel mata kalian," sahut Kiara lagi dengan mengarahkan 2 jarinya ke arah mata bodyguard yang menatapnya sinis.
Kiara memang tidak ada takutnya dengan orang-orang yang menyeramkan itu. Dan sepertinya Kiara juga punya dendam pribadi dengan 2 bodyguard itu dan Arya.
Karena Kiara mengingat mereka juga yang ingin kasar padanya sewaktu di depan lift. Karena hanya tidak sengaja bertabrakan dengan Kevin.
" Ambillah!" ujar Kiara meletakkan di tangan Kevin. Kevin hanya melihat makanan itu sudah berada di tangannya.
" Aku juga melihatmu tidak memakan makananmu, Bukannya ini sudah saatnya makan siang, jadi makan lah, tenang saja itu bukan makanan sisa atau makan gratisan itu makana yang kubeli dengan uangku, jadi aman," jelas Kiara meyakinkan, " aku juag tidak menaruh racun di makanan itu, seperti pikiran mereka ber-3," lanjut Kiara menyindir 3 orang yang mengesalkan itu.
" Dasar bocah ingusan," desis Arya kesal. 2 bodyguard yang merasa itu pun saling melihat.
Bersambung
Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.
Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.
Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya
Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments