Part 16 bertemu kembali

" Kamu ingin melanjutkan kuliah di mana?" tanya Danu.

Walau Kiara di DO. Tetapi semua anak-anaknya harus kuliah. Karena baginya pendidikan no 1.

" Kiara sudah daftar beasiswa di mana-mana. Tetapi tidak ada yang lolos," jawab Kiara dengan wajah lesu.

" Kok gitu bukannya kakak pintar ya," sahut Zavier mengunyah makanannya.

" Ya pintar juga ada gobloknya kali," sambar Rangga jika tidak ikut-ikutan tidak puas.

Rangga langsung mendapat tatapan horor dari mamanya. Rangga tersenyum dan melanjutkan sarapannya yang sudah tau mamanya ingin memarahinya.

" Kalau begitu daftarlah, di Universitas Lexus di Jakarta. Papa akan bicara dengan pimpinan Yayasan. Nona Clarissa agar kamu di beri kesempatan," sahut Danu menegaskan.

" Hmmmmm, tanpa papa bicara juga mereka sudah menyuruh Kiara Kesana," batin Kiara yang kesal mendengar nama itu.

" Bagaimana?" tanya Danu yang menunggu jawaban dari Kiara.

" Sudahlah! Kiara kamu kuliah aja lagi, di Universitas Lexus. Kamu kan kesayangan mereka. Pasti kamu akan di beri kesempatan lagi. Atau mungkin kalau kamu minta di luar Negri lagi pasti akan di kasih," sahut Rachel memberi saran sambil mengunyah makanannya dengan cantik.

" Kalau kesayangan, pasti kak Kiara tidak akan di Do," sahut Ziva.

" Papa tidak menyuruh kalian ikut berpendapat," sahut Danu dengan tegas.

Membuat semuanya diam dan melanjutkan makan mereka, " bagaimana Kiara. Karena kamu tidak mungkin tidak kuliah kan," tanya Danu memastikan.

" Kiara tidak mau pa, jika melanjutkan pendidikan di Lexus, Kiara mau di kampus lain saja," jawab Kiara dengan yakin.

" Kiara, universitas itu mahal jika kamu tidak masuk jalur beasiswa. Dan tidak mungkinkan kamu kuliah di tempat biasa. Apa lagi di bawah Lexus. Jadi biayanya sangat mahal. Kamu kan tau sendiri papa kamu masih membiayai Adik kamu," sahut Sahila dengan lembut membuat Kiara mengerti dengan ke adaan mereka.

" Ma, pa, mama sama papa jangan khawatir. Kiara akan tetap melanjutkan kuliah Kiara. Tapi tidak di Lexus. Dan akan di atas Lexus. Meskipun biayanya mahal," jelas Kiara.

" Dapat uang dari mana Kiara," sahut Rangga dengan wajah serius.

Kiara terdiam sejenak melihat semua keluarganya satu persatu yang menunggu jawabannya.

" Kiara akan kuliah tahun depan. Dan sebelum itu Kiara akan bekerja agar bisa menabung untuk kuliah tahun depan," jelas Kiara dengan yakin semua saling melihat dengan keputusan yang di buat oleh saudara mereka.

" Kiara untuk apa seperti itu. Kamu tidak perlu melakukan itu. Kamu bisa kuliah di Lexus tanpa harus mengulang dan degan beasiswa apa susahnya," sahut Danu keputusan anaknya yang tidak masuk akal.

" Pa Kiara nggak mau di lexus. ujung-ujungnya apa. Setelah lulus hanya akan bekerja di Perusahaan itu. Sampai kapan sampai selamanya. Kiara nggak mau kayak papa yang terus mengabdi dengan Perusahaan itu. Kiara punya mimpi sendiri dan nggak mau di kait-kaitkan dengan Lexus apa lagi di kendalikan," sahut Kiara dengan suara sedikit keras.

" He Kiara, gitu-gitu kamu itu makan uang dari Lexus. Kita hidup itu karena papa bekerja di sana," sahut Rachel kesal dengan adiknya yang terus membangkang.

" Justru itu, Kiara tidak mau seperti papa. Terus mengabdikan diri di Grup itu. Sampai papa nikah, punya anak, anaknya semua juga harus apa-apa Lexus. Sudah lulus. Kerjanya juga di sana," lanjut Kiara yang memang menunjukkan kebenciannya kepada group itu.

" Papa lihat aja contohnya kak Rangga," sahut Kiara membuat Rangga melotot bisa-bisanya dia di bawa-bawa.

" Kak Rangga cari kerja Kesana kemari susah. Ujung-ujungnya nya berada di Lexus. Jadi babu di perusahaan itu," tegas Kiara tidak bisa mengontrol ucapannya.

" Kiara cukup," sahut Sahila sedikit keras. Karena putrinya yang bicara keterlaluan. Sementara Danu hanya diam saja.

" Kiara tetap tidak ingin kembali kuliah D

di Lexus. Kiara akan berusaha sendiri. Walau harus mengulang lagi," tegas Kiara.

" Kiara," sahut Sahila.

" Pokoknya Kiara tidak mau jika Kiara harus kuliah di Lexus lagi. Kiara bilang tidak maka tidak. Sekali ini saja biarkan Kiara memilih kampus Kiara sendiri. Kiara tidak akan meminta uang mama dan papa. Karena memang dari dulu. Uang mama dan papa tidak pernah sepeserpun keluar untuk biaya sekolah Kiara," sahut Kiara membuat Danu menelan ludahnya.

Rachel, Rangga, Ziva, Zavier pun serentak melihat ke-2 orang tua mereka.

Kiara langsung berdiri.

" Jadi Kiara mohon jangan paksa Kiara melakukan apa yang Kiara inginkan," tegas Kiara lalu meninggalkan meja makan. Dengan kemarahannya.

" Sombong banget, mentang-mentang sering sekolah gratis," desis Zavier, terus mengunyah sarapannya.

" Berjodoh dengan keturunan Grup itu baru tau rasa," Ziva menyumpah di dalam hatinya heran dengan kakanya yang begitu membenci Lexus.

Sarapan seketika menjadi hening. Apa yang dikatakan Kiara tidak dapat di pungkiri Danu. Kalau dia memang tidak pernah mengeluarkan uang untuk pendidikan Kiara.

*********

Kevin keluar dari rumahnya. Menuju mobil yang terparkir di depan pagar.

" Tuan kita langsung kekantor?" tanya Arya.

" Saya mau ziarah dulu ketempat mama, ini hari jummat," jawab Kevin yang mengingat kunjungannya yang tidak pernah lupa berkunjung ke makam mamanya.

" Baik tuan," sahut Arya membukakan pintu mobil.

Saat Kevin mau masuk. Kevin melihat Kiara yang keluar dari pagar rumahnya.

" Isshh kenapa semua orang harus memaksaku, masuk ke Universitas itu," Kiara berdecak kesal di pagi harinya.

Kevin terus melihat Kiara yang terlihat mengoceh terus. Mata Kiara pun melihat ke arah depannya. Melihat Kevin yang melihatnya.

" Kenapa melihatku seperti itu," batin Kiara bingung dan berjalan meninggalkan rumahnya.

" Mari tuan," tegur Arya yang melihat tuannya yang bengong. Arya memang sering menyaksikan Kevin akhir-akhir ini melihat terus ke arah Kiara.

" Iya ," jawab Kevin memasuki mobil.

*****************

Tanah Pemakaman Elit Jakarta.

Arya hanya mengantar sampai parkiran. Kevin merapikan jasnya lalu turun dari mobil. Kevin berjalan menuju tempat pemakaman mamanya.

Setelah sampai di depan pusaran makam itu Kevin berjongkok dan memberikan boucket bunga di atas pusaran makam sang mama.

Kevin bukan tipe laki-laki yang banyak bicara. Dia juga tidak bisa berucap jika dia sangat merindukan mamanya.

Dari belaian tangannya yang mengusap mesan itu. Menyatakan perasaannya jika dia merindukan sang mama. Mungkin mulut Kevin tidak berbicara.

Tetapi hatinya mungkin sedang berbicara kepada mamanya tentang kehidupannya dan ala yang terjadi selama 1 Minggu ini.

Karena setiap Minggu dia akan mengunjungi mamanya dan melapor tentang keadaannya dari hatinya yang pasti sampai kepada mamanya.

Kevin mencium mesan itu berakhir bahwa curhat nya telah selesai. Kevin membuangkan napasnya perlahan kedepan menatap dingin pusaran makam itu tanpa ada sedikit senyum.

" Selamat pagi kakek," suara wanita terdengar dekat dari telinga Kevin membuat Kevin menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat siapa yang berbicara.

Kevin kaget melihat wanita yang beberapa hari ini sering di temuinya. Kiara yang memakai dress hitam sampai lututnya dengan pasmina yang menutup sebagian rambutnya.

" Kakek, maaf Kiara baru bisa mengunjungi kakek. Kiara kangen," ucap Kiara dengan suara manjanya.

Kiara memang menyempatkan diri kemakan sang kakek apalagi susana hatinya yang tidak baik. Akibat pertengkaran kecil saat sarapan.

" Kiara tidak mengerti, kenapa semua sesulit ini. Apa susahnya jika Kiara keluar dari bayang-bayang Lexus. Kiara juga ingin memiliki cita-cita yang lainnya. Bukannya Kiara ingin membantah papa. Untuk tetap melanjutkan kuliah di Lexus. Tapi kakek tau sendirikan. Ketika Kiara lulus nanti. Ujung-ujungnya Kiara akan bekerja di sana. Kiara tidak akan pernah bisa mendapatkan pengalaman banyak. Kiara tidak mau jika Kiara selalu dalam genggaman Group yang menyebalkan itu," ucap Kiara yang curhat dengan kakeknya.

Jelas Kevin mendengar apa yang keluar dari mulut Kiara. Bukannya pergi Kevin malah tertarik mendengar lanjutan suara gadis tersebut yang sedang bercerita.

" Kakek lihat contohnya. Papa, dari dulu dia berada di Lexus. Kakek sih membiarkan papa bekerja di perusahaan itu. Lihatlah sekarang kak Rangga juga sudah mengikuti jejaknya. Nanti kalau Kiara tetap lanjut kuliah di Lexus. Pasti kayak gitu juga. Jadi Kiara tidak mau," ucap Kiara.

" Kakek!" panggilnya dengan suara mendayu.

" Sepertinya Kiara tadi menyakiti hati papa dan mama. Sepertinya papa sedih. Karena Kiara bilang. Kalau papa tidak pernah mengeluarkan uang untuk pendidikan Kiara. Pasti papa sedih. Kiara juga tadi tidak minta maaf dan langsung meninggalkan meja makan. Kakek apa yang harus Kiara lakukan?" tanya Kiara meminta pendapat menyadari bahwa tadi pagi dia benar-benar keterlaluan.

" Apa Kiara harus merayu papa," sahut Kiara tiba-tiba seakan mendapat jawabannya.

" Caranya bagaimana?" tanya Kiara.

Kevin masih tetap pada posisinya. Malah Kevin mendengus mendengar kan Kiara yang berbicara sendirian.

Bahkan terukir senyum kecil di wajah Kevin. Dengan tingkah Kiara yang mungkin lucu baginya.

Bertemu mamanya dia sulit mengeluarkan senyum. Tetapi mendengar Kiara berbicara malah dia tersenyum. Mama Kevin bisa cemburu dengan hal itu.

" Tidak mungkin kakek, Kiara tidak mau. Jika harus seperti itu, nanti kak Rangga mengejek Kiara. Kakek kan tau sendiri. Kak Rangga itu melebihi ibu tiri terus membuat Kiara kesal," ucap Kiara yang terus menerus curhat dengan kakeknya.

" Iya- Iya, oke kakek. Baiklah kek, jika seperti itu. Kiara akan mencobanya. Ya sudah Kiara pulang dulu. Kakek, sehat-sehat ya di sana. Aku sayang kakek. I love you," ucap Kiara mencium mesan kakeknya dan menempelkan 2 jarinya di bibirnya dan memberikan di mesan sang kakek dengan tersenyum lebar.

Bersambung

Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.

Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.

Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya

Terima kasih...

Episodes
1 Part 1 Kunjungan Aroma.
2 Part 2 Grup Lexus.
3 Part 3 Kultur
4 Part 4 Keusilan
5 Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6 Part 6 Pertemuan ke-2
7 Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8 Episode 8 kepulangan yang sial
9 Part 9 1 pesawat
10 Episode 10 Bersama Di pesawat.
11 Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12 Part 12 Mengetahui.
13 Episode 13 Membenci Lexus
14 Episode 14 Kiara
15 Part 15 Sarapan meneyebalkan
16 Part 16 bertemu kembali
17 Part 17 Pemberian Pertama
18 Part 18 Terjebak
19 Part 19 Hal yang tidak terduga.
20 Part 20 salah tingkah.
21 part 21 berharap melupakan.
22 Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23 Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24 Part 24 Pemberian ke-2.
25 part 25 bertemu
26 Episode 26
27 Part 27 Mengetes
28 Part 28 Bekerja Sama.
29 Part 29 peresmian Hotel Lexus
30 Part 30
31 Part 31 Setengah sadar
32 Part 32 tidak sadarkan diri.
33 Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34 Part 34 mengetahui sesuatu.
35 Part 35 Semakin mendekat
36 Part 36. Mendapat teguran
37 Part 37
38 Part 38 Membuat penasaran
39 Part 39 akhirnya bertemu.
40 Part 40 Hujan bersama.
41 Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42 Part 42 benar-benar marah
43 Part 43 Memojokkan
44 Part 44 Di Cegat.
45 Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46 Part 46 Kembali berduaan
47 Part 46 Pergi bersama.
48 Part 48 menonton bersama.
49 Part 49 Hampir ketahuan.
50 Part 50 Waktu bersama.
51 Part 51 Mencurigai Kevin
52 Part 52 pemakaman
53 Part 53 masuk rumah sakit
54 Part 54 Khawatir
55 Part 55 Melihat gebetan ujian
56 Part 56 Mulai cemburu
57 Part 57 Perasan yang aneh
58 Part 58 Rasa kagum yang terucap
59 Part 59 Mencoba bertanya
60 Part 60 Mawar putih
61 Part 61 Keracunan
62 Part 62 Kehilangan fokus
63 part 63 masa lalu
64 Part 64 persiapan Ke Paris.
65 Part 65 Mengatakan perasaan.
66 Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67 Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68 Part 68 Berangkat
69 Part 69 Insiden pesawat
70 Part 70 Mengungkap isi hati
71 Part 71 makan bersama
72 Part 72 Makan malam bersama
73 Part 73 teror
74 Part 74 Reunian.
75 Part 75 Pemberian
76 Part 76 Cemburu.
77 Part 77 mencarinya.
78 Part 78 Ciuman pertama
79 Part 79 mengajak pergi.
80 Part 80 Malu di depan Kevin.
81 Part 81 Cemburu
82 Part 82 mengajak ke Amerika
83 Part 83 otw Amerika.
84 Part 84 sampai
85 Part 85 1 kamar
86 Part 85 Membuatnya kaget
87 Part 87 jalan bersama
88 Part 88 Kiss
89 Eps 89 Saling meminta maaf
90 Part 90 wanita yang memeluknya
91 Part 91
92 Part 92 kepikiran
93 Part 93 Hal Yang berat.
94 Part 94 Masih menunggu telpon
95 Part 95 Hati yang harus terluka
96 Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97 Part 97 pertemuan di Restaurant.
98 Part 98 berakhirnya.
99 Part 99 Ketakutan.
100 Part 100 mencoba membujuk
101 Pary 101 hal mengejutkan.
102 Part 102 Hasil Tes medis.
103 Part 103 perbedaan status sosial
104 Part 104 melihat dengan mata kepala.
105 Part 105 Luapan Amara
106 Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107 Part 107 Tidak akan melepas
108 Part 108 Membawa
109 Part 108 mengungkap perasaan
110 Part 109. Masih ingin berduaan
111 Part. 110 peringatan
112 Part 111 Di Tegur.
113 Part. 112
114 Part 113 sarapan romantis.
115 Part 114 Kencan didalam mobil
116 Part 115 Mengetahui
117 Part 115 Terjebak.
118 Part 116 Sandy.
119 Part 117 memberi kenyamanan.
120 Part 118 Bertemu mertua.
121 Part 119 Makan bersama
122 Part 120 Sandy dan Clarissa.
123 Part 121. Melamar
124 Part 122 berpamitan.
125 Part 123 Bucin bersama.
126 Part I24.
127 Part. Mencoba menyelidiki
128 Part 126 saling merindukan.
129 Part.
130 Part 127.
131 Part 128
132 Part 129. Melepas Rindu.
133 Part 130 Masih melepas rindu.
134 Part 130. Sarapan pertama.
135 Part 131.
136 Part 132 Panas
137 Part 133 mengetahui.
138 Part 134 jujur
139 Part 135 bertemu.
140 Part 136. Obrolan Winata.
141 par 137 masalah yang banyak.
142 Part 138 undangan.
143 Part 139 nekat datang.
144 Part 140 kaget.
145 Pari 141 Menantang
146 Part 142 memilihnya
147 Part 143 memarahinya.
148 Part 144 membahas.
149 Part 145 Kebohongan Haria.
150 Part 146 Hukuman Haria.
151 Part 147 Memilihnya.
152 Part 148 Kebijakan orang tua
153 Part 149 meminta restu.
154 Part 150 Kendala.
155 Part 151 keputusan.
156 Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157 Part 157 sad.
158 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kunjungan Aroma.
2
Part 2 Grup Lexus.
3
Part 3 Kultur
4
Part 4 Keusilan
5
Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6
Part 6 Pertemuan ke-2
7
Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8
Episode 8 kepulangan yang sial
9
Part 9 1 pesawat
10
Episode 10 Bersama Di pesawat.
11
Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12
Part 12 Mengetahui.
13
Episode 13 Membenci Lexus
14
Episode 14 Kiara
15
Part 15 Sarapan meneyebalkan
16
Part 16 bertemu kembali
17
Part 17 Pemberian Pertama
18
Part 18 Terjebak
19
Part 19 Hal yang tidak terduga.
20
Part 20 salah tingkah.
21
part 21 berharap melupakan.
22
Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23
Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24
Part 24 Pemberian ke-2.
25
part 25 bertemu
26
Episode 26
27
Part 27 Mengetes
28
Part 28 Bekerja Sama.
29
Part 29 peresmian Hotel Lexus
30
Part 30
31
Part 31 Setengah sadar
32
Part 32 tidak sadarkan diri.
33
Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34
Part 34 mengetahui sesuatu.
35
Part 35 Semakin mendekat
36
Part 36. Mendapat teguran
37
Part 37
38
Part 38 Membuat penasaran
39
Part 39 akhirnya bertemu.
40
Part 40 Hujan bersama.
41
Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42
Part 42 benar-benar marah
43
Part 43 Memojokkan
44
Part 44 Di Cegat.
45
Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46
Part 46 Kembali berduaan
47
Part 46 Pergi bersama.
48
Part 48 menonton bersama.
49
Part 49 Hampir ketahuan.
50
Part 50 Waktu bersama.
51
Part 51 Mencurigai Kevin
52
Part 52 pemakaman
53
Part 53 masuk rumah sakit
54
Part 54 Khawatir
55
Part 55 Melihat gebetan ujian
56
Part 56 Mulai cemburu
57
Part 57 Perasan yang aneh
58
Part 58 Rasa kagum yang terucap
59
Part 59 Mencoba bertanya
60
Part 60 Mawar putih
61
Part 61 Keracunan
62
Part 62 Kehilangan fokus
63
part 63 masa lalu
64
Part 64 persiapan Ke Paris.
65
Part 65 Mengatakan perasaan.
66
Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67
Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68
Part 68 Berangkat
69
Part 69 Insiden pesawat
70
Part 70 Mengungkap isi hati
71
Part 71 makan bersama
72
Part 72 Makan malam bersama
73
Part 73 teror
74
Part 74 Reunian.
75
Part 75 Pemberian
76
Part 76 Cemburu.
77
Part 77 mencarinya.
78
Part 78 Ciuman pertama
79
Part 79 mengajak pergi.
80
Part 80 Malu di depan Kevin.
81
Part 81 Cemburu
82
Part 82 mengajak ke Amerika
83
Part 83 otw Amerika.
84
Part 84 sampai
85
Part 85 1 kamar
86
Part 85 Membuatnya kaget
87
Part 87 jalan bersama
88
Part 88 Kiss
89
Eps 89 Saling meminta maaf
90
Part 90 wanita yang memeluknya
91
Part 91
92
Part 92 kepikiran
93
Part 93 Hal Yang berat.
94
Part 94 Masih menunggu telpon
95
Part 95 Hati yang harus terluka
96
Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97
Part 97 pertemuan di Restaurant.
98
Part 98 berakhirnya.
99
Part 99 Ketakutan.
100
Part 100 mencoba membujuk
101
Pary 101 hal mengejutkan.
102
Part 102 Hasil Tes medis.
103
Part 103 perbedaan status sosial
104
Part 104 melihat dengan mata kepala.
105
Part 105 Luapan Amara
106
Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107
Part 107 Tidak akan melepas
108
Part 108 Membawa
109
Part 108 mengungkap perasaan
110
Part 109. Masih ingin berduaan
111
Part. 110 peringatan
112
Part 111 Di Tegur.
113
Part. 112
114
Part 113 sarapan romantis.
115
Part 114 Kencan didalam mobil
116
Part 115 Mengetahui
117
Part 115 Terjebak.
118
Part 116 Sandy.
119
Part 117 memberi kenyamanan.
120
Part 118 Bertemu mertua.
121
Part 119 Makan bersama
122
Part 120 Sandy dan Clarissa.
123
Part 121. Melamar
124
Part 122 berpamitan.
125
Part 123 Bucin bersama.
126
Part I24.
127
Part. Mencoba menyelidiki
128
Part 126 saling merindukan.
129
Part.
130
Part 127.
131
Part 128
132
Part 129. Melepas Rindu.
133
Part 130 Masih melepas rindu.
134
Part 130. Sarapan pertama.
135
Part 131.
136
Part 132 Panas
137
Part 133 mengetahui.
138
Part 134 jujur
139
Part 135 bertemu.
140
Part 136. Obrolan Winata.
141
par 137 masalah yang banyak.
142
Part 138 undangan.
143
Part 139 nekat datang.
144
Part 140 kaget.
145
Pari 141 Menantang
146
Part 142 memilihnya
147
Part 143 memarahinya.
148
Part 144 membahas.
149
Part 145 Kebohongan Haria.
150
Part 146 Hukuman Haria.
151
Part 147 Memilihnya.
152
Part 148 Kebijakan orang tua
153
Part 149 meminta restu.
154
Part 150 Kendala.
155
Part 151 keputusan.
156
Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157
Part 157 sad.
158
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!