Part 15 Sarapan meneyebalkan

" Maksud Kaka apa?" tanya Kevin dengan suara dinginnya. Clarissa tersenyum miring.

" Kakak hanya punya firasat jika kamu akan melakukan suatu hal kepadanya," ucap Clarissa.

" Aku tidak punya alasan untuk melakukan sesuatu untuknya. Seperti apa yang kakak pikirkan," sahut Kevin tidak mengerti maksud kakanya. Tetapi Clarissa malah terkekeh.

" Kenapa kakak tertawa?" tanya Kevin.

" Kiara Ofelius Alatta Bramana, berusia 19 tahun, Pintar, cantik, wajar sih jika kamu tertarik kepadanya," sahut Clarissa dengan santai menarik kesimpulan.

" Kenapa kakak mengalihkan pembicaraan, aku sudah mengatakan jika aku tidak tertarik dengannya," sahut Kevin memastikan perasaannya.

" Tidak ada yang mengalihkan. Tetapi dari cara bicara kamu. Sangat jelas kalau kamu tertarik kepadanya," ucap Clarissa kembali melihat ke arah Kiara yang juga Kevin melihat Kiara.

Kiara yang masih fokus. Tiba-tiba pandangannya kedepan dan melihat wanita Pria di ujung sana melihat dirinya.

" Semuanya gara-gara, si ketua Yayasan itu," desis Kiara kesal melihat Clarissa. Padangan Kiara mengarah kepada Kevin yang juga masih melihatnya.

" Aku tidak tau jika dia tinggal di sana dan apa hubungannya dengan kak Clarissa," batin Kiara.

Kiara yang merasa aneh di lihatin.

Memilih berdiri dan memasuki kamarnya.

Clarissa menepuk bahu Kevin.

" Tidak apa-apa jika ingin jatuh cinta. Jangan sampai kamu takut untuk mencintai untuk mencintai," ucap Clarissa. Lalu pergi.

Kevin tidak mengerti maksud kakanya. Tetapi benar kata kakanya sejak kapan dia tertarik untuk memperhatikan wanita.

Kiara menutup tirai pintu menuju teras kamarnya. Kiara masih melihat keluar dan melihat Kevin yang masih melihatnya. Kiara yang tidak ingin ambil pusing menutup sempurna tirai jendela.

Kiara pun berjalan menuju tempat tidurnya. Meletakkan laptop di atas meja. Merebahkan dirinya di atas tempat tidurnya.

" Kak pinjam Hair dryer," sahut Ziva yang masuk tiba-tiba.

" Di laci," jawab Kiara. Ziva melewati tempat tidur Kiara dan mengambil hair dryer.

" Di sini ajalah ngeringinya," ucap Ziva mencolokkan hairdryer.

Ziva malas harus kekamar lagi. Ziva duduk di meja rias di depan cermin dan mengeringkan rambutnya. Kiara melihat ke arah Ziva. Melihat penuh dengan pemikiran.

" Ziva," panggil Kiara.

" Hmmmm," sahut Ziva menoleh tanpa menghentikan pekerjaannya.

" Kamu kenal, sama tetangga di depan?" tanya Kiara yang penasaran.

" Pertanyaan aneh. Emang kakak nggak kenal," sahut Ziva bertanya balik.

" Taunya cuma Kak Clarissa yang jadi ketua yayasan Universitas Lexus," sahut Kiara yang memang apa adanya.

" Kakak aneh ya. Masa iya nggak tau semuanya. Itu rumahnya Pak Mitra Winata pemilik Grup Lexus, yang kakak tidak suka," jelas Ziva menoleh ke arahnya.

" Dia tinggal di situ juga," sahut Kiara yang benar-benar tidak tau apa-apa.

" Ya iyalah. Dia dan semua anaknya tinggal di situ," sahut Ziva dengan suara kesal.

" Sejak kapan?" tanya Kiara.

" Ya sudah lama, mungkin aku belum lahir," sahut Ziva.

" Kamu bilang Semua anaknya-anaknya. Jadi dia masih punya anak selain Clarissa?" tanya Kiara.

" Ihhhhhh, kakak katrok banget. Kakak benar-benar tidak tau atap pura-pura tidak tau," ucap Ziva yang mulai kesal.

" Ya emang kakak tidak tau," jawab Kiara memang apa adanya.

" Ihhhhh, makanya jangan merantau Mulu, jangan belajar mulu," oceh Ziva.

" Malah salain belajar lagi, nggak ada hubungannya Ziva," sahut Kiara yang justru ikut kesal. Ziva pun duduk di samping Kiara.

" Kak Kiara makanya nonton tv. Biar tau semuanya. Kalau Om Mitra Winata pemilik Grup Lexus. Orang paling berpengaruh di Indonesia tinggal 1 komplek dengan kita. Tinggal bersama 3 istri dan 5 anak," jelas Ziva membuat mata Kiara membulat sempurna.

" 3 istri," sahut Kiara Schok.

" Anak pertamanya Clarissa pimpinan yayasan anak ke-2 nya Alan sekarang sudah menikah. anak ke-3nya Evan Mahendra anak ke-4 Kevin Alex vino anak ke-5 nya Alana teman 1 sekolah," jelas Ziva menuturkan dengan tepat. Kiara hanya menyimak apa yang di katakan adiknya.

" Ohhh..." sahut Kiara menanggapi santai.

" Hanya Oh. Ihhhhh, percuma di jelasin," sahut Ziva kesal.

" Ya terus ngapain lagi?" tanya Kiara.

" Kakak nggak mau tanya yang lain," ucap Ziva

" Memang harus tanya apa?" tanya Kiara bingung.

" Ya tanya kek. Bagaimana sifat anak-anaknya, tanya kek apa gitu, tentang ini tentang itu," desak Ziva yang paling suka menggosip.

" Memang semenarik itu. Harus mengetahui detail tentang keluarga mereka," sahut Kiara yang menurutnya tidak penting.

" Ya iya menarik dong. Makanya kakak sekali ekspor otak untuk hal-hal seperti itu. Jangan kebanyakan belajar. Asal kakak tau saja semua orang itu ingin terus membicarakan keluarga itu. Karena memang sangat menarik. Apa lagi. Kak Evan dan kak Kevin," sahut Ziva tersenyum seperti mengidolakan 2 pria yang namanya di sebutkan tadi.

" Sejak kapan mereka jadi kakak kamu," sahut Kiara geli melihat adiknya yang tersenyum penuh khayalan.

" Ihhhhh, kakak ma kulot. Seandainya takdir aku di lahir kembali. Aku ingin hidup kembali sebagai permaisurinya Kevin Alex Vino Winata," ucap Ziva penuh khayalan membuat Kiara semakin geli melihat adiknya yang masih bocah sudah berpikiran sejauh itu.

" Memang apa ke istimewaan nya sampai kamu ingin di takdirkan dengan orang yang kamu sebut namanya itu," sahut Kiara kesal.

" Ihhhh, kakak, di luar sana para wanita sedang berlomba-lomba untuk menjadi pendampingnya. Siapa juga yang tidak mau dengan pria sudahlah tampan, kaya. Apa lagi jika senyum akan memikat hati, membuat kedamaian tersendiri," puji Ziva yang pasti sambil mengkhayalkan.

" Issshhh," desis Kiara kegelian.

" Ya kecuali kakak sih," sahut Ziva.

" Maksudnya?" tanya Kiara bingung.

" Ya, kakak jelas tidak tertarik. Karena kakak punya kelainan pada lawan jenis," ucap Ziva asal-asalan.

" Maksud kamu apa?" tanya Kiara menekan suaranya.

" Ya kakak, sampai sekarang masih jomblo, tidak pernah pacaran. Ya jadi pasti kakak tidak tertarik karena kakak punya kelainan itu. Tidak tertarik dengan lawan jenis," ejek Ziva. Membuat Kiara kesal dan mengambil bantal.

" Sialan kamu. Keluar nggak kamu," usir Kiara yang ingin melempar adiknya dengan bantal.

" Iya sorry, ini juga mau keluar," sahut Ziva bergerak dari tempat tidur menunju pintu.

" Apa lagi?" tanya Kiara dengan keras saat Ziva tersenyum cengengesan di depan pintu.

" Sekali-kali pacaran kak. Supaya tidak galak-galak, biar bisa manja-manjaan sama pacarnya," ucap Ziva membuat Kiara geram. Dan langsung melepas bantal ke arah Ziva. Tetapi Ziva langsung menutup pintu dan kabur.

" Memang dasar adik kurang aja. Dia kira pacaran itu kebanggaan apa," gerutu Kiara kesal melihat kelakuan adik perempuannya sangat menyesal mengajaknya bicara tadi.

Kiara memang tidak pernah pacaran seumur hidupnya. Dan mungkin memang benar kata Ziva Kiara punya kelainan ketertarikan pada lawan jenis.

Kiara bahkan tidak pernah jatuh cinta. Bukan berarti dia tidak normal dia hanya tidak mau menyia-nyiakan nya waktunya untuk hal yang tidak penting seperti pacaran yang memuakkan.

Lagi pula belum ada laki-laki yang bisa membuka benteng di hatinya. Selain itu kiara ingin fokus pada pendidikannya dan karirnya. Dan mungkin Kiara bukan tipe wanita yang punya prinsip menikah di usia muda.

********

Pagi hari kembali. Seperti biasa Rumah Danu Bramana akan memulai sarapannya. Mama nya sibuk menata sarapan untuk anak-anaknya yang mungkin masih bersiap-siap.

Kiara ikut di samping mamanya. Memotong buah untuk sarapannya. Kiara memang sudah terbiasa melakukan itu sendiri. Jadi wajar kalau hanya membuat sarapan sendiri. Karena memang dari awal sering hidup mandiri.

" Selamat pagi," sapa Danu yang menghampiri meja makan menenteng jasnya. Danu langsung mencium istrinya.

" Mmuah, pagi sayang," Danu juga mencium kening Kiara yang berdiri di samping istrinya

" Pagi pa," jawab Kiara.

Danu menarik kursi dan duduk, Sahila mulai menyiapkan nasi goreng di meja suaminya.

" Pagi," sapa Rachel yang turun menghampiri meja makan.

Rachel dengan dress merah padatnya yang membentuk lekukan tubuhnya. Duduk di samping papanya.

" Pagi pa, pagi ma," sahut Sikembar datang mencium papa dan mamanya.

" Pagi sayang ayo cepat duduk sarapan," sahut Sahila.

Ziva dan Zavier langsung menarik kursi dan mengambil posisi duduk. Mereka.

" Selamat pagi semuanya," sahut Rangga lagi menghampiri meja makan.

" Pagi adik luar Negri ku," goda Rangga mencubit pipi Kiara. Mulai mencari gara-gara.

" Ihhhh, sakit," keluh Kiara kesal memegang pipinya.

" Rangga, kamu ini ya masih pagi juga," sahut Danu geram melihat putranya yang suka membuat Kiara marah.

" Iya deh, galak amat. Kasian yang jadi pacarnya nanti, pasti di galakin Mulu," sahut Rangga lagi. Lihatlah wajah Kiara sudah seperti monster yang ingin menerkam.

" Emang punya," sahut Ziva mengejek.

" Sudah Rangga kamu duduk! cepat sarapan, kamu juga Ziva ikut-ikutan aja," suruh Sahila melotkan matanya.

" Iya ma," Rangga langsung mengambil tempat duduk. Kiara juga yang sudah selesai memotong buah dan mencampur dengan susu langsung ikut duduk.

" Mah, Rachel mau pakai selai kacang," sahut Rachel yang sudah memegang setangkap roti.

" Ya sudah! mama ambil bentar," sahut Sahila langsung mengambil ke lemari.

" Emang kaki sama tangan sudah tidak berguna apa," sambar Kiara kesal.

" Syirik aja," sahut Rachel.

" Sudahlah jangan ribut. Ini masih pagi, ayo cepat sarapan," ucap Danu dengan tegas.

Kiara mulai memakan buah yang menjadi sarapannya. Danu melihat ke arah Kiara.

" Kiara bagaimana, apa rencana kamu selanjutnya?" tanya Danu pada Kiara yang sudah 3 hari di rumah tapi belum melakukan apa-apa. Kiara diam tidak dapat menjawab.

Bersambung

Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.

Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.

Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya

Terima kasih...

Episodes
1 Part 1 Kunjungan Aroma.
2 Part 2 Grup Lexus.
3 Part 3 Kultur
4 Part 4 Keusilan
5 Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6 Part 6 Pertemuan ke-2
7 Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8 Episode 8 kepulangan yang sial
9 Part 9 1 pesawat
10 Episode 10 Bersama Di pesawat.
11 Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12 Part 12 Mengetahui.
13 Episode 13 Membenci Lexus
14 Episode 14 Kiara
15 Part 15 Sarapan meneyebalkan
16 Part 16 bertemu kembali
17 Part 17 Pemberian Pertama
18 Part 18 Terjebak
19 Part 19 Hal yang tidak terduga.
20 Part 20 salah tingkah.
21 part 21 berharap melupakan.
22 Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23 Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24 Part 24 Pemberian ke-2.
25 part 25 bertemu
26 Episode 26
27 Part 27 Mengetes
28 Part 28 Bekerja Sama.
29 Part 29 peresmian Hotel Lexus
30 Part 30
31 Part 31 Setengah sadar
32 Part 32 tidak sadarkan diri.
33 Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34 Part 34 mengetahui sesuatu.
35 Part 35 Semakin mendekat
36 Part 36. Mendapat teguran
37 Part 37
38 Part 38 Membuat penasaran
39 Part 39 akhirnya bertemu.
40 Part 40 Hujan bersama.
41 Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42 Part 42 benar-benar marah
43 Part 43 Memojokkan
44 Part 44 Di Cegat.
45 Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46 Part 46 Kembali berduaan
47 Part 46 Pergi bersama.
48 Part 48 menonton bersama.
49 Part 49 Hampir ketahuan.
50 Part 50 Waktu bersama.
51 Part 51 Mencurigai Kevin
52 Part 52 pemakaman
53 Part 53 masuk rumah sakit
54 Part 54 Khawatir
55 Part 55 Melihat gebetan ujian
56 Part 56 Mulai cemburu
57 Part 57 Perasan yang aneh
58 Part 58 Rasa kagum yang terucap
59 Part 59 Mencoba bertanya
60 Part 60 Mawar putih
61 Part 61 Keracunan
62 Part 62 Kehilangan fokus
63 part 63 masa lalu
64 Part 64 persiapan Ke Paris.
65 Part 65 Mengatakan perasaan.
66 Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67 Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68 Part 68 Berangkat
69 Part 69 Insiden pesawat
70 Part 70 Mengungkap isi hati
71 Part 71 makan bersama
72 Part 72 Makan malam bersama
73 Part 73 teror
74 Part 74 Reunian.
75 Part 75 Pemberian
76 Part 76 Cemburu.
77 Part 77 mencarinya.
78 Part 78 Ciuman pertama
79 Part 79 mengajak pergi.
80 Part 80 Malu di depan Kevin.
81 Part 81 Cemburu
82 Part 82 mengajak ke Amerika
83 Part 83 otw Amerika.
84 Part 84 sampai
85 Part 85 1 kamar
86 Part 85 Membuatnya kaget
87 Part 87 jalan bersama
88 Part 88 Kiss
89 Eps 89 Saling meminta maaf
90 Part 90 wanita yang memeluknya
91 Part 91
92 Part 92 kepikiran
93 Part 93 Hal Yang berat.
94 Part 94 Masih menunggu telpon
95 Part 95 Hati yang harus terluka
96 Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97 Part 97 pertemuan di Restaurant.
98 Part 98 berakhirnya.
99 Part 99 Ketakutan.
100 Part 100 mencoba membujuk
101 Pary 101 hal mengejutkan.
102 Part 102 Hasil Tes medis.
103 Part 103 perbedaan status sosial
104 Part 104 melihat dengan mata kepala.
105 Part 105 Luapan Amara
106 Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107 Part 107 Tidak akan melepas
108 Part 108 Membawa
109 Part 108 mengungkap perasaan
110 Part 109. Masih ingin berduaan
111 Part. 110 peringatan
112 Part 111 Di Tegur.
113 Part. 112
114 Part 113 sarapan romantis.
115 Part 114 Kencan didalam mobil
116 Part 115 Mengetahui
117 Part 115 Terjebak.
118 Part 116 Sandy.
119 Part 117 memberi kenyamanan.
120 Part 118 Bertemu mertua.
121 Part 119 Makan bersama
122 Part 120 Sandy dan Clarissa.
123 Part 121. Melamar
124 Part 122 berpamitan.
125 Part 123 Bucin bersama.
126 Part I24.
127 Part. Mencoba menyelidiki
128 Part 126 saling merindukan.
129 Part.
130 Part 127.
131 Part 128
132 Part 129. Melepas Rindu.
133 Part 130 Masih melepas rindu.
134 Part 130. Sarapan pertama.
135 Part 131.
136 Part 132 Panas
137 Part 133 mengetahui.
138 Part 134 jujur
139 Part 135 bertemu.
140 Part 136. Obrolan Winata.
141 par 137 masalah yang banyak.
142 Part 138 undangan.
143 Part 139 nekat datang.
144 Part 140 kaget.
145 Pari 141 Menantang
146 Part 142 memilihnya
147 Part 143 memarahinya.
148 Part 144 membahas.
149 Part 145 Kebohongan Haria.
150 Part 146 Hukuman Haria.
151 Part 147 Memilihnya.
152 Part 148 Kebijakan orang tua
153 Part 149 meminta restu.
154 Part 150 Kendala.
155 Part 151 keputusan.
156 Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157 Part 157 sad.
158 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kunjungan Aroma.
2
Part 2 Grup Lexus.
3
Part 3 Kultur
4
Part 4 Keusilan
5
Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6
Part 6 Pertemuan ke-2
7
Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8
Episode 8 kepulangan yang sial
9
Part 9 1 pesawat
10
Episode 10 Bersama Di pesawat.
11
Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12
Part 12 Mengetahui.
13
Episode 13 Membenci Lexus
14
Episode 14 Kiara
15
Part 15 Sarapan meneyebalkan
16
Part 16 bertemu kembali
17
Part 17 Pemberian Pertama
18
Part 18 Terjebak
19
Part 19 Hal yang tidak terduga.
20
Part 20 salah tingkah.
21
part 21 berharap melupakan.
22
Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23
Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24
Part 24 Pemberian ke-2.
25
part 25 bertemu
26
Episode 26
27
Part 27 Mengetes
28
Part 28 Bekerja Sama.
29
Part 29 peresmian Hotel Lexus
30
Part 30
31
Part 31 Setengah sadar
32
Part 32 tidak sadarkan diri.
33
Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34
Part 34 mengetahui sesuatu.
35
Part 35 Semakin mendekat
36
Part 36. Mendapat teguran
37
Part 37
38
Part 38 Membuat penasaran
39
Part 39 akhirnya bertemu.
40
Part 40 Hujan bersama.
41
Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42
Part 42 benar-benar marah
43
Part 43 Memojokkan
44
Part 44 Di Cegat.
45
Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46
Part 46 Kembali berduaan
47
Part 46 Pergi bersama.
48
Part 48 menonton bersama.
49
Part 49 Hampir ketahuan.
50
Part 50 Waktu bersama.
51
Part 51 Mencurigai Kevin
52
Part 52 pemakaman
53
Part 53 masuk rumah sakit
54
Part 54 Khawatir
55
Part 55 Melihat gebetan ujian
56
Part 56 Mulai cemburu
57
Part 57 Perasan yang aneh
58
Part 58 Rasa kagum yang terucap
59
Part 59 Mencoba bertanya
60
Part 60 Mawar putih
61
Part 61 Keracunan
62
Part 62 Kehilangan fokus
63
part 63 masa lalu
64
Part 64 persiapan Ke Paris.
65
Part 65 Mengatakan perasaan.
66
Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67
Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68
Part 68 Berangkat
69
Part 69 Insiden pesawat
70
Part 70 Mengungkap isi hati
71
Part 71 makan bersama
72
Part 72 Makan malam bersama
73
Part 73 teror
74
Part 74 Reunian.
75
Part 75 Pemberian
76
Part 76 Cemburu.
77
Part 77 mencarinya.
78
Part 78 Ciuman pertama
79
Part 79 mengajak pergi.
80
Part 80 Malu di depan Kevin.
81
Part 81 Cemburu
82
Part 82 mengajak ke Amerika
83
Part 83 otw Amerika.
84
Part 84 sampai
85
Part 85 1 kamar
86
Part 85 Membuatnya kaget
87
Part 87 jalan bersama
88
Part 88 Kiss
89
Eps 89 Saling meminta maaf
90
Part 90 wanita yang memeluknya
91
Part 91
92
Part 92 kepikiran
93
Part 93 Hal Yang berat.
94
Part 94 Masih menunggu telpon
95
Part 95 Hati yang harus terluka
96
Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97
Part 97 pertemuan di Restaurant.
98
Part 98 berakhirnya.
99
Part 99 Ketakutan.
100
Part 100 mencoba membujuk
101
Pary 101 hal mengejutkan.
102
Part 102 Hasil Tes medis.
103
Part 103 perbedaan status sosial
104
Part 104 melihat dengan mata kepala.
105
Part 105 Luapan Amara
106
Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107
Part 107 Tidak akan melepas
108
Part 108 Membawa
109
Part 108 mengungkap perasaan
110
Part 109. Masih ingin berduaan
111
Part. 110 peringatan
112
Part 111 Di Tegur.
113
Part. 112
114
Part 113 sarapan romantis.
115
Part 114 Kencan didalam mobil
116
Part 115 Mengetahui
117
Part 115 Terjebak.
118
Part 116 Sandy.
119
Part 117 memberi kenyamanan.
120
Part 118 Bertemu mertua.
121
Part 119 Makan bersama
122
Part 120 Sandy dan Clarissa.
123
Part 121. Melamar
124
Part 122 berpamitan.
125
Part 123 Bucin bersama.
126
Part I24.
127
Part. Mencoba menyelidiki
128
Part 126 saling merindukan.
129
Part.
130
Part 127.
131
Part 128
132
Part 129. Melepas Rindu.
133
Part 130 Masih melepas rindu.
134
Part 130. Sarapan pertama.
135
Part 131.
136
Part 132 Panas
137
Part 133 mengetahui.
138
Part 134 jujur
139
Part 135 bertemu.
140
Part 136. Obrolan Winata.
141
par 137 masalah yang banyak.
142
Part 138 undangan.
143
Part 139 nekat datang.
144
Part 140 kaget.
145
Pari 141 Menantang
146
Part 142 memilihnya
147
Part 143 memarahinya.
148
Part 144 membahas.
149
Part 145 Kebohongan Haria.
150
Part 146 Hukuman Haria.
151
Part 147 Memilihnya.
152
Part 148 Kebijakan orang tua
153
Part 149 meminta restu.
154
Part 150 Kendala.
155
Part 151 keputusan.
156
Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157
Part 157 sad.
158
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!