Episode 14 Kiara

" Ahhhhh, kepalaku sakit sekali," keluh Clarissa terus memijat kepalnya.

" Dia dari Universitas Paris," sahut Kevin setelah membuka dan melihat biodata Kiara.

" Iya dia di Do. Karena nilainya turun. Dan kamu tau tidak, dia sengaja melakukan itu. Dasar bocah itu bikin ribet," desis Clarissa kesal yang memang tau Kiara sengaja menurunkan nilainya.

" Sengaja, alasannya?" tanya Kevin heran.

" Entahlah, kayaknya dia punya dendam pribadi dengan Lexus. Perasaan orang tuanya baik-baik aja di Lexus. Dianya sewot sendiri," jawab Clarisa semakin kesal.

" Coba aja kamu bayangin. Beasiswa yang di berikan ke dia bukan main-main. Dia itu murid paling pintar. Dan mungkin otaknya sangat sempurna. Kamu cek aja sendiri data kesiswaan seluruh sekolah di dunia ini. Sepertinya cuma dia yang punya nilai paling bagus," oceh Clarissa yang memang harus mengakui jika Kiara sangat pintar.

" Lalu,"

" Kakak itu cuma pengen dia kuliah lagi. Tapi masa iya dia mau kuliah di tempat lain di bawah Lexus. Sudah di bawah Lexus mengulang dari awal. Apa nggak gila," ucap Clarissa bingung dengan jalan pikirannya Kiara.

" Dia masih muda, apa dia baru masuk Kuliah?" tanya Kevin membolak-balikan biodata milik Kiara.

" Hmmmm, usianya belum genap 19 tahun. Tetapi sudah semester 5. Dan Kaka juga yakin dia akan lulus lebih cepat. Tapi sekarang nihil Dia bahkan rela mengulang asal tidak kembali di Lexus," ucap Clarissa sewot.

Kevin juga mengingat Kiara pernah membuang tiket pesawat milik Lexus.

" Kenapa dia sangat membenci Lexus," tanya Kevin dalam hatinya.

" Kalau kakak sangat membutuhkannya. Lalu kenapa mengeluarkannya dari Paris?" tanya Kevin.

" Kevin kamu kan tau sendiri. Peraturan beasiswa di yayasan kita seperti apa. Dan itu berlaku untuk semua orang tanpa ketercuali. Kakak hanya mengira Kiara akan mau mengikuti ujian. Dan kita akan kasih kelonggaran. Tapi nyatanya apa dia malah menolak dan tetap kekeh sama pendiriannya yang tidak kelas itu," ucap Clarissa.

" Begitu rupanya," sahut Kevin santai.

Tok-tok-tok-tok.

Sandy berdiri di depan pintu yang memang sudah terbuka. Kevin menoleh kebelakang.

" Ya sudah aku kembali ke kantor dulu, aku hanya menemui Profesor Han tadi," ucap Kevin berdiri dan merapikan jasnya.

" Iya," jawab Clarisa.

Sandy menundukkan kepalanya ketika Kevin melewatinya. Lalu Sandy menghampiri Clarissa dan berdiri di depan Clarissa.

" Mana murid yang kau katakan?" tanya Sandy.

" Dia tidak mau mendaftar di sini," sahut Clarisa masih kesal.

" Kalau dia tidak mau, mengapa memaksanya. Bukannya kau mengatakan. Jika memang dia pintar dia pasti tau mana yang terbaik," sahut Sandy. Clarisa tersenyum dan mendekati Sandy. Dengan cepat Clarisa mendorong Sandy sampai jatuh ke kursi.

" Apa yang kau lakukan?" tanya Sandy. Clarissa pun duduk di pangkuan Sandy.

" Menyinggirlah," Sandy sangat risih dengan Clarissa.

" Jangan membicarakannya, aku tidak ingin menjelaskan apa-apa lagi. Kepalaku sakit," ucap Clarissa mengusap-usap dada Sandy mencoba menggodanya.

" Kalau begitu bangkitlah, aku harus mengajar," ucap Sandy.

" Ajari aku sekali-kali, aku ingin tau bagaimana rasanya di ajari cara bercinta olehmu," ucap Clarisa dengan manja. Menenggelamkan kepalanya di dada bidang Sandy.

" Rissa, aku mohon menyinggirlah," ucap Sandy yang risih dengan sikap Clarissa. Tetapi Clarissa malah tersenyum.

" Suara mu sangat indah saat memanggil namaku," bisik Clarissa di telinga Sandy.

" Menyinggirlah," usia Sandy.

" Kenapa kau selalu menolakku, apa kau tidak ingin bermalam denganku. Atau mendengar ******* ku," Clarissa terus berbicara dengan manja di telinga Sandy.

" Jaga sikap mu, berhentilah melakukan itu," ucap Sandy dengan tegas.

" Aku akan berhenti jika kamu mau menggantikannya," sahut Clarisa mengecup bibir Sandy dengan berani.

" Bagaimana?" tanya Clarissa dengan matanya yang terus menggoda.

" Aku sudah katakan. Aku tidak tertarik denganmu, jadi jangan seperti wanita murahan," tegas Sandy begitu dingin mungkin kata murahan membuat hati Clarissa sakit.

" Jadi kau menganggapku murahan?" tanya Clarissa.

" Jika tidak ingin dikatakan seperti itu, berhenti lah," ucap Sandy.

" Kalau begitu kasih aku alasan kenapa tidak tertarik denganku," sahut Clarissa mencoba menggoda Sandy sekarang membuka kancing kemeja Sandy.

Meski tadi sandi sempat menyakiti hatinya dengan kata wanita murahan. Tetapi dia ingin menguji Sandy sampai kapan Sandy bertahan.

Sandi menghentikan tangan Clarissa. mencengkram ke-2 pergelangan tangan itu. Memaksa Clarissa berdiri dari pangkuannya. Sampai sandi pun akhirnya terbebas.

" Aku tidak mau berurusan dengan keluarga Mitra Winata," jawab Sandy membuat Clarissa menelan salavinanya.

Sandy menatap Clarissa sebentar dan langsung meninggalkan Clarissa.

" Apa menjadi seorang anak Mitra Winata begitu menakutkan," ucap Clarissa membuat langkah Sandy terhenti. Sandy tidak menjawab dan memilih pergi.

" Argggg......Kenapa sih, yang satu nggak suka dengan group Lexus yang satu lagi karena Mitra Winata. Apa aku lahir bisa memilih," desis Clarissa kesal dengan keadaannya.

*************

Kevin memasuki kamarnya. Kevin membuka jam tangannya meletakkan di atas meja. Saat meletakkan jam tangannya tirai pintu menuju teras terbuka membuat Kevin mendekati dan ingin menutupnya.

Saat menutup tirai putih panjang itu, Kevin melihat keluar. Melihat di sebrang nya. Dimana seorang wanita yang duduk di teras yang berhadapan dengan kamarnya fokus pada laptop yang di letakkan di pahanya.

Sepertinya apa yang di lihat Kevin membuat Kevin membuka pintu pembatas balkon menuju teras.

Kevin berdiri di pinggir pagar balkon dengan ke-2 tangan di masukkan ke dalam saku celanya melihat jelas wanita yang serius dengan laptop itu adalah Kiara.

Tidak tau kenapa Kevin yang sangat dingin kepada wanita bahkan bisa di katakan tidak pernah memperhatikan wanita. Tetapi belakangan ini dia sangat tertarik untuk melihat Kiara.

Wanita yang tidak sengaja di temuinya di Paris. Dan pertemuan itu terus berlanjut. Kevin dan Kiara terus bertemu dalam setiap kesempatan. Ke-2 bola mata Kevin masih terus melihat Kiara yang sangat serius melihat laptop tersebut.

" Benar kata kak Clarissa aku tidak bisa kuliah jika mengharapkan beasiswa," gumamnya melihat layar laptopnya. Sudah banyak Universitas favorite yang menolak dirinya.

" Jika tidak pakai jalur beasiswa, biaya kuliah akan sangat mahal. Jika mau kuliah yang setara dengan Lexus. Dapat duit dari mana. Tidak mungkin kan minta biaya papa. Sementara papa masih harus membiayai sekolah Zavier dan Ziva," Kiara terus bergerutu pusing tidak tau harus bagaimana.

" Hhhhhhhhh, gimana lagi ya," Kiara hanya terus membuang napasnya. Pulang ke Indonesia malah memperkeruh suasana. Sementara Kiara tidak punya tabungan sedikitpun.

Karena semenjak sekolah Kiara selalu memakai kartu fasilitas dari Lexus jika ingin jajan Kiara akan memakai itu. Jadi Kiara tidak bisa menabung karena tidak pernah menerima uang dari orangtuanya.

Sementara Kevin terus melihat Kiara yang terlihat stress bahkan gadis itu menggaruk-garuk kepalanya dengan jarinya. Mungkin menjadi hobi baru Kevin untuk melihat wanita dengan teliti.

" Kau menyukainya," terdengar suara yang membuat Kevin langsung berbalik badan dan melihat Clarissa yang menyandarkan tubuhnya di tembok dengan melipat ke-2 tangannya di dadanya.

" Kakak! Maksud kakak apa?" tanya Kevin.

" Aku tidak pernah melihatmu melihat wanita sampai seperti itu. Seperti kau melihat tumpukan dokumen dengan serius," ejek Clarissa.

" Apa melihatnya berarti aku menyukainya," sahut Kevin.

" Kau yang tau perasaan mu," sahut Clarissa tersenyum miring.

" Aku tidak tau jika dia tinggal di sana," ucap Kevin yang memang baru menyadari.

" Hmmmm, dia hanya lahir di sini saat 7 tahun Kiara langsung ke Surabaya tempat neneknya pindah sekolah di sana. Kiara hanya SD selama 5 tahun.

" 5 tahun," sahut Kevin

" Ya memang dia beda sendiri. SD nya 5 tahun. Setelah lulus SD papanya memasukkannya ke asrama Lexus selama 2,5 tahun. Setelah lulus SMP. Kiara mendapat lanjutan beasiswa di Singapore. Lulus beasiswa nya berlanjut sampai universitas dia Paris. Selama 3 tahun Jadi wajar kamu tidak pernah bertemu dengannya," jelas Clarissa.

" Sepertinya kakak sangat mengenalnya," tebak Kevin.

Clarisa mendekati Kevin, meletakkan ke-2 tangannya di pagar balkon melihat ke arah Kiara yang masih sibuk dengan laptopnya.

" Ya, bisa di katakan seperti itu,"

" Jika kakak mengetahui tentang dirinya. Kenapa tidak memberinya kesempatan. Untuk kuliah di tempat yang dia mau," sahut Kevin membuat Clarissa menoleh ke arahnya.

" Kamu mendengarnya?" tanya Clarissa.

" Iya, dia tidak bisa mendapatkan beasiswa di manapun. Karena memiliki latar belakang penurunan nilai. Bukannya jika pun seorang mahasiswa walau di DO sekalipun akan bisa mengikuti beasiswa jika Universitas sebelumnya memberinya kesempatan juga," jelas Kevin yang jelas sangat paham masalah pendidikan dan perpolitikan dalam yayasan.

" Apa kamu tau juga dia sengaja melakukannya?" tanya Kevin.

" Jika dia sampai sengaja melakukannya. Sehingga di Do. Mempermalukan dirinya sendiri dengan apa yang di capai ya selama ini. Itu berarti dia benar-benar tidak ingin kuliah di Universitas Lexus," ucap Kevin mencoba menarik kesimpulan.

" Apa kakak benar-benar membutuhkan dia?" tanya Kevin yang melihat kakaknya sangat berusaha ingin membuat Kaira berada di Lexus.

" Sampai harus membuat dia pulang ke Indonesia dengan menaiki pesawat Lexus," sahut Kevin lagi. Yang mendengar dari Arya.

" Aku sangat jelas melihat jika kakak sangat mengistimewakannya. Jangan mengistimewakan seseorang jika itu hanya akan membuatnya tertekan. Dia sepertinya menginginkan tempat lain untuk kuliah. Kenapa harus menahan seseorang jika tidak ingin," sahut Kevin dengan bijak membuat Clarissa terdiam.

" Lalu kenapa bukan kamu saja yang mengurusnya, bukannya kamu juga bisa melakukannya, dan kakak bisa menebak jika kamu akan melakukannya," sahut Clarissa. Sekarang gantian Kevin yang terdiam.

Bersambung

Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.

Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.

Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya

Terima kasih...

Episodes
1 Part 1 Kunjungan Aroma.
2 Part 2 Grup Lexus.
3 Part 3 Kultur
4 Part 4 Keusilan
5 Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6 Part 6 Pertemuan ke-2
7 Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8 Episode 8 kepulangan yang sial
9 Part 9 1 pesawat
10 Episode 10 Bersama Di pesawat.
11 Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12 Part 12 Mengetahui.
13 Episode 13 Membenci Lexus
14 Episode 14 Kiara
15 Part 15 Sarapan meneyebalkan
16 Part 16 bertemu kembali
17 Part 17 Pemberian Pertama
18 Part 18 Terjebak
19 Part 19 Hal yang tidak terduga.
20 Part 20 salah tingkah.
21 part 21 berharap melupakan.
22 Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23 Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24 Part 24 Pemberian ke-2.
25 part 25 bertemu
26 Episode 26
27 Part 27 Mengetes
28 Part 28 Bekerja Sama.
29 Part 29 peresmian Hotel Lexus
30 Part 30
31 Part 31 Setengah sadar
32 Part 32 tidak sadarkan diri.
33 Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34 Part 34 mengetahui sesuatu.
35 Part 35 Semakin mendekat
36 Part 36. Mendapat teguran
37 Part 37
38 Part 38 Membuat penasaran
39 Part 39 akhirnya bertemu.
40 Part 40 Hujan bersama.
41 Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42 Part 42 benar-benar marah
43 Part 43 Memojokkan
44 Part 44 Di Cegat.
45 Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46 Part 46 Kembali berduaan
47 Part 46 Pergi bersama.
48 Part 48 menonton bersama.
49 Part 49 Hampir ketahuan.
50 Part 50 Waktu bersama.
51 Part 51 Mencurigai Kevin
52 Part 52 pemakaman
53 Part 53 masuk rumah sakit
54 Part 54 Khawatir
55 Part 55 Melihat gebetan ujian
56 Part 56 Mulai cemburu
57 Part 57 Perasan yang aneh
58 Part 58 Rasa kagum yang terucap
59 Part 59 Mencoba bertanya
60 Part 60 Mawar putih
61 Part 61 Keracunan
62 Part 62 Kehilangan fokus
63 part 63 masa lalu
64 Part 64 persiapan Ke Paris.
65 Part 65 Mengatakan perasaan.
66 Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67 Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68 Part 68 Berangkat
69 Part 69 Insiden pesawat
70 Part 70 Mengungkap isi hati
71 Part 71 makan bersama
72 Part 72 Makan malam bersama
73 Part 73 teror
74 Part 74 Reunian.
75 Part 75 Pemberian
76 Part 76 Cemburu.
77 Part 77 mencarinya.
78 Part 78 Ciuman pertama
79 Part 79 mengajak pergi.
80 Part 80 Malu di depan Kevin.
81 Part 81 Cemburu
82 Part 82 mengajak ke Amerika
83 Part 83 otw Amerika.
84 Part 84 sampai
85 Part 85 1 kamar
86 Part 85 Membuatnya kaget
87 Part 87 jalan bersama
88 Part 88 Kiss
89 Eps 89 Saling meminta maaf
90 Part 90 wanita yang memeluknya
91 Part 91
92 Part 92 kepikiran
93 Part 93 Hal Yang berat.
94 Part 94 Masih menunggu telpon
95 Part 95 Hati yang harus terluka
96 Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97 Part 97 pertemuan di Restaurant.
98 Part 98 berakhirnya.
99 Part 99 Ketakutan.
100 Part 100 mencoba membujuk
101 Pary 101 hal mengejutkan.
102 Part 102 Hasil Tes medis.
103 Part 103 perbedaan status sosial
104 Part 104 melihat dengan mata kepala.
105 Part 105 Luapan Amara
106 Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107 Part 107 Tidak akan melepas
108 Part 108 Membawa
109 Part 108 mengungkap perasaan
110 Part 109. Masih ingin berduaan
111 Part. 110 peringatan
112 Part 111 Di Tegur.
113 Part. 112
114 Part 113 sarapan romantis.
115 Part 114 Kencan didalam mobil
116 Part 115 Mengetahui
117 Part 115 Terjebak.
118 Part 116 Sandy.
119 Part 117 memberi kenyamanan.
120 Part 118 Bertemu mertua.
121 Part 119 Makan bersama
122 Part 120 Sandy dan Clarissa.
123 Part 121. Melamar
124 Part 122 berpamitan.
125 Part 123 Bucin bersama.
126 Part I24.
127 Part. Mencoba menyelidiki
128 Part 126 saling merindukan.
129 Part.
130 Part 127.
131 Part 128
132 Part 129. Melepas Rindu.
133 Part 130 Masih melepas rindu.
134 Part 130. Sarapan pertama.
135 Part 131.
136 Part 132 Panas
137 Part 133 mengetahui.
138 Part 134 jujur
139 Part 135 bertemu.
140 Part 136. Obrolan Winata.
141 par 137 masalah yang banyak.
142 Part 138 undangan.
143 Part 139 nekat datang.
144 Part 140 kaget.
145 Pari 141 Menantang
146 Part 142 memilihnya
147 Part 143 memarahinya.
148 Part 144 membahas.
149 Part 145 Kebohongan Haria.
150 Part 146 Hukuman Haria.
151 Part 147 Memilihnya.
152 Part 148 Kebijakan orang tua
153 Part 149 meminta restu.
154 Part 150 Kendala.
155 Part 151 keputusan.
156 Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157 Part 157 sad.
158 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kunjungan Aroma.
2
Part 2 Grup Lexus.
3
Part 3 Kultur
4
Part 4 Keusilan
5
Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6
Part 6 Pertemuan ke-2
7
Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8
Episode 8 kepulangan yang sial
9
Part 9 1 pesawat
10
Episode 10 Bersama Di pesawat.
11
Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12
Part 12 Mengetahui.
13
Episode 13 Membenci Lexus
14
Episode 14 Kiara
15
Part 15 Sarapan meneyebalkan
16
Part 16 bertemu kembali
17
Part 17 Pemberian Pertama
18
Part 18 Terjebak
19
Part 19 Hal yang tidak terduga.
20
Part 20 salah tingkah.
21
part 21 berharap melupakan.
22
Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23
Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24
Part 24 Pemberian ke-2.
25
part 25 bertemu
26
Episode 26
27
Part 27 Mengetes
28
Part 28 Bekerja Sama.
29
Part 29 peresmian Hotel Lexus
30
Part 30
31
Part 31 Setengah sadar
32
Part 32 tidak sadarkan diri.
33
Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34
Part 34 mengetahui sesuatu.
35
Part 35 Semakin mendekat
36
Part 36. Mendapat teguran
37
Part 37
38
Part 38 Membuat penasaran
39
Part 39 akhirnya bertemu.
40
Part 40 Hujan bersama.
41
Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42
Part 42 benar-benar marah
43
Part 43 Memojokkan
44
Part 44 Di Cegat.
45
Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46
Part 46 Kembali berduaan
47
Part 46 Pergi bersama.
48
Part 48 menonton bersama.
49
Part 49 Hampir ketahuan.
50
Part 50 Waktu bersama.
51
Part 51 Mencurigai Kevin
52
Part 52 pemakaman
53
Part 53 masuk rumah sakit
54
Part 54 Khawatir
55
Part 55 Melihat gebetan ujian
56
Part 56 Mulai cemburu
57
Part 57 Perasan yang aneh
58
Part 58 Rasa kagum yang terucap
59
Part 59 Mencoba bertanya
60
Part 60 Mawar putih
61
Part 61 Keracunan
62
Part 62 Kehilangan fokus
63
part 63 masa lalu
64
Part 64 persiapan Ke Paris.
65
Part 65 Mengatakan perasaan.
66
Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67
Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68
Part 68 Berangkat
69
Part 69 Insiden pesawat
70
Part 70 Mengungkap isi hati
71
Part 71 makan bersama
72
Part 72 Makan malam bersama
73
Part 73 teror
74
Part 74 Reunian.
75
Part 75 Pemberian
76
Part 76 Cemburu.
77
Part 77 mencarinya.
78
Part 78 Ciuman pertama
79
Part 79 mengajak pergi.
80
Part 80 Malu di depan Kevin.
81
Part 81 Cemburu
82
Part 82 mengajak ke Amerika
83
Part 83 otw Amerika.
84
Part 84 sampai
85
Part 85 1 kamar
86
Part 85 Membuatnya kaget
87
Part 87 jalan bersama
88
Part 88 Kiss
89
Eps 89 Saling meminta maaf
90
Part 90 wanita yang memeluknya
91
Part 91
92
Part 92 kepikiran
93
Part 93 Hal Yang berat.
94
Part 94 Masih menunggu telpon
95
Part 95 Hati yang harus terluka
96
Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97
Part 97 pertemuan di Restaurant.
98
Part 98 berakhirnya.
99
Part 99 Ketakutan.
100
Part 100 mencoba membujuk
101
Pary 101 hal mengejutkan.
102
Part 102 Hasil Tes medis.
103
Part 103 perbedaan status sosial
104
Part 104 melihat dengan mata kepala.
105
Part 105 Luapan Amara
106
Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107
Part 107 Tidak akan melepas
108
Part 108 Membawa
109
Part 108 mengungkap perasaan
110
Part 109. Masih ingin berduaan
111
Part. 110 peringatan
112
Part 111 Di Tegur.
113
Part. 112
114
Part 113 sarapan romantis.
115
Part 114 Kencan didalam mobil
116
Part 115 Mengetahui
117
Part 115 Terjebak.
118
Part 116 Sandy.
119
Part 117 memberi kenyamanan.
120
Part 118 Bertemu mertua.
121
Part 119 Makan bersama
122
Part 120 Sandy dan Clarissa.
123
Part 121. Melamar
124
Part 122 berpamitan.
125
Part 123 Bucin bersama.
126
Part I24.
127
Part. Mencoba menyelidiki
128
Part 126 saling merindukan.
129
Part.
130
Part 127.
131
Part 128
132
Part 129. Melepas Rindu.
133
Part 130 Masih melepas rindu.
134
Part 130. Sarapan pertama.
135
Part 131.
136
Part 132 Panas
137
Part 133 mengetahui.
138
Part 134 jujur
139
Part 135 bertemu.
140
Part 136. Obrolan Winata.
141
par 137 masalah yang banyak.
142
Part 138 undangan.
143
Part 139 nekat datang.
144
Part 140 kaget.
145
Pari 141 Menantang
146
Part 142 memilihnya
147
Part 143 memarahinya.
148
Part 144 membahas.
149
Part 145 Kebohongan Haria.
150
Part 146 Hukuman Haria.
151
Part 147 Memilihnya.
152
Part 148 Kebijakan orang tua
153
Part 149 meminta restu.
154
Part 150 Kendala.
155
Part 151 keputusan.
156
Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157
Part 157 sad.
158
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!