" Ahhhhh, kepalaku sakit sekali," keluh Clarissa terus memijat kepalnya.
" Dia dari Universitas Paris," sahut Kevin setelah membuka dan melihat biodata Kiara.
" Iya dia di Do. Karena nilainya turun. Dan kamu tau tidak, dia sengaja melakukan itu. Dasar bocah itu bikin ribet," desis Clarissa kesal yang memang tau Kiara sengaja menurunkan nilainya.
" Sengaja, alasannya?" tanya Kevin heran.
" Entahlah, kayaknya dia punya dendam pribadi dengan Lexus. Perasaan orang tuanya baik-baik aja di Lexus. Dianya sewot sendiri," jawab Clarisa semakin kesal.
" Coba aja kamu bayangin. Beasiswa yang di berikan ke dia bukan main-main. Dia itu murid paling pintar. Dan mungkin otaknya sangat sempurna. Kamu cek aja sendiri data kesiswaan seluruh sekolah di dunia ini. Sepertinya cuma dia yang punya nilai paling bagus," oceh Clarissa yang memang harus mengakui jika Kiara sangat pintar.
" Lalu,"
" Kakak itu cuma pengen dia kuliah lagi. Tapi masa iya dia mau kuliah di tempat lain di bawah Lexus. Sudah di bawah Lexus mengulang dari awal. Apa nggak gila," ucap Clarissa bingung dengan jalan pikirannya Kiara.
" Dia masih muda, apa dia baru masuk Kuliah?" tanya Kevin membolak-balikan biodata milik Kiara.
" Hmmmm, usianya belum genap 19 tahun. Tetapi sudah semester 5. Dan Kaka juga yakin dia akan lulus lebih cepat. Tapi sekarang nihil Dia bahkan rela mengulang asal tidak kembali di Lexus," ucap Clarissa sewot.
Kevin juga mengingat Kiara pernah membuang tiket pesawat milik Lexus.
" Kenapa dia sangat membenci Lexus," tanya Kevin dalam hatinya.
" Kalau kakak sangat membutuhkannya. Lalu kenapa mengeluarkannya dari Paris?" tanya Kevin.
" Kevin kamu kan tau sendiri. Peraturan beasiswa di yayasan kita seperti apa. Dan itu berlaku untuk semua orang tanpa ketercuali. Kakak hanya mengira Kiara akan mau mengikuti ujian. Dan kita akan kasih kelonggaran. Tapi nyatanya apa dia malah menolak dan tetap kekeh sama pendiriannya yang tidak kelas itu," ucap Clarissa.
" Begitu rupanya," sahut Kevin santai.
Tok-tok-tok-tok.
Sandy berdiri di depan pintu yang memang sudah terbuka. Kevin menoleh kebelakang.
" Ya sudah aku kembali ke kantor dulu, aku hanya menemui Profesor Han tadi," ucap Kevin berdiri dan merapikan jasnya.
" Iya," jawab Clarisa.
Sandy menundukkan kepalanya ketika Kevin melewatinya. Lalu Sandy menghampiri Clarissa dan berdiri di depan Clarissa.
" Mana murid yang kau katakan?" tanya Sandy.
" Dia tidak mau mendaftar di sini," sahut Clarisa masih kesal.
" Kalau dia tidak mau, mengapa memaksanya. Bukannya kau mengatakan. Jika memang dia pintar dia pasti tau mana yang terbaik," sahut Sandy. Clarisa tersenyum dan mendekati Sandy. Dengan cepat Clarisa mendorong Sandy sampai jatuh ke kursi.
" Apa yang kau lakukan?" tanya Sandy. Clarissa pun duduk di pangkuan Sandy.
" Menyinggirlah," Sandy sangat risih dengan Clarissa.
" Jangan membicarakannya, aku tidak ingin menjelaskan apa-apa lagi. Kepalaku sakit," ucap Clarissa mengusap-usap dada Sandy mencoba menggodanya.
" Kalau begitu bangkitlah, aku harus mengajar," ucap Sandy.
" Ajari aku sekali-kali, aku ingin tau bagaimana rasanya di ajari cara bercinta olehmu," ucap Clarisa dengan manja. Menenggelamkan kepalanya di dada bidang Sandy.
" Rissa, aku mohon menyinggirlah," ucap Sandy yang risih dengan sikap Clarissa. Tetapi Clarissa malah tersenyum.
" Suara mu sangat indah saat memanggil namaku," bisik Clarissa di telinga Sandy.
" Menyinggirlah," usia Sandy.
" Kenapa kau selalu menolakku, apa kau tidak ingin bermalam denganku. Atau mendengar ******* ku," Clarissa terus berbicara dengan manja di telinga Sandy.
" Jaga sikap mu, berhentilah melakukan itu," ucap Sandy dengan tegas.
" Aku akan berhenti jika kamu mau menggantikannya," sahut Clarisa mengecup bibir Sandy dengan berani.
" Bagaimana?" tanya Clarissa dengan matanya yang terus menggoda.
" Aku sudah katakan. Aku tidak tertarik denganmu, jadi jangan seperti wanita murahan," tegas Sandy begitu dingin mungkin kata murahan membuat hati Clarissa sakit.
" Jadi kau menganggapku murahan?" tanya Clarissa.
" Jika tidak ingin dikatakan seperti itu, berhenti lah," ucap Sandy.
" Kalau begitu kasih aku alasan kenapa tidak tertarik denganku," sahut Clarissa mencoba menggoda Sandy sekarang membuka kancing kemeja Sandy.
Meski tadi sandi sempat menyakiti hatinya dengan kata wanita murahan. Tetapi dia ingin menguji Sandy sampai kapan Sandy bertahan.
Sandi menghentikan tangan Clarissa. mencengkram ke-2 pergelangan tangan itu. Memaksa Clarissa berdiri dari pangkuannya. Sampai sandi pun akhirnya terbebas.
" Aku tidak mau berurusan dengan keluarga Mitra Winata," jawab Sandy membuat Clarissa menelan salavinanya.
Sandy menatap Clarissa sebentar dan langsung meninggalkan Clarissa.
" Apa menjadi seorang anak Mitra Winata begitu menakutkan," ucap Clarissa membuat langkah Sandy terhenti. Sandy tidak menjawab dan memilih pergi.
" Argggg......Kenapa sih, yang satu nggak suka dengan group Lexus yang satu lagi karena Mitra Winata. Apa aku lahir bisa memilih," desis Clarissa kesal dengan keadaannya.
*************
Kevin memasuki kamarnya. Kevin membuka jam tangannya meletakkan di atas meja. Saat meletakkan jam tangannya tirai pintu menuju teras terbuka membuat Kevin mendekati dan ingin menutupnya.
Saat menutup tirai putih panjang itu, Kevin melihat keluar. Melihat di sebrang nya. Dimana seorang wanita yang duduk di teras yang berhadapan dengan kamarnya fokus pada laptop yang di letakkan di pahanya.
Sepertinya apa yang di lihat Kevin membuat Kevin membuka pintu pembatas balkon menuju teras.
Kevin berdiri di pinggir pagar balkon dengan ke-2 tangan di masukkan ke dalam saku celanya melihat jelas wanita yang serius dengan laptop itu adalah Kiara.
Tidak tau kenapa Kevin yang sangat dingin kepada wanita bahkan bisa di katakan tidak pernah memperhatikan wanita. Tetapi belakangan ini dia sangat tertarik untuk melihat Kiara.
Wanita yang tidak sengaja di temuinya di Paris. Dan pertemuan itu terus berlanjut. Kevin dan Kiara terus bertemu dalam setiap kesempatan. Ke-2 bola mata Kevin masih terus melihat Kiara yang sangat serius melihat laptop tersebut.
" Benar kata kak Clarissa aku tidak bisa kuliah jika mengharapkan beasiswa," gumamnya melihat layar laptopnya. Sudah banyak Universitas favorite yang menolak dirinya.
" Jika tidak pakai jalur beasiswa, biaya kuliah akan sangat mahal. Jika mau kuliah yang setara dengan Lexus. Dapat duit dari mana. Tidak mungkin kan minta biaya papa. Sementara papa masih harus membiayai sekolah Zavier dan Ziva," Kiara terus bergerutu pusing tidak tau harus bagaimana.
" Hhhhhhhhh, gimana lagi ya," Kiara hanya terus membuang napasnya. Pulang ke Indonesia malah memperkeruh suasana. Sementara Kiara tidak punya tabungan sedikitpun.
Karena semenjak sekolah Kiara selalu memakai kartu fasilitas dari Lexus jika ingin jajan Kiara akan memakai itu. Jadi Kiara tidak bisa menabung karena tidak pernah menerima uang dari orangtuanya.
Sementara Kevin terus melihat Kiara yang terlihat stress bahkan gadis itu menggaruk-garuk kepalanya dengan jarinya. Mungkin menjadi hobi baru Kevin untuk melihat wanita dengan teliti.
" Kau menyukainya," terdengar suara yang membuat Kevin langsung berbalik badan dan melihat Clarissa yang menyandarkan tubuhnya di tembok dengan melipat ke-2 tangannya di dadanya.
" Kakak! Maksud kakak apa?" tanya Kevin.
" Aku tidak pernah melihatmu melihat wanita sampai seperti itu. Seperti kau melihat tumpukan dokumen dengan serius," ejek Clarissa.
" Apa melihatnya berarti aku menyukainya," sahut Kevin.
" Kau yang tau perasaan mu," sahut Clarissa tersenyum miring.
" Aku tidak tau jika dia tinggal di sana," ucap Kevin yang memang baru menyadari.
" Hmmmm, dia hanya lahir di sini saat 7 tahun Kiara langsung ke Surabaya tempat neneknya pindah sekolah di sana. Kiara hanya SD selama 5 tahun.
" 5 tahun," sahut Kevin
" Ya memang dia beda sendiri. SD nya 5 tahun. Setelah lulus SD papanya memasukkannya ke asrama Lexus selama 2,5 tahun. Setelah lulus SMP. Kiara mendapat lanjutan beasiswa di Singapore. Lulus beasiswa nya berlanjut sampai universitas dia Paris. Selama 3 tahun Jadi wajar kamu tidak pernah bertemu dengannya," jelas Clarissa.
" Sepertinya kakak sangat mengenalnya," tebak Kevin.
Clarisa mendekati Kevin, meletakkan ke-2 tangannya di pagar balkon melihat ke arah Kiara yang masih sibuk dengan laptopnya.
" Ya, bisa di katakan seperti itu,"
" Jika kakak mengetahui tentang dirinya. Kenapa tidak memberinya kesempatan. Untuk kuliah di tempat yang dia mau," sahut Kevin membuat Clarissa menoleh ke arahnya.
" Kamu mendengarnya?" tanya Clarissa.
" Iya, dia tidak bisa mendapatkan beasiswa di manapun. Karena memiliki latar belakang penurunan nilai. Bukannya jika pun seorang mahasiswa walau di DO sekalipun akan bisa mengikuti beasiswa jika Universitas sebelumnya memberinya kesempatan juga," jelas Kevin yang jelas sangat paham masalah pendidikan dan perpolitikan dalam yayasan.
" Apa kamu tau juga dia sengaja melakukannya?" tanya Kevin.
" Jika dia sampai sengaja melakukannya. Sehingga di Do. Mempermalukan dirinya sendiri dengan apa yang di capai ya selama ini. Itu berarti dia benar-benar tidak ingin kuliah di Universitas Lexus," ucap Kevin mencoba menarik kesimpulan.
" Apa kakak benar-benar membutuhkan dia?" tanya Kevin yang melihat kakaknya sangat berusaha ingin membuat Kaira berada di Lexus.
" Sampai harus membuat dia pulang ke Indonesia dengan menaiki pesawat Lexus," sahut Kevin lagi. Yang mendengar dari Arya.
" Aku sangat jelas melihat jika kakak sangat mengistimewakannya. Jangan mengistimewakan seseorang jika itu hanya akan membuatnya tertekan. Dia sepertinya menginginkan tempat lain untuk kuliah. Kenapa harus menahan seseorang jika tidak ingin," sahut Kevin dengan bijak membuat Clarissa terdiam.
" Lalu kenapa bukan kamu saja yang mengurusnya, bukannya kamu juga bisa melakukannya, dan kakak bisa menebak jika kamu akan melakukannya," sahut Clarissa. Sekarang gantian Kevin yang terdiam.
Bersambung
Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.
Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.
Jangan lupa terus kasih suport, Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya
Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments