Part 7 Melihatnya dalam ke anehan

Suara lantang sang bodyguard tersebut jelas membuat Kiara terkejut.

Kiara melihat satu-satu Pria yang ada di hadapannya. Tatapan Kiara heran melihat ke-4 pria itu. Di mana 3 pria itu seperti ingin menerkamnya apa lagi suara bodyguard yang memanggilnya dengan suara keras.

" Are you doing," ucap bodyguard tersebut nada marah. Karena berani menyenggol bosnya. Kiara semakin bingung, tidak tau apa yang di lakukannya kenapa Pria itu ingin sekali memakannya.

" What," pekik Kiara bingung.

" You," sang bodyguard kembali mendekati Kiara seakan ingin menarik Kiara agar berlutut dan meminta maaf.

" Sudah ayo," Kevin menghentikan langkah sang bodyguardnya yang menurutnya terlalu berlebihan.

Kevin pun memasuki lift, yang di ikuti bodyguardnya. Tetapi Arya masih menatap sinis ke arah Kiara seperti memiliki dendam.

" Kenapa sih, orang cuma di senggol doang, kenapa mereka ingin menerkam ku. Hanya gara-gara itu saja, apa dia langsung lecet apa, aneh, memang dia anak presiden," desis Kiara heran dengan pria asing itu.

Kevin dan 3 dayangnya sudah berada di dalam lift.

" Anak sekarang hanphone selalu menjadi bahan untuk fokus, sampai tidak bisa berjalan dengan benar, untung saja aku masih baik hari ini," Arya mengoceh di samping Kevin. Kevin menoleh ke arah Arya.

" Tidak tuan," sahut Arya yang gugup setelah mendapat tatapan dingin dari Kevin. Arya tau mulutnya memang berisik sampai membuat tuannya tidak nyaman.

Setelah sampai lantai yang ingin di tuju, Kevin sudah berada di depan kamar hotel yang akan menjadi tempatnya menginap.

" Ini kamarnya tuan, silahkan istirahat," ucap Arya mempersilahkan.

" Berikan kunci mobil, saya mau mencari udara segar dulu," sahut Kevin yang ingin bersantai dulu.

" Tapi tuan, di luar sangat dingin. Tuan juga baru sampai, apa tidak ingin istirahat dulu," saran Arya.

" Memang kapan saya istirahat, berikan!" Pinta Kevin menadahkan tangannya.

Aryo pun meletakkan kunci mobil di atas telapak tangan Kevin.

" Kalian istirahatlah, saya hanya mencari udara segar dulu!" Perintah Kevin.

" Baik tuan," jawab Arya menundukkan kepala pada majikannya.

************

Kiara pun menemui Mr. Robert duta mahasiswi. Kiara menemui Robert di ruangannya. Bisa di katakan perpustakaan. Karena ruangan itu sangat luas.

Banyak susunan rak-rak buku. Dan tersusun buku-buku dengan rapi. Baik buka berbahasa Indonesia, Inggris, Prancis dan yang lainnya sangat lengkap.

Perpustakaan itu memang fasilitas untuk, Mahasiswi dari Indonesia. Setiap mahasiswi dari Indonesia bebas untuk datang belajar dan sekedar meminjam buku.

" Jadi apa rencana kamu selanjutnya Kiara?" tanya Mr, Robert duduk di sofa.

Sementara Kiara mengambil buku yang ingin di bacanya.

" Entahlah, aku belum punya pikiran," jawab Kiara dengan santai sudah duduk di hadapan Robert dengan membuka buka itu.

" Sayang sekali murid sepintarmu, harus di Deportasi," sahut Mr. Robert menyayangkan.

" Itu bukan hal di sayangkan, justru itu adalah hal yang baik," sahut Kiara dengan santainya. Robert geleng-geleng dengan kelakuan Kiara.

Mungkin memang orang pintar akan seperti itu. Tidak punya kerjaan jadi membodoh-bodohkan diri.

" Apa orang tuamu tidak akan kecewa?" tanya Mr. Robert.

" Mereka juga tau, sedari dulu aku tidak menyukai semua ini. Jadi mereka tidak akan kecewa," jawab Kiara dengan yakin.

Orang tuanya memang tidak ingin ikut campur dengan semua teori Kiara. Karena percuma Kiara juga selalu merasa benar.

" Ya sudah, ini tiketmu, dan ini uang sisa makan beasiswa untuk 2 tahun kedepan. Meski di keluarkan dari kampus. Dana pribadi masih tetap menjadi milikmu," jelas Mr. Robert.

" Aku tidak mau uang itu, aku ingin tiket ini saja," sahut Kiara menolak uang itu dan mengambil tiket kelas VIP dengan senang hati.

" Kiara, ini milikmu, kau juga akan membutuhkannya. Bukannya kamu ingin sukses. Jadi lanjutkan kuliahmu di Indonesia. Jika tidak ingin di Lexus. Kau pasti butuh biaya. Karena universitas itu mahal. Untuk mendapatkan beasiswa tidak mungkin. Karena kau tercatat. Penerima beasiswa yang pernah di Do. Kecuali kau masih ingin di Lexus. Ingat kesempatanmu masih ada sekali lagi jangan sia-sia kan," jelas Mr. Robert memberi Kaira peringatan.

" Tidak, aku akan bekerja, sampai di Indonesia dan akan mencari kampus lain. Tanpa beasiswa," sahut Kiara dengan yakin.

" Walau mengulang kembali?" tanya Mr. Robert.

" Dari pada ujung-ujungnya di Lexus," sahut Kiara. dengan santainya.

Robert sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kiara memang tidak akan bisa di lawan.

" Jadi bagaimana uang ini?" tanya Mr. Robert.

" Berikan saja kepada yang lain," sahut Kiara dengan entengnya.

" Baiklah, uangnya akan aku simpan, jika kau membutuhkannya, hubungi aku, aku akan mengirimnya karena ini merupakan hak mu," ucap Mr. Robert.

" Terserah, ya sudah aku pulang dulu," sahut Kiara berdiri, memasukkan tiket kedalam tasnya.

" Baiklah, semoga kau menjadi sukses, saat aku bertandang ke Indonesia, semoga aku melihatmu sukses," ucap Mr. Robert dengan senyuman di wajahnya

" Pasti, oke Bye," ujarnya sebelum pergi.

" Dasar anak itu, ada-ada saja tingkahnya?" Desis Mr. Robert geleng-geleng dengan kelakuan Kaira yang sangat simple dan enteng.

**********

Saat Kiara keluar dari ruangan Mr. Robert saat itu juga Kevin datang. Mereka berpapasan. Tetapi tidak saling melihat. Karena fokus pada hanphone masing-masing. Tetapi Kevin menghentikan langkahnya saat aroma farfum yang tidak asing itu tercium di hidungnya.

Kevin tidak menoleh kebelakang dan melanjutkan langkahnya memasuki ruangan Mr Robert.

" Ada apa lagi Kiara ?" tanya Mr. Robert membaca buku duduk di kursinya. Tanpa melihat ke depan.

" Sorry," ucap Mr. Robert langsung berdiri saat melihat Kevin. Robert menundukkan kepalanya.

" Maaf tuan," ucap Robert.

" Kau menunggu seseorang?" tanya Kevin. Berjalan menuju rak buku dan melihat-lihat buku.

" Tidak tuan, tadi saya baru menemui mahasiswi, dan saya pikir dia kembali," jawab Mr Robert.

" Kakak ku mengatakan ada mahasiswi yang di deportasi bulan lalu?" tanya Kevin duduk di sofa, di hadapan Mr. Robert yang masih berdiri di menunduk. Kevin melihat buku yang berada di atas meja. Kevin membuka buku tersebut.

I Hate Lexus. Baru membuka halaman pertama Kevin sudah melihat tulisan yang mengatakan dia membenci ke Grup milik keluarganya.

" Benar tuan, besok dia kembali ke Indonesia," jawab Robert.

" Dia tidak mengikuti ujian, untuk mengambil kembali beasiswanya?" tanya Kevin.

" Tidak tuan, di benar-benar ingin, keluar dari kampus. Padahal dia sangat pintar," jawab Mr Robert.

" Pintar. Tetapi bisa memiliki nilai yang turun," desis Kevin membaca buku. Tiba-tiba mata Kevin melihat amplop putih.

" Apa ini?" tanya Kevin.

" Itu dana pribadi dari mahasiswi itu dan dia menolaknya?" jawab Mr Robert.

" Menolaknya," sahut Kevin tidak percaya.

" Apa dia semarah itu pada universitas Lexus. Karena mengeluarkannya dari kampus. Sampai dia harus menolaknya?" tebak Kevin.

" Mungkin tuan," jawab Mr Robert.

Tidak mungkin Robert mengatakan jika Kiara sengaja melakukan itu. Karena membenci group Lexus. Yang adanya dia akan kembali menerima banyak pertanyaan.

" Oh begitu, lalu kau apakan uang itu?" tanya Kevin.

" Mengembalikan ke yayasan," jawab Mr. Robert.

" Oke baiklah," sahut Kevin yang tidak ingin ikut campur.

*************

Setelah mengurus kepulangannya, Kiara Berjalan-jalan di sekitar menara Eiffel. Meski memakai baju hangat di tetap saja kedinginan. Rintikan salju berjatuhan di atas rambutnya.

" Menara Eiffel, aku tidak tau kapan aku kemari lagi, aku sudah keluar dari kampus Lexus. Ketika kembali ke Indonesia. Semuanya akan kembali di mulai. Pokoknya aku tidak boleh terjebak di Lexus lagi," ucapnya menatap tingginya menara Eiffel.

" Hhhhh kenapa juga papa terus saja bekerja di perusahan itu?" ucapnya yang memang satu-satunya anak yang tidak menyukai papanya berada di sana.

Bukan hanya papanya bahkan kakak pertamanya juga sudah bekerja di perusahaan itu. Saat dirinya kuliah di Paris.

Ternyata Kiara yang berdiri menatap menara Eiffel. Sementara Kevin di sebrang sana melihat dirinya. Banyak orang yang berada di sana. Tetapi tidak tau kenapa mata Kevin fokus kepada Kiara.

Wanita yang tidak di kenalnya sama sekali. Mungkin Kevin mengingat jika wanita itu yang bertabrakan sewaktu mereka berpapasan di lift.

*********

Akhirnya keberangkatan Kiara ke Indonesia tiba. Kiara di antarkan oleh temannya Bella. Mereka berdua keluar dari dalam Taxi.

" Ihhhh, gue bakal kesepian di kamar, teman gue yang bawel pulang kampung," ujar Bella dengan wajah sedihnya.

" Sudah lah Bella nggak usah lebay. Kan bisa di telpon, Vidio call. Ini jaman sudah modern," sahut Kiara.

" Iya sih, tapi tetap aja, gue nggak akan dengar suara lo yang bawel," ucapnya masih tidak ingin berpisah dengan sahabatnya yang sudah 2 tahun bersamanya.

" Suara gue aja yang lo yang lo ingat?" sahut Kiara dengan kesal.

" Ya sudah. Lo baik-baik di sana, semoga semua impian lo terkabul. Semoga lo bisa menjadi sukses di Indonesia mengalahkan Lexus," ucap Bella dengan nada mengejek.

" Ishhhh, ngejek aja lo," sahut Kiara yang tau temannya hanya mengejeknya.

" Siapa yang ngejek, itu doa," sahut Bella dengan serius.

" Ahhhhh, sudahlah gue harus balik," ucap Kiara mengingat jadwal penerbangannya.

" Ya sudah hati-hati," ucap Bella. Memeluk sabatnya Kiara. Meski mereka sering bertengkar. Tetapi Bella dan Kiara pasti saling merindukan.

" Ya sudah, gue balik dulu," ucap Kiara tersenyum melihat Bella dengan matanya berkaca-kaca. Sementara Kiara tidak sama sekali. Hal seprik itu tidak akan membuatnya meneteskan air mata.

" Bye," sahut Bella melambaikan tangan. Kiara tersenyum dan membalas lambaian tangan itu.

Tanpa berlama-lama Kiara mendorong troli yang membawa kopernya. Maklum Kiara harus membawa banyak koper karena memang tidak akan kembali ke Paris lagi.

Bella terus melihat punggung sahabatnya yang semakin lama semakin jauh. Dengan lambaian tangannya yang terus melambai. Yang benar saja air matanya jatuh.

Sengaja menahan di depan Kiara agar tidak mendapat ejekan dari Kiara dan sekarang air mata itu akhirnya tumpah.

Setelah tidak melihat Kiara lagi. Bella pun meninggalkan bandara dengan penuh kesedihan.

Bersambung

Hay para leader pertama ingin mengucapkan terima kasih yang sudah mampir dan sering suport novel-novel aku yang lain.

Ini novel terbaru aku. Aku hanya banyak belajar. Dan membuat novel semenarik mungkin dengan alur cerita yang berbeda-beda. Semoga di sukai dan masuk selera masing-masing.

Jangan lupa terus kasih suport Vote. like koment dan jadiin favorite kalian. Terima kasih untuk semuanya aku tunggu koment dan sarannya ya

Terima kasih...

Episodes
1 Part 1 Kunjungan Aroma.
2 Part 2 Grup Lexus.
3 Part 3 Kultur
4 Part 4 Keusilan
5 Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6 Part 6 Pertemuan ke-2
7 Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8 Episode 8 kepulangan yang sial
9 Part 9 1 pesawat
10 Episode 10 Bersama Di pesawat.
11 Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12 Part 12 Mengetahui.
13 Episode 13 Membenci Lexus
14 Episode 14 Kiara
15 Part 15 Sarapan meneyebalkan
16 Part 16 bertemu kembali
17 Part 17 Pemberian Pertama
18 Part 18 Terjebak
19 Part 19 Hal yang tidak terduga.
20 Part 20 salah tingkah.
21 part 21 berharap melupakan.
22 Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23 Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24 Part 24 Pemberian ke-2.
25 part 25 bertemu
26 Episode 26
27 Part 27 Mengetes
28 Part 28 Bekerja Sama.
29 Part 29 peresmian Hotel Lexus
30 Part 30
31 Part 31 Setengah sadar
32 Part 32 tidak sadarkan diri.
33 Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34 Part 34 mengetahui sesuatu.
35 Part 35 Semakin mendekat
36 Part 36. Mendapat teguran
37 Part 37
38 Part 38 Membuat penasaran
39 Part 39 akhirnya bertemu.
40 Part 40 Hujan bersama.
41 Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42 Part 42 benar-benar marah
43 Part 43 Memojokkan
44 Part 44 Di Cegat.
45 Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46 Part 46 Kembali berduaan
47 Part 46 Pergi bersama.
48 Part 48 menonton bersama.
49 Part 49 Hampir ketahuan.
50 Part 50 Waktu bersama.
51 Part 51 Mencurigai Kevin
52 Part 52 pemakaman
53 Part 53 masuk rumah sakit
54 Part 54 Khawatir
55 Part 55 Melihat gebetan ujian
56 Part 56 Mulai cemburu
57 Part 57 Perasan yang aneh
58 Part 58 Rasa kagum yang terucap
59 Part 59 Mencoba bertanya
60 Part 60 Mawar putih
61 Part 61 Keracunan
62 Part 62 Kehilangan fokus
63 part 63 masa lalu
64 Part 64 persiapan Ke Paris.
65 Part 65 Mengatakan perasaan.
66 Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67 Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68 Part 68 Berangkat
69 Part 69 Insiden pesawat
70 Part 70 Mengungkap isi hati
71 Part 71 makan bersama
72 Part 72 Makan malam bersama
73 Part 73 teror
74 Part 74 Reunian.
75 Part 75 Pemberian
76 Part 76 Cemburu.
77 Part 77 mencarinya.
78 Part 78 Ciuman pertama
79 Part 79 mengajak pergi.
80 Part 80 Malu di depan Kevin.
81 Part 81 Cemburu
82 Part 82 mengajak ke Amerika
83 Part 83 otw Amerika.
84 Part 84 sampai
85 Part 85 1 kamar
86 Part 85 Membuatnya kaget
87 Part 87 jalan bersama
88 Part 88 Kiss
89 Eps 89 Saling meminta maaf
90 Part 90 wanita yang memeluknya
91 Part 91
92 Part 92 kepikiran
93 Part 93 Hal Yang berat.
94 Part 94 Masih menunggu telpon
95 Part 95 Hati yang harus terluka
96 Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97 Part 97 pertemuan di Restaurant.
98 Part 98 berakhirnya.
99 Part 99 Ketakutan.
100 Part 100 mencoba membujuk
101 Pary 101 hal mengejutkan.
102 Part 102 Hasil Tes medis.
103 Part 103 perbedaan status sosial
104 Part 104 melihat dengan mata kepala.
105 Part 105 Luapan Amara
106 Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107 Part 107 Tidak akan melepas
108 Part 108 Membawa
109 Part 108 mengungkap perasaan
110 Part 109. Masih ingin berduaan
111 Part. 110 peringatan
112 Part 111 Di Tegur.
113 Part. 112
114 Part 113 sarapan romantis.
115 Part 114 Kencan didalam mobil
116 Part 115 Mengetahui
117 Part 115 Terjebak.
118 Part 116 Sandy.
119 Part 117 memberi kenyamanan.
120 Part 118 Bertemu mertua.
121 Part 119 Makan bersama
122 Part 120 Sandy dan Clarissa.
123 Part 121. Melamar
124 Part 122 berpamitan.
125 Part 123 Bucin bersama.
126 Part I24.
127 Part. Mencoba menyelidiki
128 Part 126 saling merindukan.
129 Part.
130 Part 127.
131 Part 128
132 Part 129. Melepas Rindu.
133 Part 130 Masih melepas rindu.
134 Part 130. Sarapan pertama.
135 Part 131.
136 Part 132 Panas
137 Part 133 mengetahui.
138 Part 134 jujur
139 Part 135 bertemu.
140 Part 136. Obrolan Winata.
141 par 137 masalah yang banyak.
142 Part 138 undangan.
143 Part 139 nekat datang.
144 Part 140 kaget.
145 Pari 141 Menantang
146 Part 142 memilihnya
147 Part 143 memarahinya.
148 Part 144 membahas.
149 Part 145 Kebohongan Haria.
150 Part 146 Hukuman Haria.
151 Part 147 Memilihnya.
152 Part 148 Kebijakan orang tua
153 Part 149 meminta restu.
154 Part 150 Kendala.
155 Part 151 keputusan.
156 Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157 Part 157 sad.
158 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Part 1 Kunjungan Aroma.
2
Part 2 Grup Lexus.
3
Part 3 Kultur
4
Part 4 Keusilan
5
Part 5 Keluarga Danu Bramana.
6
Part 6 Pertemuan ke-2
7
Part 7 Melihatnya dalam ke anehan
8
Episode 8 kepulangan yang sial
9
Part 9 1 pesawat
10
Episode 10 Bersama Di pesawat.
11
Part 11 Minginjak kan tanah kelahiran.
12
Part 12 Mengetahui.
13
Episode 13 Membenci Lexus
14
Episode 14 Kiara
15
Part 15 Sarapan meneyebalkan
16
Part 16 bertemu kembali
17
Part 17 Pemberian Pertama
18
Part 18 Terjebak
19
Part 19 Hal yang tidak terduga.
20
Part 20 salah tingkah.
21
part 21 berharap melupakan.
22
Pert 22 Bergosip mengenai tetangga.
23
Part 23 Insiden Di perpustakaan.
24
Part 24 Pemberian ke-2.
25
part 25 bertemu
26
Episode 26
27
Part 27 Mengetes
28
Part 28 Bekerja Sama.
29
Part 29 peresmian Hotel Lexus
30
Part 30
31
Part 31 Setengah sadar
32
Part 32 tidak sadarkan diri.
33
Pert 33 Dalam pengaruh obat.
34
Part 34 mengetahui sesuatu.
35
Part 35 Semakin mendekat
36
Part 36. Mendapat teguran
37
Part 37
38
Part 38 Membuat penasaran
39
Part 39 akhirnya bertemu.
40
Part 40 Hujan bersama.
41
Part 41 Perdebatan Kevin dan Kiara.
42
Part 42 benar-benar marah
43
Part 43 Memojokkan
44
Part 44 Di Cegat.
45
Part 45 Jujur dengan kenyamanan
46
Part 46 Kembali berduaan
47
Part 46 Pergi bersama.
48
Part 48 menonton bersama.
49
Part 49 Hampir ketahuan.
50
Part 50 Waktu bersama.
51
Part 51 Mencurigai Kevin
52
Part 52 pemakaman
53
Part 53 masuk rumah sakit
54
Part 54 Khawatir
55
Part 55 Melihat gebetan ujian
56
Part 56 Mulai cemburu
57
Part 57 Perasan yang aneh
58
Part 58 Rasa kagum yang terucap
59
Part 59 Mencoba bertanya
60
Part 60 Mawar putih
61
Part 61 Keracunan
62
Part 62 Kehilangan fokus
63
part 63 masa lalu
64
Part 64 persiapan Ke Paris.
65
Part 65 Mengatakan perasaan.
66
Part 66 cemburu yang tidak bisa diucapkan.
67
Part 67 Cemburu yang tidak bisa dikatakan
68
Part 68 Berangkat
69
Part 69 Insiden pesawat
70
Part 70 Mengungkap isi hati
71
Part 71 makan bersama
72
Part 72 Makan malam bersama
73
Part 73 teror
74
Part 74 Reunian.
75
Part 75 Pemberian
76
Part 76 Cemburu.
77
Part 77 mencarinya.
78
Part 78 Ciuman pertama
79
Part 79 mengajak pergi.
80
Part 80 Malu di depan Kevin.
81
Part 81 Cemburu
82
Part 82 mengajak ke Amerika
83
Part 83 otw Amerika.
84
Part 84 sampai
85
Part 85 1 kamar
86
Part 85 Membuatnya kaget
87
Part 87 jalan bersama
88
Part 88 Kiss
89
Eps 89 Saling meminta maaf
90
Part 90 wanita yang memeluknya
91
Part 91
92
Part 92 kepikiran
93
Part 93 Hal Yang berat.
94
Part 94 Masih menunggu telpon
95
Part 95 Hati yang harus terluka
96
Part 96 Hubungan yang tanda tanya
97
Part 97 pertemuan di Restaurant.
98
Part 98 berakhirnya.
99
Part 99 Ketakutan.
100
Part 100 mencoba membujuk
101
Pary 101 hal mengejutkan.
102
Part 102 Hasil Tes medis.
103
Part 103 perbedaan status sosial
104
Part 104 melihat dengan mata kepala.
105
Part 105 Luapan Amara
106
Part 106 Menyalahkan diri sendiri
107
Part 107 Tidak akan melepas
108
Part 108 Membawa
109
Part 108 mengungkap perasaan
110
Part 109. Masih ingin berduaan
111
Part. 110 peringatan
112
Part 111 Di Tegur.
113
Part. 112
114
Part 113 sarapan romantis.
115
Part 114 Kencan didalam mobil
116
Part 115 Mengetahui
117
Part 115 Terjebak.
118
Part 116 Sandy.
119
Part 117 memberi kenyamanan.
120
Part 118 Bertemu mertua.
121
Part 119 Makan bersama
122
Part 120 Sandy dan Clarissa.
123
Part 121. Melamar
124
Part 122 berpamitan.
125
Part 123 Bucin bersama.
126
Part I24.
127
Part. Mencoba menyelidiki
128
Part 126 saling merindukan.
129
Part.
130
Part 127.
131
Part 128
132
Part 129. Melepas Rindu.
133
Part 130 Masih melepas rindu.
134
Part 130. Sarapan pertama.
135
Part 131.
136
Part 132 Panas
137
Part 133 mengetahui.
138
Part 134 jujur
139
Part 135 bertemu.
140
Part 136. Obrolan Winata.
141
par 137 masalah yang banyak.
142
Part 138 undangan.
143
Part 139 nekat datang.
144
Part 140 kaget.
145
Pari 141 Menantang
146
Part 142 memilihnya
147
Part 143 memarahinya.
148
Part 144 membahas.
149
Part 145 Kebohongan Haria.
150
Part 146 Hukuman Haria.
151
Part 147 Memilihnya.
152
Part 148 Kebijakan orang tua
153
Part 149 meminta restu.
154
Part 150 Kendala.
155
Part 151 keputusan.
156
Part 156 Perpisahan yang menyakitkan.
157
Part 157 sad.
158
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!