[Chapter 5.]
[Babi Panggang.]
[Silahkan Dibaca.]
Kohta yang sedang berbaring, membuka-buka fitur dari System. Karena dirinya pada awal datang hanya sampai dari Proyeksi pelatihan.
“Buka fitur, Clara.”
[Status.]
[Penyimpanan.]
[Toko.]
[Maps.]
[Keterampilan.]
“Buka Status.”
[Status.]
[Nama : Kohta Hideoki.]
[Umur : 18 Tahun.]
[Peringkat : Junior tingkat 7.]
[Kekuatan : 20.]
[Kecepatan : 25.]
[Ketahanan : 21.]
[Kepintaran : 18.]
[Point Peningkatan : 13 Point.]
[Uang : 10 Gold 2 Perak.]
“Jadi begini status ku. Sepertinya aku ahli dalam kecepatan.” Ucap Kohta melihat Status miliknya. Kemudian, Kohta berkata.
“Buka Penyimpanan.”
[Penyimpanan.]
[Katana Serigala : 1.]
[Pakaian Kimono : 10.]
“Hanya ada dua, serta Katana Serigala. Aku belum pernah dengar tentang ini. Ganti katana biasa ke katana Serigala.”
Seketika, Katana biasa Kohta berubah menjadi Katana Serigala. Di sarung pedang tersebut terdapat simbol Serigala berwarna ungu.
Kohta memandangi Katana tersebut. Sarung pedang berwarna abu-abu, lalu Kohta menarik Pedang dari Sarungnya. Seperti Pedang biasa namun, warna yang dimiliki sedikit keabuan.
“Pedang ini, terlihat lapar.” Ucap Kohta saat merasakan Pedang tersebut. Rasa lapar dari Pedang bisa dirasakan oleh Kohta.
“Sepertinya, aku harus berburu.” Ucap Kohta, lalu mengembalikan Pedang tersebut ke dalam sarung pedang.
Kohta pun menuju pintu dan keluar dari kamarnya. Lalu, dia berjalan melewati ruang tamu. Sean melihat Kohta ingin keluar.
“Kau mau kemana?.” Ucap Sean penasaran, sedangkan Kohta menjawab sambil menatapnya dan tersenyum.
“Aku mau pergi ke Hutan, untuk berburu.” Ucap Kohta, lalu pergi keluar dari rumah tanpa mendengar jawaban dari Sean.
Sedangkan, Sean lupa bahwa dia sudah membawa hasil buruan Serigala tadi.
Di sisi Kohta.
Kohta berjalan ke dalam hutan kembali, dia juga sudah menandai tempat Pondok tersebut di Petanya. Jadi, dia tidak mungkin akan tersesat nantinya.
Kohta berjalan lurus, sambil melihat Peta. Jika ada tanaman Obat atau yang memiliki fungsi, Kohta akan ambil tanaman tersebut.
“Di Hutan berburu sambil mengambil hal yang berguna.” Ucap Kohta, terus melakukan hal tersebut. Sampai akhirnya dia mendengar suara.
Srkk Srkk.
“Akhirnya, yang dicari keluar.” Ucap Kohta sambil tersenyum, kemudian mengambil Pedang dari Sarungnya. Lalu, melesat ke arah suara tersebut.
Sampai di tempat suara tersebut, Kohta melihat seekor Babi Hutan yang memiliki nyala api di punggungnya. Kohta mengerutkan keningnya.
“Babi Hutan yang aneh?. Sepertinya aku benar-benar perlu membaca Ensiklopedia Monster.” Ucap Kohta, terus mengamati Babi.
Lalu, Kohta melihat ada kesempatan. Dia melesat dan mengayunkan pedangnya ke arah Babi Hutan tersebut. Namun, reaksi Babi Hutan tersebut sangat hebat.
Menyadari ada bahaya, Babi tersebut memanaskan tubuhnya. Asap keluar dari tubuh Babi, membuat Kohta terpental karena Asap tersebut.
Wusshhh.
Kohta segera Backflip dan kembali memandang ke arah Babi hutan. Dia benar-benar terpana dengan cara Babi tersebut melindungi diri.
“Gunakan Asap yang keluar untuk menghempaskan musuh.” Ucap Kohta, sambil mengangguk-angguk. Kohta tersenyum, melihat bahwa Serangannya bisa ditangkis.
Kohta menyerang kembali, karena merasa bahwa asap hanya bisa digunakan sekali oleh Babi tersebut.
Sedangkan, babi juga tidak kalah dengan Kohta. Dia juga melesat dan ingin menyerang dengan tubuhnya yang panas.
Saat jarak sudah dekat, Kohta seperti biasa merasakan nafas lawannya. Kohta menambah kecepatannya.
“Teknik lembut : Tarian Pedang.” Ucap Kohta, lalu menusuk berkali-kali Babi hutan tersebut. Karena suhu tubuh babi memanas. Membuat daging Babi mudah ditebas.
Jleb Jleb Jleb Jleb Jleb Jleb.
Jresss.
Brukkkkk.
Babi hutan tersebut terjatuh dan Kohta menyimpannya di penyimpanan, kemudian saat akan pergi kembali mencari musuh. Kohta melihat bahwa hari sudah Sore.
“Sudah sore kah, baiklah waktunya kembali ke Pondok.” Ucap Kohta, lalu melesat kembali dengan cepat. Dia tak lupa juga mengambil barang yang bermanfaat lainnya, karena dia mengambil jalan lain.
“Hari ini, panen lumayan.” Ucap Kohta, lalu Kohta mendengar suara Notifikasi System kembali.
[Mengalahkan Babi Panggang.]
[Selamat, Tuan mendapatkan 40 Perunggu.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Pedang biasa.]
[Selamat, Tuan Teknik Tarian Pedang mencapai 100%.]
[Selamat, Tuan Tekink Tarian Pedang berubah menjadi Tarian Bulan.]
[Selamat, Tuan mendapatkan Kotak biasa.]
“Ohh, menarik. Baiklah, aku akan buka nanti di kamar.” Ucap Kohta, terus berlari menuju ke Pondok Sean dan Elli.
Sesampai di Pondok, Kohta mendapati Sean dan Elli duduk mesra di depan. Kohta segera bersembunyi agar tidak mengganggu Momen Romantis tersebut.
“Huff, mereka benar-benar berduaan tanpa tahu ada yang sendirian disini.” Ucap Kohta duduk bersandar di pohon dan melihat ke arah langit.
Sean dan Elli selesai melakukan momen romantis mereka. Sekarang, mereka khawatir karena Kohta belum kembali.
“Sean, kau tahu Kohta dimana?. Dia belum kembali, padahal sudah malam.” Ucap Elli, sedangkan Sean sendiri juga khawatir.
“Akan kucari dia.” Ucap Sean, lalu ingin masuk ke hutan, namun dihentikan oleh sebuah suara di pohon yang di tebang oleh Kohta.
“Tidak perlu, aku dari tadi disini kok.” Ucap Kohta, keluar dari balik Pohon yang di tebang dan berdiri disana. Lalu, berjalan ke arah Sean dan Elli.
“Sejak kapan kamu berada disana?.” Ucap Sean, dia terkejut melihat Kohta berada disana, serta dia sedikit malu jika Kohta disana saat dia bermesraan dengan Elli.
“Oh, sejak kamu bilang ke Elli. ‘Aku akan selalu bersamamu dan menjagamu, Elli.’, saat itulah aku sudah di balik Pohon, Hahaha.” Ucap Kohta menjahili Sean dan Elli.
Mendengar ucapan Kohta, kedua pasangan tersebut memerah karena malu. Jika mereka melihat ada lubang yang cukup untuk bersembunyi, mereka akan bersembunyi.
“Sudah, sudah. Aku kembali dengan sebuah Babi.” Ucap Kohta, lalu mengeluarkan sebuah Babi yang memiliki aroma yang lezat.
“Ini, Babi Panggang. Kamu mengalahkannya?. Monster ini sebenarnya sulit untuk dikalahkan, karena tubuhnya yang panas, serta baunya yang lezat membuat banyak orang susah untuk melawannya.” Ucap Sean.
Sedangkan, Elli dengan cepat mengiris bagian-bagian dari babi tersebut. Kemudian, Elli mengambil piring dan menghidangkan dalam jumlah besar.
“Karena, Babi ini banyak dagingnya jadi kubuat sedikit besar untuk satu orang. Sisanya, paling kumasukkan ke lemari es, namun percuma karena besok kita kembali ke Kerajaan.” Ucap Elli.
Sedangkan, Kohta sedikit terkejut mendengar hal tersebut. Lalu, memandang ke arah Sean yang sedang makan daging babi di Piring.
“Kalian juga ikut, ke Kerajaan?.” Ucap Kohta, sedangkan Elli mengangguk. Sean tetap fokus memakan daging tersebut.
Selesai makan daging Babi. Mereka masuk ke kamar masing-masing, Andy masuk ke kamar tidur tamu, sedangkan Sean dia tidur bersama Elli.
Kohta masuk ke dalam kamar, kemudian dia melihat kembali Systemnya. Dia melihat ke dalam Penyimpanan kembali.
[Penyimpanan.]
[Pedang Biasa : 1.]
[Pakaian Kimono : 10.]
[Rumput Mono : 54.]
[Pedang rusak : 20.]
[Rumput Sirla : 62.]
[Baju robek : 87.]
[Perisai : 43.]
“Hmm, banyak sampah. Tapi kenapa Clara bilang itu berguna?.” Ucap Kohta.
[Kohta, bisa menjualnya di Shop.]
“Eh, jadi begitu. Lalu untuk Rumput?.”
[Kohta harus membuka Fitur Alkemis, serta memiliki pengetahuan Alkemis.]
“Oh, kalau begitu jual Pedang rusak, Perisai, dan Baju robek.”
[Selamat, Kohta mendapatkan 3 Perak.]
“Huff, baiklah waktunya tidur.” Ucap Kohta, lalu berbaring di tempat tidur, dan memejamkan matanya.
pagi hari.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
widia nada
andy kesasar ke lain novel nih
2024-06-26
0
Alphonso Jo
babi panggang paling enak d bumi 😆
2022-12-11
0
Wira Yoga
Andy 🙄
2022-05-13
1