[Chapter 2.]
[Menyelamatkan Pak Tua.]
[Silahkan Dibaca.]
Di Hutan.
Terdapat seorang Pemuda yang sedang duduk bersila. Tak lama kemudian, Pemuda tersebut membuka matanya dan menghela nafas menyerah.
“Aku benar-benar tidak ada Mana.” Ucap Kohta tertunduk.
Namun, Kohta ingat bahwa dia memiliki System Pendekar Pedang. Lalu, Kohta pun bertanya kepada System.
“System, apakah aku ditakdirkan tidak punya Mana?.”
[Menjawab, Host sejak awal memang tidak memiliki Mana. Karena, di Dunia Host dulu tidak pernah ada Mana.]
“Tapi, bukankah Ibu dan Ayahku bukan dari Bumi?.”
[Mana, sebuah Energi terbentuk saat anda berumur 6 Tahun. Jika di umur 6 Tahun, Host belum membangkitkan Mana, maka Host tidak akan memiliki Mana selamanya.]
“Jadi begitu, pantas Ayah memberiku System Pendekar Pedang. Kalau begitu, aku akan menjadi Pendekar pedang terkuat.” Ucap Kohta dengan tegas.
“System pelajari Keterampilan Pedang Lembut.”
[Host bersiaplah. Karena Host akan kemasukan banyak Informasi.]
“Iya, aku sudah siap.”
[Mempelajari Keterampilan Pedang Lembut.]
Kohta terkejut, dia merasa kepalanya sangat sakit. Dia tidak berteriak, hanya menggertakkan giginya saja. Informasi tentang Keterampilan Pedang Lembut terus masuk ke dalam otak Kohta.
[Mempelajari selesai.]
Kohta merasa kepalanya perlahan mulai membaik, dia tetap memegang kepalanya dan terengah-engah.
“Hah Hah Hah, sungguh menyakitkan. Namun, aku bisa memahami Keterampilan Pedang Lembut tersebut.” Ucap Kohta.
Lalu, suara System terdengar kembali. Kohta menyesuaikan duduknya terlebih dahulu, dan mengatur nafasnya agar stabil kembali.
[Ding.]
[Selamat, Host mendapatkan Fitur Keterampilan.]
“Apa itu, fitur Keterampilan, System?. Serta, hilangkan Dingnya.”
[Dimengerti.]
[Fitur Keterampilan, sebuah Fitur yang dapat membuat Host mengetahui sejauh mana berkembang. Sedangkan, Keterampilan yang baru akan terbuka jika Keterampilan sebelumnya sudah benar-benar menguasai.]
“Baiklah, aku paham. Buka Keterampilan.”
[Keterampilan.]
[- Keterampilan Pedang Lembut (0/100%.)(+)]
“Buka Keterampilan Pedang Lembut.”
[- Keterampilan Pedang Lembut (0/100%.)(-)
Teknik :
- Tarian Pedang. (0/100%) (Pelatihan.)
- Langkah lembut. (0/100%) (Pelatihan.)
]
“Jadi, menunjukkan tekniknya dan bisa berlatih?.”
[Silahkan, Host klik untuk mengetahui Pelatihan.]
“Baiklah.”
Kohta pun mengklik Pelatihan. Lalu, di depannya muncul sebuah tempat berlatih, lalu terdapat dirinya yang sedang melakukan sebuah Gerakan.
Kohta tanpa membuang waktu mencoba menirukan gerakan dari Proyeksi dirinya sendiri. Perlahan-lahan, Kohta merasa ada semacam ingatan di dalam Otaknya.
Kohta terus mengikuti gerakan tersebut, lalu dia perlahan bisa melakukan Teknik Tarian Pedang. Namun, itu hanya pergerakan saja.
[Waktu Proyeksi habis.]
[Itu tadi adalah Pelatihan Proyeksi, namun Host harus membayar. Karena tadi Host masih pertama kali, jadi Pelatihan tersebut Gratis.]
[Proyeksi Pelatihan : 1 Perunggu.]
“Baiklah, aku paham. Serta, aku merasa sedikit aneh jika memanggilmu dengan System, bagaimana kalau namamu berganti Clara, karena suaramu seperti Perempuan jadi, namamu adalah Clara.”
[Terimakasih Host, atas namanya.]
“Jangan panggil aku Host, panggil aku Kohta atau yang lain.”
[Baiklah, Kohta.]
“Baiklah, sepertinya aku harus mencari tempat untuk tinggal?.” Ucap Kohta.
Kemudian, Kohta membuka panel System. Kemudian, membuka fitur Peta. Kohta sedikit terkejut, karena seluruh Peta berwarna hitam, dan hanya tempatnya saja yang berwarna hijau.
“Clara, apakah aku harus menjelajah, agar Hitam di Peta menghilang?.”
[Itu benar, Kohta. Kamu harus berjalan dan area Hitam itu akan Hilang dalam jarak 100M dari kamu.]
“Baiklah, sepertinya berkeliling dulu saja.” Ucap Kohta lalu berjalan menuju ke arah Hutan.
Kohta terus berjalan, dengan pakaian Dojonya. Serta, memakai Katana biasa bukan lagi Katana Kayunya.
Kohta sedikit waspada jika ada yang menyerangnya. Lalu, saat berjalan Kohta juga melihat ke arah Map, ada titik berwarna hijau, Merah, Biru, dan Kuning.
Lalu, melihat ke arah pojok Peta, dan disana terdapat keterangan.
Hijau : Tanaman Obat atau Tanaman bermanfaat.
Merah : Monster.
Biru : Alat atau Barang.
Kuning : Orang.
Kohta melhat ada satu kuning, yang dikelilingi titik berwarna Merah. Kohta tahu, bahwa ada Manusia yang sedang dikelilingi oleh Monster.
Kohta pun segera melesat ke arah, Orang tersebut. Tak lama kemudian, Kohta sampai dan melihat seorang Pria dengan tampilan seperti seorang Prajurit.
Pria tersebut menggunakan Pedangnya untuk melawan Monster yang mengelilinginya. Kohta tahu Monster yang sedang dihadapi Pria tersebut.
Monster tersebut selalu berburu secara kelompok. Monster tersebut ialah Serigala.
Mata Kohta seketika cerah, dia menampilkan senyuman baru. Kohta segera melesat ke arah, Serigala tersebut.
Pria yang berhadapan dengan Serigala, sedikit terkejut bahwa ada orang di Hutan. Namun, Pria tersebut dapat melihat bahwa Kohta ingin membantunya.
Namun, Pria tersebut tidak melihat adanya Mana pada Kohta. Segera Pria tersebut berteriak.
“Menjauhlah, Nak. Jangan sia-siakan nyawamu.” Ucap Pria tersebut.
Sedangkan, Kohta berlari sambil tersenyum. Dia mengabaikan sepenuhnya ucapan Pria tersebut. Serigala yang menyadari ada Kohta, segera menyerangnya.
Wooff.
Serigala dengan cepat melesat ke arah Kohta. Sedangkan, Kohta mengayunkan ke bawah Katananya. Lalu, melihat Serigala melompat untuk menerkamnya.
“Tarian Pedang.” Ucap Kohta dengan tenang.
Lalu, Kohta menunduk. Kemudian, menusuk Perut Serigala. Namun, tidak berhenti disitu. Kohta menusuk bagian lainnya.
Sedangkan, Pria tadi terkejut. Dengan pertunjukan dari Kohta, dia benar-benar terpana, begitu indah dan rapi serangan Kohta tersebut.
‘Siapa Pemuda ini, dia tidak memiliki mana. Tapi, permainan Pedangnya sungguh hebat dan indah.’ Batin Pria tersebut.
Lalu, saat Kohta selesai melakukan teknik tersebut. Katana kembali turun ke bawah, lalu diikuti Serigala yang menyerangnya tadi, mengeluarkan darah dengan deras.
Awoffff.
Serigala berteriak untuk terakhir kalinya. Sedangkan Empat Serigala yang masih mengepung Pria tersebut, segera berlari ke arah Kohta untuk membalaskan kematian temannya.
Kohta juga berlari ke salah satu Serigala tersebut. Sedangkan Pria tadi, segera menghadang dua Serigala yang berlari ke Kohta.
“Nak, kuserahkan Dua Serigala itu padamu.” Ucap Pria tersebut.
“Oke, anda lawan Dua Serigala lainnya.” Ucap Kohta.
Lalu, Kohta melihat bahwa kedua Serigala melompat ingin menerkamnya. Dengan reflek, Kohta segera menghindar.
“Original Teknik : Tebasan Bulan.” Ucap Kohta, menggunakan Teknik dari Dojo.
Kohta, meluruskan Katananya tepat di depan kepalanya. Katana di pegang dengan dua tangan. Lalu, muncul bayangan Bulan di belakang Kohta.
Wush.
Kohta tiba di belakang kedua Serigala. Lalu, memasukkan Katananya ke Sarung Katana.
Klak.
Jresss Jresss.
Katana masuk ke sarungnya, bertepatan dengan kedua Serigala yang terbebas dan mengeluarkan banyak darah.
Pria tersebut juga, sudah selesai mengurusi Dua Serigala. Lalu, melihat ke Kohta dan benar-benar terpana dengan cara bertarungnya.
Melihat bahwa, Kohta sudah selesai bertarung. Pria tersebut menghampirinya.
“Sungguh, keterampilan yang indah. Aku cukup terkejut dengan keterampilan tersebut.” Ucap Pria tersebut.
“Terimakasih, Pak.” Ucap Kohta berterima kasih kepada Pria Tua tersebut.
“Aku yang seharusnya berterima kasih. Terimakasih telah membantuku tadi. Sebenarnya, aku bisa mengatasinya jika memakai sihir. Namun, kamu datang. Alhasil aku tidak mengeluarkan Sihir.” Ucap Pria Tua tersebut.
“Oh, begitu.” Ucap Kohta, sambil mengangguk-anggukan kepala.
“Bagaimana kalau kau ikut ke pondok ku?. Agar lebih enak saat melakukan Pembicaraan.” Ucap Pria Tua tersebut.
Namun, sebelum Kohta menjawab mereka mendengar suara dari belakang mereka.
Grrrr.
Pria Tua tersebut, seketika menjadi serius. Begitupun juga Kohta. Lalu, Kohta berkata.
“Sepertinya, kita harus bertarung dengan Serigala besar ini. Sebelum pergi ke Pondokmu, Pak Tua.” Ucap Kohta sambil tersenyum.
“Kau benar, Nak.” Ucap Pria Tua tersebut sambil tersenyum.
Keduanya memandang seekor Serigala yang lebih besar dari Serigala yang mereka lawan tadi. Mereka bersiap bertarung kembali.
“Mari kita mulai, Pak Tua / Bocah.”
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Ren
kalau dijepunkan jadi : "hajimeru ka, ossan / bozzu
2023-08-31
1
aduh rasanya kok aneh ya sistem manggil tuannya dengan namanya aduh
2023-06-29
0
.........
ohh adegan yng sangat klise
2022-07-08
1