Pendekar Pedang Dunia Lain
[Chapter. 1.]
[Bertemu Orang Tua.]
[Silahkan Dibaca.]
Tokyo.
Di sebuah dojo, yang melatih Kendo. Terdapat 2 orang yang saling mengayunkan Pedang kayu mereka. Keduanya bertarung sambil tersenyum.
Tak Tak Tak Tak.
Tak lama kemudian, keduanya melesat bersama dan mengayunkan Pedang kayu mereka, lalu Pedang kayu tersebut berhenti di Leher mereka berdua.
“Sepertinya kita seri, Miyu-san.” Ucap Laki-laki, kemudian menurunkan pedang kayunya. Kemudian Perempuan yang menjadi lawannya, menjawab.
“Kau benar, Kohta.” Ucap Perempuan tersebut yang tak lain ialah Miyu. Lalu, menurunkan pedang kayunya.
Lalu, keduanya duduk istirahat. Lalu, seorang Kakek-kakek masuk ke dalam Dojo sambil membawa 2 Botol air minum.
“Ambil ini, Miyu, Kohta.” Ucap Kakek tua tersebut, sambil melemparkan Botol air ke mereka berdua. Sedangkan, Miyu dan Kohta menangkap botol air tersebut.
“Terimakasih, Kakek.” Ucap keduanya, lalu membuka tutup botol dan meminum air yang berada di botol tersebut.
Glug Glug Glug.
“Puahhh. Sangat segar.” Ucap Kohta.
Tak lama kemudian, Kohta berdiri dan mengambil tas miliknya. Sedangkan, Miyu menatap ke arah Kohta dan berkata.
“Hati-hati, saat pulang.” Ucap Miyu, sedangkan Kohta mengangguk lalu keluar dari Dojo dan pergi pulang ke Rumah.
Di jalan, Kohta berjalan dengan santai. Dia tidak terlalu terburu-buru untuk pulang. Kohta, kemudian tiba di tepi jalan raya.
“Aku harus ke Toko buku. Membeli buku tentang Pendekar pedang. Serta, Chapter terbaru dari One Piece sungguh hebat. Zoro benar-benar mendapatkan Haoshoku no Hakinya. Selanjutnya pasti Zoro lebih kuat lagi.” Ucap Kohta.
Pov Kohta.
Namaku Kohta Hideoki, umurku 18 tahun, aku berada di bangku SMA. Kesukaanku adalah Pedang, Cita-cita ku menjadi Pendekar pedang terkuat di seluruh Dunia.
Namun itu, mustahil. Karena, Dunia ini benar-benar Damai, tidak seperti Dunia dimana yang kuat yang berdiri.
Untuk Orang Tuaku, mereka aku tidak tahu, mereka berada dimana. Karena aku dari kecil selalu berada di Panti Asuhan.
Suster bilang, dia menemukanku di depan Panti Asuhan, serta di samping aku tidur, ada sebuah surat yang hanya bertulisan Kohta Hideoki.
Untuk sekarang aku tidak akan berfikir itu dulu.
“Eh.”
Pov Kohta end.
“Eh.” Ucap Kohta, saat melihat di sekitarnya seperti berhenti. Lalu, Kohta melihat ada satu orang Wanita yang sangat cantik sedang berjalan ke arahnya.
Kohta sedikit takut, namun nalurinya menahan Kohta untuk tidak takut. Lalu, Wanita tersebut tiba di depan Kohta, kemudian memegang pundak Kohta.
“Mari kita pergi.” Ucap Wanita tersebut, lalu Kohta terkejut saat melihat tempat dia berdiri berubah, menjadi tempat yang indah.
Kohta melihat tempatnya dikelilingi dengan kristal yang indah. Lalu, Kohta melihat ke depannya dan ada Pria dan Wanita di depannya.
“Siapa kalian berdua?.” Ucap Kohta.
Namun, sebelum mendapatkan jawaban, Kohta merasa aneh. Lalu menyentuh pipinya yang sudah basah. Kohta sedikit terkejut.
“Kohta.” Ucap Wanita yang berada di depan Kohta.
Dengan cepat, Wanita itu memeluk Kohta. Dia memeluk Kohta dengan sangat erat, lalu berkata sambil menangis.
“Nak, ini aku Ibumu. Maafkan Ibu, nak. Telah meninggalkanmu di Dunia itu.”Ucap Wanita tersebut.
Sedangkan, Kohta sendiri bingung harus bereaksi bagaimana. Dalam fikirannya, apakah Wanita tersebut hanya mengaku sebagai Ibunya.
Namun, dalam hati Kohta juga merasa dirinya lega, tanpa sadar dia memeluk Wanita tersebut dan menangis.
“Kemana saja, kalian selama ini, Ayah Ibu?.” Ucap Kohta sambil menangis.
Sedangkan, Laki-laki tersebut perlahan mendekat ke Kohta dan menyentuh kening Putranya tersebut. Wanita tersebut melepaskan pelukannya.
Kohta, seketika menerima sebuah informasi di dalam otaknya, dia mengerang kesakitan. Lalu, dia melihat dirinya di bawa ke Dunia dan di tempatkan di sebuah Rumah. Ternyata Rumah tersebut adalah Panti Asuhan.
Karena, Dunia tidak bisa bertahan dengan kekuatan dari Ibunya, segera Ibunya pergi sambil menangis. Hujan turun dengan deras, dan banyak hal terjadi. Namun, saat Ibunya pergi seluruh Dunia akhirnya tenang kembali.
Kohta yang selesai melihat hal tersebut, segera menatap kedua Orang Tuanya, lalu memeluk mereka dengan erat. Kohta pun menangis dengan keras.
Dia tidak tahu harus berkata, dia sangat rindu dan sangat ingin tahu dengan Orang Tuanya, dan akhirnya sekarang dia bisa melihat wajah ke dua orang tuanya.
Ayah dan Ibu Kohta juga memeluk Putranya tersebut. Mereka juga melepas kerinduan, karena sudah lama tidak pernah bertemu dengan Kohta sejak kecil.
Beberapa jam kemudian, Kohta selesai menangis dan melepaskan pelukannya, sekarang dia menatap kearah kedua orang tuanya.
“Aku akan menjadi kuat, serta segera pergi ke Alam Pejuang.” Ucap Kohta dengan tenang dan tegas.
“Kami akan menunggu mu disana, namun sebelum itu aku akan mengirimmu ke Dunia Pedang dan Sihir.” Ucap Ayahnya.
Kohta hanya mengangguk dia paham sekarang, situasi dengan kedua orang tuanya. Kohta pun merasa dia paling lemah diantara para Saudara yang lain.
“Aku tahu, aku perlu ke Dunia Pedang dan Sihir, sebelum pergi ke Dunia para Pejuang.” Ucap Kohta dengan serius.
“Bagus, itu baru Putraku. Aku dan Ibumu tidak punya banyak waktu. Hanya aku akan memberimu ini, untuk memudahkan dirimu.” Ucap Ayah Kohta.
Lalu, melambaikan tangannya. Seketika, Cahaya berwarna putih masuk ke dalam kening Kohta. Ibunya yang melihat hal tersebut tersenyum.
“Nak, kau jaga dan bertemanlah dengan pemberian Ayahmu itu.” Ucap Ibu Kohta.
Sedangkan, Kohta hanya mengangguk. Lalu memeluk keduanya secara satu per satu. Kemudian, berkata.
“Tunggu aku, di alam Pejuang.” Ucap Kohta.
Ayahnya kemudian melambaikan tangannya. Seketika Kohta bercahaya dan perlahan menjadi butiran cahaya.
“Selamat tinggal Ayah Ibu. Jaga semuanya, tunggu aku.” Ucap Kohta.
“Selamat tinggal Kohta, Jaga kesehatanmu dan Keselamatanmu, kami akan menunggumu di Alam Pejuang.” Ucap Ayah dan Ibu Kohta.
Lalu, Kohta menghilang sepenuhnya. Ayah dan Ibunya melihat perginya butiran cahaya tersebut.
“Dia akan menjadi kuat. Aku yakin itu.” Ucap Ayah Kohta tersebut.
“Yuuya, waktunya kita kembali. Transmisi sudah kehabisan energinya.” Ucap Ibu Kohta tersebut.
“Baik, Yue.” Ucap Ayah Kohta yang bernama Yuuya Hideoki. Lalu, perlahan mereka menghilang dari tempat.
Sedangkan di sisi Kohta, dia terbangun dan melihat ke arah kanan dan kiri. Lalu melihat, sepanjang matanya hanya ada hutan belantara.
“Aku berada di Hutan?.” Ucap Kohta dengan bingung.
Lalu, melihat ke dirinya sendiri. Ternyata dia masih membawa Baju putih dengan Celana Hitam besar.
“Baju Dojo ku juga ikut, serta Pedang Kayu ini.” Ucap Kohta memandang Pedang Kayu yang terbalut kain.
Tak lama kemudian, terdengar suara di kepalanya.
[Ding.]
[System Pendekar Pedang, mencoba bergabung dengan Tuan Rumah.]
[Bergabung secara paksa.]
[Penggabungan selesai.]
[Selamat, Host sudah terhubung dengan System.]
[selamat, Host mendapatkan paket Pemula.]
“Suara siapa itu, System?. Tunggu, System seperti di Novel?.” Ucap Kohta dengan semangat.
“System, apa saja fiturmu?.”
[System memiliki fitur.]
[Status.]
[Penyimpanan.]
[Toko.]
[Maps.]
[Terkunci.]
“Lalu, buka Paket pemula.”
[Membuka Paket pemula.]
[Selamat, Host mendapatkan Katana biasa.]
[Selamat, Host mendapatkan Keterampilan Pedang Lembut.]
[Selamat, Host mendapatkan 10 Gold.]
[Selamat, Host mendapatkan 10 set pakaian.]
Kohta mengangguk dengan senang, lalu melihat ke arah langit dan berkata.
“Aku akan segera menjadi kuat dan pergi ke Alam Pejuang segera.” Ucap Kohta.
Dimulailah, Petualangan Seorang Pendekar Pedang, Di Dunia lain. Apakah Kohta bisa menjadi Pendekar Pedang terkuat di Dunia lain tersebut. Ikutilah perjalanannya.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan update terbaru.
Thanks you Minna-san.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Anonymousz
Wkkw entah mau sedih apa emosi? soalnya informasi yang dijelasin benar² minim atau bisa dibilang gak jelas? atau nnti next chapter dijelasin lagi, karena pas disini author cuma nulis tntg dunia ? bumi mksdnya ya, dunia yg gak kuat sama kekuatan ibunya, alasan ini jg gak berdasar, kenapa harus ninggalin anaknya disana? gak dijelasin jg, apa mungkin memang ini ujian untuk anak²nya? ya mungkin gt, trus si mc tb² omong kalau dia lebih lemah diantara saudaranya, perasaan ga ada informasi dia puanya suadara? ah mungkin si author mau skiip aja bagian informasi nya itu? gak tau jg..., trus lagian kan dah ketemu kenapa ga sekalian dibawa anaknya dilatih mereka di alam pejuang, jg gak dijelasin intinya mc dah tau kondisi yang dialamin ortunya tapi kita sebagai readers dibuat binggung wkwk..
2022-12-18
1
y@y@
👍🔥👍🏾🔥👍
2022-11-26
1
El Geisya Tin
novel baruuu.... baru mampir
2022-05-17
1