Masih di malam yang sama, Alvin dan Daniel meninggalkan restoran menuju ke rumah Alvin. Sepanjang perjalanan Alvin hanya memikirkan apa yang sebenarnya Ricky rencanakan pada perusahaan tempatnya bekerja.
Jika saja Ricky hanya menjabat sebagai presiden direktur tanpa mempunyai niat lain, Alvin pasti sudah menjalankan rencananya untuk merebut kembali apa yang sebenarnya menjadi miliknya.
Namun sikap Ricky yang terlihat mencurigakan membuat Alvin harus memutar otak agar ia tidak benar benar kehilangan Atlanta Grup.
"Apa kau masih memikirkan kejadian tadi?" tanya Daniel yang berada di sebelah Alvin.
Alvin hanya menganggukkan kepalanya tanpa menjawab apapun.
"Sekarang aku semakin yakin bahwa apa yang kau pikirkan memang benar Alvin, Ricky pasti merencanakan sesuatu pada perusahaan yang hampir bangkrut ini," ucap Daniel.
Setelah sampai di rumah Alvin, Alvin segera masuk ke kamarnya diikuti oleh Daniel.
"Kau mau kemana?" tanya Alvin pada Daniel.
"Tidur, bersamamu hehehe....."
"Kamarmu di bawah!" ucap Alvin lalu menutup pintu kamarnya begitu saja.
Alvin lalu merebahkan badannya di ranjang setelah mencuci kaki dan berganti baju.
Daniel memang sangat dekat dengan Alvin, ia sudah biasa menginap di rumah Alvin bahkan sampai beberapa hari.
Alvin lalu memejamkan matanya, berusaha melupakan masalah yang menganggu pikirannya agar ia bisa tidur dengan nyenyak.
Tiba tiba sekelebat bayangan wajah cantik dengan rambut coklat terang yang tergerai terlihat dalam gelap pandangnya, membuat Alvin seketika membuka matanya.
"Nerissa!"
Alvin kemudian beranjak dari ranjangnya dan mengambil ponselnya.
"Kenapa dia belum menghubungiku?" tanya Alvin pada dirinya sendiri.
Malam semakin larut dan akhirnya Alvinpun tertidur.
**
Pagi hari di Seabert, Nerissa menghampiri sang bunda yang masih tampak lemas di atas ranjangnya.
"Bagaimana keadaan bunda?" tanya Nerissa pada sang bunda.
"Jangan terlalu mengkhawatirkan bunda sayang, kau harus memikirkan masa depan Seabert, apa yang akan terjadi saat Ran benar benar bangkit dan....."
"Sudahlah bunda, jangan memikirkan hal itu, Nerissa tidak akan membiarkan Ran menghancurkan Seabert!" ucap Nerissa memotong ucapan sang bunda.
"Apa yang akan kau lakukan untuk menghentikan kebangkitan Ran sayang? Cadassi sudah memberi tahu bunda bahwa semakin banyak tanaman yang menghitam akibat ulah Ran dan kau pun tau keadaan bunda sekarang juga karena tanda tanda kebangkitan Ran yang semakin dekat!"
"Bunda, Nerissa sudah membaca banyak buku dan dari buku yang Nerissa baca, Ran tidak akan....."
"Permisi Ratu, ini saatnya ratu minum ramuan," ucap Cadassi yang tiba tiba datang.
"Masuklah Cadassi," balas Ratu Nagisa pada Cadassi.
Cadassi lalu memberikan ramuan pada Ratu Nagisa dan seperti biasa, Ratu Nagisa meminumnya sampai habis tak bersisa.
"Saya ingin memberikan laporan lagi Ratu, tentang tanda kebangkitan Ran yang semakin dekat," ucap Cadassi pada Ratu Nagisa.
"Tidak, kau tidak perlu melaporkannya pada bunda, kau hanya akan membuat bunda semakin khawatir Cadassi!" sahut Nerissa.
"Tak apa sayang, sudah menjadi kewajiban bunda untuk mengetahui apa yang terjadi di Seabert," ucap Ratu Nagisa pada Nerissa.
"Katakan Cadassi, apa yang akan kau laporkan padaku!" ucap Ratu Nagisa pada Cadassi.
"Di wilayah Seabert bagian timur udara mulai terasa kotor Ratu, banyak mermaid yang sakit dikarenakan hal itu, semua itu terjadi karena semakin banyak tumbuhan di daerah timur yang menghitam, jika dibiarkan makan pelan pelan wilayah timur akan menjadi wilayah yang ditinggalkan dan akan menjadi pintu bagi Ran untuk menghancurkan Seabert," ucap Cadassi menjelaskan.
"Setiap hari Ran semakin menunjukkan kebangkitannya, apa yang bisa kita lakukan sekarang Cadassi?"
"Menurut saya tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya selain dengan pernikahan Putri Nerissa dengan pangeran Merville," jawab Cadassi yang sudah bisa diterka oleh Nerissa.
Nerissa hanya memutar kedua bola matanya jengah dengan ucapan Cadassi yang selalu memintanya untuk menikahi pangeran Merville.
"Kenapa kau selalu memintaku untuk menikahi pangeran Merville, Cadassi? apa sebenarnya yang kau rencanakan dengan pangeran Merville?" tanya Nerissa pada Cadassi.
"Jika kau tidak ingin menikahi pangeran Merville, maka carilah pangeran lain yang bisa memperkuat keadaan istana kita Putri," ucap Cadassi pada Nerissa.
"Tunggulah di luar Cadassi, aku akan mencoba membuat Nerissa mengerti keadaan kita saat ini," ucap Ratu Nagisa pada Cadassi.
"Baik ratu, saya permisi," balas Cadassi lalu berbalik dan keluar dari kamar Ratu Nagisa.
Ratu Nagisa lalu menarik tangan Nerissa ke dalam genggamannya, ia menatap putri semata wayangnya yang menjadi harapan satu satunya bagi istana Seabert.
"Sayang, maafkan bunda karena sudah merahasiakan banyak hal darimu, bunda hanya ingin kau tumbuh menjadi mermaid dewasa tanpa memikirkan hal berat seperti ini, saat kau sudah menemukan pangeran impianmu, barulah bunda akan menjelaskan semuanya padamu, tapi ternyata kau sudah mengetahuinya lebih dulu," ucap bunda Ratu pada Nerissa.
"Ini bukan salah bunda, jadi jangan menyalahkan diri sendiri seperti itu," balas Nerissa.
"Nerissa sayang, saat ayahmu meninggal, ayahmu memberikan mutiara biru yang berisi kekuatan terkuat milik ayahmu, kau bisa menerima mutiara biru dan menggunakan kekuatan itu untuk mengalahkan Ran, asalkan kau bersedia untuk menikah," ucap Ratu menjelaskan.
"Menikah? kenapa harus seperti itu bunda?" tanya Nerissa tak mengerti.
"Karena kekuatan itu tak bisa kau gunakan sendiri, kau harus menggunakan kekuatan itu bersama pasangan hidupmu sayang, apa yang tersimpan dalam mutiara biru itu sangat istimewa, tidak akan mudah untuk menggunakan kekuatan besar di dalamnya jika kau hanya menggunakannya seorang diri," jawab bunda Ratu menjelaskan.
"Apa yang akan terjadi jika Nerissa menggunakan kekuatan dari mutiara biru itu seorang diri?" tanya Nerissa penasaran.
"Seperti yang bunda jelaskan, apa yang tersimpan dalam mutiara biru itu adalah kekuatan yang sangat besar dan istimewa, jika kau tidak dapat mengendalikan kekuatan itu, maka kekuatan itu akan membahayakan nyawamu," jawab bunda Ratu.
"Tapi, jika kau bisa menggunakannya dengan baik, maka kau akan memiliki kekuatan terbesar yang bisa mengalahkan apapun bahkan melebihi Ran," lanjut bunda Ratu.
"Apakah bunda tidak bisa menggunakan kekuatan dari mutiara biru itu?" tanya Nerissa.
"maafkan bunda sayang, jika saja mutiara bunda masih ada, bunda pasti bisa menggunakan kekuatan mutiara biru ayahmu untuk melawan Ran, tapi....."
"Maafkan bunda karena sudah menempatkan mu pada keadaan yang sulit ini sayang," ucap bunda Ratu tanpa menjawab pertanyaan Nerissa.
Nerissa menghela napasnya lalu memeluk sang bunda.
"Percayalah bunda, Nerissa akan berusaha untuk menyelesaikan masalah ini," ucap Nerissa pada sang bunda.
"Dengan menikahi pangeran Merville?"
"Tentu saja tidak," jawab Nerissa sambil melepaskan dirinya dari pelukan sang bunda.
"Nerissa akan mencari cara lain, bunda cepatlah sembuh, jangan terlalu mengkhawatirkan hal ini," lanjut Nerissa.
Nerissa lalu keluar dari kamar sang bunda. Ia akan pergi ke timur untuk mengetahui keadaan di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Siska Yulia
nerissa kamu hrs melihatnya sendiri keadaan laut timurnya ..
2022-08-15
1
Siti Maskanah
dan mutiara ratuu sdh d beriakn ke tubuh alvin saat alvin terombang ambing d laut
2022-08-14
1
Diana Putrii
cadassj berulah lagi kawand2
2022-03-21
1