Cahaya bulan malam itu tampak indah, semakin indah karena memantulkan cahaya berkilau dari ekor merah muda yang sedang duduk di atas batu bersama Marin.
"Lihatlah Putri, ekormu semakin cantik saat ia bermandikan cahaya bulan malam ini!" ucap Marin memuji ekor Nerissa.
"Iya kau benar, karena hanya untuk melihat bulan ini aku rela meninggalkan istanaku yang nyaman," balas Nerissa.
"Kau harus mencoba ke daratan Putri, di sana sangat indah, banyak hal yang menakjubkan yang akan kau temui di sana!"
"Berhenti membujukku untuk pergi ke daratan Marin, aku tak akan termakan rayuan mu itu karena bagiku tak ada tempat yang nyaman selain di Seabert," balas Nerissa.
"Kau memang keras kepala Putri!"
"Ya aku memang Putri yang keras kepala dan pemalas," balas Nerissa yang membuat Marin terkekeh.
"Tapi kau yang terbaik putri, aku sangat mencintaimu," ucap Marin.
"Oh ya Marin, apa kau memiliki kekuatan tertentu yang ada dalam dirimu?" tanya Nerissa penasaran.
"Kekuatan apa yang kau maksud? aku bukan berasal dari keturunan raja, mana mungkin aku memiliki kekuatan!"
"Jadi maksudmu hanya keturunan raja yang memiliki kekuatan?"
"Kenapa kau menanyakan hal itu padaku? bukan kau sudah tahu?"
Nerissa menggeleng pelan membuat Marin membulatkan matanya lebar-lebar.
"Hei hentikan! ekspresimu itu sungguh membuatku takut!" ucap Nerissa dengan mengepakkan ekornya tepat ke badan Marin.
"Jadi kau benar-benar tidak mengetahuinya?" tanya Marin memastikan.
"Iya, bisakah kau jelaskan padaku apa yang kau tau Marin?"
"Maaf Putri, untuk masalah ini kau harus bertanya langsung pada raja dan ratu!"
"Kenapa? kenapa kau...."
"Sudahlah Putri, cepat tanyakan hal itu pada raja dan ratu!" ucap Marin dengan menarik tangan Nerissa, memaksanya untuk kembali ke Seabert.
Sesampainya Nerissa di istana ia segera menemui sang raja yang sedang berada di singgasananya bersama sang ratu.
"Bunda ratu, ada yang ingin Nerissa tanyakan padamu!" ucap Nerissa.
"Bertanyalah sayang bunda dan ayah akan menjawabnya," balas sang ratu.
"Bunda, ayah apa Nerissa selama ini memiliki kekuatan yang tidak nerissa sadari?" tanya Nerissa yang membuat raja dan ratu terkejut.
Seketika ratu dan raja saling pandang saat mereka mendengar pertanyaan dari Nerissa.
"Ada apa ayah, bunda? kenapa kalian begitu terkejut mendengar pertanyaanku?"
"Nerissa sayang, setiap keturunan raja pasti memiliki kekuatan khusus yang tidak dimiliki oleh mermaid lain dan kekuatan itu akan muncul saat mereka berusia 20 tahun," jawab bunda Ratu.
"Bukankah usiaku sekarang sudah 25 tahun itu artinya selama 5 tahun ini aku sudah mempunyai kekuatan itu?"
Raja dan ratu kompak menganggukkan kepala.
"Lalu bagaimana aku bisa menggunakan kekuatanku jika aku sendiri tidak menyadari adanya kekuatan itu? dan kenapa ayah bunda tidak pernah memberitahuku tentang kekuatan itu?"
"Nerissa putriku ku, kekuatan yang kau miliki bukanlah kekuatan sembarangan, ayah dan bunda sengaja membiarkanmu tidak menyadari kekuatan itu demi keselamatanmu putriku," jawab raja
"Keselamatan? keselamatan apa maksud ayah?" tanya Nerissa tak mengerti.
"Dengarlah sayang, jika kau menyadari adanya kekuatan itu dalam dirimu dan kau menggunakan kekuatan itu maka itu sama artinya kau sedang membangunkan Ran yang sedang tertidur dan itu sangat membahayakan, tidak hanya untuk dirimu tapi juga untuk kehidupan di Seabert," jelas sang ratu.
"Membangunkan Ran? bukankah keberadaan Ran hanya sebuah dongeng?"
"Tidak sayang, dia memang benar adanya, hanya saja dia berada di tempat yang sangat jauh yang tidak bisa kita jangkau, namun jika seorang putri keturunan Raja menggunakan kekuatannya, Ran akan bisa mengendusnya dan dia akan datang untuk menghancurkan si pemilik kekuatan termasuk dengan wilayah tempat si pemilik kekuatan tinggal!" jelas sang ratu.
"Itu sebabnya ayah dan bunda sengaja membiarkan kekuatan itu tersimpan dalam dirimu tanpa kau ketahui," sahut raja.
"Tapi bagiamana dengan ayah? bukankah ayah pernah menggunakan kekuatan ayah saat berperang?" tanya Nerissa.
"Iya kau benar putriku, namun ayah dan bundamu berjuang bersama untuk melawan Ran dan membuat Ran kembali ke tempat asalnya yang jauh dari Seabert," jawab raja.
"Lalu apakah Nerissa harus menyembunyikan kekuatan Nerissa selamanya?"
"Tidak selamanya sayang, hanya sampai kau menemukan pasangan hidupmu dan bunda percaya jika pangeran Merville adalah pasangan yang pantas untukmu," jawab ratu.
"Terima kasih atas penjelasan ayah dan bunda, Nerissa pamit," ucap Nerissa lalu masuk ke kamarnya.
Beberapa ubur-ubur tampak mengitari Nerissa yang baru saja masuk ke kamarnya, wajah masam nya membuat para ubur-ubur tak berhenti berkeliling di sekitar Nerissa untuk menghibur Nerissa.
"Pergilah, aku sedang tidak ingin diganggu!" ucap Nerissa pada ubur-ubur.
**
Di perusahaan Atlanta Grup.
Siang itu rapat besar baru saja dimulai, rapat yang sengaja dilakukan untuk menunjuk Ricky Airlangga sebagai presiden direktur baru di perusahaan Atlanta Grup.
Semua yang berada disana bertepuk tangan atas perpindahan jabatan yang sebelumnya dipegang sendiri oleh Johan Airlangga dan kini diserahkan kepada anak sulungnya, Ricky Airlangga.
"Papa percayakan Atlanta Grup padamu Ricky, papa tau keadaan Atlanta Grup sedang tidak baik, tugasmu adalah menaikkan saham kita dan membuatnya kembali menjadi perusahaan yang diperhitungkan di negeri ini!" ucap Johan pada Ricky.
"Terima kasih atas kepercayaan papa, Ricky akan berjuang semaksimal mungkin untuk Atlanta Grup!" balas Ricky yang mendapat tepuk tangan dari para peserta rapat.
Setelah rapat selesai, semua yang berada di ruangan rapat satu persatu memberikan selamat pada Ricky, tak terkecuali Alvin.
"Nikmatilah selagi kau masih bisa menikmatinya!" ucap Alvin pada Ricky.
Ricky hanya tersenyum tipis tak menghiraukan ucapan Alvin.
Alvin lalu keluar dari ruangan bersama Daniel, namun dengan sengaja Ricky berjalan mendahului Alvin, menyenggol lengan Alvin dengan kasar.
"Sangat kekanak-kanakan!" ucap Daniel yang saat itu bersama Alvin.
Alvin hanya tersenyum menanggapinya.
Tak jauh dari mereka berjalan, seorang perempuan cantik berlari dengan membawa buket bunga.
Tangannya terangkat bersiap untuk memeluk seseorang di hadapannya. Ricky yang melihat adiknya datang segera menyambut dengan kedua tangan yang siap memeluk Cordelia.
Namun saat mereka sudah dekat, Cordelia melemparkan buket bunga yang dibawanya tepat di wajah Ricky lalu menghambur dalam pelukan Alvin yang berada di belakang Ricky.
"Lepaskan Del, ini di kantor!" ucap Alvin dengan sedikit mendorong tubuh Cordelia.
"Dan ini adalah kantor papaku," balas Cordelia dengan kedipan matanya.
"Terserah kau, tapi kau harus menjahit rok yang kau pakai agar lebih panjang Delia!" ucap Alvin dengan melepas jasnya dan memakaikannya di pinggang cordelia untuk menutupi paha cordelia yang terekspos dengan jelas.
"Ini fashion honey, kau tak mengerti!" bantah Cordelia.
PUUUKKK!!
Ricky yang merasa kesal memukul Cordelia dengan buket bunga yang dibawanya.
"Apakah kau sudah kehilangan sopan santun mu?" tanya Ricky kesal.
"Maaf kakak, tapi aku ke sini memang untuk menemuinya dan bunga itu bukan dariku tapi dari mama," jawab Cordelia sambil menarik tangan Alvin untuk menjauh dari Ricky, membuat Ricky semakin kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Naya Rainaya
nanti yng jdi cinta nya putri duyung ny sp thorr
2023-08-28
0
Naya Rainaya
thorr cpe ga klo buat ini
2023-08-28
0
Pino Kio
ska crtanya thor, semangat ya
2022-07-18
1