Kekuatan Apa?

SRAAAAKKKK

Satu goresan panjang dan dalam membuat siapapun yang mendengarnya akan ngilu, mobil dengan harga ratusan juta itu kini sudah tak tampak mulus lagi.

"Sorry!" ucap seorang laki-laki lalu pergi begitu saja.

Dia adalah Ricky Airlangga, anak sulung dari Johan Airlangga pemilik perusahaan besar yang bernama Atlanta Grup.

"Kenapa kau hanya diam saja Alvin?" tanya Daniel yang tiba-tiba datang menghampiri Alvin.

Alvin menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan pelan.

"It's not a big deal!" balas Alvin lalu melangkah pergi meninggalkan Daniel.

Daniel adalah teman baik Alvin sejak mereka bersekolah, kuliah hingga mereka bekerja di perusahaan yang sama.

"Saudara laki-lakimu itu harus belajar beretika sebelum ia belajar menjadi presiden direktur yang baik," ucap Daniel yang berlari mengikuti Alvin.

"Ku ingatkan sekali lagi Daniel, dia bukanlah saudaraku!" Ucap Alvin dengan serius.

"Oke oke, aku tak akan mengatakan hal itu lagi, tapi bukankah selama ini hidupmu dibiayai oleh keluarga Airlangga?"

"Kau benar Daniel, keluarga Airlangga memang telah banyak membantuku sejak kepergian kedua orang tuaku, tapi jangan lupakan semua usaha yang telah kulakukan sejak kecil Daniel!"

"Ya ya ya, aku sangat mengenalmu kawan, jiwa pebisnis dalam dirimu sudah tumbuh sejak kau masih kecil itu sebabnya kau sudah memulai bisnismu sejak SD!"

Alvin menganggukkan kepalanya, mereka lalu masuk ke ruangan mereka masing-masing.

**

Di Seabert.

Nerissa sedang membaca buku yang ia pinjam dari Marin ditemani dengan para ubur-ubur di sekelilingnya.

"Tak ada yang menarik dari isi buku ini, aku masih tidak mengerti kenapa Marin begitu suka bermain ke daratan, bukankah itu berbahaya?"

"Tentu saja," jawab Marin yang tiba-tiba datang dan mengibaskan ekornya di depan Nerissa.

"Hei, perhatikan ekormu Marin, ekor itu hampir menampar wajahku!" teriak Nerissa kesal.

"Maaf Putri, tapi aku sedang tidak sabar untuk memamerkannya padamu!" balas Marin bersemangat.

"Apa maksudmu Marin?"

"Lihatlah ekorku yang cantik ini Putri, sangat cantik bukan?"

"Apa? aku tidak melihat sesuatu yang berbeda dari ekormu kecuali ekormu semakin kasar hehehe...."

Marin lalu memutar kedua bola matanya mendengar ucapan Nerissa yang mengejek ekornya.

"Ayolah Putri, perhatikan baik-baik ada yang berubah dari ekor ku!"

Nerissa lalu memutari Marin dan memperhatikan dengan baik baik namun ia tak menemukan sesuatu yang berbeda dari ekor sahabatnya itu.

"Baiklah aku menyerah, selain malas kau memang tidak pernah memperhatikan sekitarmu Putri," ucap Marin kesal.

"Hehehe kalau begitu tunjukkanlah padaku apa yang berbeda dari ekormu!" balas Nerissa tanpa rasa bersalah.

"Lihatlah baik-baik Putri, ujung ekor ku berwarna merah dan berkilau, kau tahu kenapa? karena aku memberinya ramuan ajaib dari daratan," ucap Marin penuh percaya diri.

"Kalau itu aku tau, ujung ekormu memang terlihat berubah warna dan tampak kasar tapi......

"Kalau kau tahu kenapa kau tak menjawabnya Putri, kau benar-benar menyebalkan!"

"Bukankah aku sudah mengatakannya? aku sudah mengatakan jika ekormu terlihat semakin kasar dan......

"Dan apa? kenapa raut wajahmu seperti itu Putri? tolong jangan mengerjai ku lagi dengan wajah ketakutan mu itu!" tanya Marin yang melihat raut wajah Nerissa tiba tiba berubah.

"Lihatlah ekormu, apa kau tidak merasa ekormu semakin kaku?" tanya Nerissa sambil menunjuk ekor Marin yang mulai berubah warna hampir setengahnya.

"Aaah ya ampun Putri, apa yang harus aku lakukan? cepat tolong aku Putri, cepatlah aku tak ingin lumpuh karena tak bisa berenang!" ucap Marin panik.

"Tenanglah Marin, aku sedang mencoba berpikir," ucap Nerissa dengan mencari sesuatu di setiap sudut kamarnya.

"Apa yang kau cari putri? cepatlah bantu aku!"

"Entahlah aku juga tidak tahu apa yang sedang kucari."

"Tolong aku Putri, aku benar-benar takut!"

Nerissa lalu menangkap salah satu ubur ubur yang ada di dalam kamarnya lalu membisikkan sesuatu padanya.

"Sengatlah dia kawan, sengatan mu akan menolongnya," ucap Nerissa berbisik pada ubur-ubur.

Ubur-ubur lalu mulai mendekati Marin yang sudah tidak bisa bergerak.

"Putri apa yang akan kau lakukan padaku tolong jangan main-main dan aaaaaaa.......

Marin menjerit kesakitan saat ubur-ubur itu mulai menyengatnya.

"Berhasil, sabarlah Marin, ubur-ubur itu akan menolongmu!" ucap Nerissa.

Hingga beberapa kali sengatan kemudian Marin mulai bisa menggerakkan ekornya kembali, ia lalu memeluk Nerissa dan ubur-ubur yang membantunya.

"Kau memang yang terbaik Putri Nerissa, aku sangat menyayangimu, aku berjanji akan selalu menjadi pendampingmu seumur hidupku!" ucap Marin bersungguh sungguh.

"Kau selalu mengucapkan hal itu Marin, aku bosan mendengarnya," ucap Nerissa dengan memutar kedua bola matanya.

"Aku bersungguh-sungguh Putri, walaupun kau Putri yang pemalas tapi kau selalu bisa mengatasi semua masalah di sekitarmu!" balas Marin meyakinkan.

"Cukup Marin, kau berlebihan!"

"Putri Nerissa, aku sangat menyayangimu," ucap Marin dengan kembali memeluk Nerissa.

"Oke baiklah, sekarang di mana kau menyimpan benda itu, serahkan padaku agar aku bisa menyimpannya dengan baik!"

"Ayo ikut lah ke rumahku, aku akan menunjukkannya padamu!

Nerissa lalu mengikuti Marin ke rumahnya, Marin lalu memberikan satu botol cairan berwarna merah pada Nerissa.

"Ini yang membuat ekor mu seperti itu?" tanya Nerissa memastikan.

"Iya Putri, awalnya cairan itu hanya mengubah warna ekorku dan membuatnya tampak berkilau, aku tak tahu jika akan berakhir dengan hal mengerikan seperti tadi."

"Baiklah aku akan menyimpannya agar kau tak menggunakannya lagi!"

"Dan akan kupastikan bahwa aku tidak akan pernah menyentuh barang itu lagi walaupun dia ada di depan mataku!" balas Marin.

Setelah Nerissa menyembunyikan cairan itu di kamarnya, ratu Nagisa tiba-tiba masuk.

"Apa kau sudah bersiap sayang? pangeran Merville sudah menunggumu di luar!" ucap ratu pada Nerissa.

"Nerissa akan bersiap-siap dulu bunda, Nerissa......

"Kau sudah sangat cantik, tak perlu bersiap-siap lagi, ayo!" balas bunda ratu sambil menggandeng Nerissa untuk keluar menemui pangeran Merville.

Di dalam kamar Nerissa, para ubur-ubur hanya terkekeh melihat Nerissa yang gagal membuat alasan untuk menolak bertemu pangeran merville.

"Apa yang membuatmu ingin menemuiku pangeran Merville?" tanya Nerissa ketika mereka sedang berada di taman istana.

"Aku merindukanmu Putri Nerissa, ekor merah mudamu yang berkilau selalu mengganggu pikiranku," jawab pangeran Merville.

"Maaf jika aku mengganggumu pangeran!" balas Nerissa.

"Bukan, bukan itu maksudku, aku yakin kau pasti mengerti maksudku!"

"Bukankah kau bilang aku mengganggu pikiranmu, maka jangan temui aku lagi agar pikiranmu tak terganggu oleh ku!"

"Maaf Putri Nerissa sepertinya kau salah paham, baiklah kita lupakan hal itu, bagaimana jika kita membicarakan tentang kelebihan kita masing-masing!"

"Aku tak punya kelebihan apapun karena aku sangat pemalas," balas Nerissa.

"Jangan merendah seperti itu Putri Nerissa, aku tau setiap keturunan raja pasti memiliki kekuatan istimewa kan?"

"Kekuatan apa yang kau maksud?" tanya Nerissa tak mengerti.

"Lupakan saja, mungkin belum saatnya kau mengerti, tapi jika kau memang ingin mengetahuinya, temui aku di Orton saat matahari sudah terbenam nanti!"

Nerissa hanya mengerutkan keningnya mendengar jawaban pangeran Merville.

Terpopuler

Comments

Pino Kio

Pino Kio

semangat author aku coba baca bbrpa episode dlu yaa

2022-06-23

1

Natsya Natnat

Natsya Natnat

aku suka crtanya kak, semangat ya ☺️

2022-06-23

1

Good Time

Good Time

resek bngt ya Ricky 😌

2022-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Rencana Perjodohan
2 Kekuatan Apa?
3 Kekuatan yang Tidak Dimengerti
4 Masa Lalu Alvin
5 Kepergian sang Raja
6 Melepas Kesedihan
7 Ke Tepi Pantai
8 Ke Tepi Pantai (2)
9 Melupakan Mahkota
10 Kecurigaan Nerissa
11 Kekuatan Nerissa
12 Pertemuan Nerissa dan Alvin
13 Ratu Sakit
14 Mencari Cara
15 Pangeran Untuk Nerissa
16 Sikap Aneh Pangeran dan Cadassi
17 Tanaman Menghitam
18 Sikap Polos Nerissa
19 Apa Rencana Ricky?
20 Mutiara Biru
21 Dua Tanaman Berbeda
22 Kecurigaan yang Semakin Besar
23 Kemarahan Marin
24 Ruangan Rahasia
25 Hari Kebebasan Chubasca
26 Dua Mutiara Biru
27 Strategi Ricky
28 Jawaban dari Keraguan
29 Kekecewaan Marin
30 Memaafkan?
31 Kebahagiaan Singkat Nerissa
32 Memberi Tahu Ratu
33 Keputusan Ratu
34 Keputusan Ratu (2)
35 Gelang Mutiara
36 Gelang Mutiara (2)
37 Pergi ke Daratan
38 Pertemuan Pertama Nerissa
39 Nerissa dan Alvin
40 Bertemu Cordelia
41 Kesalahpahaman Nerissa dan Alvin
42 Memulai Awal Baru
43 Model Dadakan
44 Acara Peragaan Busana
45 Pintu Memori
46 Mencari Mahkota
47 Satu Ranjang
48 Nerissa dan Delia
49 Penjelasan untuk Nerissa
50 Bekerja di Rumah Alvin
51 Pengganti Nerissa
52 Emosi Daniel
53 Sebuah Tamparan
54 Marin dan Daniel
55 Marin dan Daniel (2)
56 Sehari Bersama Alvin
57 Keadaan di Seabert
58 Memberi Maaf
59 Menolong Marin
60 Berterima Kasih
61 Bunga Tulip
62 Keanehan Alvin
63 Alvin dan Daniel
64 Tanda Tanya
65 Dendam dari Masa Lalu
66 Ulang Tahun Cordelia
67 Kecewa
68 Sedingin Es
69 Kecupan
70 Sebuah Dongeng
71 Sikap Manis Daniel
72 Bintang Jatuh
73 Sebuah Artikel
74 Mutiara Nerissa
75 Sebuah Mimpi
76 Menginap
77 Ungkapan Perasaan
78 Mimpi yang Sama
79 Mimpi atau Nyata?
80 Tanaman Berbahaya
81 Tanaman Berbahaya (2)
82 Kerinduan
83 Menemani
84 Piknik
85 Pesta Barbeque
86 Alat Lukis
87 Menunggu Alvin
88 Pengakuan Alvin
89 Menemui Nerissa
90 Rencana Alvin
91 Hamparan Bintang dari Alvin
92 Mama Daniel
93 Makan Siang Berempat
94 Sebuah Pilihan
95 Tentang Mahkota
96 Tentang Mahkota (2)
97 Memberi Tahu Marin
98 Cerita Amanda
99 Menemui Psikiater
100 Rencana Berlibur
101 Berlibur Bersama Alvin
102 Berlibur Bersama Alvin (2)
103 Sikap Mama Daniel
104 Sikap Mama Daniel (2)
105 Persahabatan
106 Pertengkaran
107 Kembali Menjauh
108 Kenyataan untuk Daniel
109 Kenyataan untuk Daniel (2)
110 Pertanyaan untuk Alvin
111 Keputusan Daniel
112 Rencana Daniel untuk Berlibur
113 Rencana Daniel untuk Berlibur (2)
114 Kebahagiaan Daniel dan Marin
115 Penyelesaian Daniel
116 Ke Rumah Daniel
117 Mengembalikan Memori Marin
118 Memori Marin
119 Bertemu Chubasca
120 Permintaan Maaf Delia
121 Makan Malam Nerissa dan Delia
122 Makan Malam
123 Memilih Nerissa
124 Kekuatan Istimewa
125 Membuat Aquascape
126 Suka atau Cinta?
127 Memastikan Perasaan
128 Ke Seabert
129 Pergi Begitu Saja
130 Pencarian
131 Terdampar
132 Bertemu
133 Hujan Pertama
134 Kecewa
135 Menyesal
136 Meninggalkan Nerissa
137 Di Bawah Bukit Perkebunan Teh
138 Bermalam di Vila
139 Masa Lalu Alvin dan Amanda
140 Berpelukan
141 Terluka
142 Cerita Masa Lalu
143 Puncak Kebimbangan Alvin
144 Berpura-pura
145 Bersandiwara
146 Sikap Dingin Alvin
147 Masih Mencintai
148 Amanda Berulah
149 Amanda Berulah (2)
150 Sikap Cordelia
151 Mencari Tahu
152 Rekaman Suara
153 Rekaman Suara (2)
154 Alasan Amanda
155 Salah Paham
156 Hujan Lagi
157 Kesempatan untuk Alvin
158 Alvin, Nerissa dan Amanda
159 Mengakhiri Sandiwara
160 Nerissa dan Amanda
161 Persahabatan Alvin dan Daniel
162 Alvin dan Delia
163 Berkorban?
164 PENGUMUMAN KARYA BARU
165 Memaksakan Perasaan
166 Keputusan Cordelia
167 Ungkapan Perasaan Alvin
168 Jawaban Nerissa
169 Bahagia
170 Bahagia (2)
171 Kedatangan Cadassi
172 Bermalam di Vila
173 Langkah yang Diambil Nerissa dan Marin
174 Di Atas Batu Karang
175 Keberadaan Mutiara Biru
176 Mengambil Mutiara Biru
177 Meninggalkan Daratan
178 Bertemu Pangeran Merville
179 Rencana Nerissa
180 Menemui Ran
181 Ancaman Ran
182 Membawa Ran ke Istana
183 Menemui Ratu Baruna
184 Mutiara merah muda
185 Koma
186 Pengorbanan Besar?
187 Kembali ke Daratan
188 Bertemu Alvin dan Daniel
189 Dejavu
190 Alvin dan Atlanta Group
191 Tujuan yang Tercapai
192 Kesempatan untuk Memilih
193 Kesempatan untuk Memilih (2)
194 Pilihan Nerissa dan Marin
195 Memulai Hidup Baru
196 Bersama Alvin
197 Marin dan Daniel
198 Piknik
199 Fakta tentang Nerissa
200 Fakta tentang Nerissa (2)
201 Fakta yang Daniel Dengar
202 Restu - ENDING
203 Semakin Cantik - Extra Part
204 Akhir Bahagia - Last Episode
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Rencana Perjodohan
2
Kekuatan Apa?
3
Kekuatan yang Tidak Dimengerti
4
Masa Lalu Alvin
5
Kepergian sang Raja
6
Melepas Kesedihan
7
Ke Tepi Pantai
8
Ke Tepi Pantai (2)
9
Melupakan Mahkota
10
Kecurigaan Nerissa
11
Kekuatan Nerissa
12
Pertemuan Nerissa dan Alvin
13
Ratu Sakit
14
Mencari Cara
15
Pangeran Untuk Nerissa
16
Sikap Aneh Pangeran dan Cadassi
17
Tanaman Menghitam
18
Sikap Polos Nerissa
19
Apa Rencana Ricky?
20
Mutiara Biru
21
Dua Tanaman Berbeda
22
Kecurigaan yang Semakin Besar
23
Kemarahan Marin
24
Ruangan Rahasia
25
Hari Kebebasan Chubasca
26
Dua Mutiara Biru
27
Strategi Ricky
28
Jawaban dari Keraguan
29
Kekecewaan Marin
30
Memaafkan?
31
Kebahagiaan Singkat Nerissa
32
Memberi Tahu Ratu
33
Keputusan Ratu
34
Keputusan Ratu (2)
35
Gelang Mutiara
36
Gelang Mutiara (2)
37
Pergi ke Daratan
38
Pertemuan Pertama Nerissa
39
Nerissa dan Alvin
40
Bertemu Cordelia
41
Kesalahpahaman Nerissa dan Alvin
42
Memulai Awal Baru
43
Model Dadakan
44
Acara Peragaan Busana
45
Pintu Memori
46
Mencari Mahkota
47
Satu Ranjang
48
Nerissa dan Delia
49
Penjelasan untuk Nerissa
50
Bekerja di Rumah Alvin
51
Pengganti Nerissa
52
Emosi Daniel
53
Sebuah Tamparan
54
Marin dan Daniel
55
Marin dan Daniel (2)
56
Sehari Bersama Alvin
57
Keadaan di Seabert
58
Memberi Maaf
59
Menolong Marin
60
Berterima Kasih
61
Bunga Tulip
62
Keanehan Alvin
63
Alvin dan Daniel
64
Tanda Tanya
65
Dendam dari Masa Lalu
66
Ulang Tahun Cordelia
67
Kecewa
68
Sedingin Es
69
Kecupan
70
Sebuah Dongeng
71
Sikap Manis Daniel
72
Bintang Jatuh
73
Sebuah Artikel
74
Mutiara Nerissa
75
Sebuah Mimpi
76
Menginap
77
Ungkapan Perasaan
78
Mimpi yang Sama
79
Mimpi atau Nyata?
80
Tanaman Berbahaya
81
Tanaman Berbahaya (2)
82
Kerinduan
83
Menemani
84
Piknik
85
Pesta Barbeque
86
Alat Lukis
87
Menunggu Alvin
88
Pengakuan Alvin
89
Menemui Nerissa
90
Rencana Alvin
91
Hamparan Bintang dari Alvin
92
Mama Daniel
93
Makan Siang Berempat
94
Sebuah Pilihan
95
Tentang Mahkota
96
Tentang Mahkota (2)
97
Memberi Tahu Marin
98
Cerita Amanda
99
Menemui Psikiater
100
Rencana Berlibur
101
Berlibur Bersama Alvin
102
Berlibur Bersama Alvin (2)
103
Sikap Mama Daniel
104
Sikap Mama Daniel (2)
105
Persahabatan
106
Pertengkaran
107
Kembali Menjauh
108
Kenyataan untuk Daniel
109
Kenyataan untuk Daniel (2)
110
Pertanyaan untuk Alvin
111
Keputusan Daniel
112
Rencana Daniel untuk Berlibur
113
Rencana Daniel untuk Berlibur (2)
114
Kebahagiaan Daniel dan Marin
115
Penyelesaian Daniel
116
Ke Rumah Daniel
117
Mengembalikan Memori Marin
118
Memori Marin
119
Bertemu Chubasca
120
Permintaan Maaf Delia
121
Makan Malam Nerissa dan Delia
122
Makan Malam
123
Memilih Nerissa
124
Kekuatan Istimewa
125
Membuat Aquascape
126
Suka atau Cinta?
127
Memastikan Perasaan
128
Ke Seabert
129
Pergi Begitu Saja
130
Pencarian
131
Terdampar
132
Bertemu
133
Hujan Pertama
134
Kecewa
135
Menyesal
136
Meninggalkan Nerissa
137
Di Bawah Bukit Perkebunan Teh
138
Bermalam di Vila
139
Masa Lalu Alvin dan Amanda
140
Berpelukan
141
Terluka
142
Cerita Masa Lalu
143
Puncak Kebimbangan Alvin
144
Berpura-pura
145
Bersandiwara
146
Sikap Dingin Alvin
147
Masih Mencintai
148
Amanda Berulah
149
Amanda Berulah (2)
150
Sikap Cordelia
151
Mencari Tahu
152
Rekaman Suara
153
Rekaman Suara (2)
154
Alasan Amanda
155
Salah Paham
156
Hujan Lagi
157
Kesempatan untuk Alvin
158
Alvin, Nerissa dan Amanda
159
Mengakhiri Sandiwara
160
Nerissa dan Amanda
161
Persahabatan Alvin dan Daniel
162
Alvin dan Delia
163
Berkorban?
164
PENGUMUMAN KARYA BARU
165
Memaksakan Perasaan
166
Keputusan Cordelia
167
Ungkapan Perasaan Alvin
168
Jawaban Nerissa
169
Bahagia
170
Bahagia (2)
171
Kedatangan Cadassi
172
Bermalam di Vila
173
Langkah yang Diambil Nerissa dan Marin
174
Di Atas Batu Karang
175
Keberadaan Mutiara Biru
176
Mengambil Mutiara Biru
177
Meninggalkan Daratan
178
Bertemu Pangeran Merville
179
Rencana Nerissa
180
Menemui Ran
181
Ancaman Ran
182
Membawa Ran ke Istana
183
Menemui Ratu Baruna
184
Mutiara merah muda
185
Koma
186
Pengorbanan Besar?
187
Kembali ke Daratan
188
Bertemu Alvin dan Daniel
189
Dejavu
190
Alvin dan Atlanta Group
191
Tujuan yang Tercapai
192
Kesempatan untuk Memilih
193
Kesempatan untuk Memilih (2)
194
Pilihan Nerissa dan Marin
195
Memulai Hidup Baru
196
Bersama Alvin
197
Marin dan Daniel
198
Piknik
199
Fakta tentang Nerissa
200
Fakta tentang Nerissa (2)
201
Fakta yang Daniel Dengar
202
Restu - ENDING
203
Semakin Cantik - Extra Part
204
Akhir Bahagia - Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!