-Anna POV-
"Billy? Kak Billy?" ujarku membuat pria yang sedang terikat itu memandang kaget kearah ku.
"No.. Nona Anna.." ucapnya.
"Kak Billy, A.. Apa yang terjadi? Kenapa kakak ada disini?" tanyaku. Aku terkejut melihat Kak Billy berada disini, dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Tangan yang terikat dan ada memar-memar di wajahnya.
Apakah ini perbuatan pria psikopat itu? Keterlaluan!! Ternyata bukan hanya aku saja yang menjadi tawanannya. Apa yang akan dia lakukan pada Kak Billy..
"Kau.. Cepat lepaskan dia!!!! Urusanmu itu denganku bukan dengannya!! Dia tidak tau apa-apa tentang semua ini.. Tolong lepaskan dia..." ujar Kak Billy memohon pada pria psikopat itu.
"Huh.. Masih mencoba untuk menjadi seorang pahlawan.. Kau seharusnya mengkhawatirkan dirimu sendiri" ujar pria psikopat itu dengan nada meledek.
"Sekarang aku akan bertanya sekali lagi padamu.. Dimana bajingan tua itu berada?" ucap pria itu menatap tajam kearah Kak Billy.
"A.. Aku tidak tau.. Sudah kubilang aku tidak tau!!" teriak Kak Billy.
"Bodoh!! Bukankah kau yang memberinya tiket!! Cepat katakan padaku kemana dia pergi!!" balas pria psikopat itu tajam.
Terlihat Kak Billy menatap ragu padaku. Sepertinya Kak Billy mengetahui kemana ayah pergi. Tapi kenapa dia yang memberikan ayah tiket? Apakah dia yang membantu ayah untuk kabur dari pria kejam ini.
"Ah.. Sepertinya kau masih setia untuk menutup mulutmu" ujar pria psikopat itu.
Tiba-tiba pria psikopat itu mendekat padaku dengan seringainya.
Lalu dia menarik tanganku untuk mendekat padanya, dan menekan pinggangku pada tubuhnya. Aku memberontak, tetapi tenaganya sungguh kuat.
"Lepaskan aku!!" teriak ku.
Pria psikopat itu malah semakin menekan tubuhku pada tubuhnya. Dengan seringainya yang menjijikkan, tiba-tiba dia menarik wajahku dan mencium bibirku dengan ganas.
"Hmmppp..."
Aku mencoba mendorongnya sekuat tenaga agar menjauh dariku, tetapi dia sangat kuat. Ciumannya sangat rakus dan menyakitkan.
"Apa yang kau lakukan bajingan!!!!!" teriak Kak Billy sambil memberontak mencoba melepaskan diri dari ikatan talinya.
Aku berusaha terus melepaskan diri dari ciumannya. Tetapi dia menekan kedua tanganku kebelakang tubuhku dan menekan wajahku kuat agar tidak melepaskan ciuman itu.
Aku kehabisan nafas, bahkan aku bisa merasakan bibirku mulai kebas karena ciumannya.
"Berhenti!! Lepaskan dia!!!" teriak Kak Billy kembali.
Tiba-tiba pria itu melepaskan ciumannya dan menatap tajam padaku. Kemudian dia melempar senyuman liciknya pada Kak Billy.
"Kau tau aku bukanlah orang yang sabar dan murah hati. Bukankah aku sudah bertanya padamu" ujar pria psikopat itu yang masih memegang tanganku kuat.
"Baik.. Aku akan memberitahumu dimana tuan William berada. Asalkan kau bebaskan Nona Anna" ucap Kak Billy sambil menatapku sendu.
Aku menggelengkan kepalaku kearah Kak Billy. Aku tau pria psikopat ini tidak akan berbaik hati walaupun Kak Billy telah memberitahunya.
Kak Billy hanya tersenyum kearah ku.
"Dia.. Dia pergi ke New Zealand dan tinggal di sebuah desa di kota Rotorua" ucap Kak Billy yang membuat pria psikopat ini menyeringai.
"Aku sudah berkata jujur padamu.. Sekarang lepaskan Nona Anna!" ujar Kak Billy.
"Huh.. ternyata kau benar-benar mencintai majikan mu ini, sampai rela melakukan apapun untuk melindunginya" ledek pria ini.
Mencintai?
Apa maksud dari perkataan pria psikopat ini?
Pria psikopat itu menatapku,
"Supir pribadi keluargamu ini sudah jatuh cinta padamu, apa kau menyadari hal itu?" ucap pria itu menyeringai padaku.
Apa? Kak Billy selama ini menyukaiku?
Tidak, tidak mungkin..
Selama ini kami sudah seperti saudara. Aku menganggapnya seperti kakak ku sendiri. Bahkan usia kami terpaut 12 tahun, dia selalu menjagaku seperti adiknya sendiri.
Aku menatap kearah Kak Billy yang sedang menundukkan pandangannya. Apa benar yang dikatakan pria jahat ini?
"Sekarang lepaskan dia, aku sudah mengatakan dimana keberadaan Tuan William" ujar Kak Billy menatap tajam pria psikopat itu.
Pria psikopat itu tersenyum kemudian tertawa,
"Hahaha!! Apakah aku mengatakan aku akan melepaskannya?" ujar pria itu meledek.
"Bajingan!!! Kau menipuku!!! Lepaskan dia!!!" teriak Kak Billy sambil terus memberontak pada ikatannya.
Pria psikopat itu menyeringai,
"Bukankah aku sudah katakan padamu? Aku bukanlah orang yang sabar dan murah hati!" ucapnya.
Sudah kuduga pria ini tidak mungkin begitu mudah melepaskan ku.
"Brengsek!! Lepaskan dia!!" teriak Kak Billy.
Pria psikopat itu menarik tanganku dan mendekap ku dari belakang. Aku berusaha memberontak melepaskan diri, namun hanya sia-sia. Dia merangkul leherku sambil menatap Kak Billy.
"Kau tau.. Aku bisa melakukan apa saja yang ku mau pada gadis ini, bahkan untuk membunuhnya sekalipun" ujarnya.
"Bajingan!! Keparat!! Jangan berani menyentuhnya!! Aku akan membunuhmu!!" teriak Kak Billy.
Aku menatap Kak Billy ketakutan dalam rangkulan pria psikopat ini. Aku tidak tega melihat Kak Billy yang tidak berdaya seperti ini. Tidak terasa air mataku mengalir. Aku sangat menyayangi Kak Billy, aku sudah menganggapnya seperti kakak kandungku sendiri. Disaat aku sedih, kesusahan dia selalu ada menghiburku dan menemaniku.
"Pengawal!!!" teriak pria psikopat itu.
Para pengawal pria itu mendekat dan membungkukkan badan mereka siap menerima perintah.
"Gantung pria ini di atas kadang para buaya yang sedang kelaparan!!" ujar pria itu dingin.
Aku membelalakkan mataku,!!!!
Tidak!! Jangan lakukan hal itu pada Kak Billy..
"Jangan!! Kumohon jangan lakukan itu.." ujar ku memohon pada pria ini.
"Apa kau sedang memohon padaku?" ujar pria psikopat itu sambil mempererat dekapannya pada leherku yang membuat aku kesulitan untuk bernafas.
"Ku..mo..hon.." ucapku tersengal.
Pria psikopat itu menyeringai,
"Kau memohon pada orang yang salah!" ucapnya.
"Bawa pria itu!!" teriaknya.
"Tidak... Jangan!!!" teriakku.
Aku melihat para bawahan pria psikopat itu menyeret Kak Billy ke lantai. Terlihat Kak Billy mencoba untuk melawan, para pengawal itu kemudian memukuli Kak Billy sampai tidak berdaya.
Aku hanya bisa menangis melihat hal itu, sambil berusaha melepaskan diri dari pria brengsek ini, namun nihil.. Aku tidak bisa berbuat apa-apa sampai mereka berhasil menyeret Kak Billy pergi dan menghilang dari pandanganku.
"Kak Billy!!! Hiks.. hiks.." tangis ku pecah seketika..
Tidak!! Aku tidak ingin kehilangan orang-orang yang aku sayangi..
Apa yang harus aku lakukan..
Ya Tuhan tolong aku..
Pria psikopat itu melepaskan dekapannya dari leherku yang membuat aku seketika terduduk lemas. Aku hanya bisa menangis sejadinya..
Nafasku terasa pendek dan berat..
Tiba-tiba penglihatan ku buram dan menggelap..
Lalu aku pun tidak sadarkan diri..
-
-
Aku membuka mataku yang terasa berat..
Dimana aku..
Tiba-tiba aku teringat,
Kak Billy..
Aku terbangun dari tidurku dan melihat ke sekitar. Aku berada di dalam kamar sebelumnya, dimana aku dikurung. Dan terakhir kali ada banyak sekali tikus-tikus liar yang menyerang ku..
Tetapi saat aku melihat ke sekitar, bekas bercak-bercak darah yang sebelumnya ada akibat para tikus itu sudah tidak ada. Bahkan kamar ini sudah kembali bersih dan rapi.
Pakaianku pun sudah di ganti dari yang sebelumnya aku pakai. Siapa yang mengganti pakaianku?
Saat aku sedang asik dengan pikiranku, tiba-tiba suara kunci pintu terdengar dari luar. Seseorang akan masuk..
Aku melihat dengan was-was siapa yang akan masuk ke dalam kamar ini..
Lalu pintu pun terbuka..
"Kau!!!"
Bersambung..
Support terus cerita ini dengan komen dan like, Terima kasih ☺️
Mohon maaf untuk yang tidak nyaman, untuk beberapa episode ke depan ceritanya terlalu banyak POV belum aku revisi ulang hehe, tapi cuma beberapa kok, selebihnya ngak.. jadi lanjut baca ya 🤗 di jamin ceritanya seru ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
pasti Alexander.. yang masuk.
ati-ati.bucin ya... 😂
2023-09-08
1
INdah🌹
929
2023-08-25
0
QiDi
yg masuk alex kan..
2023-08-10
0