Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Anna yang sejak tadi menangis meratapi nasibnya. Anna menghapus air matanya lalu melihat kearah pintu. Seseorang dari luar membuka kunci dan masuk.
Seorang wanita muda yang memakai baju pelayan masuk dan tersenyum kepada Anna. Jika dilihat mungkin wanita itu lebih tua sedikit dari Anna, mungkin usia nya sekitar 20an.
Wanita itu membawa makanan di atas nampan, lalu meletakkannya di atas meja dekat tempat tidur.
"Nona, ini ada sedikit makanan, jika nona merasa lapar silahkan dimakan" ujar wanita itu sambil tersenyum.
"Aku juga membawa segelas susu, agar nona bisa tidur dengan nyenyak" ujarnya, lalu wanita itu menghampiri Anna yang masih terduduk lesu di dekat kaca.
Dia berjongkok di hadapan Anna sambil menyentuh lembut pipi Anna yang masih basah,
"Tidak usah takut.. Namaku Lidya, aku adalah pelayan pribadimu mulai hari ini. Aku juga akan mempersiapkan segala kebutuhanmu. Anggap saja aku seperti kakakmu ya.." ucapnya tersenyum lembut pada Anna.
Anna menatap sendu pada Lidya. Apakah wanita ini adalah orang baik? Sepertinya memang iya, semoga saja dia bisa meminta bantuan Lidya agar bisa keluar dari sini. Tapi tentu saja butuh waktu. Anna harus melihat dulu apakah Lidya benar-benar baik, atau dia sama jahatnya dengan orang-orang di rumah ini.
"Terima kasih Kak Lidya" ujar Anna.
Lidya menuntun Anna untuk berdiri dan membimbingnya ke arah kasur.
"Aku juga membawa pakaian ganti, kamu bisa mengganti pakaianmu dan tidur"
"Tenang saja semua pasti akan baik-baik saja" ujar Lidya
Anna pun mengangguk dan mengambil pakaian yang diberikan oleh Lidya tadi.
"Kalau begitu istirahatlah, aku akan keluar" ujar Lidya sambil berjalan kearah pintu lalu tersenyum kembali pada Anna.
Anna membalas senyum Lidya, lalu pintu pun tertutup dan di kunci kembali dari luar.
Anna menatap pakaian yang dibawa oleh Lidya tadi, sebuah gaun tidur berwarna putih. Anna berjalan kearah kamar mandi dan mengganti pakaiannya. Sepertinya Lidya itu orang baik, tapi tetap saja dia adalah pekerja dari boss kejam itu. Anna harus tetap waspada.
Anna kembali duduk di atas kasur dan mengambil susu yang ada di atas meja.
'Apakah susu ini beracun?' ujar Anna dalam hati.
Dia sedikit ragu untuk meminumnya, tetapi tenggorokan nya terasa sangat kering setelah menangis.
Tanpa ragu lagi Anna mulai meminum susu itu sampai habis, menunggu beberapa saat, apakah ada reaksi racun.
Ternyata tidak, susu itu tidak beracun. Anna bisa bernafas lega.
Anna lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, menatap langit-langit..
Apa yang akan terjadi padanya esok hari? Pria kejam itu bilang dia akan menginterogasinya besok. Memikirkan hal itu membuat jantung Anna berdegup was-was. Sebenarnya apa yang telah dilakukan ayahnya sampai bisa berurusan dengan pria kejam itu?
Memikirkan hal itu membuat kepala Anna terasa berat, dan tidak terasa sampai dia pun terlelap tidur, sambil berdoa dalam hatinya semoga hari ini hanya mimpi buruk semata, dan setelah dia bangun esok hari semuanya kembali normal seperti kehidupan biasanya.
-
Sinar matahari masuk menusuk mata Anna yang sedang terpejam, membuat Anna mau tidak mau harus membuka matanya.
Anna terbangun dan mengusap kedua matanya yang masih terasa berat. Pandangannya mulai terlihat fokus ke sekitar.
'Dimana ini?' ucapnya dalam hati.
"Ternyata bukan mimpi.." bisik Anna kecewa pada dirinya sendiri.
"Berharap ini hanya sebuah mimpi 'little mouse'?" ujar seseorang yang mengagetkan Anna.
Anna menoleh ke samping, seorang pria sedang duduk santai dengan wajah datar sambil menatap kearahnya.
Seluruh badan Anna bergetar ketakutan. Pria kejam itu, apa yang akan dia lakukan.
Perlahan Pria itu berdiri dari duduknya dan melangkah kearah Anna yang masih terduduk di tempat tidur. Perlahan pria itu mengangkat tangannya menyentuh dagu Anna dan mengarahkan wajahnya untuk saling bertatapan.
Pria itu menatap Anna datar tanpa ekspresi. Sedangkan Anna menatapnya bergetar ketakutan.
Pria itu menyeringai, dan menjauhkan kembali wajahnya.
"Aku tidak akan basa-basi padamu" ujar pria itu sambil berjalan menjauh.
Anna menghembuskan nafasnya yang terasa sesak sejak tadi.
"Katakan padaku dimana ayahmu meletakkan semua aset pribadinya" ujar pria itu sambil menatap Anna kembali.
Anna balas menatap dengan tatapan bingung, 'aset pribadi?' apa maksud pria ini, apakah seperti surat-surat penting atau harta benda?
"Aset apa maksudmu?" bisik Anna pelan.
Pria itu kembali menghampiri Anna, mengangkat wajahnya cukup keras dan menatap tajam,
"Apa kau berpura-pura bodoh atau memang bodoh?" ujarnya tidak sabaran.
Anna yang kaget dengan sikap pria itu kembali ketakutan,
"A.. Aku tidak tau dimana ayah menyimpan semua aset pribadinya" ucap Anna ketakutan.
Pria itu kembali menyeringai menakutkan,
"Apa kau pikir aku bodoh? aku tau si tua itu menyimpan semua aset nya atas nama dirimu, tikus kecil.."
Anna menatap pria itu kaget,
Apa? selama ini ayahnya menyimpan semua aset atas namanya?
Tidak mungkin.. Ayahnya adalah seorang mata duitan dan gila harta, dia bahkan rela melakukan hal-hal kotor demi mendapatkan uang. Bahkan dia tidak memperdulikan istri dan anak nya sejak dulu..
"Ti.. Tidak mungkin, ayahku adalah orang yang tamak. Bahkan dia tidak peduli pada keluarganya, yang dia pedulikan hanya uang" ujar Anna sambil menatap pria itu.
Pria itu tersenyum licik dan menakutkan,
"Kau tau, ayahmu telah mencuri barang berharga milikku, dia juga telah membuat seseorang yang berarti bagiku mati sia-sia.."
"Aku tidak akan pernah mengampuninya" geram pria itu.
Sepertinya pria ini benar-benar mempunyai dendam pada ayahnya,
"Ka.. Kau.. percuma kau menculik ku dan menahan ku disini. Itu semua tidak akan membuat ayahku menyerah.. Dia tidak akan peduli padaku" ujar Anna berani.
Pria itu tersenyum licik,
"Benarkah?"
" Lalu.. apa yang harus kulakukan padamu sekarang?" ujar pria itu dengan tersenyum meledek.
Dia berjalan pelan mengelilingi kamar itu sambil berpura-pura seperti sedang memikirkan sesuatu.
Kemudian pria itu menjentikkan jarinya seperti sudah mendapatkan ide yang brilian.
"Got cha.. Aku tau apa yang harus kulakukan padamu" ujar pria itu dengan nada sumringah.
Anna yang melihat tingkah pria itu bergidik ngeri. pria ini sepertinya benar-benar seorang psikopat.
"Hmm.. kita akan lihat seberapa 'tidak peduli' nya ayahmu itu padamu" ujar pria itu tersenyum menakutkan.
"Karena mood ku lumayan bagus hari ini.. maka aku akan memberikanmu teman, supaya kau tidak kesepian di kamar ini sendirian" ujar pria itu tersenyum pada Anna.
Berbeda dengan Anna, jantungnya berdegup kencang sambil mencoba memikirkan apa maksud pria itu. Apakah dia akan menjadi santapan pria-pria cabul kemarin? tidak.. tidak mau.. teriak Anna dalam hati.
Pria itu menepuk tangannya lalu beberapa pria bertopeng masuk membawa kotak besar berwarna hitam yang Anna tidak tau ada apa di dalam sana. 'Apakah itu hewan buas? ohh tidak Ya Tuhan' jerit Anna dalam hati. Anna mulai gelisah di atas tempat tidurnya.
"Berikan gadis kecil ini seorang teman" ujar pria itu pada bawahannya.
"Jangan khawatir mereka anak-anak yang manis" ujar pria itu menyeringai kearah Anna lalu melangkah keluar pintu dengan ekspresi dingin nya.
Para bawahannya meninggalkan kotak itu di dalam kamar Anna lalu mengunci kembali pintu dari luar.
Anna berdegup kencang menarik kuat selimut yang ada ditubuhnya. Kotak itu masih tertutup dan sepertinya terkunci. Anna menelan ludahnya yang terasa sangat kering di tenggorokannya dan berkeringat.
Tiba-tiba kotak itu berbunyi 'bip' dengan tulisan UNLOCK,
Lalu....
"Argh!!!!!!!!!"
Bersambung..
Hai, semoga suka sama cerita nya, mohon maaf kalo masih ada kata-kata yang kurang pas hehe, Thank you..
Mohon maaf beberapa episode ke depan kebanyakan POV nya hehe, selebihnya aman kok kayak biasa..
Terlalu malas untuk merevisi 🤭🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
silahkan dilanjut ceritanya Thor. 👍😍
2023-09-08
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
ya terimakasih sudah menulis ...🤭😍👍
2023-09-08
0
emilianus riwu
keren ceritanya
2023-08-12
0