Permulaan

Halana berbalik ketika tidak sengaja Aslan melewatinya. Seperti acuh dan tidak menoleh hanya orang asing yang lewat saja.

Aslan memasuki lorong sebelah kiri dan Halana mendekati Anna.

"Lo sakit juga nyebelin, dah ayo masuk aja antrian lo bentar lagi kalo kelamaan disini bisa lebih parah lo," ucap Halana paling semangat.

"Yaelah. Gue nih cuman flu ama demam lagian kalian pada lebay banget sih, Haccih.. hacih."

Anna menatap ketiganya dan mengengir lebar takut di semprot ocehan.

"Deman bilang, Flu bilang, dengar baek-baek yee An.. lo ini jangan nyepelein yang namanya flu... yang namanya Demam bisa jadi itu gejala lo sama kayak yang ada di berita ketularan Medusa Virus." Nitta menakuti Anna.

Fio dan Halana mengangguk membenarkan ucapan dari Nitta.

Akhirnya Anna mau melangkah lebih dulu masuk ke ruangan dokter dan ketiganya melangkah duduk di kursi depan ruangan dokter yang memeriksa Anna.

Beberapa menit tidak terlalu lama Anna keluar dan membawa selembar kertas kecil.

"Gue cuman kecapen gue juga harus banyak istirahat." Anna memberi penjelasan, sudah mengerti dengan tatapan ketiganya yang ingin mengatakan menanyai atau mengoceh dan lainnya.

Seketika semuanya mengangguk dan berdehem untuk Halana.

"Yaudah kalo gitu kita pulang." Hala mengaja ketiga temannya pulang lagi karena mereka ingin merawat Anna sampai Anna sembuh dan sehat.

Xx

Di dalam lift naik keatas Aslan menerima pesan dari Kelly. Kelly Sarvon Model terkenal sekaligus calon dari Aslan jika itu kesampean.

Kelly memang sangat dekat dengan Aslan dan Aslan dekat juga biasa. Aslan tidak terlalu bahagia juga. Aslan lebih terlihat datar dan dingin. Kelly lebih banyak memulai pembicaraan Kelly selalu sabar dan selalu penyayang untuk Aslan.

Sayangnya Aslan tidak terlalu menanggapi perasaan itu.

Aslan hanya membaca pesan itu dan membalasnya singkat. Tentang Kelly yang ingin mengajaknya makan dan Aslan yang mengatakan jika hari ini waktunya khusus untuk Mommynya.

Di ruangan rias tempat Kelly di dandani Kelly meletakkan ponselnya dengan kasar.

"Selalu saja Mommynya kemarin, waktu Aslan baru sampe gue langsung kirim pesan mau ngajak ketemuan, dia malah alsan ada kerjaan ada urusan segala macem. Lo pada tahu kalo gue juga pengen dapet perlakuan manis dari Aslan tapi, dia dingin banget pendiem kaku juga gak bisa liatin raut bahagia dia kalo lagi sama gue, gue mau selingkuh juga ada niatan udahan," ucapnya panjang lebar pada kedua penata riasnya.

"Yaelang neng Kelly sabar aja kali, namanya juga pengusaha pasti urusannya banyak."

"Iya.. banyak sampe gue gak tahu kalo dia pasti punya cewek laen selain gue. Iya gak lo pikirin aja siapa yang gak banyak mikir kalo gini masalahnya," ucap Kelly dengan kesal.

Kedua penata rias hanya mengedikkan bahunya dan melanjutkan menata rambut dan riasan wajah Kelly.

Xx

Sampai di ruangan ibunya Aslan melangkah masuk dengan membawa bingkisan melihat mommynya sedang bicara dengan Daddynya, Aslan meletakkan bingkisan itu di atas nakas dan duduk di sofa pojok ruangan dekat pintu masuk.

"Menyingkirlah aku mau bicara banyak sekali dengan anakku, minggir," ucap Ayla yang mengusir suaminya sendiri dari hadapannya.

"Aslan menyingkirlah aku mau duduk, sana mommymu sangat merindukanmu, sampi bisa membunuhku kemarin," ucap Sang Daddy dengan wajah datar dan mata tajam menatap putranya dari atas.

Aslan bangkit dan menyampirkan jasnya di sofa.

"Sayang kemari nak," ucap Sang Mommy dengan wajah yang sangat bahagia berkali-kali lipatnya.

"Kamu makin dewasa makin tampan sebentar lagi umur kamu jadi kepala tiga, Mommy minta sesuatu boleh," ucap sang mommy dengan mata berkaca-kaca menatap putra tampan dan juga sangat gagah di hadapannya.

Aslan mengambil tangan kanan mommynya dan mengecup punggung tangannya dengan lembut seketika mommynya terharu dan meneteskan air mata.

Di sofa pojok ruangan Daddy nya Aslan bisa melihat jika Aslan sangat menyayangi Mommynya dan Mommynya yang sangat menyayangi putranya.

Asaln memang sulit di jelaskan dengan logika tapi, dengan bahasa seorang ibu Aslan adalah putra anak dan hal baik lainnya yang ingin di miliki semua ibu di dunia ini. Jika semua anak lelaki seperti Aslan maka Mommy Ayla akan sangat posesif pada Aslan karena putranya tetap putranya tidak boleh di miliki lainnya.

"Mommy apa kabar, Mommy menurutkan pada dokter," ucap Aslan dengan sangat lembut.

"Iya sayang Mommy menurut selalu, Mommy sangat merindukanmu, boleh Mommy peluk," ucapnya dengan malu.

Aslan langsung mengabulkannya dan memeluk sang Mommy dengan hangat dan erat seperti ada rasa melindungi dan kenyamanan yang pernah di rasakan dari pelukan sang suami yang selalu ada untukmya.

"Mommy akan kuat untuk oprasi jantung mommy besok, dan darah tinggi Mommy juga sudah lebih baik, bagaimana jika Mommy minta satuhal," ucap Mommy melanjutkan pembicaraan sebelumnya.

"Apa, Apa yang mau Mommy minta Aslan nemenin mommy atau Aslan hanya pada Mommy atau..." Aslan menghentikan ucapannya dan mengambil salah satu buah dan mengupasnya untuk Mommynya.

Mommy Ayla tersenyum.

"Menikah.. Mau ya Mommy ingin kamu menikah dengan Halana Syeria." Perkataan Mommynya barusan membuat Aslan menghentikan tangannya mengupas Pir.

"Mom, Ayolah Aslan ini hanya putra Mommy dan bukan milik siapapun," ucapan Aslan dengan nada seperti apapun wajahnya selalu datar dan dingin.

"Okay.. Mommy tahu mommy paham tapi, Mommy ingin seperti ini," ucapnya sambil memeragakan gerakan mengendong bayi kecil mungil merah dan juga lucu.

Aslan melanjutkan mengupas pir dan memotongnya agar mudah di makan mommynya.

Aslan meletakkannya di samping Mommynya.

"Mommy ingin nanti sebelum oprasi Mommy kamu harus sudah nikah, dan jangan ada kata penolakan lagi sayang, nanti kalo Mommy gak berhasil oprasi dan tidak bisa melihat kamu bersama Halana bagaimana?" Mommynya memasang wajahs edih dengan di buat-buat dramatis.

"Sudahlah Aslan lagipula hanya menikah kamu bila lakukan itu dan jika kamu mengabulkannya itu akan berdampak baik bagi mommymu juga," ucap Daddy nya kali ini bersuara.

Aslan menatap Mommynya dan duduk di kursi samping bangkar mommynya.

"Iya.. Aslan menikah tapi, Aslan akan menceraikannya setelah menikah." Seketika Daddy nya langsung keluar ruangan sepertinya situasi ini akan panjang lebih baik tinggalkan mereka berdua.

Mommy Aslan yang melihat sang suami pengertian pun tersenyum mengangguk menatap wajah dan mata putra semata wayangnya.

"Tentu.. Bisa kamu ceraikan ketika kamu sudah menikahinya, Syaratnya harus sampai Sepuluh tahun tidak ada pertengkaran dan hanya terlihat baik di depan mommy mudahkan," ucap Sang Mommy dengan lebih menantang Aslan berpikir.

Aslan terdiam.

Ayolah Aslan hanya sepuluh tahun dan itu tidak lama juga selalu terlihat baik didepan mommynya tapi, jika ada kesalahn, Tunggu Aslan adalah pemilik dirinya jika Mommy bersama Daddy nya jika aslan sendirian lalu datang Wanita bernama Halana di hidupnya Aslan sangat tidak suka.

"Bagiaman, Setuju, Hanya terlihat baik depan mommy, Lagi pula kamu juga tidak bisa merasakan emosi dan kamu lebih baik menikah hanya untuk teman membuat mommy lebih baik dan cepat keluar rumah sakit," ucap Mommynya lagi penuh penawaran yang menurut Aslan berat tapi, ini permintaan Mudah menurut Mommynya.

Terpopuler

Comments

lelah sekali

lelah sekali

😂😂😂10 Thn bukan sebentar lan kalo 1thun iya .
kalo 10 Thun bisa itu produksi anak 3🤣🤣🤣

2022-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!