Pernikahan Berbahaya
Seorang lelaki baru saja menghela nafasnya di dalam sebuah pesawat jet pribadi hanya dirinya seorang dan pekerjaannya di hadapannya.
Memanggil pelayan atau peramugari khusus melayani dan menemani perjalanan bisnisnya bersama dengan pilotnya yang salah satunya wanita juga.
Hidung mancung bentuk rahang tegas dan sedikit brewok yang rapi. Kulitnya putih bersih tatapan mata coklat yang tajam rupa lelaki yang baru saja menyesap tehnya yang tinggal sedikit.
Pilot memberitahukan lewat tab samping mejanya jika pesawat sebentar lagi akan mendarat di landasan pacu tanah air.
Terhitung dalam seminggu empat kali berpindah negara dan juga benua.
Perusahan besarnya adalah milik ayahnya Arga Xavier, sebenarnya dirinya bukan anak tunggal tapi, masa lalu yang buruk itu membunuh keempat kakaknya dan hanya dirinya yang selamat dan hidup sampai sekarang.
Pesawat dengan logo khusus itu berhenti tepat didepan garasi pesawat miliknya alias pribadi.
Kaki panjang dan sepatu pantofel dari kulit berwarna hitam celana dasar hitam itu melangkah keluar menuruni tangga pesawat jet pribadi.
Di depannya sudah terparkir mobil sport hitam kesayangannya yang terlihat bersih kinclong hitam dan gagah.
"Tuan semuanya sudah ada di mobil." Seorang yang berdiri di samping mobil sport majikannya.
Lelaki itu melepas kaca mata hitamnya dan membuka kancing jasnya.
Mengangguk, dan orang yang menunggu juga membawa mobil datang dan menunggu kehadiran majikannya itu memberikan kunci mobil pada Tuannya atau majikannya yang sudah mengulurkan tangannya. Tanpa banyak tanya dan suara Lelaki yang menjadi seorang majikan dari pria paruh baya itu segera menaiki mobil dan pergi dari bandara.
Mengemudikan mobilnya dengan tenang sambil melonggarkan dasinya dan membuka kancing satu di atas.
Aslan Xavier putra terakhir sekaligus mengambil tempat putra tunggal tanpa sengaja dan menjadi pewaris tunggal usianya hampir menyentuh kepala tiga.
Aslan sangat tegas dan juga tepat waktu. Aslan tak suka terlalu lambat atau terlalu banyak bicara.
Aslan meraih sesuatu di sampingnya dan membuka botol air minum.
Setelah selesai minum ponselnya bergetar ternyata panggilan dari seseorang yang selalu menjadi pemilik raga dan jiwanya.
Mommy.
Xx
Di rumah sakit dengan bau karbol dan juga bau aroma obat-obatan. Seorang wanita yang masih sangat cantik walaupun usianya sudah menginjak setengah abad.
Suara ketukan pintu mengalihkan atensinnya dari menatap ponsel. Ternyata yang masuk adalah seorang pria tampan yang usianya sama-sama setengah abad masih sangat tampan dan sehat.
"Sayang bagaimana kabarmu? Ingin mengganti bunga ruangan ini atau ingin sesuatu...." Ucapannya saja belum berakhir, seketika dirinya langsung di tatap tajam wanita yang wajahnya tampak pucat tapi, tetap manis.
"Arga... Aku ingin menghubungi Aslan tapi, kenapa anak ini gak ngangkat juga sih," ucapnya kesal menatap lelaki di sampingnya. Seketika sebuah rangkulan bahu dan juga mengusap dan mencium pucuk kepalanya.
"Biarlah, Ayla. Aslan ingin sendiri atau memang benar-benar sibuk sekali, " ucap sang suami pada istri tersayang seketika sikut dari tangan kiri istrinya yang sehat, menyikut perut suaminya sampai rasa sakitnya lumayan terasa.
"Stop ngomong aneh kayak gini kenapa juga kamu ladenin aku ngomong kek gini sih suami!" Kata Ayla, sang istri tercintanya Arga dengan kesal.
"Telingaku belum sembuh tapi kamu udah buat perut aku sakit yang," ucap Arga dengan manja.
"Iyuh... Apa itu yang sadar umur. Eeeh.... Berapa umur anda... Kenapa juga anda ini, udah lah Arga aku kesel sendiri kemaren kan kamu sendiri bohongin aku katanya Aslan ada di depan Aslan ada di luar lagi jalan kemari dan segala macamnya aku kesel aku tembak kuping kamu," ucap Ayla dengan santai tapi, kesel juga.
Ayla Ningrum seorang yang sangat lemah lembut penuh kasih dan sayang sangat jauh dari kekerasan tapi, itu dulu sebelum keempat anaknya meninggal dan tinggal Aslan, lalu Ayla berubah sebaliknya kebalikan dari sifatnya yang dulu.
'Aku memang ingin marah tapi, dia menurut aja aku tembak,' pikiran Ayla mengingat kejadian waktu itu dengan perasaan yang sedikit kasihan juga sulit di jelaskan kesalnya.
Sekarang Ayla harus di rawat di rumah sakit karena darah tingginya dan juga sakit jantungnya karena ada sesuatu dimana ada hal aneh tentang kenapa kerja jantungnya terlihat tidak normal.
Kedua orang tua ini sangat tahu bagaimana Aslan tapi, kadang kalanya mereka tidak kenal putranya, entahlah mereka itu bagaimana memahami putranya yang tinggal satu, eh.. satu-satunya maksudnya.
Xx
Di dalam mobil.
Aslan mengangkat telepon dari mommy nya. Aslan membuka obrolan lebih dulu.
"Hallo mom."
Di rumah sakit Ayla sangat senang akhirnya Aslan mengangkat teleponnya.
"Halo sayang mommy sangat merindukanmu kenapa kamu gak nelpon nelpon mommy nak. Kenapa kamu gak kasih kabar ke mommy kamu sehat atau udah makan atau kamu pusing cape lelah segala macamnya? sayang kenapa? apa kamu gak sayang mommy? atau mommy jahat ya sama kamu? mommy minta maaf! sayang jangan marah nak! mommy kangen banget sama kamu! sekarang kamu di mana? mampir ya nak, ke rumah sakit ruangan rawat mommy."
Bicara panjang lebar tidak mudah berhenti, itulah Mommy nya Aslan.
Aslan selalu menjadi pendengar setia mommynya jika ada hal yang ingin di katakan mommy nya sahutan hanya berdehem pelan saja itu membuat sang mommy jadi lebih baik.
"Okay mom Aslan datang, Mommy jangan ngomong gitu, Aslan ini anak mommy apapun milik Aslan adalah milik mommy. Aslan sayang mommy melebihi Daddy, Mommy selalu benar Mommy gak pernah salah karena Mommy wanitanya Aslan. Tunggu Aslan mom, Aslan dateng hari ini."
" Ok sayang jangan terlalu lama kalo kamu mau mampir Mommy juga gak sabaran mau ngasih tahu sesuatu yang seru juga terbaik buat kamu," ucap mommy nya dengan antusias dan menggebu.
Di rumah sakit Arga Xavier suaminya sendiri di acuhkan istrinya sendiri padahal sedang menelpon putranya tapi, rasanya sangat tidak nyaman cemburunya sangat besar.
Hanya Aslan bukan pria lain, jika benar pria lain istrinya akan melihat iblis Arga menghabisi manusia hidup yang sudah berani mendekati istri kesayangannya.
Sampai di area parkir mobil rumah sakit Aslan turun dan masuk melangkah melewati antrian kasir tanpa sengaja Aslan juga melewati seorang gadis dengan wajah yang sangat cantik dan rambut ikalnya hitam panjangnya dan menggunakan sepatu ketsnya berwarna putih, selalu menggunakan kemeja tanpa kancing dan kaos polos gelap di dalamnya.
Halana Syeria gadis yang manis baru saja menginjak usia dua puluh dua tahun dan sangat anti dengan segala macam make up kecuali lipstik peach, Warna itu natural dan Halana suka.
Halana sedang mengantri untuk membelikan obat temannya Si Anna yang sakit.
Sebenarnya mereka pergi bersama Halana, Nitta, Fio, dan Anna. Mereka berempat sangat saling menyayangi hingga mereka tahu jika Halana adalah gadis keras kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
lelah sekali
mampir
2022-09-05
0