POV Derrick.
Brother Lam duduk di depanku setelah Anita dan Ibunya pergi. Pria tua ini adalah sahabat Richard Leung, boss-ku di Hongkong, Ayah dari Philip Leung, yang sekarang memimpin perusahaan, tapi sebenarnya dia orang yang bisa dikatakan seperti saudara bagiku. Mungkin karena kisah hidup kami mungkin terdengar sedikit mirip tapi dari sisi yang berbeda.
Aku bercerai dengan istriku, karena akhirnya keluarga istriku dari awal tak pernah menganggap aku orang yang cukup layak untuk menjadi menantu keluarga mereka. Latar belakangku hanya anak dengan Ayah yang tak pernah kutahu siapa. Ibuku menyerahkanku ke panti asuhan, untuk diadopsi sebuah keluarga baik hati.
Suami-istri tua yang menyayangiku seperti anak mereka sendiri, aku mendapat beasiswa karena aku belajar dengan baik. Kemudian bekerja dan mempunyai karier cukup baik. Saat itu aku bertemu Cicilia, mantan istriku, anak keluarga berada di Hongkong, Cicilia yang keras kepala memaksakan kami menikah. Berhasil? Awalnya berhasil, walau lama kelamaan muslihat keluarga membuat kami salah paham.
Aku menyerah, tiga tahun kemudian kami bercerai, merasa tekanan yang kudapatkan untuk melepasnya membuatku benar-benar terpojok. Putriku ikut keluarga istriku, tapi hubungan kami tetap baik. Dia sering menghabiskan liburannya disini, dia sudah berumur 18tahun sekarang, sudah kuliah.
Saat aku dalam posisi terendahku kehilangan keluargaku. Aku bertemu dengan Brother Lam, dia yang sudah melewati bagaimana keluarganya tak menyetujui hubungannya dengan gadis yang dicintainya, memberiku prespektif yang baru sehingga aku bisa bangkit lagi. Aku menggangapnya Kakak untuk semua nasehatnya.
“Jadi dia Brother?” Aku pernah mendengar brother Lam bercerita dia punya anak di Jakarta. Yang tak ingin diakui oleh keluarganya. Seorang wanita yang merupakan cinta sejatinya, sebelum akhirnya dia harus menikah dengan istri yang ditentukan keluarganya, itupun kemudian mereka bercerai. Dan dia akhirnya punya istri yang kedua.
“Iya, putri kandungku satu-satunya sekarang. Tapi kau lihat sendiri dia membenciku.”
“Bukankah brother punya putri dari istri pertama, Theresa?” Theresa, putri pertama brother Lam ini pernah tergila-gila denganku. Brother Lam menghela napas panjang.
“Aku punya kecurigaan Theresa bukanlah anakku selama bertahun-tahun. Kau tahu dia mirip sekali dengan Ayah tirinya.” Perjodohan keluarga yang diatur oleh keluarga brother Lam ini nampaknya sangat kacau. Yang kutahu pernikahan mereka akhirnya hanya bertahan 5 tahun. Dan mereka punya dua orang anak, satu putri dan satu putra. Sementara dengan istri keduanya dia punya dua orang Putra.
“Kau yakin Brother...”
“Tadinya aku pikir aku yang berpikir berlebihan. Tapi mantan istriku sudah mengakuinya sendiri.” Aku cukup kaget mendengarnya. Putri pertama Brother Lam ini cukup bermasalah. “Hidupku kacau bukan. Putriku bukan anakku, putri kandungku memanggilku Paman, bertemu denganku pun dia malas.”
“Tapi setidaknya putrimu yang ini punya kehidupan yang baik bersama Ibunya.”
“Kau benar, setidaknya dia punya kehidupan yang stabil, walaupun dia menyalahkanku atas semuanya. Kurasa aku memang pantas dia salahkan...”
“Hidup punya kesulitannya masing-masing Brother.”
“Ya, kau benar.” Dia diam. “Jika kau melihat putriku sedang kesulitan, tolong bantu dia.”
“Jangan khawatir Brother, aku akan mengangapnya adikku sendiri disini.”
Itu pertemuan dua minggu lalu, setelah itu aku tak bertemu dengannya lagi. Tapi sekarang aku menangkap bayangan gadis itu lagi didepanku. Dia bersama seorang pria di sebuah bar, saat aku bersama kolegaku. Dia minum berdua dengan seorang pria yang kukira seumuran dengannya. Nampaknya dia cukup gembira, dari kejauhan aku menyadari dia nampaknya cukup banyak minum, gerakannya yang terlalu ceria mengatakan dia agak tipsy.
“Kau memperhatikan siapa Bro?” Erwin, kolegaku yang merupakan seorang pengacara penasaran melihatku fokus memperhatikan seseorang begitu rupa.
“Tidak, hanya seorang gadis yang kukenal...”
“Gadis cantik berambut pendek yang kelihatannya tipsy itu.” Dia mengikuti arah pandanganku.
“Hmm...” Tepat saat itu dia meninggalkan mejanya dan tak lama kemudian pria itu mengambil sesuatu di saku bajunya dan memasukkannya ke gelas yang ditinggalkannya. Pria brengsek, dia memasukkan obat ke dalam minumannya.
“Hei, mau kemana kau.”Erwin bertanya karena aku langsung berdiri, ingin menghampirinya.
“Mendatangi mereka tentu saja, bangsat itu memasukkan obat.” Aku terlambat dia menenggak habis minumannya di ujung meja sana.
Aku bergegas, tepat disana pria itu mengajaknya pulang, tak akan butuh lama dia kehilangan kesadarannya. Erwin menyusul di belakangku. Aku hampir kehilangan mereka, mereka hampir naik lift dan menutup pintunya.
“Tahan liftnya!” Untungnya aku sempat berteriak menyuruh pria itu menahan pintu.
“Kau! Jangan berani-berani membawanya!”
“Pak Derrick?” Anita rupanya masih cukup sadar untuk mengenaliku. “Kenapa, kami hanya ingin pulang.”
“Pria ini memasukkan obat ke minumanmu. Kau ikut dia pulang kemana!”
“Kau gila! Aku tak memasukkan apapun! Siapa kau tiba-tiba muncul menganggu urusan orang.”
“Aku juga melihatnya! Dia jelas-jelas memasukkan obat ke minumanmu.” Anita binggung sekarang, dia bolak balik melihat kami. Siapa yang harus dipercaya. Tapi aku tak akan menunggu keraguannya. Ku cekal dan kutarik tangannya keluar dari lift.
“Anita ikut saya! Dan You! Pergi sebelum atau kuhajar kau!” Pria itu langsung pergi setelah diancam. Sementara gadis ini dengan linglung memandangku, dengan siapa dia pergi. Apa dia tidak diajari harus pergi dengan orang yang dia percaya jika ke pub.
“Kenapa kau bodoh sekali, pergi dengan orang yang tidak bisa dipercaya seperti itu!” Aku memarahinya sekarang, seharusnya dia sudah cukup umur untuk tidak sebodoh ini.
“Dia hanya teman kantor, kami sudah lama kenal. Dia memasukkan apa?”
“Mana kutahu, obat bius, obat pera*ngsang mungkin, yang jelas sudah kau tenggak semuanya.”
"Tidak mungkin..." Dia mengeleng-gelengkan kepalanya, sambil tertawa, tapi dia goyah karena tipsy. Aku harus mencekal tangannya sekarang.
“Saya melihatnya sendiri! Ayo kuantar pulang sekarang, ...” Dia masih linglung menatapku, gadis ini kelihatannya tidak biasa minum,aku harus mengantarnya pulang segera. “Ikut aku pulang sekarang. Bro Erwin, aku anter dia dulu. Bilang ke yang lain saya duluan.”
“Oke.” Aku menariknya ke lift. Menelepon sopir untuk membawa mobil ke lobby, tunggu apa gadis ini membawa mobil.
“Kau bawa mobil?”
“Ehmm...mobil, kurasa ... aku, ehm... bawa, parkir dimana?” Dasar mabuk, dia tidak bisa konsen lagi. Parkir dimana pun dia harus berusaha keras mengingatnya. “B2,zona F, Advanza putih.”
“Kuncinya mana.” Dia meraih ke tasnya, dan memberiku kuncinya. Aku menekan B2, sementara dia menyender ke lift “Pak Derrick , saya naik taxi saja.” Dasar mabuk, mana ada gadis mabuk naik taxi sendiri, dibawa kemana oleh sopir taxi pun dia tak tahu. Aku tak memperdulikan perkataannya. Tak lama untuk menemukan mobilnya.
“Masuk.” Aku memastikan dia duduk di kursi penumpang, memasang seat beltnya. Aku menelepon sopirku untuk membawa mobil mengikutiku. “Dimana alamatmu.” Dia terlihat menyender, ... jangan-jangan. Dia sudah kolaps?! “Nita!” Kugoncangkan tubuhnya, kutepuk pipinya, sial! Pria itu pasti memasukkan obat bius ke dalam minumannya. “Astaga kerjaan...”
Kuperiksa tasnya,... mungkin aku bisa menemukan KTP, Sim. Ada, alamatnya tapi ikut Bekasi, aku pernah mendengar dia tinggal di apartment di Jakarta, ini pasti alamat lamanya. Jam berapa ini, Ayahnya pasti tahu alamatnya, jam 1, jam 2 di Homgkong, mana mungkin telepon Brother menyala jam dua malam. Jadi apa yang harus kulakukan...
Aku menghela napas terpaksa kubawa pulang dia. Mamanya tidak menelepon? Mungkin juga sudah tertidur.
Akhirnya aku menelepon sopirku untuk membawa mobil pulang kerumah. Dengan bantuan sopir kupapah dia ke dalam rumah. Gadis ini akan bangun dan menyangka dia diculik alien besok.
Terserahlah, kukirimkan pesan beserta cerita lengkapnya ke Ayahnya supaya dia tahu putrinya ada bersamaku. Kita lihat saja bagaimana reaksinya ketika dia sadar besok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Zidni Wayau
thor bisik"yuk mmpung tengh mlm ga ada yg dngr😂😂perasaan semua ga semua jg sih aku blm bc semuanya,kok ceritanya ga percya cinta ada sesuatu kh😂😂✌️✌️✌️
2023-07-13
1
maDENa
alien aki2 cakep
2023-04-06
0
Baihaqi Sabani
itu psti marcello ...untung bkn obt oerangsang🙈🙈🙈
2022-08-12
2