Arc 3, Jalan bercabang : Sosok yang di dambakan

*Bruak!*

Ku dobrak dengan sekuat tenaga namun tak berhasil,

Dion :”Gila nih pintu terbuat dari apaan dah?”

Ku turuni tangga kembali mencari sebuah alat yang bisa kugunakan untuk menghancurkan pintu itu, Saat menelusuri rumah ini tadi sempat terlihat sebuah kapak menancap di sebuah lemari kamar dibawah. Walaupun sudah melewati jalan yang sama namun tetap saja terasa menyeramkan berada didalam rumah yang cukup luas dan gelap ini seorang diri, apalagi dengan bekas kekacauan yang membuat perabotan hancur dan terpecah kemana-mana menghalangi langkah.

Sesampainya di kamar itu langsung ku coba untuk cabut dengan kuat kapak yang tertancap di lemari.

Dion :”Berrrrrrrat amat anjrr!!!” Kutarik dengan kuat hingga ku tapakkan kedua kakiku ke lemari untuk menariknya.

*Sret!*

Sesaat kapak itu tercabut aku terpental jatuh ke lantai dan untungnya kapaknya tak terlepas dari tanganku apalagi mengenai kepalaku sedangkan Hp ku terjatuh didepan lemari.

Dion :”Duh.....” Ku elus-elus tempurung tengkorakku yang terbentur cukup keras sambil menahan sakit,

Sesaat aku ingin mengambil kembali Hpku tubuhku langsung tak bisa bergerak,

*Krrreeeekkk* Pintu lemari itu perlahan terbuka,

Takut?

Kaget?

Jijik?

Kenapa aku tak menyadarinya selama ini? Bau yang tak begitu asing ini, tak mungkin aku melupakannya, ini adalah bau darah dan juga mayat....

Cahaya dari Hpku menyinari isi dari lemari yang baru saja terbuka itu, sebuah mayat manusia dengan kepala yang terbelah menjadi dua, darah terus mengalir membasahi lantai saat kulihat kembali kapakku terdapat bekas darah di ujungnya.

Dion :”Hah?!” dengan reflek ku bergerak mundur, mencoba mencerna apa yang sudah terjadi di tempat ini dengan pikiran kosongku dan tiba-tiba tubuhku berhenti gemetaran saat teringat akan dia.

Dion :”Tia?! Bagaimana dengan dia?!” kutinggalkan Hp dan kutak kotak hadiahku di kamar itu dan bergegas berlari ke kamar Tia secepat mungkin.

“Tia!’

“Tia!”

“Tia!”

Dengan seluruh kekuatanku yang tersisa ku hancurkan pintu itu sedikit demi sedikit sampai akhirnya berhasil menciptakan lubang yang cukup untuk kulalui. Jendela terbuka lebar, angin dingin memasuki ruangan di ikuti tirai di jendela dua pintu yang sudah robek-robek melambai ke arahku, terlihat bekas sayatan dimana-mana, meja dan kursi bahkan sudah hancur tak berbentuk dan terpecah berada di tempat yang tak seharusnya, sebuah pedang tertancap dilangit-langit kamar dan disekitarku, sebuah tombak tergeletak dibawah ranjang, sebuah pistol tanpa peluru berserakan di lantai, sebuah rantai berlumuran darah menggantung di antara perabotan yang sudah tak berbentuk. Namun perhatianku hanya tertuju pada satu hal,

Akhirnya kutemukan dirimu, Tia.....

Dion :”Sudah lama kita tidak bertemu, terakhir saat aku menembakmu itu ya? Lihatlah dirimu yang sekarang, kau terlihat lebih kurus, eh tunggu bentar, apakah itu bisa disebut dengan kesuksesan, kan kau pernah berkata ingin diet dan ini kah hasilnya? Hahahahaha, aku turut bahagia kalau gitu. Eh ngomong-ngomong kok kamu tambah pendekan? Apa Cuma perasaanku saja?” ku miringkan kepalaku dan mengingat kembali seberapa tinggi Tia saat terakhir bertemu namun tak butuh waktu beberapa detik aku berhenti memikirkannya.

Ku berjalan memasuki kamar dan menghampirinya yang sedang duduk bersandar di bawah jendela dan di atas tempat tidur, ku duduk di ujung kasur dan membelakanginya.

Dion :”Kau masih aja pake seragam itu? Jangan bilang itu seragam yang sama pas terakhir kita bertemu disekolah? Hahahaha, dasar jorok. Katanya kau pecinta kebersihan tapi kok seragam aja males ganti, kata Vista sejak hari itu kau tidak hadir ke sekolah? G boleh dong kayak gitu, bikin Vista dan aku khawatir aja. Eh tapi aku sendiri juga sama, harusnya aku g berhak marahin kau ya? hahahaha”

Tiupan angin lembut mengeringkan setiap keringat yang sudah kukerahkan untuk menyelidiki rumah ini.

Dion :”Kalau ada masalah, aku dan Vista dengan senang hati akan disini untuk mendengarkannya, baik kau mau atau tidak mau cerita akan kami buat kau mau menceritakannya. Kau sudah terlalu banyak membantuku dan juga

Vista, tapi yah itulah kenapa kita bertiga menjadi sahabat, oleh karena itu takkan kami maafkan kalau kau punya masalah dan memendamnya sendiri.”

Dengan lembut ku gapai tangannya dan tersenyum lembut,

Dion :”Jadi, sekarang cerita aja....”

Kataku sambil menatap tubuh Tia yang dipenuhi oleh luka dan terlihat lebih kurus dari biasanya.

Aneh sekali, biasanya kalau kalau tangannya kupegang kayak gini biasanya dia jadi salting dan wajahnya memerah.

Dan akhirnya akupun menyadarinya,

Dion :”Oh iya, pantas saja kau keliatan jadi pendek banget  kayak ada yang kurang gitu....... Kepalamu dimana?” tanyaku dengan kepala miring bertanya-tanya

.

.

.

.

.

Disebrang sana kudengar suaramu tertawa lepas begitu nyata sampai kukira disampingku, Di dalam kamar kubiarkan udara lewat begitu saja di depanku seakan memanggil namanya namun aku tetap menolak kenyataan itu.

Bagaikan cermin, seluruh senjata diruangan itu memantulkan bayangan diriku yang duduk di lantai bersama dengan genangan darah yang mengalir dari atas ranjang tanpa memikirkan apapun. Menunggu hingga sang putri terbangun dari tidurnya dan agar bisa mengajaknya berbicara lagi seperti biasa.

Saat melihatnya terdiam dalam tidurnya itu membuatku menyadari betapa penting dan berharganya dirimu bagiku, kehadiran kecilmu dalam dunia yang begitu luas ini memberikan seorang bocah menyedihkan sepertiku ini memiliki

sebuah mimpi, mimpi yang tak terbilang besar.

Mimpi, hari dimana kita tertawa, bercanda, Aku, Vista dan juga kau, bersama menikmati kekonyolan, ketidak adilan, kelucuan dunia ini. Tumbuh bersama, belajar bersama,melangkah bersama. Ingatkah engkau dengan janji

kita bertiga di hari pertama kita semua bertemu?

Engkau dengan percaya dirinya berkata ingin mendirikan sebuah sekolah dan menjadi kepala sekolah, sekolah khusus untuk Rakyat jelata, takkan ada yang namanya system ranking, setiap individu akan dilatih dengan kelebihan serta minatnya agar bisa menikmati sisa hidupnya tanpa perlu menghancurkan hidup orang lain.

Vista mengatakan ia ingin menjadi pebisnis hebat, cukup hebat hingga bisa menghasilkan banyak uang yang bisa dipakai untuk memberikan tempat para rakyat jelata untuk bekerja, membuka usaha, menciptakan tempat mereka sendiri tanpa bergantung dengan bangsawan. Namun sebelum semua itu ia berjanji akan memprioritaskan membantumu untuk membangun sebuah sekolah terlebih dahulu.

Sedangkan aku hanya terdiam, hanya bocah menyedihkan yang bahkan tak memiliki identitas, tujuan ataupun ambisi, hanya sekedar menjalani hidup tanpa arti ini sampai mati, itulah yang aku tetapkan dalam hidupku untuk

pertama kalinya sejak pemakaman ibuku.

Dengan mata seperti ikan yang sudah mati itu. Hampa tanpa harapan ataupun cahaya sedikitpun, namun kalian berdua dengan se enaknya membuat keputusan. Setelah berfikir selama beberapa menit mereka berdua mengutarakan hasil pemikirannya secara bersamaan.

“Guru!”

Mereka berdua tertawa dengan jawabannya yang sama persis. Sejak saat itu kalian menunjukkanku satu-persatu makna dari kehidupan ini, apa itu harapan? Impian? Dan juga kehangatan dari sebuah persahabatan, perkumpulan

kecil yang beranggotakan 3 orang ini membuatku begitu bahagia.

Dari dulu aku terus memikirkan dan akhirnya aku sependapat....menjadi guru.... mungkin adalah hal yang ku inginkan. Setidaknya aku tak ingin melihat para murid yang belajar terlalu keras seperti robot dan saling menjatuhkan satu sama lain, aku ingin menciptakan lingkungan dimana anak-anak itu bisa berteman, bercanda, bersantai, tempat yang begitu damai dan tenang.

Dion :”Kita bertiga akan merubah kerajaan ini dari dalam, iya kan?”

Dion:”Bukankah kita sudah berjanji seperti itu?”

Dion :”Lantas, jika kau terus tidur seperti ini impian itu hanya akan terus berbentuk mimpi sampai kapanpun...”

Terpopuler

Comments

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

bwah bwah ngeriiiii🤣🤣🤣

2022-03-25

1

Bunga Kering

Bunga Kering

hai...aku lanjut baca ya

2022-03-21

1

Arkmist

Arkmist

12 like sudah mendarat thor! dari Novel The Fake Legend!

2022-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog : Tempatku berpijak
2 Arc 1, Kita : Akhir dari Kita
3 Arc 1, Kita : 2 dari 3
4 Arc 1, Kita : Aku & Sahabat
5 Arc 1, Kita : Aku bukanlah Dia!
6 Arc 1, Kita : Artia
7 Arc 2, Artia : Keseharian bertiga
8 Arc 2, Artia : Menghilang
9 Arc 2, Artia : Untuk apa aku berdiri?
10 Arc 2, Artia : Pengakuan Dion
11 Arc 2, Artia : 3 Menjadi 2
12 Arc 3, Jalan bercabang : Sosok yang di dambakan
13 Arc 3, Jalan bercabang : Harapan terkubur darah
14 Arc 3, Jalan Bercabang : Kemunculan mereka
15 Arc 3, Jalan Bercabang : Janji Vista
16 Arc 4, 3 Of Us : Janjiku dan Janjimu
17 Arc 4, 3 Of Us : Inikah kematian?
18 Arc 4, 3 Of Us : Harapan Egois Tia
19 Arc 4, 3 Of Us : Theodor sang Penguasa Waktu
20 Pengumuman! baca ini dulu sebelum [Arc 4, 3 Of Us : Theodor sang Penguasa Waktu]
21 Arc 4, 3 Of Us : Hilangnya Dion dari Dunia part 1
22 HIlangnya Asterit Diona dari Dunia part 2
23 Chapter 1 : Runtuhnya kerajaan Celestia
24 Chapter 2 : Celestia Ren
25 Chapter 3 : Game
26 Chapter 4 : Apa itu manusia?
27 Chapter 5 : Kehampaan sempurna
28 Chapter 6 : Satu Lawan Semua!
29 Chapter 7 : Game termudah yang pernaha ada!
30 [Update] laporan pencapaian kita! [Pengumuman]
31 Chapter 8 Pertemuan yang tidak ditakdirkan
32 Chapter 9 : Sisi lain dari Cinta
33 Chapter 10 : Kerajaan Dimeria
34 Chapter 11 : Hidup Elit bagi penghutang handal
35 Chapter 12 : Andai Tolol Ada Obatnya
36 Chapter 13 : Rapat Darurat pertama Top Class
37 Prolog Dimeria Elsie : Bagian 1
38 Prolog Dimeria Elsie : Bagian 2
39 Chapter 14 : Sekutu
40 Chapter 15 : Ren
41 Chapter 16 : Pertemuan para Pemimpin
42 Chapter 17 : King & Queen
43 Chapter 18 : Apa yang ia lihat
44 Chapter 19 : Visi dan Misi
45 Chapter 20 : Ren & Elsie
46 Chapter 21 : Suara hati Sang Sampah
47 Chapter 22 : Pergerakan Misteltein
48 Chapter 23 : Kebangkitan sang Dewa
49 Chapter 24 : Celestia Aktifia
50 Chapter 25 : Tombak Surgawi
51 Chapter 26 : Final Battle!
52 Chapter 27 : Dion Vs Dion
53 Chapter 28 : Terlemah yang tak Terkalahkan [END]
54 [Ex - Chapter] Story Explanation!
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Prolog : Tempatku berpijak
2
Arc 1, Kita : Akhir dari Kita
3
Arc 1, Kita : 2 dari 3
4
Arc 1, Kita : Aku & Sahabat
5
Arc 1, Kita : Aku bukanlah Dia!
6
Arc 1, Kita : Artia
7
Arc 2, Artia : Keseharian bertiga
8
Arc 2, Artia : Menghilang
9
Arc 2, Artia : Untuk apa aku berdiri?
10
Arc 2, Artia : Pengakuan Dion
11
Arc 2, Artia : 3 Menjadi 2
12
Arc 3, Jalan bercabang : Sosok yang di dambakan
13
Arc 3, Jalan bercabang : Harapan terkubur darah
14
Arc 3, Jalan Bercabang : Kemunculan mereka
15
Arc 3, Jalan Bercabang : Janji Vista
16
Arc 4, 3 Of Us : Janjiku dan Janjimu
17
Arc 4, 3 Of Us : Inikah kematian?
18
Arc 4, 3 Of Us : Harapan Egois Tia
19
Arc 4, 3 Of Us : Theodor sang Penguasa Waktu
20
Pengumuman! baca ini dulu sebelum [Arc 4, 3 Of Us : Theodor sang Penguasa Waktu]
21
Arc 4, 3 Of Us : Hilangnya Dion dari Dunia part 1
22
HIlangnya Asterit Diona dari Dunia part 2
23
Chapter 1 : Runtuhnya kerajaan Celestia
24
Chapter 2 : Celestia Ren
25
Chapter 3 : Game
26
Chapter 4 : Apa itu manusia?
27
Chapter 5 : Kehampaan sempurna
28
Chapter 6 : Satu Lawan Semua!
29
Chapter 7 : Game termudah yang pernaha ada!
30
[Update] laporan pencapaian kita! [Pengumuman]
31
Chapter 8 Pertemuan yang tidak ditakdirkan
32
Chapter 9 : Sisi lain dari Cinta
33
Chapter 10 : Kerajaan Dimeria
34
Chapter 11 : Hidup Elit bagi penghutang handal
35
Chapter 12 : Andai Tolol Ada Obatnya
36
Chapter 13 : Rapat Darurat pertama Top Class
37
Prolog Dimeria Elsie : Bagian 1
38
Prolog Dimeria Elsie : Bagian 2
39
Chapter 14 : Sekutu
40
Chapter 15 : Ren
41
Chapter 16 : Pertemuan para Pemimpin
42
Chapter 17 : King & Queen
43
Chapter 18 : Apa yang ia lihat
44
Chapter 19 : Visi dan Misi
45
Chapter 20 : Ren & Elsie
46
Chapter 21 : Suara hati Sang Sampah
47
Chapter 22 : Pergerakan Misteltein
48
Chapter 23 : Kebangkitan sang Dewa
49
Chapter 24 : Celestia Aktifia
50
Chapter 25 : Tombak Surgawi
51
Chapter 26 : Final Battle!
52
Chapter 27 : Dion Vs Dion
53
Chapter 28 : Terlemah yang tak Terkalahkan [END]
54
[Ex - Chapter] Story Explanation!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!