Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah

Pagi-pagi sekali Yudha sudah datang ke hotel tempat Larasati menginap, dia sudah rindu dengan wanita yang sudah mencuri hatinya itu.

Sampai di sana dia terlihat sangat kecewa, karena ternyata Larasati sudah tak berada di sana lagi. Yudha pun dengan kesal langsung mengambil ponselnya dan menelpon Larasati.

Yudha pun berusaha untuk menelpon Larasati, namun sudah beberapa kali dia menekan nomor Larasati, dia tak kunjung mendapatkan jawaban.

Dia semakin kesal dibuatnya, dia merasa kalau Larasati sedang berusaha untuk mempermainkan dirinya.

"Kurang ajar! Awas saja kalau dia berani mempermainkan aku, aku pastikan hidup kamu tidak akan tenang, Laras!" kesal Yudha.

Yudha terlihat mengeram kesal saat mengetahui jika Larasati sudah tidak berada di hotel tersebut, dia langsung menuju Restorannya dan masuk ke dalam ruangan pribadinya.

Dia menghempaskan tubuhnya ke sofa, lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak menyangka jika Larasati akan pergi begitu saja tanpa berpamitan kepadanya.

Bahkan Yudha terlihat benar-benar merasa dibohongi oleh Larasati, karena sudah berkali-kali dia mencoba menelpon Larasati namun tak kunjung Larasati mengangkat panggilan telepon darinya.

Dia terus saja mengumpat kasar perempuan yang sangat menarik perhatiannya beberapa hari ini, rasanya dia ingin segera menemukan Larasati dan memberikan pelajaran berharga kepada wanita yang sudah berani membuat dirinya kesal.

Namun, niatnya dia urungkan. Karena tiba-tiba saja teleponnya berdering, seulas senyum pun langsung mengembang karena nama 'Baby Laras' tertera di layar ponselnya.

"Yes, Baby." Seruan kesayangan langsung Yudha layangkan pada Larasati.

"Maaf, ya, Mas. Aku langsung datang ke rumah Jelita, tapi aku belum sempat bilang sama kamu." Ucapan Larasati terdengar mengiba.

"Tidak apa-apa, Baby. Bagaimana, apa sudah lebih baik?" tanya Yudha.

"Sudah, Mas. Oiya, Mas. Akhir-akhir ini aku tidak bisa bertemu dulu sama kamu, lagi sibuk nyari tempat buat usaha yang aku inginkan. Jangan marah," rayu Larasati dengan suara yang sangat lembut.

"Tidak apa-apa, Baby. Yang penting kamu senang, tapi kalau sudah selesai aku ingin segera bertemu sama kamu. Aku rindu," kata Yudha.

"Ya, Mas. Kalau sudah luang, aku akan segera menemui kamu," jawab Larasati.

Setelah terjadi obrolan panjang lewat sambungan telepon, akhirnya Yudha pun memutuskan sambungan teleponnya.

Hatinya merasa lega, karena ternyata Larasati tidak lari dari dirinya. Dia hanya sedang sibuk saja, dia pun jadi berharap semoga urusan Larasati cepat selesai.

Karena dia sudah rindu terhadap wanita itu, bahkan dia sudah tak sabar untuk memiliki Larasati seutuhnya.

Tentu saja Larasati tidak akan lari dari Yudha, karena Larasati belum bisa mengambil aset berharga milik Larasati semuanya.

Masih ada mobil, rumah dan juga beberapa bidang tanah milik Larasati yang Yudha ambil secara paksa dari dirinya.

Di lain tempat.

Larasati begitu sibuk mengurusi usaha yang akan dia jalani, dari mulai merenovasi, membeli perabotan yang diperlukan dan mencari orang-orang yang akan bekerja di Caffe miliknya secara langsung.

Bahkan ucapannya yang akan segera menemui Yudha, tak juga bisa dilaksanakan. Karena selama dua minggu ini ternyata Larasati sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Yudha berusaha menelpon Larasati berkali-kali, namun Larasati selalu menjawab jika dia belum bisa bertemu karena pekerjaannya masih sangat banyak.

Selain itu, Larasati pun sedang mempersiapkan rumah yang akan dia tinggali bersama dengan putranya, Angga dan juga Bi Narti.

Hal itu Larasati lakukan karena angga sudah memutuskan jika esok hari dia akan datang ke ibu kota dengan membawa Bi Narti dan juga Satria. Karena dua hari lagi Satria akan berulang tahun yang ke dua.

Tentunya Larasati sangat senang sekali, hari ini dia sangat sibuk mempersiapkan sambutan untuk kedatangan buah hatinya.

Dia meminta pelayan untuk merapikan rumahnya, lalu dengan senyum penuh arti Larasati pergi ke pasar tradisional untuk membeli bahan-bahan untuk dia memasak dan membuat kue esok hari.

Karena Larasati ingin memasak-masakan yang spesial untuk putranya, Satria.

"Ah, senangnya. Aku sudah tak sabar untuk segera bertemu dengan Satria, aku sudah rindu. Satria, Bunda rindu," ucap Larasati dengan binar bahagia di wajahnya.

Setelah berkata seperti itu, Larasati pun langsung pergi menuju pasar tradisional. Dia pergi dengan menggunakan mobil yang baru saja dia beli, tentu saja uang yang dia gunakan untuk membeli mobil adalah uang yang dia minta kepada Yudha.

Dia beralasan jika Larasati akan kesusahan untuk menemui Yudha, jika dia tak memiliki kendaraan.

"Mas Yudha, Sayang. Aku perlu mobil untuk berkendara, malu dong kalau harus pergi naik angkutan umum," rayu Larasati kala itu.

Tentu saja dengan mudahnya Yudha kembali mentransfer uang untuk Larasati membeli mobil, sepertinya Yudha memang benar-benar sudah terjerat dengan pesonanya. Karena dengan mudahnya Yudha terus saja memberikan apa pun yang Larasati minta.

Tiba di pasar tradisional, dia langsung memarkirkan mobilnya. Lalu, dia pun mulai berbelanja.

Larasati terlihat membeli sayuran, bumbu dapur, buah-buahan, ikan, daging dan semua yang dia perlukan.

Setelah selesai, dia pun pergi menuju toko perlengkapan bahan kue. Karena dia ingin membuatkan kue untuk putranya, Satria.

Saat sedang asyik membeli bahan-bahan kue, tiba-tiba saja ada seorang wanita paruh baya yang menghampirinya.

Dia menatap Larasati dengan lekat, matanya terlihat berkaca-kaca. Larasati pun terlihat kaget dibuatnya, namun yang diherankan kenapa wanita itu menatap Larasati seolah dia mengenal Larasati dengan baik.

Setelah dia ingat-ingat, ternyata dia lupa merias wajahnya. Setelah dia shalat subuh, dia langsung cuci muka dan segera pergi.

"Nyonya Laras!" Wanita paruh baya itu memanggil Larasati.

"Masya Allah, Nyonya. Saya pangling lihat Nyonya, Nyonya ngga gendut lagi. Nyonya cantik banget," katanya.

Larasati tersenyum, antara senang dan takut karena sudah bertemu dengan Bi Minah. Ya, wanita yang memeluknya adalah Bi Minah.

Bi Minah dan Bi Narti ikut Larasati di saat dia mulai mengembangkan usahanya, tentu saja dia tahu bagaimana rupa Larasati sebelum badannya berubah menjadi gendut.

Bi Narti pergi bersama dengan Larasati, berbeda dengan Bi Minah yang masih setia mengabdi pada Yudha.

Dia berada di pasar karena di minta Jesicca untuk membeli perlengkapan dapur, apa lagi dia baru melahirkan butuh banyak makan sayur dan juga buah agar air asinya tetap lancar.

"Bibi masih mengenali saya?" tanya Larasati seraya mengurai pelukannya.

"Masih, Nya. Masih inget saya sama Nyonya, Den Satria mana?" tanya Bi Minah.

"Kita ngobrol di tempat lain ya, Bi?" ajak Larasati, Bi Minah mengangguk.

Larasati pun lalu mengajak Bi Minah menuju mobilnya, dia pun menceritakan kisah hidupnya setelah keluar dari rumah miliknya yang diambil paksa oleh Yudha.

Bi Minah nampak sedih sekali saat mendengar Larasati menceritakan kisah hidupnya, bagaimana perjuangannya hingga dia bisa mendapatkan tubuh proporsional.

Larasati juga menceritakan bagaimana caranya dia bisa membangun usahanya kembali, beruntung selalu ada Bi Narti dan juga Angga yang selalu menjadi penyemangat untuk dirinya.

Angga dan Bi Narti juga selalu membantu dirinya baik untuk kepentingan dirinya, ataupun kepentingan Satria.

Mendengar kisah hidup Larasati setelah keluar dari rumah Yudha, Bi Minah terlihat menangis sambil memeluk Larasati.

"Nyonya wanita kuat, Nyonya wanita hebat. Semoga Nyonya bisa lebih sukses dari Tuan Yudha," do'a Bi Minah.

"Aamiin, oiya, Bi. Boleh aku meminta sesuatu?" tanya Larasati.

"Apa Nyonya?" tanya Bi Minah.

"Tolong jangan katakan pada siapa pun kalau Bibi sudah bertemu dengan aku," ucap Larasati.

Bi Minah akan mengerti akan permintaan dari Larasati tersebut.

"Baiklah Nyonya. Saya tidak akan memberitahukannya kepada siapa pun," Kata Bi Minah.

Terpopuler

Comments

🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅

🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅

yes akhirnya dimulai juga
semoga lancar Laras untuk balas dendam dan mengambil alih semua yg telah diambil Yudha

2022-09-06

1

Ulul azmi Ulul

Ulul azmi Ulul

jwje

2022-05-05

0

Alfred Jehani

Alfred Jehani

lanjut

2022-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Menjijikan
2 Talak
3 Pergi Dari Rumah
4 Tempat Tinggal Baru
5 MuLai Diet
6 Rencana Usaha
7 Semangat Baru
8 Perubahan Yang Luar Biasa
9 Datang Kembali
10 Permulaan
11 Terlihat Menggoda
12 Berkenalan
13 Mulai Terjerat
14 Bahagia Di Atas Derita
15 Kesedihan Jesicca
16 Rencana Licik
17 Curiga
18 Pertengkaran
19 Mulai Menjalankan Rencana
20 Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21 Mungkinkah Dia?
22 Di Luar Dugaan
23 Tak Percaya
24 Penjelasan Rendy
25 Kesal
26 Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27 Alasan
28 Kado Dari Papa Yudha
29 Seharian Bersama Papa Yudha
30 Mencoba Tenang
31 Kejutan Untuk Yudha
32 Pukulan Telak
33 Tamu Tidak Terduga
34 Penjelasan Yudha
35 Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36 Menemui Tuan Elias
37 Rindu
38 Roda Itu Berputar
39 Imitasi
40 Mulai Lagi
41 Tak Percaya
42 Kesempatan
43 Sehari Bersama Daddy Jo
44 Putri Sakit
45 Jangan Terlalu Dekat
46 Sudah Tidak Bekerja Lagi
47 Sakit Hati
48 Bertemu
49 Tante Jahat
50 Mulai Aneh
51 Rencana Pernikahan
52 Pertanyaan
53 Mulai Curiga
54 Positif
55 Panik
56 Tawaran
57 Pertolongan
58 Keputusan Jesicca
59 Dilema
60 Menyambung Hidup
61 Semua Berubah
62 Kedekatan Satria dan Angga
63 Menyebalkan
64 Wajah Leana
65 Ikut Ke Cafe
66 Siapa Dia
67 Pertemuan Tak Terduga
68 Mini
69 Mau Ikut
70 Salah Sangka
71 Penjelasan
72 Menurunnya Kondisi Tubuh
73 Hidup Tidak Selalu Indah
74 Berkunjung
75 Pertemuan Tidak Terduga
76 Bermain Bersama
77 Mengantar Mini
78 Memulai Hidup Baru
79 Meminta Maaf Dengan Tulus
80 Apes
81 Tertuduh
82 Berkilah
83 Masih Beruntung
84 Undangan
85 Siapa Pria Itu?
86 SAH
87 Selangkah Lagi
88 Pelepasan
89 Sarapan Bersama
90 Pantai
91 Tak Menentu
92 Diam
93 Jauh Dari Jangkauan
94 Gundah
95 Butuh Waktu
96 Ancaman
97 Perginya Jesicca
98 Sudah Tidak Ada Rasa
99 Jalan-jalan ke Taman
100 Sengaja
101 Lapar
102 Pertemuan Tak Terduga
103 Permintaan Jesicca
104 Boneka Besar
105 Itu Nama Anak Saya
106 Perhatian
107 Pertemuan Menegangkan
108 Jangan Tinggalkan Aku
109 Uang Tabungan
110 Waspada
111 Ingatan Masa Lalu
112 Bahagianya
113 Suasana Canggung
114 Cupcake dan Muffin
115 Tawaran
116 Konser
117 Lebih Baik
118 Laper Terus
119 Berkah Atau Musibah
120 Resah Jadi Takut
121 Terkejut
122 Cemas
123 Suasana Penuh Haru
124 Kedatangan Bi Minah
125 Merasa Rendah Diri
126 Keputusan Berat
127 Keseriusan Juki
128 Apa Kamu Tidak Takut?
129 Lamaran
130 Malu-Malu
131 Bahagia
132 Tawaran Pekerjaan
133 Resah
134 Ingin Membuktikan
135 Takut Khilaf
136 Rindu Papa Yudha
137 Kejutan Untuk Juki
138 SAH!
139 Muntah-Muntah
140 Tawar-Menawar
141 Tidak Sabar
142 Main Cepat
143 Tingkah Satria
144 Dapat Juga
145 Akibat Dari Kebanyakan
146 Nikmat Atau Kiamat
147 Menahan Diri
148 Cape
149 Kebingungan Ridwan
150 Tanggung Jawab
151 Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152 Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153 Pernikahan Angga Dan Mini
154 Kecewanya Angga
155 Nikah Dadakan
156 Kenakalan Masa Kecil
157 Berbahagia
158 Keputusan Yudha
159 Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160 Sakit
161 Mencoba Di Sini
162 Ungkapan Hati Larasati
163 Sedang Ingin
164 Saling Mencintai
165 Kinara Afasya Huntler
166 Akhir Cerita
167 Boncap 1
168 Boncap 2
169 Boncap 3
170 Boncap 4
171 S2. Bab 1
172 S2. Bab 2
173 S2. Bab 3
174 S2. Bab 4
175 S2. Bab 5
176 S2. Bab 6
177 S2. Bab 7
178 S2. Bab 8
179 S2. Bab 9
180 S2. Bab 10
181 S2. Bab 11
182 S2. Bab 12
183 S2. Bab 13
184 S2. Bab 14
185 S2. Bab 15
186 S2. Bab 16
187 S2. Bab 17
188 S2. Bab 18
189 S2. Bab 19
190 S2. Bab 20
191 S2. Bab 21
192 S2. Bab 22
193 S2. Bab 23
194 S2. Bab 24
195 S2. Bab 25
196 S2. Bab 26
197 S2. Bab 27
198 S2. Bab 28
199 S2. Bab 28
200 S.2 Bab 29
201 S2. Bab 30
202 S2. Bab 31
203 S2. Bab 32
204 S2. Bab 33
205 S2. Bab 34
206 S2. Bab 35
207 S2. Bab 36
208 S2. Bab 37
209 S2. Bab 38
210 S2. Bab 39
211 S2. Bab 40
212 S2. Bab 41
213 S2. Bab 42
214 S2. Bab 43
215 S2. Bab 44
216 S2. Bab 45
217 S2. Bab 46
218 S2. Bab 47
219 S2. Bab 48
220 S2. Bab 49
221 S2. Bab 50
222 S2. Bab 51
223 S2. Bab 52
224 S. 2 Baba 53
225 S2. Bab 54
226 S2. Bab 55
227 S2. Bab 56
228 S2. Bab 57
229 S2. Bab 58
230 S2. Bab 59
231 S2. Bab 60
232 S2. Bab 61
233 S2. Bab 62
234 S2. Bab 62
235 S2. Bab 63
236 S2. Bab 64
237 S2. Bab 65
238 S2. Bab 66
239 S2. Bab 67
240 S2. Bab 68
241 S2. Bab 69
242 S2. Bab 70
243 S2. Bab 71
244 S2. Bab 72
245 S2. Bab 73
246 S2. Bab 74
247 S2. Bab 75
248 S2. Bab 76
249 S2. Bab 77
250 S2. Bab 78
251 S2. Bab 79
252 S2. Bab 80
253 S2. Bab 81
254 S2. Bab 82
255 S2. Bab 83
256 S2. Bab 84
257 S2. Bab 85
258 S2. Bab 86
259 S2. Bab 87
260 S2. Bab 88
261 S2. Bab 89
262 S2. Bab 90
263 S2. Bab 91
264 S2. Bab 92
265 S2. Bab 93
266 S2. Bab 94
267 S2. Bab 95
268 S2. Bab 96
269 S2. Bab 97
270 S2. Bab 98
271 S2. Bab 99
272 S2. Bab 100
273 S2. Bab 101
274 S2. Bab 102
275 S2. Bab 103 Ending
276 Pengumuman Novel Baru
277 Novel Baru
Episodes

Updated 277 Episodes

1
Menjijikan
2
Talak
3
Pergi Dari Rumah
4
Tempat Tinggal Baru
5
MuLai Diet
6
Rencana Usaha
7
Semangat Baru
8
Perubahan Yang Luar Biasa
9
Datang Kembali
10
Permulaan
11
Terlihat Menggoda
12
Berkenalan
13
Mulai Terjerat
14
Bahagia Di Atas Derita
15
Kesedihan Jesicca
16
Rencana Licik
17
Curiga
18
Pertengkaran
19
Mulai Menjalankan Rencana
20
Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21
Mungkinkah Dia?
22
Di Luar Dugaan
23
Tak Percaya
24
Penjelasan Rendy
25
Kesal
26
Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27
Alasan
28
Kado Dari Papa Yudha
29
Seharian Bersama Papa Yudha
30
Mencoba Tenang
31
Kejutan Untuk Yudha
32
Pukulan Telak
33
Tamu Tidak Terduga
34
Penjelasan Yudha
35
Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36
Menemui Tuan Elias
37
Rindu
38
Roda Itu Berputar
39
Imitasi
40
Mulai Lagi
41
Tak Percaya
42
Kesempatan
43
Sehari Bersama Daddy Jo
44
Putri Sakit
45
Jangan Terlalu Dekat
46
Sudah Tidak Bekerja Lagi
47
Sakit Hati
48
Bertemu
49
Tante Jahat
50
Mulai Aneh
51
Rencana Pernikahan
52
Pertanyaan
53
Mulai Curiga
54
Positif
55
Panik
56
Tawaran
57
Pertolongan
58
Keputusan Jesicca
59
Dilema
60
Menyambung Hidup
61
Semua Berubah
62
Kedekatan Satria dan Angga
63
Menyebalkan
64
Wajah Leana
65
Ikut Ke Cafe
66
Siapa Dia
67
Pertemuan Tak Terduga
68
Mini
69
Mau Ikut
70
Salah Sangka
71
Penjelasan
72
Menurunnya Kondisi Tubuh
73
Hidup Tidak Selalu Indah
74
Berkunjung
75
Pertemuan Tidak Terduga
76
Bermain Bersama
77
Mengantar Mini
78
Memulai Hidup Baru
79
Meminta Maaf Dengan Tulus
80
Apes
81
Tertuduh
82
Berkilah
83
Masih Beruntung
84
Undangan
85
Siapa Pria Itu?
86
SAH
87
Selangkah Lagi
88
Pelepasan
89
Sarapan Bersama
90
Pantai
91
Tak Menentu
92
Diam
93
Jauh Dari Jangkauan
94
Gundah
95
Butuh Waktu
96
Ancaman
97
Perginya Jesicca
98
Sudah Tidak Ada Rasa
99
Jalan-jalan ke Taman
100
Sengaja
101
Lapar
102
Pertemuan Tak Terduga
103
Permintaan Jesicca
104
Boneka Besar
105
Itu Nama Anak Saya
106
Perhatian
107
Pertemuan Menegangkan
108
Jangan Tinggalkan Aku
109
Uang Tabungan
110
Waspada
111
Ingatan Masa Lalu
112
Bahagianya
113
Suasana Canggung
114
Cupcake dan Muffin
115
Tawaran
116
Konser
117
Lebih Baik
118
Laper Terus
119
Berkah Atau Musibah
120
Resah Jadi Takut
121
Terkejut
122
Cemas
123
Suasana Penuh Haru
124
Kedatangan Bi Minah
125
Merasa Rendah Diri
126
Keputusan Berat
127
Keseriusan Juki
128
Apa Kamu Tidak Takut?
129
Lamaran
130
Malu-Malu
131
Bahagia
132
Tawaran Pekerjaan
133
Resah
134
Ingin Membuktikan
135
Takut Khilaf
136
Rindu Papa Yudha
137
Kejutan Untuk Juki
138
SAH!
139
Muntah-Muntah
140
Tawar-Menawar
141
Tidak Sabar
142
Main Cepat
143
Tingkah Satria
144
Dapat Juga
145
Akibat Dari Kebanyakan
146
Nikmat Atau Kiamat
147
Menahan Diri
148
Cape
149
Kebingungan Ridwan
150
Tanggung Jawab
151
Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152
Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153
Pernikahan Angga Dan Mini
154
Kecewanya Angga
155
Nikah Dadakan
156
Kenakalan Masa Kecil
157
Berbahagia
158
Keputusan Yudha
159
Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160
Sakit
161
Mencoba Di Sini
162
Ungkapan Hati Larasati
163
Sedang Ingin
164
Saling Mencintai
165
Kinara Afasya Huntler
166
Akhir Cerita
167
Boncap 1
168
Boncap 2
169
Boncap 3
170
Boncap 4
171
S2. Bab 1
172
S2. Bab 2
173
S2. Bab 3
174
S2. Bab 4
175
S2. Bab 5
176
S2. Bab 6
177
S2. Bab 7
178
S2. Bab 8
179
S2. Bab 9
180
S2. Bab 10
181
S2. Bab 11
182
S2. Bab 12
183
S2. Bab 13
184
S2. Bab 14
185
S2. Bab 15
186
S2. Bab 16
187
S2. Bab 17
188
S2. Bab 18
189
S2. Bab 19
190
S2. Bab 20
191
S2. Bab 21
192
S2. Bab 22
193
S2. Bab 23
194
S2. Bab 24
195
S2. Bab 25
196
S2. Bab 26
197
S2. Bab 27
198
S2. Bab 28
199
S2. Bab 28
200
S.2 Bab 29
201
S2. Bab 30
202
S2. Bab 31
203
S2. Bab 32
204
S2. Bab 33
205
S2. Bab 34
206
S2. Bab 35
207
S2. Bab 36
208
S2. Bab 37
209
S2. Bab 38
210
S2. Bab 39
211
S2. Bab 40
212
S2. Bab 41
213
S2. Bab 42
214
S2. Bab 43
215
S2. Bab 44
216
S2. Bab 45
217
S2. Bab 46
218
S2. Bab 47
219
S2. Bab 48
220
S2. Bab 49
221
S2. Bab 50
222
S2. Bab 51
223
S2. Bab 52
224
S. 2 Baba 53
225
S2. Bab 54
226
S2. Bab 55
227
S2. Bab 56
228
S2. Bab 57
229
S2. Bab 58
230
S2. Bab 59
231
S2. Bab 60
232
S2. Bab 61
233
S2. Bab 62
234
S2. Bab 62
235
S2. Bab 63
236
S2. Bab 64
237
S2. Bab 65
238
S2. Bab 66
239
S2. Bab 67
240
S2. Bab 68
241
S2. Bab 69
242
S2. Bab 70
243
S2. Bab 71
244
S2. Bab 72
245
S2. Bab 73
246
S2. Bab 74
247
S2. Bab 75
248
S2. Bab 76
249
S2. Bab 77
250
S2. Bab 78
251
S2. Bab 79
252
S2. Bab 80
253
S2. Bab 81
254
S2. Bab 82
255
S2. Bab 83
256
S2. Bab 84
257
S2. Bab 85
258
S2. Bab 86
259
S2. Bab 87
260
S2. Bab 88
261
S2. Bab 89
262
S2. Bab 90
263
S2. Bab 91
264
S2. Bab 92
265
S2. Bab 93
266
S2. Bab 94
267
S2. Bab 95
268
S2. Bab 96
269
S2. Bab 97
270
S2. Bab 98
271
S2. Bab 99
272
S2. Bab 100
273
S2. Bab 101
274
S2. Bab 102
275
S2. Bab 103 Ending
276
Pengumuman Novel Baru
277
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!