Mulai Terjerat

Yudha merasa sangat susah untuk bernapas, wanita di sampingnya benar-benar bisa membuat dirinya panas dingin dalam waktu singkat.

Bahkan hanya dengan usapan kakinya saja bisa membuat celana Yudha terasa sesak, dia benar-benar memujinya.

Yudha terlihat susah payah mengatur napasnya, menstabilkan emosinya dan mengatur ritme jantungnya yang seakan sedang berlari marathon.

Yudha terlihat menatap miliknya yang sudah bangun, dalam hatinya dia merutuki tindakan yang dilakukan oleh wanita cantik yang saat ini dia puja.

Dia terlihat menarik napas panjang, lalu menghembuskannya dengan perlahan. Setelah bisa menstabilkan emosinya, seulas senyum dia sunggingkan. Lalu, Yudha pun mulai berbicara.

"Aku dengar kamu sedang butuh investor," kata Yudha membuka pembicaraan.

Larasati terlihat tersenyum dengan sangat manis, saat mendengar ucapan Yudha. Cacing masuk dalam perangkap, pikirnya. Lalu, dia mengelus lembut tangan Yudha.

"Ya, aku berencana ingin membuat toko kue gitu sama Caffe kekinian. Tapi lagi nyari tempat yang strategis dulu, lagi nyari orang yang mau minjemin modalnya juga buat aku," ucap Larasati manja.

Hampir saja Yudha menarik wanita cantik di depannya untuk dia dekap, sungguh dia sangat mempesona dengan tingkah manjanya.

"Ya Tuhan, bibirnya menggoda sekali. Ck! Aku jadi pengen nyicip bibirnya," kata Yudha dalam hati.

"Oh, begitu. Semoga berhasil ya," kata Yudha.

Mendengar ucapan Yudha, Larasati terlihat mencebikkan bibirnya. Hal itu membuat Yudha merasa semakin gemas saja.

"Cuma itu, ngga ada niatan buat jadi investor aku, gitu?" tanya Larasati.

Dia mencoba memancing Yudha, siapa tahu bisa lebih mempermudah langkah selanjutnya, bukan?

Mendengar ucapan Larasati, Yudha terlihat menyeringai. Lumayan pikirnya jika dia bisa menjadi investor untuk Larasati, dia bisa menjerat Larasati dengan uangnya.

Yudha juga bahkan bisa mendekati Larasati karena dia sudah menjadi investor untuk larasati, sambil menyelam minum air, pikirnya.

"Boleh, nanti kita bicarakan lagi. Ini pertemuan pertama kita di Caffe, bagaimana kalau kita gunakan saja untuk bekenalan terlebih dahulu?" tanya Yudha.

Jelita tersenyum, lalu dia pun langsung berbicara.

"Boleh, aku Jelita punya Caffe juga. Tapi di daerah selatan," jawab Jelita.

Yudha terlihat memutar bola matanya, dia ingin mengenal Larasati, pikirnya. Kenapa juga itu si Jelita ikut nimbrung juga?

Namun, jika dia bersikap kurang menyenangkan kepada Jelita, pasti Larasati akan merasa ilfeel kepadanya.

"Ah, iya. Namun maaf, Nona. Aku sedang ingin berkenalan terlebih dahulu dengan Nona larasati," kata Yudha.

Jelita terlihat memutar bola matanya, dia tak menyangka jika Yudha ternyata lupa pada dirinya dan malah berusaha untuk mengincar mantan istrinya sendiri.

Namun, dalam hatinya yang paling dalam, dia sungguh bersorak. Karena rencana sahabatnya untuk masuk kembali kedalam kehidupan Yudha, bisa berjalan lancar.

"Maaf, Mas Yudha. Aku sudah mempunyai seorang putra, sudah bukan Nona lagi," kata Larasati.

Yudha terlihat kaget, bahkan wajahnya berubah kecewa. Ternyata dia sudah mempunyai suami pikirnya.

"Janda, Bang. Dia janda," kata Jelita sambil tergelak.

Wajah Yudha kembali terlihat ceria, tak apa pikirnya janda. Kalau menggoda seperti ini, apa salahnya. Lagi pula kalau janda malah tambah enak, tak perlu ada drama minta pertanggungjawaban.

"Ah, benarkah?" tanya Yudha antusias.

Mendengar pertanyaan dari Yudha, Larasati menampakkan wajah sendunya.

"Kenapa?" tanya Yudha.

"Aku diceraikan oleh suamiku, dia berselingkuh dengan wanita lain." Larasati terlihat mengambil tisu dan menyeka air matanya.

Yudha terlihat iba, lalu dia mengusap pundak Larasati dengan lembut.

"Bodoh sekali suami kamu itu, wanita sesempurna kamu dia tinggalakn," ucap Yudha seraya tersenyum sinis.

"Iya memang, menurutku lelaki seperti mantannya Laras benar-benar bodoh. Kalau aku ketemu sama dia, pasti sudah ku bejek dan ku uleg." Jelita terlihat mengepalkan tangan kanannya, lalu dia ulekan di telapak tangan kirinya sambil menatap tajam ke arah Yudha.

Yudha terlihat aneh dengan tatapan Jelita, sedangkan Laras langsung mengatupkan mulutnya berusaha menahan tawa.

"Ta, sudahlah. Mungkin kami memang tidak berjodoh, dia lebih memilih wanita selingkuhannya dari pada aku," ucap Larasati dengan wajah sendu.

Mendengar ucapan Larasati, Yudha merasa iba. Dia lalu mengelus punggung tangan Larasati dengan lembut.

"Bersabarlah, aku yakin pasti akan ada lelaki yang akan datang dengan ketulusan. Lelaki di dunia ini banyak, ngga usah takut," kata Yudha.

"Memangnya ada lelaki baik yang mau sama aku?" tanya Larasati.

"Ehm, kalau kamu mau... aku bersedia menjadi lelakimu," kata Yudha.

Mendengar ucapan Yudha, ingin sekali Larasati terbahak. Namun dia harus menahannya, agar misinya berhasil.

Berbeda dengan Jelita, dia langsung tertawa dengan terbahak-bahak. Yudha bahkan sampai melihat Jelita dengan tatapan tajamnya.

"Jangan tersinggung, aku sedang membaca pesan dari suamiku. Dia sedang berada di toko pakaian dalam, dia bertanya padaku mau dibelikan lingerie model apa. Padahal ini masih siang," kata Jelita di sela tawanya.

"Oh," kata Yudha.

Yudha yang merasa jika Jelita hanya akan jadi pengganggu saja, memutuskan untuk pergi. Mungkin besok dia bisa janjian kembali dengan Larasati.

"Ehm, Cantik. Aku pergi dulu, besok kita ketemu lagi. Aku harus pergi karena ada pekerjaan yang harus aku kerjakan," kata Yudha.

"Ah, iya. Silakan!" kata Larasati.

"Besok aku akan menemui kamu," kata Yudha sebelum pergi.

"Aku tunggu," ucap Larasati dengan kerlingan nakalnya.

Sungguh Yudha merasa gemas sekali, kalau saja tak malu. Ingin rasanya dia cium bibir ranum milik Larasati.

Setelah berpamitan kepada Larasati dan juga Jelita, Yudha pun langsung memutuskan untuk pulang ke rumahnya, karena dia sudah merasa sangat lelah.

Setelah memastikan jika Yudha benar-benar pergi dari Caffe tersebut, Larasati dan juga Jelita nampak tertawa dengan terbahak-bahak.

Mereka benar-benar merasa lucu dengan tingkah Yudha dan juga perkataannya, padahal dulu Yudha dan Jelita sering bertemu.

Karena memang Jelita sering berkunjung ke rumah Larasati, namun sepertinya Yudha benar-benar lupa kepada dirinya.

"Rencana kita berhasil, Ras. Gue ngga nyangka kalau si kampret itu bisa lupa sama gue," kata Jelita.

"Justru itu bagus, jadi... gue bisa menjalankan misi dengan mulus. Gue bakal ambil kembali haknya Satria, anak gue. Yudha ngga pantes nikmatin hasil keringet gue gitu aja," kata Larasati.

"Elu bener, gue dukung rencana elu seratus persen. Semoga bisa cepet, biar kita ngga usah lama-lama berhubungan dengan lelaki mesumm macam Yudha," kata Jelita.

Pertemuan dua sahabat itu berlanjut sampai sore hari, karena setelah dari Caffe mereka memutuskan untuk pergi menuju pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa baju.

Menjelang maghrib, barulah Larasati pulang ke hotel tempat dia menginap. Lelah, sudah pasti. Dia langsung mandi dan merendam tubuhnya yang terasa sangat lengket karena sudah pergi seharian.

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

sumpah jijay bgt sm yudha🤮🤮🤮🤮

2022-10-14

3

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

ya ampun bisanya dia ga hafal hah emng bner2 otaknya cm berputar didaerah anu aja jd gini nih modelane kyk yudha🤣🤣

2022-09-06

0

🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅

🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅

tuh Yudha dah menunjukkan kau dia tergoda sama Larasati ini

2022-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Menjijikan
2 Talak
3 Pergi Dari Rumah
4 Tempat Tinggal Baru
5 MuLai Diet
6 Rencana Usaha
7 Semangat Baru
8 Perubahan Yang Luar Biasa
9 Datang Kembali
10 Permulaan
11 Terlihat Menggoda
12 Berkenalan
13 Mulai Terjerat
14 Bahagia Di Atas Derita
15 Kesedihan Jesicca
16 Rencana Licik
17 Curiga
18 Pertengkaran
19 Mulai Menjalankan Rencana
20 Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21 Mungkinkah Dia?
22 Di Luar Dugaan
23 Tak Percaya
24 Penjelasan Rendy
25 Kesal
26 Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27 Alasan
28 Kado Dari Papa Yudha
29 Seharian Bersama Papa Yudha
30 Mencoba Tenang
31 Kejutan Untuk Yudha
32 Pukulan Telak
33 Tamu Tidak Terduga
34 Penjelasan Yudha
35 Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36 Menemui Tuan Elias
37 Rindu
38 Roda Itu Berputar
39 Imitasi
40 Mulai Lagi
41 Tak Percaya
42 Kesempatan
43 Sehari Bersama Daddy Jo
44 Putri Sakit
45 Jangan Terlalu Dekat
46 Sudah Tidak Bekerja Lagi
47 Sakit Hati
48 Bertemu
49 Tante Jahat
50 Mulai Aneh
51 Rencana Pernikahan
52 Pertanyaan
53 Mulai Curiga
54 Positif
55 Panik
56 Tawaran
57 Pertolongan
58 Keputusan Jesicca
59 Dilema
60 Menyambung Hidup
61 Semua Berubah
62 Kedekatan Satria dan Angga
63 Menyebalkan
64 Wajah Leana
65 Ikut Ke Cafe
66 Siapa Dia
67 Pertemuan Tak Terduga
68 Mini
69 Mau Ikut
70 Salah Sangka
71 Penjelasan
72 Menurunnya Kondisi Tubuh
73 Hidup Tidak Selalu Indah
74 Berkunjung
75 Pertemuan Tidak Terduga
76 Bermain Bersama
77 Mengantar Mini
78 Memulai Hidup Baru
79 Meminta Maaf Dengan Tulus
80 Apes
81 Tertuduh
82 Berkilah
83 Masih Beruntung
84 Undangan
85 Siapa Pria Itu?
86 SAH
87 Selangkah Lagi
88 Pelepasan
89 Sarapan Bersama
90 Pantai
91 Tak Menentu
92 Diam
93 Jauh Dari Jangkauan
94 Gundah
95 Butuh Waktu
96 Ancaman
97 Perginya Jesicca
98 Sudah Tidak Ada Rasa
99 Jalan-jalan ke Taman
100 Sengaja
101 Lapar
102 Pertemuan Tak Terduga
103 Permintaan Jesicca
104 Boneka Besar
105 Itu Nama Anak Saya
106 Perhatian
107 Pertemuan Menegangkan
108 Jangan Tinggalkan Aku
109 Uang Tabungan
110 Waspada
111 Ingatan Masa Lalu
112 Bahagianya
113 Suasana Canggung
114 Cupcake dan Muffin
115 Tawaran
116 Konser
117 Lebih Baik
118 Laper Terus
119 Berkah Atau Musibah
120 Resah Jadi Takut
121 Terkejut
122 Cemas
123 Suasana Penuh Haru
124 Kedatangan Bi Minah
125 Merasa Rendah Diri
126 Keputusan Berat
127 Keseriusan Juki
128 Apa Kamu Tidak Takut?
129 Lamaran
130 Malu-Malu
131 Bahagia
132 Tawaran Pekerjaan
133 Resah
134 Ingin Membuktikan
135 Takut Khilaf
136 Rindu Papa Yudha
137 Kejutan Untuk Juki
138 SAH!
139 Muntah-Muntah
140 Tawar-Menawar
141 Tidak Sabar
142 Main Cepat
143 Tingkah Satria
144 Dapat Juga
145 Akibat Dari Kebanyakan
146 Nikmat Atau Kiamat
147 Menahan Diri
148 Cape
149 Kebingungan Ridwan
150 Tanggung Jawab
151 Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152 Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153 Pernikahan Angga Dan Mini
154 Kecewanya Angga
155 Nikah Dadakan
156 Kenakalan Masa Kecil
157 Berbahagia
158 Keputusan Yudha
159 Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160 Sakit
161 Mencoba Di Sini
162 Ungkapan Hati Larasati
163 Sedang Ingin
164 Saling Mencintai
165 Kinara Afasya Huntler
166 Akhir Cerita
167 Boncap 1
168 Boncap 2
169 Boncap 3
170 Boncap 4
171 S2. Bab 1
172 S2. Bab 2
173 S2. Bab 3
174 S2. Bab 4
175 S2. Bab 5
176 S2. Bab 6
177 S2. Bab 7
178 S2. Bab 8
179 S2. Bab 9
180 S2. Bab 10
181 S2. Bab 11
182 S2. Bab 12
183 S2. Bab 13
184 S2. Bab 14
185 S2. Bab 15
186 S2. Bab 16
187 S2. Bab 17
188 S2. Bab 18
189 S2. Bab 19
190 S2. Bab 20
191 S2. Bab 21
192 S2. Bab 22
193 S2. Bab 23
194 S2. Bab 24
195 S2. Bab 25
196 S2. Bab 26
197 S2. Bab 27
198 S2. Bab 28
199 S2. Bab 28
200 S.2 Bab 29
201 S2. Bab 30
202 S2. Bab 31
203 S2. Bab 32
204 S2. Bab 33
205 S2. Bab 34
206 S2. Bab 35
207 S2. Bab 36
208 S2. Bab 37
209 S2. Bab 38
210 S2. Bab 39
211 S2. Bab 40
212 S2. Bab 41
213 S2. Bab 42
214 S2. Bab 43
215 S2. Bab 44
216 S2. Bab 45
217 S2. Bab 46
218 S2. Bab 47
219 S2. Bab 48
220 S2. Bab 49
221 S2. Bab 50
222 S2. Bab 51
223 S2. Bab 52
224 S. 2 Baba 53
225 S2. Bab 54
226 S2. Bab 55
227 S2. Bab 56
228 S2. Bab 57
229 S2. Bab 58
230 S2. Bab 59
231 S2. Bab 60
232 S2. Bab 61
233 S2. Bab 62
234 S2. Bab 62
235 S2. Bab 63
236 S2. Bab 64
237 S2. Bab 65
238 S2. Bab 66
239 S2. Bab 67
240 S2. Bab 68
241 S2. Bab 69
242 S2. Bab 70
243 S2. Bab 71
244 S2. Bab 72
245 S2. Bab 73
246 S2. Bab 74
247 S2. Bab 75
248 S2. Bab 76
249 S2. Bab 77
250 S2. Bab 78
251 S2. Bab 79
252 S2. Bab 80
253 S2. Bab 81
254 S2. Bab 82
255 S2. Bab 83
256 S2. Bab 84
257 S2. Bab 85
258 S2. Bab 86
259 S2. Bab 87
260 S2. Bab 88
261 S2. Bab 89
262 S2. Bab 90
263 S2. Bab 91
264 S2. Bab 92
265 S2. Bab 93
266 S2. Bab 94
267 S2. Bab 95
268 S2. Bab 96
269 S2. Bab 97
270 S2. Bab 98
271 S2. Bab 99
272 S2. Bab 100
273 S2. Bab 101
274 S2. Bab 102
275 S2. Bab 103 Ending
276 Pengumuman Novel Baru
277 Novel Baru
Episodes

Updated 277 Episodes

1
Menjijikan
2
Talak
3
Pergi Dari Rumah
4
Tempat Tinggal Baru
5
MuLai Diet
6
Rencana Usaha
7
Semangat Baru
8
Perubahan Yang Luar Biasa
9
Datang Kembali
10
Permulaan
11
Terlihat Menggoda
12
Berkenalan
13
Mulai Terjerat
14
Bahagia Di Atas Derita
15
Kesedihan Jesicca
16
Rencana Licik
17
Curiga
18
Pertengkaran
19
Mulai Menjalankan Rencana
20
Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21
Mungkinkah Dia?
22
Di Luar Dugaan
23
Tak Percaya
24
Penjelasan Rendy
25
Kesal
26
Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27
Alasan
28
Kado Dari Papa Yudha
29
Seharian Bersama Papa Yudha
30
Mencoba Tenang
31
Kejutan Untuk Yudha
32
Pukulan Telak
33
Tamu Tidak Terduga
34
Penjelasan Yudha
35
Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36
Menemui Tuan Elias
37
Rindu
38
Roda Itu Berputar
39
Imitasi
40
Mulai Lagi
41
Tak Percaya
42
Kesempatan
43
Sehari Bersama Daddy Jo
44
Putri Sakit
45
Jangan Terlalu Dekat
46
Sudah Tidak Bekerja Lagi
47
Sakit Hati
48
Bertemu
49
Tante Jahat
50
Mulai Aneh
51
Rencana Pernikahan
52
Pertanyaan
53
Mulai Curiga
54
Positif
55
Panik
56
Tawaran
57
Pertolongan
58
Keputusan Jesicca
59
Dilema
60
Menyambung Hidup
61
Semua Berubah
62
Kedekatan Satria dan Angga
63
Menyebalkan
64
Wajah Leana
65
Ikut Ke Cafe
66
Siapa Dia
67
Pertemuan Tak Terduga
68
Mini
69
Mau Ikut
70
Salah Sangka
71
Penjelasan
72
Menurunnya Kondisi Tubuh
73
Hidup Tidak Selalu Indah
74
Berkunjung
75
Pertemuan Tidak Terduga
76
Bermain Bersama
77
Mengantar Mini
78
Memulai Hidup Baru
79
Meminta Maaf Dengan Tulus
80
Apes
81
Tertuduh
82
Berkilah
83
Masih Beruntung
84
Undangan
85
Siapa Pria Itu?
86
SAH
87
Selangkah Lagi
88
Pelepasan
89
Sarapan Bersama
90
Pantai
91
Tak Menentu
92
Diam
93
Jauh Dari Jangkauan
94
Gundah
95
Butuh Waktu
96
Ancaman
97
Perginya Jesicca
98
Sudah Tidak Ada Rasa
99
Jalan-jalan ke Taman
100
Sengaja
101
Lapar
102
Pertemuan Tak Terduga
103
Permintaan Jesicca
104
Boneka Besar
105
Itu Nama Anak Saya
106
Perhatian
107
Pertemuan Menegangkan
108
Jangan Tinggalkan Aku
109
Uang Tabungan
110
Waspada
111
Ingatan Masa Lalu
112
Bahagianya
113
Suasana Canggung
114
Cupcake dan Muffin
115
Tawaran
116
Konser
117
Lebih Baik
118
Laper Terus
119
Berkah Atau Musibah
120
Resah Jadi Takut
121
Terkejut
122
Cemas
123
Suasana Penuh Haru
124
Kedatangan Bi Minah
125
Merasa Rendah Diri
126
Keputusan Berat
127
Keseriusan Juki
128
Apa Kamu Tidak Takut?
129
Lamaran
130
Malu-Malu
131
Bahagia
132
Tawaran Pekerjaan
133
Resah
134
Ingin Membuktikan
135
Takut Khilaf
136
Rindu Papa Yudha
137
Kejutan Untuk Juki
138
SAH!
139
Muntah-Muntah
140
Tawar-Menawar
141
Tidak Sabar
142
Main Cepat
143
Tingkah Satria
144
Dapat Juga
145
Akibat Dari Kebanyakan
146
Nikmat Atau Kiamat
147
Menahan Diri
148
Cape
149
Kebingungan Ridwan
150
Tanggung Jawab
151
Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152
Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153
Pernikahan Angga Dan Mini
154
Kecewanya Angga
155
Nikah Dadakan
156
Kenakalan Masa Kecil
157
Berbahagia
158
Keputusan Yudha
159
Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160
Sakit
161
Mencoba Di Sini
162
Ungkapan Hati Larasati
163
Sedang Ingin
164
Saling Mencintai
165
Kinara Afasya Huntler
166
Akhir Cerita
167
Boncap 1
168
Boncap 2
169
Boncap 3
170
Boncap 4
171
S2. Bab 1
172
S2. Bab 2
173
S2. Bab 3
174
S2. Bab 4
175
S2. Bab 5
176
S2. Bab 6
177
S2. Bab 7
178
S2. Bab 8
179
S2. Bab 9
180
S2. Bab 10
181
S2. Bab 11
182
S2. Bab 12
183
S2. Bab 13
184
S2. Bab 14
185
S2. Bab 15
186
S2. Bab 16
187
S2. Bab 17
188
S2. Bab 18
189
S2. Bab 19
190
S2. Bab 20
191
S2. Bab 21
192
S2. Bab 22
193
S2. Bab 23
194
S2. Bab 24
195
S2. Bab 25
196
S2. Bab 26
197
S2. Bab 27
198
S2. Bab 28
199
S2. Bab 28
200
S.2 Bab 29
201
S2. Bab 30
202
S2. Bab 31
203
S2. Bab 32
204
S2. Bab 33
205
S2. Bab 34
206
S2. Bab 35
207
S2. Bab 36
208
S2. Bab 37
209
S2. Bab 38
210
S2. Bab 39
211
S2. Bab 40
212
S2. Bab 41
213
S2. Bab 42
214
S2. Bab 43
215
S2. Bab 44
216
S2. Bab 45
217
S2. Bab 46
218
S2. Bab 47
219
S2. Bab 48
220
S2. Bab 49
221
S2. Bab 50
222
S2. Bab 51
223
S2. Bab 52
224
S. 2 Baba 53
225
S2. Bab 54
226
S2. Bab 55
227
S2. Bab 56
228
S2. Bab 57
229
S2. Bab 58
230
S2. Bab 59
231
S2. Bab 60
232
S2. Bab 61
233
S2. Bab 62
234
S2. Bab 62
235
S2. Bab 63
236
S2. Bab 64
237
S2. Bab 65
238
S2. Bab 66
239
S2. Bab 67
240
S2. Bab 68
241
S2. Bab 69
242
S2. Bab 70
243
S2. Bab 71
244
S2. Bab 72
245
S2. Bab 73
246
S2. Bab 74
247
S2. Bab 75
248
S2. Bab 76
249
S2. Bab 77
250
S2. Bab 78
251
S2. Bab 79
252
S2. Bab 80
253
S2. Bab 81
254
S2. Bab 82
255
S2. Bab 83
256
S2. Bab 84
257
S2. Bab 85
258
S2. Bab 86
259
S2. Bab 87
260
S2. Bab 88
261
S2. Bab 89
262
S2. Bab 90
263
S2. Bab 91
264
S2. Bab 92
265
S2. Bab 93
266
S2. Bab 94
267
S2. Bab 95
268
S2. Bab 96
269
S2. Bab 97
270
S2. Bab 98
271
S2. Bab 99
272
S2. Bab 100
273
S2. Bab 101
274
S2. Bab 102
275
S2. Bab 103 Ending
276
Pengumuman Novel Baru
277
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!