Larasati terlihat sangat cantik sekali, dia memakai dress selutut berwarna hitam tanpa lengan dengan belahan dada rendah.
Pundaknya yang mulus terlihat terekspos dengan sangat jelas, kulitnya yang terlihat putih bersih membuat siapa pun yang melihatnya merasa kagum saat melihatnya.
Rambut panjangnya yang berwarna hitam legam dia gerai begitu saja, membuat kecantikannya terlihat berkali-kali lipat.
Larasati berjalan dengan menggunakan sepatu high heels berwarna merah, terlihat sangat menyatu dengan kulitnya yang seputih susu.
Dia berjalan dengan anggunnya memasuki Resto yang dulu dia bangun dengan susah payah, namun kini beralih kepemilikan kepada lelaki yang dulu sempat dia puja dan dia bela.
Saat dia memasuki Resto tersebut, dia langsung menghela napas panjang lalu mengeluarkannya dengan perlahan.
Dia berusaha untuk menahan gemuruh hebat yang menyerang dadanya, rasanya masuk ke dalam Resto tersebut seperti membuka luka lama.
Luka yang dengan susah payah dia sembuhkan, namun harus dia korek kembali demi suatu misi yang ingin dia lakukan. Membalas rasa sakit hatinya terhadap sang mantan.
Namun, dia berusaha untuk bersikap tenang dan biasa saja. Larasati lalu duduk di dekat jendela, agar bisa melihat taman yang berada di dekat Resto.
Tak lama kemudian, Larasati melihat sosok lelaki yang dulu dia cintai berjalan beriringan dengan wanita yang perutnya terlihat membuncit.
Wanita yang dulu dia lihat berada di bawah tubuh polos suaminya, wanita yang dulu menjadi selingkuhan suaminya, wanita yang dulu menjadi pemuas nafsu suaminya, wanita yang dulu pernah menghinanya.
Wanita yang dulu pernah dia lihat dengan mata kepalanya sendiri saat menikmati percintaan panasnya dengan sang suami.
Larasati sadar jika Yudha berselingkuh mungkin karena perubahan tubuhnya yang menjadi gempal, namun itu semua bukan keinginannya.
Baby yang dia kandung sangatlah lemah, Larasati pergi kedapur untuk memasak saja, pasti akan mengalami plek. Makanya dokter memintanya untuk istirahat total.
Mungkin saat itulah kesetiaan seorang suami diuji, rumah tangga mereka pun juga diuji. Mengingat akan hal itu, matanya terasa memanas, dadanya sesak karena seakan ada godam besar yang datang menghantam.
Larasati berusaha untuk menenangkan dirinya, beberapa kali dia terlihat menghela napas lalu mengeluarkannya dengan perlahan.
Dia tidak boleh lemah, dia harus berusaha tegar demi membalaskan rasa sakit yang dulu dia terima dengan telak dari lelaki berengsek itu.
"Kamu pasti cape, kamu duduk di sini dulu. Aku akan mengambilkan kamu minum," ucap Yudha.
Mendapatkan perlakuan manis dari Yudha, wanita itu nampak tersenyum senang.
"Iya, Sayang," jawab wanita itu sambil mengelus lembut perutnya.
Yudha lalu menarik satu kursi dan mempersilahkan wanita itu untuk duduk, dengan senang hati wanita hamil itu langsung duduk dan tersenyum dengan sangat manis.
Tak lama kemudian Yuda pun meninggalkan perempuan hamil itu, Larasati sempat memperhatikan wanita yang dulu pernah menjadi selingkuhan suaminya itu.
Menurutnya Yudha pasti sudah menikahinya, karena perlakuan Yudha begitu manis pada wanita itu.
Larasati juga memperhatikan banyaknya bawaan yang dibawa oleh wanita hamil tersebut, banyak paper bag yang isinya seperti perlengkapan bayi.
Mungkin saja mereka habis berbelanja perlengkapan untuk melahirkan, pikirnya. Larasati pun tersenyum sinis karena dulu saat dia hamil besar Yudha sama sekali tak memedulikannya.
Bahkan, Larasati mempersiapkan semuanya sendirian. Saat dia akan melahirkan Satria, hanya Bi Narti dan Bi Minah yang selalu membantu dirinya.
Tak lama kemudian Yudha terlihat datang dengan membawa nampan di tangannya, ada segelas jus jeruk dan juga camilan sehat untuk ibu hamil.
Yudha terlihat tersenyum dengan sangat manis pada wanita itu, terlihat sekali jika Yudha sangat memuja wanita yang kini berada di hadapannya.
Tiba-tiba saja terbersit ide konyol di pikiran Larasati, Larasati langsung berjalan menghampiri Yudha.
Dia seolah-olah tanpa sengaja menyenggol lengan Yudha, sehingga nampan yang Yudha bawa langsung terbalik dan terjatuh tepat di tubuh wanita yang dulu menjadi selingkuhan Yudha itu.
"Ouwh, Mas!" keluh wanita itu dengan wajah memerah menahan amarah.
Dia sepertinya sangat kesakitan, karena tubuhnya tertimpa segelas jus jeruk, piring berisikan camilan sehat dan tentunya beserta dengan nampannya.
Ingin sekali Larasati tertawa, namun dia segera mengatupkan mulutnya. Tidak mungkin bukan dia melakukan hal konyol itu?
"Maaf, Jessica, Sayang. Mas tidak sengaja," kata Yudha.
Yudha terlihat mengusap-ngusap tubuh Jessica, dia terlihat ketakutan jika akan terjadi sesuatu kepada wanita itu.
"Maaf Tuan, Nyonya. Saya salah karena tanpa sengaja sudah menyenggol lengan Tuan yang tampan ini," ucap Larasati seraya mengelus lembut tangan Yudha.
Yudha yang sedang mengusap-ngusap tubuh istrinya pun langsung mengalihkan pandangannya karena mendapatkan sentuhan dari Larasati.
Mata Yudha langsung membelalak ketika melihat wanita cantik yang sedang mengusap tangan Yudha dengan gerakan sensual.
Bahkan Larasati terlihat menggigit bibir bawahnya, dia seolah sengaja ingin menggoda Yudha. Hal itu membuat Jessica kesal luar biasa.
"Mas!" bentak Jessica.
Ucapan Jessica seakan tak terdengar, karena Yudha begitu mengagumi wajah wanita cantik yang kini berada di hadapannya.
Bahkan, Yudha tak berkedip sama sekali saat melihat wajah Larasati. Hal itu membuat Jessica makin geram dibuatnya, Jessica pun langsung menginjak kaki Yudha dengan sangat kencang.
Yudha pun langsung mengaduh kesakitan karena ulah istrinya tersebut, dia langsung menunduk dan mengusap kakinya.
"Sakit, Yang," keluh Yudha.
"Hati aku lebih sakit, Mas. Melihat kamu memperhatikan wanita lain," ucap Jessica dengan ketus.
Jessica sempat melirik ke arah Larasati, lalu dia pun memelototkan matanya. Larasati hanya tersenyum melihat kelakuan wanita tersebut.
"Maaf kalau karena kedatangan saya kalian menjadi ribut seperti ini, tadinya saya ingin mencoba makanan di sini. Karena kata orang Resto di sini kualitas makanan sangat bagus, tapi sepertinya lebih baik saya pergi saja. Permisi Nyonya, Tuan," kata Larasati.
Setelah mengucapkan hal itu, Larasati langsung pergi dengan gaya elegannya dari Resto tersebut.
Di mata Yudha Larasati terlihat sangat anggun sekali, bahkan wajahnya yang cantik masih terbayang-bayang di matanya.
Ingin sekali dia berkenalan dengan wanita yang mampu menggetarkan hatinya dengan sentuhannya yang sensual itu, namun takut dimarahi oleh istrinya.
Kepergian Larasati membuat Jessica nampak lega, namun tidak dengan Yudha, dia terlihat gelisah melihat kepergian Larasati.
Ingin sekali dia mencegah kepergian wanita tersebut, namun dia takut jika Jessica akan marah kepadanya.
Ternyata jiwa mata keranjangnya belum sembuh, jika melihat wanita cantik Yudha akan kumat. Jessica yang melihat pandangan lain dari mata Yudha pun langsung berdiri dan mengusap wajah Yudha dengan kasar.
"Jaga pandangan kamu, Mas. Inget, kamu itu sudah beristri," kata Jessica dengan bibir yang sudah maju dua centi.
Mendengar ucapan istrinya, Yudha pun langsung tertawa. Lalu, dia menuntun istrinya agar segera masuk ke dalam ruangannya.
Tak lupa sebelum dia pergi, dia pun meminta anak buahnya untuk merapikan barang-barang belanjaannya.
Tugasnya kali ini adalah menenangkan istrinya yang terlihat sedang marah padanya.
Berbeda dengan Larasati, setelah keluar dari Resto tersebut dia nampak tertawa puas. Dia pun segera kembali ke hotel tempat dia menginap, dia langsung berjalan ke lantai 2 untuk mengisi perutnya yang terasa lapar.
Karena memang ini sudah waktunya jam makan siang, tak lupa Larasati pun melakukan panggilan video call dengan Satria, putranya.
Belum genap 1 hari dia berpisah dengan putranya tersebut, tapi dia sudah sangat rindu terhadap putranya.
Setelah melakukan panggilan video call dengan putranya, Larasati nampak tersenyum. Pandangannya tertuju pada Resto milik Yudha dari balik jendela.
"Ini baru permulaan, Mas. Kamu tunggu saja apa yang akan aku lakukan sama kamu selanjutnya," kata Larasati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
klo mau bls dendam g Gt jg cara nya laras
2023-07-12
2
fitriani
y elah ternyata sekalinya bajingannn tetap aja bajingannnn
2022-10-14
0
❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs
kok bisa dia ga hafal muka mantannya kan ga operasi😁😁
2022-09-06
0