Permulaan

Larasati terlihat sangat cantik sekali, dia memakai dress selutut berwarna hitam tanpa lengan dengan belahan dada rendah.

Pundaknya yang mulus terlihat terekspos dengan sangat jelas, kulitnya yang terlihat putih bersih membuat siapa pun yang melihatnya merasa kagum saat melihatnya.

Rambut panjangnya yang berwarna hitam legam dia gerai begitu saja, membuat kecantikannya terlihat berkali-kali lipat.

Larasati berjalan dengan menggunakan sepatu high heels berwarna merah, terlihat sangat menyatu dengan kulitnya yang seputih susu.

Dia berjalan dengan anggunnya memasuki Resto yang dulu dia bangun dengan susah payah, namun kini beralih kepemilikan kepada lelaki yang dulu sempat dia puja dan dia bela.

Saat dia memasuki Resto tersebut, dia langsung menghela napas panjang lalu mengeluarkannya dengan perlahan.

Dia berusaha untuk menahan gemuruh hebat yang menyerang dadanya, rasanya masuk ke dalam Resto tersebut seperti membuka luka lama.

Luka yang dengan susah payah dia sembuhkan, namun harus dia korek kembali demi suatu misi yang ingin dia lakukan. Membalas rasa sakit hatinya terhadap sang mantan.

Namun, dia berusaha untuk bersikap tenang dan biasa saja. Larasati lalu duduk di dekat jendela, agar bisa melihat taman yang berada di dekat Resto.

Tak lama kemudian, Larasati melihat sosok lelaki yang dulu dia cintai berjalan beriringan dengan wanita yang perutnya terlihat membuncit.

Wanita yang dulu dia lihat berada di bawah tubuh polos suaminya, wanita yang dulu menjadi selingkuhan suaminya, wanita yang dulu menjadi pemuas nafsu suaminya, wanita yang dulu pernah menghinanya.

Wanita yang dulu pernah dia lihat dengan mata kepalanya sendiri saat menikmati percintaan panasnya dengan sang suami.

Larasati sadar jika Yudha berselingkuh mungkin karena perubahan tubuhnya yang menjadi gempal, namun itu semua bukan keinginannya.

Baby yang dia kandung sangatlah lemah, Larasati pergi kedapur untuk memasak saja, pasti akan mengalami plek. Makanya dokter memintanya untuk istirahat total.

Mungkin saat itulah kesetiaan seorang suami diuji, rumah tangga mereka pun juga diuji. Mengingat akan hal itu, matanya terasa memanas, dadanya sesak karena seakan ada godam besar yang datang menghantam.

Larasati berusaha untuk menenangkan dirinya, beberapa kali dia terlihat menghela napas lalu mengeluarkannya dengan perlahan.

Dia tidak boleh lemah, dia harus berusaha tegar demi membalaskan rasa sakit yang dulu dia terima dengan telak dari lelaki berengsek itu.

"Kamu pasti cape, kamu duduk di sini dulu. Aku akan mengambilkan kamu minum," ucap Yudha.

Mendapatkan perlakuan manis dari Yudha, wanita itu nampak tersenyum senang.

"Iya, Sayang," jawab wanita itu sambil mengelus lembut perutnya.

Yudha lalu menarik satu kursi dan mempersilahkan wanita itu untuk duduk, dengan senang hati wanita hamil itu langsung duduk dan tersenyum dengan sangat manis.

Tak lama kemudian Yuda pun meninggalkan perempuan hamil itu, Larasati sempat memperhatikan wanita yang dulu pernah menjadi selingkuhan suaminya itu.

Menurutnya Yudha pasti sudah menikahinya, karena perlakuan Yudha begitu manis pada wanita itu.

Larasati juga memperhatikan banyaknya bawaan yang dibawa oleh wanita hamil tersebut, banyak paper bag yang isinya seperti perlengkapan bayi.

Mungkin saja mereka habis berbelanja perlengkapan untuk melahirkan, pikirnya. Larasati pun tersenyum sinis karena dulu saat dia hamil besar Yudha sama sekali tak memedulikannya.

Bahkan, Larasati mempersiapkan semuanya sendirian. Saat dia akan melahirkan Satria, hanya Bi Narti dan Bi Minah yang selalu membantu dirinya.

Tak lama kemudian Yudha terlihat datang dengan membawa nampan di tangannya, ada segelas jus jeruk dan juga camilan sehat untuk ibu hamil.

Yudha terlihat tersenyum dengan sangat manis pada wanita itu, terlihat sekali jika Yudha sangat memuja wanita yang kini berada di hadapannya.

Tiba-tiba saja terbersit ide konyol di pikiran Larasati, Larasati langsung berjalan menghampiri Yudha.

Dia seolah-olah tanpa sengaja menyenggol lengan Yudha, sehingga nampan yang Yudha bawa langsung terbalik dan terjatuh tepat di tubuh wanita yang dulu menjadi selingkuhan Yudha itu.

"Ouwh, Mas!" keluh wanita itu dengan wajah memerah menahan amarah.

Dia sepertinya sangat kesakitan, karena tubuhnya tertimpa segelas jus jeruk, piring berisikan camilan sehat dan tentunya beserta dengan nampannya.

Ingin sekali Larasati tertawa, namun dia segera mengatupkan mulutnya. Tidak mungkin bukan dia melakukan hal konyol itu?

"Maaf, Jessica, Sayang. Mas tidak sengaja," kata Yudha.

Yudha terlihat mengusap-ngusap tubuh Jessica, dia terlihat ketakutan jika akan terjadi sesuatu kepada wanita itu.

"Maaf Tuan, Nyonya. Saya salah karena tanpa sengaja sudah menyenggol lengan Tuan yang tampan ini," ucap Larasati seraya mengelus lembut tangan Yudha.

Yudha yang sedang mengusap-ngusap tubuh istrinya pun langsung mengalihkan pandangannya karena mendapatkan sentuhan dari Larasati.

Mata Yudha langsung membelalak ketika melihat wanita cantik yang sedang mengusap tangan Yudha dengan gerakan sensual.

Bahkan Larasati terlihat menggigit bibir bawahnya, dia seolah sengaja ingin menggoda Yudha. Hal itu membuat Jessica kesal luar biasa.

"Mas!" bentak Jessica.

Ucapan Jessica seakan tak terdengar, karena Yudha begitu mengagumi wajah wanita cantik yang kini berada di hadapannya.

Bahkan, Yudha tak berkedip sama sekali saat melihat wajah Larasati. Hal itu membuat Jessica makin geram dibuatnya, Jessica pun langsung menginjak kaki Yudha dengan sangat kencang.

Yudha pun langsung mengaduh kesakitan karena ulah istrinya tersebut, dia langsung menunduk dan mengusap kakinya.

"Sakit, Yang," keluh Yudha.

"Hati aku lebih sakit, Mas. Melihat kamu memperhatikan wanita lain," ucap Jessica dengan ketus.

Jessica sempat melirik ke arah Larasati, lalu dia pun memelototkan matanya. Larasati hanya tersenyum melihat kelakuan wanita tersebut.

"Maaf kalau karena kedatangan saya kalian menjadi ribut seperti ini, tadinya saya ingin mencoba makanan di sini. Karena kata orang Resto di sini kualitas makanan sangat bagus, tapi sepertinya lebih baik saya pergi saja. Permisi Nyonya, Tuan," kata Larasati.

Setelah mengucapkan hal itu, Larasati langsung pergi dengan gaya elegannya dari Resto tersebut.

Di mata Yudha Larasati terlihat sangat anggun sekali, bahkan wajahnya yang cantik masih terbayang-bayang di matanya.

Ingin sekali dia berkenalan dengan wanita yang mampu menggetarkan hatinya dengan sentuhannya yang sensual itu, namun takut dimarahi oleh istrinya.

Kepergian Larasati membuat Jessica nampak lega, namun tidak dengan Yudha, dia terlihat gelisah melihat kepergian Larasati.

Ingin sekali dia mencegah kepergian wanita tersebut, namun dia takut jika Jessica akan marah kepadanya.

Ternyata jiwa mata keranjangnya belum sembuh, jika melihat wanita cantik Yudha akan kumat. Jessica yang melihat pandangan lain dari mata Yudha pun langsung berdiri dan mengusap wajah Yudha dengan kasar.

"Jaga pandangan kamu, Mas. Inget, kamu itu sudah beristri," kata Jessica dengan bibir yang sudah maju dua centi.

Mendengar ucapan istrinya, Yudha pun langsung tertawa. Lalu, dia menuntun istrinya agar segera masuk ke dalam ruangannya.

Tak lupa sebelum dia pergi, dia pun meminta anak buahnya untuk merapikan barang-barang belanjaannya.

Tugasnya kali ini adalah menenangkan istrinya yang terlihat sedang marah padanya.

Berbeda dengan Larasati, setelah keluar dari Resto tersebut dia nampak tertawa puas. Dia pun segera kembali ke hotel tempat dia menginap, dia langsung berjalan ke lantai 2 untuk mengisi perutnya yang terasa lapar.

Karena memang ini sudah waktunya jam makan siang, tak lupa Larasati pun melakukan panggilan video call dengan Satria, putranya.

Belum genap 1 hari dia berpisah dengan putranya tersebut, tapi dia sudah sangat rindu terhadap putranya.

Setelah melakukan panggilan video call dengan putranya, Larasati nampak tersenyum. Pandangannya tertuju pada Resto milik Yudha dari balik jendela.

"Ini baru permulaan, Mas. Kamu tunggu saja apa yang akan aku lakukan sama kamu selanjutnya," kata Larasati.

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

klo mau bls dendam g Gt jg cara nya laras

2023-07-12

2

fitriani

fitriani

y elah ternyata sekalinya bajingannn tetap aja bajingannnn

2022-10-14

0

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

kok bisa dia ga hafal muka mantannya kan ga operasi😁😁

2022-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Menjijikan
2 Talak
3 Pergi Dari Rumah
4 Tempat Tinggal Baru
5 MuLai Diet
6 Rencana Usaha
7 Semangat Baru
8 Perubahan Yang Luar Biasa
9 Datang Kembali
10 Permulaan
11 Terlihat Menggoda
12 Berkenalan
13 Mulai Terjerat
14 Bahagia Di Atas Derita
15 Kesedihan Jesicca
16 Rencana Licik
17 Curiga
18 Pertengkaran
19 Mulai Menjalankan Rencana
20 Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21 Mungkinkah Dia?
22 Di Luar Dugaan
23 Tak Percaya
24 Penjelasan Rendy
25 Kesal
26 Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27 Alasan
28 Kado Dari Papa Yudha
29 Seharian Bersama Papa Yudha
30 Mencoba Tenang
31 Kejutan Untuk Yudha
32 Pukulan Telak
33 Tamu Tidak Terduga
34 Penjelasan Yudha
35 Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36 Menemui Tuan Elias
37 Rindu
38 Roda Itu Berputar
39 Imitasi
40 Mulai Lagi
41 Tak Percaya
42 Kesempatan
43 Sehari Bersama Daddy Jo
44 Putri Sakit
45 Jangan Terlalu Dekat
46 Sudah Tidak Bekerja Lagi
47 Sakit Hati
48 Bertemu
49 Tante Jahat
50 Mulai Aneh
51 Rencana Pernikahan
52 Pertanyaan
53 Mulai Curiga
54 Positif
55 Panik
56 Tawaran
57 Pertolongan
58 Keputusan Jesicca
59 Dilema
60 Menyambung Hidup
61 Semua Berubah
62 Kedekatan Satria dan Angga
63 Menyebalkan
64 Wajah Leana
65 Ikut Ke Cafe
66 Siapa Dia
67 Pertemuan Tak Terduga
68 Mini
69 Mau Ikut
70 Salah Sangka
71 Penjelasan
72 Menurunnya Kondisi Tubuh
73 Hidup Tidak Selalu Indah
74 Berkunjung
75 Pertemuan Tidak Terduga
76 Bermain Bersama
77 Mengantar Mini
78 Memulai Hidup Baru
79 Meminta Maaf Dengan Tulus
80 Apes
81 Tertuduh
82 Berkilah
83 Masih Beruntung
84 Undangan
85 Siapa Pria Itu?
86 SAH
87 Selangkah Lagi
88 Pelepasan
89 Sarapan Bersama
90 Pantai
91 Tak Menentu
92 Diam
93 Jauh Dari Jangkauan
94 Gundah
95 Butuh Waktu
96 Ancaman
97 Perginya Jesicca
98 Sudah Tidak Ada Rasa
99 Jalan-jalan ke Taman
100 Sengaja
101 Lapar
102 Pertemuan Tak Terduga
103 Permintaan Jesicca
104 Boneka Besar
105 Itu Nama Anak Saya
106 Perhatian
107 Pertemuan Menegangkan
108 Jangan Tinggalkan Aku
109 Uang Tabungan
110 Waspada
111 Ingatan Masa Lalu
112 Bahagianya
113 Suasana Canggung
114 Cupcake dan Muffin
115 Tawaran
116 Konser
117 Lebih Baik
118 Laper Terus
119 Berkah Atau Musibah
120 Resah Jadi Takut
121 Terkejut
122 Cemas
123 Suasana Penuh Haru
124 Kedatangan Bi Minah
125 Merasa Rendah Diri
126 Keputusan Berat
127 Keseriusan Juki
128 Apa Kamu Tidak Takut?
129 Lamaran
130 Malu-Malu
131 Bahagia
132 Tawaran Pekerjaan
133 Resah
134 Ingin Membuktikan
135 Takut Khilaf
136 Rindu Papa Yudha
137 Kejutan Untuk Juki
138 SAH!
139 Muntah-Muntah
140 Tawar-Menawar
141 Tidak Sabar
142 Main Cepat
143 Tingkah Satria
144 Dapat Juga
145 Akibat Dari Kebanyakan
146 Nikmat Atau Kiamat
147 Menahan Diri
148 Cape
149 Kebingungan Ridwan
150 Tanggung Jawab
151 Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152 Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153 Pernikahan Angga Dan Mini
154 Kecewanya Angga
155 Nikah Dadakan
156 Kenakalan Masa Kecil
157 Berbahagia
158 Keputusan Yudha
159 Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160 Sakit
161 Mencoba Di Sini
162 Ungkapan Hati Larasati
163 Sedang Ingin
164 Saling Mencintai
165 Kinara Afasya Huntler
166 Akhir Cerita
167 Boncap 1
168 Boncap 2
169 Boncap 3
170 Boncap 4
171 S2. Bab 1
172 S2. Bab 2
173 S2. Bab 3
174 S2. Bab 4
175 S2. Bab 5
176 S2. Bab 6
177 S2. Bab 7
178 S2. Bab 8
179 S2. Bab 9
180 S2. Bab 10
181 S2. Bab 11
182 S2. Bab 12
183 S2. Bab 13
184 S2. Bab 14
185 S2. Bab 15
186 S2. Bab 16
187 S2. Bab 17
188 S2. Bab 18
189 S2. Bab 19
190 S2. Bab 20
191 S2. Bab 21
192 S2. Bab 22
193 S2. Bab 23
194 S2. Bab 24
195 S2. Bab 25
196 S2. Bab 26
197 S2. Bab 27
198 S2. Bab 28
199 S2. Bab 28
200 S.2 Bab 29
201 S2. Bab 30
202 S2. Bab 31
203 S2. Bab 32
204 S2. Bab 33
205 S2. Bab 34
206 S2. Bab 35
207 S2. Bab 36
208 S2. Bab 37
209 S2. Bab 38
210 S2. Bab 39
211 S2. Bab 40
212 S2. Bab 41
213 S2. Bab 42
214 S2. Bab 43
215 S2. Bab 44
216 S2. Bab 45
217 S2. Bab 46
218 S2. Bab 47
219 S2. Bab 48
220 S2. Bab 49
221 S2. Bab 50
222 S2. Bab 51
223 S2. Bab 52
224 S. 2 Baba 53
225 S2. Bab 54
226 S2. Bab 55
227 S2. Bab 56
228 S2. Bab 57
229 S2. Bab 58
230 S2. Bab 59
231 S2. Bab 60
232 S2. Bab 61
233 S2. Bab 62
234 S2. Bab 62
235 S2. Bab 63
236 S2. Bab 64
237 S2. Bab 65
238 S2. Bab 66
239 S2. Bab 67
240 S2. Bab 68
241 S2. Bab 69
242 S2. Bab 70
243 S2. Bab 71
244 S2. Bab 72
245 S2. Bab 73
246 S2. Bab 74
247 S2. Bab 75
248 S2. Bab 76
249 S2. Bab 77
250 S2. Bab 78
251 S2. Bab 79
252 S2. Bab 80
253 S2. Bab 81
254 S2. Bab 82
255 S2. Bab 83
256 S2. Bab 84
257 S2. Bab 85
258 S2. Bab 86
259 S2. Bab 87
260 S2. Bab 88
261 S2. Bab 89
262 S2. Bab 90
263 S2. Bab 91
264 S2. Bab 92
265 S2. Bab 93
266 S2. Bab 94
267 S2. Bab 95
268 S2. Bab 96
269 S2. Bab 97
270 S2. Bab 98
271 S2. Bab 99
272 S2. Bab 100
273 S2. Bab 101
274 S2. Bab 102
275 S2. Bab 103 Ending
276 Pengumuman Novel Baru
277 Novel Baru
Episodes

Updated 277 Episodes

1
Menjijikan
2
Talak
3
Pergi Dari Rumah
4
Tempat Tinggal Baru
5
MuLai Diet
6
Rencana Usaha
7
Semangat Baru
8
Perubahan Yang Luar Biasa
9
Datang Kembali
10
Permulaan
11
Terlihat Menggoda
12
Berkenalan
13
Mulai Terjerat
14
Bahagia Di Atas Derita
15
Kesedihan Jesicca
16
Rencana Licik
17
Curiga
18
Pertengkaran
19
Mulai Menjalankan Rencana
20
Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21
Mungkinkah Dia?
22
Di Luar Dugaan
23
Tak Percaya
24
Penjelasan Rendy
25
Kesal
26
Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27
Alasan
28
Kado Dari Papa Yudha
29
Seharian Bersama Papa Yudha
30
Mencoba Tenang
31
Kejutan Untuk Yudha
32
Pukulan Telak
33
Tamu Tidak Terduga
34
Penjelasan Yudha
35
Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36
Menemui Tuan Elias
37
Rindu
38
Roda Itu Berputar
39
Imitasi
40
Mulai Lagi
41
Tak Percaya
42
Kesempatan
43
Sehari Bersama Daddy Jo
44
Putri Sakit
45
Jangan Terlalu Dekat
46
Sudah Tidak Bekerja Lagi
47
Sakit Hati
48
Bertemu
49
Tante Jahat
50
Mulai Aneh
51
Rencana Pernikahan
52
Pertanyaan
53
Mulai Curiga
54
Positif
55
Panik
56
Tawaran
57
Pertolongan
58
Keputusan Jesicca
59
Dilema
60
Menyambung Hidup
61
Semua Berubah
62
Kedekatan Satria dan Angga
63
Menyebalkan
64
Wajah Leana
65
Ikut Ke Cafe
66
Siapa Dia
67
Pertemuan Tak Terduga
68
Mini
69
Mau Ikut
70
Salah Sangka
71
Penjelasan
72
Menurunnya Kondisi Tubuh
73
Hidup Tidak Selalu Indah
74
Berkunjung
75
Pertemuan Tidak Terduga
76
Bermain Bersama
77
Mengantar Mini
78
Memulai Hidup Baru
79
Meminta Maaf Dengan Tulus
80
Apes
81
Tertuduh
82
Berkilah
83
Masih Beruntung
84
Undangan
85
Siapa Pria Itu?
86
SAH
87
Selangkah Lagi
88
Pelepasan
89
Sarapan Bersama
90
Pantai
91
Tak Menentu
92
Diam
93
Jauh Dari Jangkauan
94
Gundah
95
Butuh Waktu
96
Ancaman
97
Perginya Jesicca
98
Sudah Tidak Ada Rasa
99
Jalan-jalan ke Taman
100
Sengaja
101
Lapar
102
Pertemuan Tak Terduga
103
Permintaan Jesicca
104
Boneka Besar
105
Itu Nama Anak Saya
106
Perhatian
107
Pertemuan Menegangkan
108
Jangan Tinggalkan Aku
109
Uang Tabungan
110
Waspada
111
Ingatan Masa Lalu
112
Bahagianya
113
Suasana Canggung
114
Cupcake dan Muffin
115
Tawaran
116
Konser
117
Lebih Baik
118
Laper Terus
119
Berkah Atau Musibah
120
Resah Jadi Takut
121
Terkejut
122
Cemas
123
Suasana Penuh Haru
124
Kedatangan Bi Minah
125
Merasa Rendah Diri
126
Keputusan Berat
127
Keseriusan Juki
128
Apa Kamu Tidak Takut?
129
Lamaran
130
Malu-Malu
131
Bahagia
132
Tawaran Pekerjaan
133
Resah
134
Ingin Membuktikan
135
Takut Khilaf
136
Rindu Papa Yudha
137
Kejutan Untuk Juki
138
SAH!
139
Muntah-Muntah
140
Tawar-Menawar
141
Tidak Sabar
142
Main Cepat
143
Tingkah Satria
144
Dapat Juga
145
Akibat Dari Kebanyakan
146
Nikmat Atau Kiamat
147
Menahan Diri
148
Cape
149
Kebingungan Ridwan
150
Tanggung Jawab
151
Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152
Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153
Pernikahan Angga Dan Mini
154
Kecewanya Angga
155
Nikah Dadakan
156
Kenakalan Masa Kecil
157
Berbahagia
158
Keputusan Yudha
159
Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160
Sakit
161
Mencoba Di Sini
162
Ungkapan Hati Larasati
163
Sedang Ingin
164
Saling Mencintai
165
Kinara Afasya Huntler
166
Akhir Cerita
167
Boncap 1
168
Boncap 2
169
Boncap 3
170
Boncap 4
171
S2. Bab 1
172
S2. Bab 2
173
S2. Bab 3
174
S2. Bab 4
175
S2. Bab 5
176
S2. Bab 6
177
S2. Bab 7
178
S2. Bab 8
179
S2. Bab 9
180
S2. Bab 10
181
S2. Bab 11
182
S2. Bab 12
183
S2. Bab 13
184
S2. Bab 14
185
S2. Bab 15
186
S2. Bab 16
187
S2. Bab 17
188
S2. Bab 18
189
S2. Bab 19
190
S2. Bab 20
191
S2. Bab 21
192
S2. Bab 22
193
S2. Bab 23
194
S2. Bab 24
195
S2. Bab 25
196
S2. Bab 26
197
S2. Bab 27
198
S2. Bab 28
199
S2. Bab 28
200
S.2 Bab 29
201
S2. Bab 30
202
S2. Bab 31
203
S2. Bab 32
204
S2. Bab 33
205
S2. Bab 34
206
S2. Bab 35
207
S2. Bab 36
208
S2. Bab 37
209
S2. Bab 38
210
S2. Bab 39
211
S2. Bab 40
212
S2. Bab 41
213
S2. Bab 42
214
S2. Bab 43
215
S2. Bab 44
216
S2. Bab 45
217
S2. Bab 46
218
S2. Bab 47
219
S2. Bab 48
220
S2. Bab 49
221
S2. Bab 50
222
S2. Bab 51
223
S2. Bab 52
224
S. 2 Baba 53
225
S2. Bab 54
226
S2. Bab 55
227
S2. Bab 56
228
S2. Bab 57
229
S2. Bab 58
230
S2. Bab 59
231
S2. Bab 60
232
S2. Bab 61
233
S2. Bab 62
234
S2. Bab 62
235
S2. Bab 63
236
S2. Bab 64
237
S2. Bab 65
238
S2. Bab 66
239
S2. Bab 67
240
S2. Bab 68
241
S2. Bab 69
242
S2. Bab 70
243
S2. Bab 71
244
S2. Bab 72
245
S2. Bab 73
246
S2. Bab 74
247
S2. Bab 75
248
S2. Bab 76
249
S2. Bab 77
250
S2. Bab 78
251
S2. Bab 79
252
S2. Bab 80
253
S2. Bab 81
254
S2. Bab 82
255
S2. Bab 83
256
S2. Bab 84
257
S2. Bab 85
258
S2. Bab 86
259
S2. Bab 87
260
S2. Bab 88
261
S2. Bab 89
262
S2. Bab 90
263
S2. Bab 91
264
S2. Bab 92
265
S2. Bab 93
266
S2. Bab 94
267
S2. Bab 95
268
S2. Bab 96
269
S2. Bab 97
270
S2. Bab 98
271
S2. Bab 99
272
S2. Bab 100
273
S2. Bab 101
274
S2. Bab 102
275
S2. Bab 103 Ending
276
Pengumuman Novel Baru
277
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!