PRANG!
Vas bunga berbahan dasar keramik itu pun hancur berkeping-keping, Yudha dan perempuan tersebut pun langsung menghentikan aksinya karena kaget.
Lalu, mereka pun melihat ke arah Larasati yang kini sedang menangis sambil menatap mereka dengan tatapan penuh kebencian.
Untuk sesaat Yudha dan perempuan itu saling pandang, lalu Yudha pun segera turun dari tubuh perempuan itu.
Dia mengambil celana boxer dan memakainya, sedangkan perempuan itu terlihat menarik selimut dan menutupi tubuh polosnya.
"Ada apa menyusul kemari?" tanya Yudha santai.
Larasati merasa sakit bukan main saat melihat raut jengah di mata Yudha, suaminya.
"Kamu selingkuh, Mas?" tanya Larasati seraya terisak.
Yudha terlihat memutar bola matanya, dia seakan malas untuk menjawab pertanyaan dari istrinya.
"Menurutmu?" tanya Yudha.
Mendengar pertanyaan dari Yudha, Larasati merasa sangat sedih sekali. Dia merasa tak paham dengan sikap dari lelaki itu, lelaki yang selama ini dia perjuangkan. Lelaki yang selama ini dia cintai, begitu tega menghianati dirinya.
Apakah dia lupa disaat semua orang menolak untuk merestui hubungannya dengan Yudha?
Apakah Yudha lupa disaat semua orang menghinanya karena kemiskinannya?
Apakah Yudha lupa hanya dia yang berada di sampingnya untuk mensuport dan juga menjadi penyambung hidupnya?
Walau seperti apa pun keadaan Yudha kala itu, dia tetap setia dengan Yudha. Dia tetap mau menikah dengan Yuda, walaupun dia tak mendapat restu dari orang tuanya.
Bahkan dia rela meninggalkan orang tuanya demi Yudha, demi lelaki miskin yang kini berselingkuh di hadapannya.
"Menurutmu?" tanya Yudha kembali mengulang pertanyaannya dengan pongah.
"Pantas saja kamu selalu bersikap aneh setelah aku hamil, Mas. Jadi seperti ini kelakuan kamu di belakang aku?" tanya Larasati.
Mendengar pertanyaan dari istrinya, Yudha tertawa dengan terbahak-bahak. Dia merasa lucu saat melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat sedih.
"Aku bosan padamu, setelah kamu hamil, kamu jadi gendut. Lemak ditubuh kamu makin hari makin banyak, bahkan terlihat menggupal di mana-mana. Aku males lihat kamu," ucap Yudha jujur.
Wanita selingkuhan Yudha terlihat tertawa saat mendengar apa yang diucapkan oleh lelaki yang sudah hampir satu tahun ini menjadi pacarnya.
Untuk sejenak Larasati melihat ke arah perempuan tersebut, dia sama-sama perempuan seperti dirinya.
Namun dengan teganya dia menertawakan penderitaannya, bahkan penderitaan itu pun disebabkan oleh perempuan tersebut.
Larasati sampai bertanya-tanya dalam hatinya, di mana letak hati nurani perempuan itu?
"Tega kamu, Mas. Kamu tahu sendiri kan, aku berubah gendut juga karena mengandung anak kamu? Aku harus istirahat total karena kandungan aku lemah," ucap Larasati dengan suara lirih.
"Dari awal aku sudah bilang, aku belum mau memiliki anak. Kita baru saja menikah, aku ingin menikmati masa-masa kita berdua dulu. Tapi kamu malah menolak dan memilih untuk memiliki anak," kata Yudha membela diri.
"Tapi, Mas. Rumah akan terasa lebih ramai kalau ada anak-anak," kata Larasati.
"Tapi setidaknya kamu bisa mengontrol pola makan kamu, mentang-mentang harus istirahat total bukan berarti harus makan tidur doang sampai tubuh kamu bengkak seperti itu. Gajah saja masih terlihat lebih seksi dari pada dirimu," ucap Yudha.
"Ya Tuhan, Mas!" pekik Larasati.
"Kenapa? Tersinggung? Itu kenyataannya Lara!" teriak Yudha.
"Lalu, sekarang apa mau kamu, Mas?" tanya Larasati.
"Tentu saja aku ingin berpisah dengan dirimu, aku tak ingin melihat dirimu lagi di dalam kehidupanku," ucap Yudha lantang.
"Tega sekali kamu, Mas. Demi wanita yang tidak punya harga diri, kamu rela meninggalkan aku dan juga putra kita," ucap Larasati seraya terisak.
"Setidaknya dia lebih cantik dan juga seksi, tidak gempal seperti dirimu. Aku benar-benar sudah bosan padamu, enyahlah dari kehidupanku!" ucap Yudha.
"Baiklah, Mas. Kalau kamu memang sudah tidak menginginkan aku lagi, sekarang kembalilah kamu ke asalmu. Karena Restoran dan rumah yang kita tinggali adalah milikku, mobil yang kamu tumpangi setiap hari pun adalah hasil keringatku," kata Larasati.
Yudha tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan dari wanita yang telah melahirkan putranya tersebut.
"Kamu kira aku bodoh, semua aset milikmu sudah aku balik nama. Semuanya sudah menjadi milikku," ucap Yudha lantang.
"Mana bisa seperti itu, Mas?" tanya Larasati.
"Tentu saja bisa, apa kamu lupa kalau kamu sudah menandatangani berkas kosong kala itu? Berkas itu adalah surat pengalihan semua hartamu menjadi miliku!" kata Yudha.
"Ya Tuhan, Mas! Kamu benar-benar iblis berwujud manusia!" teriak Larasati.
Yudha kembali tertawa saat mendengar ucapan dari istrinya, dia pun langsung menghampiri Larasati dan menunjuk wajahnya.
"Larasati Putri Dinata, mulai hari ini aku talak engkau dan kuceraikan engkau. Setelah hari ini tidak ada lagi hubungan diantara kita, silakan kamu benahi semua barang-barang yang ada di rumahku dan jangan membawa apa pun. Karena semuanya sudah menjadi milikku," ucap Yudha.
Setelah mengatakan hal itu, Yudha langsung mendorong tubuh mantan istrinya. Lalu, menutup pintu kamar hotel yang dia tempati.
Larasati benar-benar sakit hati mendapatkan perlakuan seperti itu dari lelaki yang kini menjadi mantan suaminya, Larasati langsung pergi dengan langkah gontai dari hotel tersebut.
Tiba di lobby hotel, dia pun langsung memesan taksi dan segera pergi ke rumahnya.
Dia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang telah dilakukan Yudha terhadap dirinya, tiba di rumahnya dia langsung masuk ke kamarnya dan menangis sesenggukan.
Dia benar-benar menyesal telah menikah dengan lelaki bejat seperti Yudha, padahal dia sudah rela meninggalkan seluruh anggota keluarganya demi dirinya.
Namun ternyata, lelaki yang dia pertahankan, lelaki yang dia bela dan.lelaki yang dia puja-puja hanyalah setan berwujud manusia.
Saat Larasati sedang menangis, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka. Nampaklah Yudha yang sudah terlihat berpakaian rapi menghampiri dirinya, dia melemparkan berkas ke arah Larasati.
Ternyata, saat Larasati mengambil berkas tersebut. Di sana tertuliskan jika semua aset milik Larasati sudah beralih nama kepada mantan suaminya, Yudha Hardana.
Hati Larasati benar-benar menjerit melihat kebenaran akan hal itu.
"Sudah jelas bukan, jika semua aset yang kamu miliki sudah menjadi milikku saat ini? Jadi, silakan pergi dari sini. Aku memberi waktu kamu 2 jam untuk membenahi pakaianmu yang berukuran jumbo itu, setelah rapi pergilah. Bawa anakmu, aku tidak sudi hidup bersama kalian lagi," ucap Yudha.
Setelah mengatakan hal itu, Yudha langsung pergi entah ke mana. Larasati makin keras mengeluarkan suara tangisannya.
Hampir satu jam dia menangis, setelah merasa lebih tenang. Larasati pun bangun, dia segera mengambil dua tas besar.
Larasati terlihat mencari-cari kotak perhiasannya yang selalu dia simpan rapi di lemari bagian bawah.
Dia masih bersyukur, karena ternyata kotak perhiasan tersebut masih tersusun rapi di sana.
Larasati pun langsung membenahi seluruh perhiasannya dan juga buka rekening miliknya sebelum dia vakum dari dunia bisnis.
Rencananya uang tabungan miliknya akan dia pergunakan untuk memulai hidup baru bersama dengan putranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
neng ade
pengorbanan mu jadi sia-sia Larasati.. apa lagi sampai menentang kedua orang tua mu
2025-03-23
0
neng ade
perempuan seperti selingkuhan Yudha itu memang udah tak punya hati nurani
2025-03-23
0
neng ade
suatu saat kamu akan menuai karma buruk mu Yudha
2025-03-23
0