Balasan Untuk Sang Mantan

Balasan Untuk Sang Mantan

Menjijikan

"Ra, kamu itu jadi orang jangan terlalu percaya banget sama suami kamu," ucap Bu Desi tetangga Larasati.

Larasati yang sedang menjemur bayi yang baru saja dia lahirkan tiga hari yang lalu, langsung menatap wajah Bu Desi.

"Loh, memangnya kenapa Bu? Selama ini suami saya sangat baik, dia tidak pernah berbuat macam-macam," ucap Larasati dengan yakin.

Bu Desi terlihat mencibir ke arah Larasati, dia terlihat kesal karena ucapannya seakan tak dipercaya oleh Larasati.

"Tapi, Ra. Saya sering lo ngelihat suami kamu jalan sama cewek cakep, tubuhnya terlihat seksi dan juga ramping. Nggak kaya--"

Bu Desi tak meneruskan ucapannya, namun matanya menyisir setiap lekuk tubuh Larasati yang terlihat gempal.

Bahkan timbunan lemak pun terlihat menumpuk dimana-mana, Larasati terlihat memperhatikan dirinya dari atas sampai bawah.

Dia sadar jika tubuhnya kini tidak ramping seperti dulu lagi, itu semua karena saat hamil dia mengalami pendarahan dan dokter berkata jika Larasati harus bedres.

Larasati tak boleh melakukan apa pun, maka dari itu Restoran miliknya pun dikelola oleh suaminya. Karena dia benar-benar harus istirahat dengan total.

Melihat Larasati yang hanya diam saja, Bu Desi pun langsung kembali berkata.

"Kalau kamu tidak percaya dengan ucapan saya, kamu bisa mencari tahu sendiri. Jangan hanya diam saja, nanti kamu menyesal loh," ucap Bu Desi lagi.

Setelah berkata seperti itu, Bu Desi pun langsung pergi meninggalkan Larasati. Dia pun terlihat kembali ke dalam rumahnya.

Setelah kepergian Bu Desi, Larasati pun memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya.

Hatinya merasa tak tenang, rasanya dia ingin segera bertemu dengan suaminya dan menanyakan hal tersebut.

Namun, jika dia bertanya pasti suaminya bisa mengelak. Dia pun berpikir dengan keras, akhirnya dia pun memutuskan untuk membuntuti suaminya sendiri.

"Baiklah, besok aku akan mengikuti suamiku. Semoga saja apa yang diucapkan oleh Bu Desi tak terbukti," ucap Larasati penuh harap.

*/*

Keesokan harinya, setelah suaminya pergim Larasati pun langsung bersiap, dia ingin segera menyusul suaminya ke Restoran.

Sebelum pergi, Larasati memompa asinya terlebih dahulu. Lalu dia menitipkan bayinya kepada asisten rumah tangganya.

"Bi, tolong jaga Satria. Aku akan pergi, asinya sudah aku siapkan dalam botol." Larasati terlihat mengecup pipi gembil putranya.

"Baik, Nyonya," jawab Bi Minah.

Setelah menitipkan putranya, Larasati pun langsung pergi menuju Restoran menggunakan taksi.

Sampai di sana, Larasati tidak masuk ke dalam Restoran miliknya, dia menunggu tak jauh dari Restoran memiliki tersebut.

Dia terlihat memperhatikan gerak-gerik suaminya, sungguh dia merasa penasaran dengan apa yang diucapkan oleh Bu Desi.

Tak lama kemudian, Larasati melihat ada seorang wanita cantik yang berdiri tepat di depan Restoran miliknya.

Lalu, tak lama kemudian suaminya terlihat keluar dari dalam Restoran tersebut. Yudha terlihat langsung mengecup kening wanita cantik tersebut dengan sangat mesra.

Hati Larasati terasa mendidih, namun dia tak bisa melabrak suaminya bersama dengan perempuan itu begitu saja.

Dia masih ingin tahu, seberapa jauh hubungan suaminya dengan wanita tersebut. Dengan menahan rasa sakit di hatinya, Larasati pun mengikuti kemana perginya suaminya dengan wanita itu.

Setelah Larasati perhatikan, ternyata suaminya dan perempuan tersebut pergi ke sebuah hotel yang tak jauh dari Restoran miliknya.

Hati Larasati terasa sangat sakit, bahkan darahnya terasa mendidih. Untuk apa lagi seorang lelaki dan perempuan masuk kedalam hotel kalau bukan untuk menyewa kamar dan melakukan hubungan suami istri.

Larasati terlihat menahan amarahnya, dia benar-benar tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh suaminya di belakangnya.

Setelah lima belas menit dia terdiam, akhirnya dia pun memutuskan untuk itu masuk kedalam hotel tersebut.

Beruntung Larasati mengenal pemilik hotel tersebut, dia pun meminta tolong kepada pemilik hotel tersebut agar memberikan kunci cadangan kamar hotel yang dipesan oleh suaminya.

Awalnya Awan sang pemilik hotel tak mau memberikannya, namun karena kasihan kepada Larasati dia pun memberikan kunci cadangan kamar hotel tersebut.

Sebenarnya Awan sudah mengetahui perselingkuhan suami Larasati dengan wanita tersebut, namun dia tak mau ikut campur.

Menurutnya, itu adalah urusan rumah tangga Larasati. Bukan urusannya, apa lagi sampai dia mengadukannya kepada Larasati.

"Terima kasih," ucap larasati setelah mendapatkan kunci cadangan kamar hotel tersebut.

Larasati berjalan dengan langkah gontai, menuju kamar hotel yang disewa oleh suaminya beserta dengan wanita selingkuhannya.

Kalau saja membunuh itu tidak haram, rasanya Larasati ingin membawa pisau dan menusuk suaminya bersama dengan selingkuhannya tersebut.

Rasanya dia ingin membunuh suaminya beserta dengan selingkuhannya dengan tangannya sendiri.

Namun, Larasati masih waras. Tiba di depan kamar hotel tersebut, jantung Larasati berpacu dengan sangat cepat.

Keringat bercucuran di dahinya dengan deras, matanya pun mulai memanas. Perasaannya sudah tak menentu, rasanya dia tak sanggup untuk melihat kemungkinan yang akan terjadi.

Namun, sebelum dia melihat semuanya dengan jelas. Larasati pantang untuk pulang.

Perlahan-lahan Larasati pun membuka pintu kamar hotel tersebut, setelah terbuka dengan lebar, nampaklah suaminya yang sedang menggagahi wanita selingkuhannya.

Bahkan saking asiknya mereka bercinta, mereka sampai tak menyadari kedatangan Larasati.

Air mata Larasati langsung luruh seketika, dia melihat suaminya dan perempuan itu begitu menikmati permainan yang sedang mereka lakukan.

Perempuan itu nampak mendongakkan kepalanya lalu mencium bibir suaminya dengan bringas. Sedangkan suaminya terlihat menghentakkan pinggulnya dengan cepat.

"Faster, Honey!" teriak wanita itu.

"Tentu, Sayang. Apa pun yang kamu inginkan, akan segera aku lakukan," kata Yudha.

"Tentu, Sayang. Kamu harus memberikan apa pun yang aku inginkan, bukankah aku lebih cantik dan seksi dari istri kamu?" tanya wanita itu dengan napas tersenggal.

"Tentu saja, Sayang. Kamu sangat cantik, kamu menarik. Kamu sangat seksi, kamu lebih segala-galanya dari istriku yang gendut itu. Dia tidak apa-apanya, dia hanya wanita menjijikkan yang tidak pernah bisa membuat aku puas di atas ranjang."

Yudha terlihat membalikkan tubuhnya, lalu dia mengangkat tubuh wanita selingkuhannya tersebut dan memintanya untuk memimpin permainan.

Wanita itu pun dengan senang hati langsung melakukan penyatuan, tak lama kemudian wanita itu pun terlihat menggoyangkan pinggulnya.

Larasati yang melihat dengan mata kepalanya sendiri perbuatan suaminya merasa jijik, mual dan juga marah serta sakit hati secara bersamaan.

Larasati hanya bisa menangis sambil menutup mulutnya, agar suara tangisannya tak terdengar kencang.

"Bagaimana, Sayang. Enak bukan?" tanya wanita tersebut.

"Tentu saja enak, si gendut itu mana bisa bermain seperti ini. Dia hanya bisa diam saja seperti patung," ucap Yudha lagi.

Larasati benar-benar sudah tak kuat, mendengar penghinaan demi penghinaan yang terlontar dari mulut suaminya tersebut.

Larasati lalu mengambil pas bunga yang berada di atas meja, lalu dia melemparkannya ke arah tembok yang berada di samping ranjang tempat berlangsungnya kegiatan panas suaminya dengan wanita selingkuhannya tersebut.

PRANG!

Vas bunga berbahan dasar keramik itu pun hancur berkeping-keping, Yudha dan perempuan tersebut pun langsung menghentikan aksinya karena kaget.

Lalu, mereka pun melihat ke arah Larasati yang kini sedang menangis sambil menatap mereka dengan tatapan penuh kebencian.

+

+

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak, ya....

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

permisi numpang duduk dl ya kak

2023-10-02

3

🌈Rainbow🪂

🌈Rainbow🪂

Wah wah wah,,seharusnya vas bunga itu km lempar ke kepala suami mu Laras biar tambah nikmat berc....nya..hahaha

Aq mampir di karyamu Thor...🙏

2023-07-29

0

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

emng knp klo badan gemuk, q g HBS pikir sama orang yg keluar dr fisik mau bdn gemuk n kurus ,jelek,cupu bg q itu hak privasi masing2 orang yg menilai aja mulut nya lemes

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Menjijikan
2 Talak
3 Pergi Dari Rumah
4 Tempat Tinggal Baru
5 MuLai Diet
6 Rencana Usaha
7 Semangat Baru
8 Perubahan Yang Luar Biasa
9 Datang Kembali
10 Permulaan
11 Terlihat Menggoda
12 Berkenalan
13 Mulai Terjerat
14 Bahagia Di Atas Derita
15 Kesedihan Jesicca
16 Rencana Licik
17 Curiga
18 Pertengkaran
19 Mulai Menjalankan Rencana
20 Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21 Mungkinkah Dia?
22 Di Luar Dugaan
23 Tak Percaya
24 Penjelasan Rendy
25 Kesal
26 Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27 Alasan
28 Kado Dari Papa Yudha
29 Seharian Bersama Papa Yudha
30 Mencoba Tenang
31 Kejutan Untuk Yudha
32 Pukulan Telak
33 Tamu Tidak Terduga
34 Penjelasan Yudha
35 Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36 Menemui Tuan Elias
37 Rindu
38 Roda Itu Berputar
39 Imitasi
40 Mulai Lagi
41 Tak Percaya
42 Kesempatan
43 Sehari Bersama Daddy Jo
44 Putri Sakit
45 Jangan Terlalu Dekat
46 Sudah Tidak Bekerja Lagi
47 Sakit Hati
48 Bertemu
49 Tante Jahat
50 Mulai Aneh
51 Rencana Pernikahan
52 Pertanyaan
53 Mulai Curiga
54 Positif
55 Panik
56 Tawaran
57 Pertolongan
58 Keputusan Jesicca
59 Dilema
60 Menyambung Hidup
61 Semua Berubah
62 Kedekatan Satria dan Angga
63 Menyebalkan
64 Wajah Leana
65 Ikut Ke Cafe
66 Siapa Dia
67 Pertemuan Tak Terduga
68 Mini
69 Mau Ikut
70 Salah Sangka
71 Penjelasan
72 Menurunnya Kondisi Tubuh
73 Hidup Tidak Selalu Indah
74 Berkunjung
75 Pertemuan Tidak Terduga
76 Bermain Bersama
77 Mengantar Mini
78 Memulai Hidup Baru
79 Meminta Maaf Dengan Tulus
80 Apes
81 Tertuduh
82 Berkilah
83 Masih Beruntung
84 Undangan
85 Siapa Pria Itu?
86 SAH
87 Selangkah Lagi
88 Pelepasan
89 Sarapan Bersama
90 Pantai
91 Tak Menentu
92 Diam
93 Jauh Dari Jangkauan
94 Gundah
95 Butuh Waktu
96 Ancaman
97 Perginya Jesicca
98 Sudah Tidak Ada Rasa
99 Jalan-jalan ke Taman
100 Sengaja
101 Lapar
102 Pertemuan Tak Terduga
103 Permintaan Jesicca
104 Boneka Besar
105 Itu Nama Anak Saya
106 Perhatian
107 Pertemuan Menegangkan
108 Jangan Tinggalkan Aku
109 Uang Tabungan
110 Waspada
111 Ingatan Masa Lalu
112 Bahagianya
113 Suasana Canggung
114 Cupcake dan Muffin
115 Tawaran
116 Konser
117 Lebih Baik
118 Laper Terus
119 Berkah Atau Musibah
120 Resah Jadi Takut
121 Terkejut
122 Cemas
123 Suasana Penuh Haru
124 Kedatangan Bi Minah
125 Merasa Rendah Diri
126 Keputusan Berat
127 Keseriusan Juki
128 Apa Kamu Tidak Takut?
129 Lamaran
130 Malu-Malu
131 Bahagia
132 Tawaran Pekerjaan
133 Resah
134 Ingin Membuktikan
135 Takut Khilaf
136 Rindu Papa Yudha
137 Kejutan Untuk Juki
138 SAH!
139 Muntah-Muntah
140 Tawar-Menawar
141 Tidak Sabar
142 Main Cepat
143 Tingkah Satria
144 Dapat Juga
145 Akibat Dari Kebanyakan
146 Nikmat Atau Kiamat
147 Menahan Diri
148 Cape
149 Kebingungan Ridwan
150 Tanggung Jawab
151 Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152 Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153 Pernikahan Angga Dan Mini
154 Kecewanya Angga
155 Nikah Dadakan
156 Kenakalan Masa Kecil
157 Berbahagia
158 Keputusan Yudha
159 Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160 Sakit
161 Mencoba Di Sini
162 Ungkapan Hati Larasati
163 Sedang Ingin
164 Saling Mencintai
165 Kinara Afasya Huntler
166 Akhir Cerita
167 Boncap 1
168 Boncap 2
169 Boncap 3
170 Boncap 4
171 S2. Bab 1
172 S2. Bab 2
173 S2. Bab 3
174 S2. Bab 4
175 S2. Bab 5
176 S2. Bab 6
177 S2. Bab 7
178 S2. Bab 8
179 S2. Bab 9
180 S2. Bab 10
181 S2. Bab 11
182 S2. Bab 12
183 S2. Bab 13
184 S2. Bab 14
185 S2. Bab 15
186 S2. Bab 16
187 S2. Bab 17
188 S2. Bab 18
189 S2. Bab 19
190 S2. Bab 20
191 S2. Bab 21
192 S2. Bab 22
193 S2. Bab 23
194 S2. Bab 24
195 S2. Bab 25
196 S2. Bab 26
197 S2. Bab 27
198 S2. Bab 28
199 S2. Bab 28
200 S.2 Bab 29
201 S2. Bab 30
202 S2. Bab 31
203 S2. Bab 32
204 S2. Bab 33
205 S2. Bab 34
206 S2. Bab 35
207 S2. Bab 36
208 S2. Bab 37
209 S2. Bab 38
210 S2. Bab 39
211 S2. Bab 40
212 S2. Bab 41
213 S2. Bab 42
214 S2. Bab 43
215 S2. Bab 44
216 S2. Bab 45
217 S2. Bab 46
218 S2. Bab 47
219 S2. Bab 48
220 S2. Bab 49
221 S2. Bab 50
222 S2. Bab 51
223 S2. Bab 52
224 S. 2 Baba 53
225 S2. Bab 54
226 S2. Bab 55
227 S2. Bab 56
228 S2. Bab 57
229 S2. Bab 58
230 S2. Bab 59
231 S2. Bab 60
232 S2. Bab 61
233 S2. Bab 62
234 S2. Bab 62
235 S2. Bab 63
236 S2. Bab 64
237 S2. Bab 65
238 S2. Bab 66
239 S2. Bab 67
240 S2. Bab 68
241 S2. Bab 69
242 S2. Bab 70
243 S2. Bab 71
244 S2. Bab 72
245 S2. Bab 73
246 S2. Bab 74
247 S2. Bab 75
248 S2. Bab 76
249 S2. Bab 77
250 S2. Bab 78
251 S2. Bab 79
252 S2. Bab 80
253 S2. Bab 81
254 S2. Bab 82
255 S2. Bab 83
256 S2. Bab 84
257 S2. Bab 85
258 S2. Bab 86
259 S2. Bab 87
260 S2. Bab 88
261 S2. Bab 89
262 S2. Bab 90
263 S2. Bab 91
264 S2. Bab 92
265 S2. Bab 93
266 S2. Bab 94
267 S2. Bab 95
268 S2. Bab 96
269 S2. Bab 97
270 S2. Bab 98
271 S2. Bab 99
272 S2. Bab 100
273 S2. Bab 101
274 S2. Bab 102
275 S2. Bab 103 Ending
276 Pengumuman Novel Baru
277 Novel Baru
Episodes

Updated 277 Episodes

1
Menjijikan
2
Talak
3
Pergi Dari Rumah
4
Tempat Tinggal Baru
5
MuLai Diet
6
Rencana Usaha
7
Semangat Baru
8
Perubahan Yang Luar Biasa
9
Datang Kembali
10
Permulaan
11
Terlihat Menggoda
12
Berkenalan
13
Mulai Terjerat
14
Bahagia Di Atas Derita
15
Kesedihan Jesicca
16
Rencana Licik
17
Curiga
18
Pertengkaran
19
Mulai Menjalankan Rencana
20
Pertemuan Larasati Dengan Bi Minah
21
Mungkinkah Dia?
22
Di Luar Dugaan
23
Tak Percaya
24
Penjelasan Rendy
25
Kesal
26
Tak Bisa Berbuat Apa-apa
27
Alasan
28
Kado Dari Papa Yudha
29
Seharian Bersama Papa Yudha
30
Mencoba Tenang
31
Kejutan Untuk Yudha
32
Pukulan Telak
33
Tamu Tidak Terduga
34
Penjelasan Yudha
35
Tuan Elias Ardhan Dinata Sakit
36
Menemui Tuan Elias
37
Rindu
38
Roda Itu Berputar
39
Imitasi
40
Mulai Lagi
41
Tak Percaya
42
Kesempatan
43
Sehari Bersama Daddy Jo
44
Putri Sakit
45
Jangan Terlalu Dekat
46
Sudah Tidak Bekerja Lagi
47
Sakit Hati
48
Bertemu
49
Tante Jahat
50
Mulai Aneh
51
Rencana Pernikahan
52
Pertanyaan
53
Mulai Curiga
54
Positif
55
Panik
56
Tawaran
57
Pertolongan
58
Keputusan Jesicca
59
Dilema
60
Menyambung Hidup
61
Semua Berubah
62
Kedekatan Satria dan Angga
63
Menyebalkan
64
Wajah Leana
65
Ikut Ke Cafe
66
Siapa Dia
67
Pertemuan Tak Terduga
68
Mini
69
Mau Ikut
70
Salah Sangka
71
Penjelasan
72
Menurunnya Kondisi Tubuh
73
Hidup Tidak Selalu Indah
74
Berkunjung
75
Pertemuan Tidak Terduga
76
Bermain Bersama
77
Mengantar Mini
78
Memulai Hidup Baru
79
Meminta Maaf Dengan Tulus
80
Apes
81
Tertuduh
82
Berkilah
83
Masih Beruntung
84
Undangan
85
Siapa Pria Itu?
86
SAH
87
Selangkah Lagi
88
Pelepasan
89
Sarapan Bersama
90
Pantai
91
Tak Menentu
92
Diam
93
Jauh Dari Jangkauan
94
Gundah
95
Butuh Waktu
96
Ancaman
97
Perginya Jesicca
98
Sudah Tidak Ada Rasa
99
Jalan-jalan ke Taman
100
Sengaja
101
Lapar
102
Pertemuan Tak Terduga
103
Permintaan Jesicca
104
Boneka Besar
105
Itu Nama Anak Saya
106
Perhatian
107
Pertemuan Menegangkan
108
Jangan Tinggalkan Aku
109
Uang Tabungan
110
Waspada
111
Ingatan Masa Lalu
112
Bahagianya
113
Suasana Canggung
114
Cupcake dan Muffin
115
Tawaran
116
Konser
117
Lebih Baik
118
Laper Terus
119
Berkah Atau Musibah
120
Resah Jadi Takut
121
Terkejut
122
Cemas
123
Suasana Penuh Haru
124
Kedatangan Bi Minah
125
Merasa Rendah Diri
126
Keputusan Berat
127
Keseriusan Juki
128
Apa Kamu Tidak Takut?
129
Lamaran
130
Malu-Malu
131
Bahagia
132
Tawaran Pekerjaan
133
Resah
134
Ingin Membuktikan
135
Takut Khilaf
136
Rindu Papa Yudha
137
Kejutan Untuk Juki
138
SAH!
139
Muntah-Muntah
140
Tawar-Menawar
141
Tidak Sabar
142
Main Cepat
143
Tingkah Satria
144
Dapat Juga
145
Akibat Dari Kebanyakan
146
Nikmat Atau Kiamat
147
Menahan Diri
148
Cape
149
Kebingungan Ridwan
150
Tanggung Jawab
151
Tidur Di Luar Ditemani Bayangan Mantan
152
Hidup Itu Dinikmati, Bukan Untuk Diratapi
153
Pernikahan Angga Dan Mini
154
Kecewanya Angga
155
Nikah Dadakan
156
Kenakalan Masa Kecil
157
Berbahagia
158
Keputusan Yudha
159
Ada Yang Sobek Tapi Bukan Kain
160
Sakit
161
Mencoba Di Sini
162
Ungkapan Hati Larasati
163
Sedang Ingin
164
Saling Mencintai
165
Kinara Afasya Huntler
166
Akhir Cerita
167
Boncap 1
168
Boncap 2
169
Boncap 3
170
Boncap 4
171
S2. Bab 1
172
S2. Bab 2
173
S2. Bab 3
174
S2. Bab 4
175
S2. Bab 5
176
S2. Bab 6
177
S2. Bab 7
178
S2. Bab 8
179
S2. Bab 9
180
S2. Bab 10
181
S2. Bab 11
182
S2. Bab 12
183
S2. Bab 13
184
S2. Bab 14
185
S2. Bab 15
186
S2. Bab 16
187
S2. Bab 17
188
S2. Bab 18
189
S2. Bab 19
190
S2. Bab 20
191
S2. Bab 21
192
S2. Bab 22
193
S2. Bab 23
194
S2. Bab 24
195
S2. Bab 25
196
S2. Bab 26
197
S2. Bab 27
198
S2. Bab 28
199
S2. Bab 28
200
S.2 Bab 29
201
S2. Bab 30
202
S2. Bab 31
203
S2. Bab 32
204
S2. Bab 33
205
S2. Bab 34
206
S2. Bab 35
207
S2. Bab 36
208
S2. Bab 37
209
S2. Bab 38
210
S2. Bab 39
211
S2. Bab 40
212
S2. Bab 41
213
S2. Bab 42
214
S2. Bab 43
215
S2. Bab 44
216
S2. Bab 45
217
S2. Bab 46
218
S2. Bab 47
219
S2. Bab 48
220
S2. Bab 49
221
S2. Bab 50
222
S2. Bab 51
223
S2. Bab 52
224
S. 2 Baba 53
225
S2. Bab 54
226
S2. Bab 55
227
S2. Bab 56
228
S2. Bab 57
229
S2. Bab 58
230
S2. Bab 59
231
S2. Bab 60
232
S2. Bab 61
233
S2. Bab 62
234
S2. Bab 62
235
S2. Bab 63
236
S2. Bab 64
237
S2. Bab 65
238
S2. Bab 66
239
S2. Bab 67
240
S2. Bab 68
241
S2. Bab 69
242
S2. Bab 70
243
S2. Bab 71
244
S2. Bab 72
245
S2. Bab 73
246
S2. Bab 74
247
S2. Bab 75
248
S2. Bab 76
249
S2. Bab 77
250
S2. Bab 78
251
S2. Bab 79
252
S2. Bab 80
253
S2. Bab 81
254
S2. Bab 82
255
S2. Bab 83
256
S2. Bab 84
257
S2. Bab 85
258
S2. Bab 86
259
S2. Bab 87
260
S2. Bab 88
261
S2. Bab 89
262
S2. Bab 90
263
S2. Bab 91
264
S2. Bab 92
265
S2. Bab 93
266
S2. Bab 94
267
S2. Bab 95
268
S2. Bab 96
269
S2. Bab 97
270
S2. Bab 98
271
S2. Bab 99
272
S2. Bab 100
273
S2. Bab 101
274
S2. Bab 102
275
S2. Bab 103 Ending
276
Pengumuman Novel Baru
277
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!