KISAH CINTA SANG PEWARIS TAHTA
Dua orang pemuda terlihat sedang berjalan tertatih tatih dengan masing masing membawa satu buah koper besar di tangan nya.
Satu pemuda memiliki perawakan tinggi, berkulit putih serta wajah tampan dengan rambut hitam yang terlihat sedikit berantakan,sesekali tangan nya mengusap keringat yang membasahi pelipis di wajahnya.
Pemuda tersebut bernama Arezz, ini sudah yang kesekian kalinya dirinya serta pengawal setia nya berpindah tempat tinggal dari satu kota ke kota lainnya.
Sementara pemuda yang lainnya bernama Sakti, seperti namanya, sakti memiliki berbagai kemampuan yang tidak di miliki oleh Arezz, seperti bela diri, serta otaknya memiliki IQ di atas rata rata.
Sakti selalu ikut kemanapun Arezz pergi, karena dirinya sudah menjadi pendamping Arezz semenjak dirinya masih anak anak, dia sudah di tugaskan oleh atasan nya untuk selalu berada di sisi arezz serta menemani dan melindungi nya.
Sakti sendiri memiliki perawakan tinggi dan juga gagah, wajah nya tak kalah tampan dari arezz hanya saja dirinya memiliki kulit yang sedikit kecoklatan.
Mereka berdua tinggal di sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Underland. Kerajaan yang di bangun dari abad ke 15, dan masih berdiri kokoh sampai saat ini.
Arezz adalah putra tertua dari raja yang sedang menjabat saat ini, sayangnya dia hanya lahir dari rahim seorang ibu yang hanya memiliki gelar selir kerajaan.
Mereka sudah berjalan selama hampir 2 jam, Arezz tampak berhenti dan berjongkok karena kaki nya sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan.
''Kita istirahat dulu ya, aku sudah tak kuat lagi untuk berjalan," Arezz berucap sambil memijit kakinya.
''Baik pangeran,'' jawab Sakti.
Mereka berdua duduk di pinggir jalan yang ramai di lalui oleh kendaraan, mata Sakti sesekali menengok ke arah kanan dan kirinya, memperhatikan keadaan sekitar terlihat waspada jika ada yang sedang mengikuti mereka berdua.
Setelah kondisi di rasa aman, Sakti pun duduk di bersama Areez.
''Kita akan pergi kemana lagi pangeran? rasanya kita sudah berjalan sangat jauh,'' ucap Sakti.
''Kita akan mencari tempat tinggal di kota kecil yang bernama kota Barsom, tentunya tempat yang akan kita tinggali tidak boleh terlalu besar dan tidak boleh terlalu menonjol, setelah itu kita akan segera mencari pekerjaan,agar kita bisa bertahan hidup,'' ucap Arezz sambil meneguk botol minum yang sedari tadi berada di tangannya.
Sakti mengangguk tanda mengerti.
Setelah beristirahat selama 30 menit,mereka melanjutkan perjalanan, menuju sebuah kota kecil yang sudah tidak jauh dari tempat mereka berjalan saat ini.
Kota Barsom, adalah kota kecil dengan sejuta keindahan, meski banyak bangunan tinggi yang sudah di bangun di kota itu, namun masih banyak bangunan kuno berjejer rapi di sepanjang jalan saat pertama kali memasuki kota tersebut.
Bangunan kuno peninggalan zaman dahulu tersebut telah di sulap menjadi cape, Restoran atau pun penginapan.
Arezz dan Sakti akhirnya sampai di kota tersebut, mereka berdua langsung di suguhkan dengan bangunan tua bercat warna warni dan juga berhiaskan lampu kelap kelip.
Wajah mereka tampak tersenyum, lelah yang sedari tadi di rasakan nya seolah hilang saat melihat pemandangan yang kini berjejer rapi di setiap sisi jalan raya.
Karena hari sudah semakin larut, jalanan terlihat kosong tanpa pengunjung, hanya terlihat beberapa pelayan yang sedang bersiap untuk menutup cape mereka.
Sakti tampak bertanya kepada seorang laki laki paruh baya yang sedang merapihkan kursi di depan sebuah cafe.
''Permisi pak, saya mau bertanya, apa di sini ada tempat yang menyediakan rumah untuk di kontrakan?'' ucap Sakti.
''Kalau rumah yang besar rasanya tidak ada, tapi ada kontrakan kecil dan murah,yang biasa di tinggali oleh para pelayan yang kerja di sini,'' ucap laki laki tersebut.
''Iya pak tidak apa apa, kira kira tempat nya jauh tidak dari sini?''
''Dekat ko, kalian tinggal jalan lurus dari sini, lalu ada tikungan ke kanan, kalian masuk saja ke sana, nanti di sana sudah ada berjejer kontrakan kecil.''
''Baik Pak, terima kasih.''
Mereka berdua berjalan kembali mengikuti arah yang tadi sudah di intruksikan oleh orang tersebut.
Dan akhirnya mereka sampai di tempat itu.
Di sana sudah berjejer rapi kontrakan kecil yang biasa di tempati oleh para karyawan yang bekerja d cafe, Restoran ataupun penginapan.
Ada sekitar 20 kamar yang posisinya saling berhadapan antara 10 kamar dengan 10 kamar lainnya.
Merekapun bertanya kepada salah satu penghuni kontrakan, siapa pemilik dari kontrakan tersebut. Lalu sakti pergi untuk berbicara kepada pemilik kontrakan, sementara Arezz hanya berdiri, membiarkan Sakit yang mengurus semuanya.
Tak lama kemudian Sakti pun kembali, dengan membawa satu buah kunci yang bertulis kan "Kamar 12"
''Pangeran, kita akan tinggal di kamar no 12,'' ucap Sakti sambil memberikan kunci kamar yang di pegang nya.
Sakti hanya mengangguk,tanpa melihat no dalam kunci yang di pegang nya.
''Silahkan pangeran duluan ke dalam, kopernya biar saya saja yang bawa.''
Lagi lagi Arezz hanya mengangguk, mungkin karena badannya sudah terlalu lelah, sehingga membuatnya sangat malas meski hanya sekedar berbicara.
Arezz langsung bergegas menuju kamar kontrakan yang dimaksud oleh Sakti, dirinya sudah tidak sabar untuk segera beristirahat.
Setelah berada di depan kontrakan, Arezz hendak membuka kunci kamar, namun pintu kontrakan tersebut ternyata sudah dalam keadaan tidak terkunci sama sekali.
Tanpa basa-basi Arezz langsung masuk ke dalam, dirinya melihat sudah terdapat karpet yang terpasang di ruang depan kontrakan tersebut.
Saat hendak masuk ke dalam, tiba tiba ada seorang wanita cantik keluar dari dalam kamar mandi, dengan hanya mengenakan handuk yang menutup separuh badannya, serta handuk kecil membungkus rambutnya.
Wanita tersebut tidak menyadari jika ada seorang laki laki yang saat ini sedang berdiri mematung memperhatikan dirinya, dengan jantung yang berdetak sangat kencang.
Wanita tersebut berjongkok lalu mengeringkan rambut panjang nya dengan handuk kecil, membuat bagian dadanya terlihat sangat jelas putih bersih menyembul seolah akan melompat dari tempatnya.
Arezz tampak menelan ludah. Dalam hati nya berucap, mengapa ada wanita cantik di dalam kontrakan yang akan dia tinggali? apakah dirinya salah masuk kamar?
Kini wanita tersebut telah menyadari keberadaannya, melihat ke arah Arezz dengan wajah heran. Lalu sedetik kemudian...
''Haaaa........''
Terdengar teriakan keras dari mulut wanita tersebut, dirinya melemparkan handuk kecil yang tadi dia gunakan untuk mengeringkan rambut basahnya ke arah Arezz. Lalu menutupi bagian dada dengan kedua tangan nya.
Sontak Arezz pun ikut berteriak dengan suara yang sama keras nya dengan wanita yang saat ini masih berbalut handuk berwarna putih.
Sementara Sakti yang sedang berjalan terlihat panik. Lalu meletakan koper yang di bawanya begitu saja dan berlari menghampiri Arezz.
*****
(Hai semuanya, untuk nama kerajaan atau pun nama kotanya, semua hanya imajinasi saya saja. Sedangkan untuk seting dari novel ini bukan kerajaan jaman kuno,melainkan kerajaan modern. Terima kasih)
*Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap bab nya ya.
Like
komen
Vote
hadiah
Terima kasih*
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-03
0
ponakan bang Tigor
wah awal cerita udah seru ni
2022-05-08
3
Algeria Bella W
aku mampir ka
2022-03-08
2