Serangan Lagi

Keesokan harinya, Derryl menyebar selebaran ke setiap titik tempat di kekaisaran ini, selebaran itu berisi tentang barang siapa yang menemukan Klaus si dokter kematian, maka dia akan diberi imbalan uang yang sangat besar. Hal tersebut membuat geger semua orang, jumlah uang yang ditawarkan pun tidak main-main jumlahnya. Xena yang masih berada di penginapan terkekeh kencang melihat selebaran itu.

“Hahaha lucu sekali, mereka mau menemui Klaus? Tampaknya kau kurang beruntung ya, Derryl. Klaus merupakan bawahanku, dia tidak akan bergerak sebelum menerima perintah dariku, terlebih lagi racun yang menyerangmu itu adalah ulahku. Nikmati saja penderitaanmu itu sementara waktu sampai akhirnya aku datang seperti pahlawan dan berpura-pura akan menyelamatkanmu.”

Gia terheran-heran menyaksikan Xena yang terkekeh sendirian di tepi tempat tidurnya. Gia sudah mengetahui akal bulus Xena, bahwa Xena sengaja menaruh racunnya ke tubuh Derryl. Xena berencana untuk berpura-pura menjadi pahlawan kesiangan untuk menyembuhkan racun di tubuh Derryl, ia ingin Derryl jatuh ke dalam pesonanya. Xena ingin memancing keluar dalang pembunuh Alina yang diduga orang yang berasal dari istana juga, makanya pertama-tama dia harus membuat Derryl terperangkap di daya pikat Xena yang luar biasa.

“Nona, sejak kemarin orang-orang juga heboh tentang para bangsawan yang diteror oleh pembunuh higanbana yang terkenal itu. Apa jangan-jangan Anda selama ini bergabung di kelompok pembunuh higanbana ya, Nona?” tanya Gia penasaran secara tiba-tiba.

“Aku belum bilang padamu? Aku pemimpin kelompok pembunuh itu, sekarang aku punya sekitar dua ratus orang bawahan.”

“Hahh? APAAAA?? A-a-anda s-serius, Nona?” Gia kaget bukan main, mulutnya yang ternganga membuat Xena terkikik kecil.

“Iya, kelompok pembunuh higanbana yaitu pembunuh misterius, tidak ada satu pun orang yang mengenali wajah kami karena setiap kali membunuh orang, kami sengaja menutupi wajah supaya tidak dikenali oleh orang lain. Kau juga tahu sendiri sekarang seluruh dunia mencari keberadaan kami, tapi tidak ada orang yang bisa membuktikan lokasi keberadaan kami. Jadi, kau adalah orang yang beruntung bertemu denganku – pemimpin kelompok pembunuh paling terkenal,” tutur Xena berbangga diri.

Entah ini sebuah keberuntungan atau kesialan bagi Gia yang hanya orang biasa dan tidak memiliki kekuatan spesial apa pun di dirinya, yang jelas dia akan mengikuti ke mana pun Xena melangkah. Dia tidak mau lagi kehilangan setelah Alina, karena terlalu menyakitkan kehilangan seseorang yang bersamanya sejak dahulu.

‘Semoga saja aku tidak ikut gila seperti Nona,’ batin Gia.

Selepas itu, Xena meminta izin kepada Gia untuk pergi jalan-jalan sejenak melepas rasa suntuk. Gia tidak diperbolehkan untuk ikut, sebab Xena mewaspadai adanya pembunuh yang mengincar dirinya lagi. Sepanjang jalan Xena mendengar berbagai cerita unik mengenai keburukan para bangsawan, tidak sedikit pula Xena menyaksikan banyak budak yang berkeliaran bersama majikannya.

Xena merasa prihatin dengan nasib budak yang diperlakukan tidak baik oleh pemilik mereka sendiri. Sebagaimana yang diketahui, dunia ini terlalu kental dengan sistem perbudakan, setiap orang mempunyai budak untuk mereka pelihara seperti seekor binatang. Tidak ada keadilan untuk para budak, bahkan kematian budak pun dianggap hal biasa saja. Tidak sedikit pula orang yang membuang tubuh budak yang telah meninggal ke jurang atau pun ke hutan.

‘Dunia ini semakin kacau oleh sistem perbudakan, tidak ada lagi harganya manusia di mata manusia lain.’

Xena menjilati es krim rasa coklat yang baru saja dia beli, lalu ia memutuskan untuk duduk di bangku taman kota. Suasana di taman ini terbilang lebih damai, jauh dari keramaian, dan hanya dipenuhi oleh gelak tawa anak kecil.

“Betapa tenangnya hari ini, sudah lama sejak terakhir aku bersantai sendirian.”

Ketika tengah asik menikmati es krim, tiba-tiba saja Xander muncul di balik punggung Xena. Perlahan Xander mendekatkan wajahnya ke samping telinga Xena, dia ingin mengejutkan Xena karena kedatangannya.

“Apa yang Anda lakukan di sini sendirian?” bisik Xander.

“KYAAAAA!” pekik Xena terperanjat kaget, es krim yang belum sempat ia habiskan berakhir terjatuh ke atas tanah, “Es krimku… es krimku yang malang, padahal aku masih ingin menikmatimu lebih lama lagi.”

“Anda sangat—”

“Kenapa kau selalu muncul di hadapanku?! Aku tidak menyukaimu! Cepat ganti kembali es krimku dua kali lipat! Aku tidak mau tahu, kau harus ganti itu!” omel Xena merungut jengkel.

Bukannya takut, Xander malah suka melihat Xena yang marah-marah, ia berpikir bahwa di saat Xena marah, aura cantiknya semakin memancar keluar dari tubuhnya. Kemudian Xander salah fokus ke sisa es krim yang belepotan di sudut bibir Xena. Dia beriniasitif untuk membersihkannya, Xander pun langsung menggerakkan tangan menyeka sisa es krim di bibir Xena, lalu ia menjilat sisa es krim yang baru saja ia seka.

“Huh? Apa yang baru saja kau lakukan? MEMANG YA KAU INI, DASAR MES*M!” Xena sekali lagi menonjok pipi Xander dan membuatnya tergolek di bawah kakinya. Tonjokan Xena rupanya tidak membuat Xander jera, dia terus bangkit seraya menyunggingkan senyum khas di wajah tampannya. Akibat teriakan Xena, berpuluh-puluh pandangan asing terpusat ke arah mereka berdua.

“Pukulanmu yang kemarin itu masih belum sembuh, tapi sekarang kau malah memukulku lagi.”

Xena tertegun, dia baru saja melupakan kalau saat ini dia sedang menyamar menjadi Alina dan bukan sebagai Xena. Segera saja Xena memalingkan mukanya, dia berpura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Xander.

“Aku pergi sekarang, dan jangan kau ikuti aku!” Xena melenggang pergi meninggalkan Xander, entah kenapa setiap melihat Xander dia teringat dengan kejadian malam dia terjatuh dari atap, dan hal itu membuatnya kesal.

Xander tidak menuruti perkataan Xena, dia bersikeras mengekori Xena dari belakang, alhasil Xena terpaksa menghentikan langkahnya.

“Kenapa kau mengikutiku? Kau ini tidak bisa mendengar apa yang tadi aku katakan?! Sudah aku bilang, jangan ikuti aku!” tegas Xena menunjuki Xander.

“Aku hanya mau mengganti es krimmu yang tadi terjatuh gara-gara aku,” ujar Xander.

“Baiklah, belikan aku tiga es krim coklat. Aku tidak mau kurang dari tiga, setelah itu kau berhenti mengikutiku, oke?”

“Oke.”

Xander dan Xena berjalan beriringan menuju kedai es krim, sesuai kesepakatan, Xander membelikan tiga es krim coklat untuk Xena. Ekspresi Xena girang melihat tangannya yang penuh oleh es krim.

“Tolong pegang.” Xena meminta Xander untuk memegangi dua es krimnya, sebab Xena mau kesulitan jika memegang tiga es krim.

“Bukankah tadi kau bilang aku tidak boleh mengikutimu lagi?” tanya Xander.

“Ssstt diam saja! Anggap itu hukuman untukmu, jadi tolong antarkan aku sampai ke gang depan,” pinta Xena, Xander terlihat sangat bahagia bisa berduaan dengan Xena walau hanya beberapa menit saja.

Setibanya mereka di gang yang dimaksudkan oleh Xena, timbul perasaan tidak mengenakkan. Gang yang dilalui keduanya itu sangat sepi orang yang berlalu lalang, Xander menghentikan langkah dan mengedarkan pandangan ke sekitar. Kemudian di segala sisi yang berbeda muncul anak panah yang melesat ke arah Xena.

“AWAS, XENA!” Xander melemparkan es krim yang dipegangnya, lekas dia memeluk Xena dan menghancurkan seluruh anak panah itu menggunakan pedang biru miliknya.

“Xena, apa kau baik-baik saj—”

“AAAKHHH! ES KRIMKU YANG MALANG… KENAPA HARUS JATUH LAGI?!”

Terpopuler

Comments

Yusuf Syaifullah

Yusuf Syaifullah

🤣🤣🤣 oh es krim yg malang

2024-11-02

0

Faradita

Faradita

kenapa xena tida peka?? karna biasa nya orang" yg hebat punta kemampuan tinggi itu lebih peja terhadap sekitar nya

2025-01-16

1

Ayu Septiani

Ayu Septiani

🤣🤣🤣🤣Xena.... kamu tuh lagi serang, eeeeh malah menangisi es krim mu yang jatuh 🤣🤣🤣

2023-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Kemalangan
2 Kedatangan Xena
3 Tingkah Gila Xena
4 Maaf Gia
5 Amarah Pagi
6 Tugas Mulia
7 Xena Barbar
8 Pertemuan dengan Sang Ayah
9 Ayah nan Serakah
10 Xander Geraldo
11 Pikiran Bodoh
12 Tekanan
13 Pembunuh
14 Tamparan Derryl
15 Pembalasan Dendam Dimulai
16 Racun Mematikan
17 Serangan Lagi
18 Berkencanlah denganku
19 Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20 Amukan Xander
21 Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22 Tersipu Malu
23 Kesempatan Terakhir
24 Penaklukan Kerajaan Miley
25 Ibu Suri
26 Pembeberan Aib
27 Wadah Ratu Setan
28 Permaisuri Menghilang
29 Ciuman Pertama
30 Tuduhan
31 Sebuah Peringatan
32 Penyerangan di Markas
33 Penahanan Gylda
34 Kedatangan Lima Bawahan
35 Suasana Hati yang Buruk
36 Kediaman Duke Alister
37 Gejolak Amarah
38 Amukan Xena
39 Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40 Rencana Perebutan Aset
41 Gedung Pengelola Aset
42 Serangan Lagi
43 Lingkaran Sihir Teleportasi
44 Pria Misterius
45 Kekhawatiran Xena
46 Perasaan yang Tidak Disadari
47 Surat Alina
48 Berita Kematian
49 Perseteruan dengan Luisa
50 Fakta Mengejutkan
51 Mengadili Xena
52 Mengunjungi Markas
53 Kematian Beruntun
54 Kehamilan Brisia
55 Murka Tak Terbendung
56 Kabar Kehancuran
57 Bebas
58 Nidia si Wanita Suram
59 Aku Bukan Alina
60 Selamat Tinggal
61 Jebakan
62 Kemunculan Makhluk Sihir
63 Pembinasaan Makhluk Sihir
64 Ular Raksasa
65 Pria Tak Dikenal
66 Rencana Luisa
67 Menginap
68 Pertemuan dengan Sang Anak
69 Rencana Sukses
70 Luisa Terpojokkan
71 Pertemuan Penting
72 Dalang Perbudakan
73 Kisah dari Buku Kuno
74 Dewi Cinta
75 Kehidupan Pertama
76 Promo Novel
77 Perangkap Brisia
78 Kematian Luisa
79 Di Balik Kehamilan Brisia
80 Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81 Fakta yang Terkuak
82 Maafkan Aku
83 Ketahuan
84 Tidak Ada Lagi Pengampunan
85 Bebas
86 Memancing Emosi
87 Pembeberan Kebenaran
88 Bertemu Kakek dan Paman
89 Pertunangan yang Telah Diatur
90 22 Tahun Silam
91 Penyerangan Dimulai
92 Pengepungan Charise
93 Melepaskan Segala Dendam
94 Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95 Bertahanlah Sebentar Lagi
96 Kondisi Xander Memburuk
97 Sebuah Kebohongan
98 Bertemu Kepingan Jiwa
99 Kemunculan Nidia
100 Kedatangan Thorn
101 Pertarungan Xena dan Thorn
102 Kebencian Xena
103 Happy Ending
104 Numpang Promosi~
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Malam Kemalangan
2
Kedatangan Xena
3
Tingkah Gila Xena
4
Maaf Gia
5
Amarah Pagi
6
Tugas Mulia
7
Xena Barbar
8
Pertemuan dengan Sang Ayah
9
Ayah nan Serakah
10
Xander Geraldo
11
Pikiran Bodoh
12
Tekanan
13
Pembunuh
14
Tamparan Derryl
15
Pembalasan Dendam Dimulai
16
Racun Mematikan
17
Serangan Lagi
18
Berkencanlah denganku
19
Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20
Amukan Xander
21
Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22
Tersipu Malu
23
Kesempatan Terakhir
24
Penaklukan Kerajaan Miley
25
Ibu Suri
26
Pembeberan Aib
27
Wadah Ratu Setan
28
Permaisuri Menghilang
29
Ciuman Pertama
30
Tuduhan
31
Sebuah Peringatan
32
Penyerangan di Markas
33
Penahanan Gylda
34
Kedatangan Lima Bawahan
35
Suasana Hati yang Buruk
36
Kediaman Duke Alister
37
Gejolak Amarah
38
Amukan Xena
39
Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40
Rencana Perebutan Aset
41
Gedung Pengelola Aset
42
Serangan Lagi
43
Lingkaran Sihir Teleportasi
44
Pria Misterius
45
Kekhawatiran Xena
46
Perasaan yang Tidak Disadari
47
Surat Alina
48
Berita Kematian
49
Perseteruan dengan Luisa
50
Fakta Mengejutkan
51
Mengadili Xena
52
Mengunjungi Markas
53
Kematian Beruntun
54
Kehamilan Brisia
55
Murka Tak Terbendung
56
Kabar Kehancuran
57
Bebas
58
Nidia si Wanita Suram
59
Aku Bukan Alina
60
Selamat Tinggal
61
Jebakan
62
Kemunculan Makhluk Sihir
63
Pembinasaan Makhluk Sihir
64
Ular Raksasa
65
Pria Tak Dikenal
66
Rencana Luisa
67
Menginap
68
Pertemuan dengan Sang Anak
69
Rencana Sukses
70
Luisa Terpojokkan
71
Pertemuan Penting
72
Dalang Perbudakan
73
Kisah dari Buku Kuno
74
Dewi Cinta
75
Kehidupan Pertama
76
Promo Novel
77
Perangkap Brisia
78
Kematian Luisa
79
Di Balik Kehamilan Brisia
80
Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81
Fakta yang Terkuak
82
Maafkan Aku
83
Ketahuan
84
Tidak Ada Lagi Pengampunan
85
Bebas
86
Memancing Emosi
87
Pembeberan Kebenaran
88
Bertemu Kakek dan Paman
89
Pertunangan yang Telah Diatur
90
22 Tahun Silam
91
Penyerangan Dimulai
92
Pengepungan Charise
93
Melepaskan Segala Dendam
94
Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95
Bertahanlah Sebentar Lagi
96
Kondisi Xander Memburuk
97
Sebuah Kebohongan
98
Bertemu Kepingan Jiwa
99
Kemunculan Nidia
100
Kedatangan Thorn
101
Pertarungan Xena dan Thorn
102
Kebencian Xena
103
Happy Ending
104
Numpang Promosi~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!