Pembunuh

“Salam kepada Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permasiuri,” ujar Xander berlutut memberi salam kepada Derryl serta Xena. Tatapan Xander terlihat berbeda terhadap Xena, walau begitu Xena memilih berpura-pura tidak tahu dan tidak pernah bertemu Xander.

“Bangkitlah, Xander! Tidak perlu terlalu formal padaku. Aku senang mendengar kau pulang dari Daerah Selatan setelah sekian lama, bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja selama di sana?” Sambutan Derryl terlalu ramah dan meriah untuk Xander, hubungannya dengan Xander memang terkenal baik sejak dulu.

Sebagaimana yang diketahui, Xander merupakan anak dari Permaisuri pertama yang berasal dari keluarga Duke Geraldo. Namun, karena suatu insiden, akhirnya Permaisuri pertama meninggal, lalu posisinya diganti oleh Ibu Derryl yang kala itu berstatus sebagai seorang selir. Xander tidak pernah terlibat di dalam perebutan takhta, dia lebih memilih untuk mewarisi gelar Duke Geraldo dibanding menjadi Kaisar.

Selama mengemban gelar Duke di dirinya, Xander selalu menetap di Daerah Selatan, ia jarang pulang ke ibu kota. Xander terkenal oleh sikapnya yang buruk dan kejam, dia tidak segan-segan membabat habis seluruh orang yang berani menyinggungnya. Xena sendiri pernah mendengar soal Xander beberapa kali, namun dia tidak pernah peduli soal berita tersebut, hingga takdir akhirnya mempertemukan mereka berdua.

“Ya, seperti yang kakak lihat sekarang. Aku senang bertemu kakak setelah sekian lama, ternyata Permaisuri pilihan kakak sangat cantik ya, aku khawatir dengan rumor yang beredar mengatakan Permaisuri Charise yang tidak berguna. Namun, setelah aku melihatnya langsung, tetap saja itu hanyalah rumor belaka,” tutur Xander diwarnai sebuah senyum tanpa dosa.

Xena menautkan alisnya, dia tidak menyukai Xander sejak pertama kali bertemu dengannya, seorang pria yang seenaknya mendaratkan kecupan di punggung tangannya yang bersih. Rasanya bila mengingat itu kembali, Xena ingin mengamuk dan mencakar wajah Xander.

“Hahaha kau bisa saja, mulutmu rupanya masih manis seperti biasa. Tapi, Xander, apa yang terjadi dengan wajah tampanmu? Apa kau baru selesai bertengkar?” tanya Derryl salah fokus dengan lebam di muka mulus Xander.

“Kemarin aku bertemu dengan singa betina, dia mengamuk dan menghempaskanku hingga wajahku terbentur.” Xander menjawab seraya menyorot Xena, sejak awal Xander sudah tahu bahwa gadis yang bersama Derryl saat ini adalah Xena – gadis yang meninggalkan lebam di wajahnya.

“Wajah tampan? Pria tampan itu seperti apa sebenarnya?” gumam Xena bertanya-tanya ke diri sendiri.

“Seperti aku contohnya,” jawab Derryl tanpa sengaja mendengar gumaman Xena yang pelan. Mimik wajah Xena segera berubah masam melihat Derryl yang percaya diri dengan ketampanannya.

“Cih, kalau pria tampan itu sepertimu, lebih baik aku tidak usah bertemu pria tampan seumur hidupku,” ketus Xena mendecih sebal.

Xander tanpa sengaja mendengarnya, dia menahan tawa karena perkataan ketus Xena kepada Derryl. Selama ini, baru kali ini dia menemukan wanita yang terang-terangan menghina seorang Kaisar tanpa takut dihukum. Derryl ingin menyanggah Xena, namun dia tidak punya daya untuk melawan wanita itu.

“Oke, sekarang silakan nikmati perjamuan sederhana yang aku siapkan khusus untuk menyambutmu. Semoga kau puas dengan hidangannya,” kata Derryl, Xander pun segera pergi untuk menikmati perjamuannya.

Selepas itu, Brisia dengan langkah manjanya mendekati Derryl, dia memeluk Derryl dengan erat. Xena merasa sedari tadi Brisia tidak pernah menatap damai padanya, ia selalu marah ketika Derryl bersikap baik kepada wanita selain dirinya sendiri.

“Aku bosan, aku akan kembali ke kamar lebih dulu,” ucap Xena bangkit dari singgasanya, tapi Derryl buru-buru menahan tangannya.

“Alina, kau mau ke mana? Perjamuannya belum selesai, seharusnya kau berada di sini bersamaku sampai perjamuannya berakhir,” cegah Derryl.

Xena memutar bola mata malas, dia tidak pernah menyukai berada di acara seperti ini, terlalu membosankan menurut dirinya. Begitu pula kala itu, Xena tidak menikmati perjamuan yang terbilang sederhana tersebut.

“Jangan pegang tanganku!” tepis Xena, “Aku mau kembali ke istanaku, tolong jangan tahan aku di sini,” ronta Xena terlihat dingin.

Derryl tidak dapat mencegah langkahnya, senyum penuh kemenangan terbit di bibir Brisia dan beranggapan bahwa dirinya telah menang dari persaingan memperebutkan Derryl. Padahal Xena sendiri tidak tertarik dengan Derryl, lebih tepatnya dia tidak tertarik kepada lelaki mana pun. Mau sebanyak apa pria menyukainya, Xena tidak akan pernah sadar bahwa dirinya tengah dilirik oleh lawan jenis.

Xena hanya tahu bagaimana caranya membunuh, sebuah perasaan romantis rasanya terlalu mustahil akan muncul. Seluruh bawahannya mengenal dengan baik seperti apa Xena, mereka merasa heran dengan Xena yang tidak pernah merasakan jatuh cinta kepada lelaki.

“Harusnya aku tidak usah pergi ke sana tadi, membuatku muak saja melihat wajah Kaisar tidak tahu malu itu,” gerutu Xena sembari berjalan di lorongan yang senyap dan mulai gelap.

Kemudian dia merasakan aura keberadaan pembunuh yang cukup kuat di sekitar istana kediamannya. Xena terpaksa menghentikan langkah sejenak, ketika itu dia berjalan sendirian karena Gia tadi meminta izin untuk mengobrol lebih lama dengan teman pelayannya. Xena mengamati sekitar, pandangannya mengedar menyusuri setiap sudut tempat terdekat. Xena menaruh kewaspadaan tinggi dengan serangan musuh yang mungkin akan menerjangnya saat itu juga.

“Keluar kalian! Tidak perlu bersembunyi lagi karena aku tahu kalian pasti berencana membunuhku, bukan?”

Sekitar delapan orang pria berpakaian serba hitam mengepung Xena, mereka mempunyai maksud untuk membunuh Xena di saat semua penghuni istana disibukkan oleh perjamuan sederhana. Xena tak gentar meski jumlah mereka jauh lebih banyak, baginya ini hanyalah masalah kecil.

“Kau tidak akan bisa lari ke mana pun karena kami telah mengepungmu, sebaiknya kau serahkan saja nyawamu baik-baik kepada kami,” ujar salah seorang dari pembunuh itu.

Xena menyeringai, di tangannya muncul sebuah pedang yang dia buat dari racunnya, pedang racun tersebut akan segera melahap nyawa ke delapan pembunuh itu.

“Aku tidak menyangka kalian begitu berani menggertakku, apa kalian sadar? Kalau sekarang kalian sendiri yang mengantarkan nyawa kemari!”

Xena mengayunkan pedang racunnya ke salah seorang kawanan pembunuh itu dari jarak jauh. Laju racunnya terlampau cepat hingga membuat tubuh si pembunuh melepuh akibat racun panas yang dilayangkan oleh Xena.

“AAKKHHH! S-sakit…,” erang pembunuh yang terkena racunnya, seluruh rekannya tercengang oleh kemampuan racun Xena yang bekerja hanya dalam hitungan detik saja.

“Apa yang baru saja dilakukannya? Tapi, tidak ada waktu untuk kita bingung sekarang. Ayo cepat serang! Ingat saja, dia hanya seorang wanita, kita tidak perlu takut menghadapinya.”

Mereka menyerang Xena secara beruntun dan bersamaan, namun segala bentuk serangan, dengan mudah ditangkis oleh Xena. Rasa kesal tak terbendungkan, hingga akhirnya Xena menunjukkan kepada mereka sesuatu yang tak biasa. Xena melompat tinggi lalu berdiri di ujung tiang dengan satu kaki saja. Tangan Xena mengambil ancang-ancang untuk mengayunkan pedang, tebasan racun yang besar dan sangat banyak menghampiri pembunuh itu satu persatu.

Mereka tidak punya kesempatan untuk menghindar, racun Xena berhasil mengenai mereka semua dan mereka mati dalam sekejap mata. Namun, masalah besar mulai terjadi, Xena secara tidak sengaja ikut menebas istana kediamannya sampai meluruh hancur berantakan. Suara runtuhnya bangunan istana terdengar hingga ke ruang singgasana, tanah yang bergetar akibat ulah Xena menjadi salah satu pemicu kepanikan.

“Sial! Sepertinya aku kurang bersemangat, biasanya efek seranganku dapat menghancurkan seisi istana ini. Coba sekarang aku ulangi lagi, yang tadi tidak bisa disebut sebagai serangan,” tutur Xena berbicara sendiri.

“HEY, ALINA! APA YANG KAU LAKUKAN DI SANA? LALU APA-APAAN SITUASI INI?!”

Terpopuler

Comments

Wisteria

Wisteria

Xena..... Xena.......🤦🤦🤦🤦🤦
g tau pria tampan, sukur lah g gampang mleot

2025-01-11

0

anes wahyu

anes wahyu

wkwkwkwk, ternyata istananya runtuh mlh bikin Xena lbih semangat menghancurkan istana lainnya.....luar biasa cewek 1 ini 🤣👍🏻

2022-10-24

1

Irna Salut

Irna Salut

permaisuri pling gokil

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Kemalangan
2 Kedatangan Xena
3 Tingkah Gila Xena
4 Maaf Gia
5 Amarah Pagi
6 Tugas Mulia
7 Xena Barbar
8 Pertemuan dengan Sang Ayah
9 Ayah nan Serakah
10 Xander Geraldo
11 Pikiran Bodoh
12 Tekanan
13 Pembunuh
14 Tamparan Derryl
15 Pembalasan Dendam Dimulai
16 Racun Mematikan
17 Serangan Lagi
18 Berkencanlah denganku
19 Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20 Amukan Xander
21 Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22 Tersipu Malu
23 Kesempatan Terakhir
24 Penaklukan Kerajaan Miley
25 Ibu Suri
26 Pembeberan Aib
27 Wadah Ratu Setan
28 Permaisuri Menghilang
29 Ciuman Pertama
30 Tuduhan
31 Sebuah Peringatan
32 Penyerangan di Markas
33 Penahanan Gylda
34 Kedatangan Lima Bawahan
35 Suasana Hati yang Buruk
36 Kediaman Duke Alister
37 Gejolak Amarah
38 Amukan Xena
39 Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40 Rencana Perebutan Aset
41 Gedung Pengelola Aset
42 Serangan Lagi
43 Lingkaran Sihir Teleportasi
44 Pria Misterius
45 Kekhawatiran Xena
46 Perasaan yang Tidak Disadari
47 Surat Alina
48 Berita Kematian
49 Perseteruan dengan Luisa
50 Fakta Mengejutkan
51 Mengadili Xena
52 Mengunjungi Markas
53 Kematian Beruntun
54 Kehamilan Brisia
55 Murka Tak Terbendung
56 Kabar Kehancuran
57 Bebas
58 Nidia si Wanita Suram
59 Aku Bukan Alina
60 Selamat Tinggal
61 Jebakan
62 Kemunculan Makhluk Sihir
63 Pembinasaan Makhluk Sihir
64 Ular Raksasa
65 Pria Tak Dikenal
66 Rencana Luisa
67 Menginap
68 Pertemuan dengan Sang Anak
69 Rencana Sukses
70 Luisa Terpojokkan
71 Pertemuan Penting
72 Dalang Perbudakan
73 Kisah dari Buku Kuno
74 Dewi Cinta
75 Kehidupan Pertama
76 Promo Novel
77 Perangkap Brisia
78 Kematian Luisa
79 Di Balik Kehamilan Brisia
80 Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81 Fakta yang Terkuak
82 Maafkan Aku
83 Ketahuan
84 Tidak Ada Lagi Pengampunan
85 Bebas
86 Memancing Emosi
87 Pembeberan Kebenaran
88 Bertemu Kakek dan Paman
89 Pertunangan yang Telah Diatur
90 22 Tahun Silam
91 Penyerangan Dimulai
92 Pengepungan Charise
93 Melepaskan Segala Dendam
94 Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95 Bertahanlah Sebentar Lagi
96 Kondisi Xander Memburuk
97 Sebuah Kebohongan
98 Bertemu Kepingan Jiwa
99 Kemunculan Nidia
100 Kedatangan Thorn
101 Pertarungan Xena dan Thorn
102 Kebencian Xena
103 Happy Ending
104 Numpang Promosi~
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Malam Kemalangan
2
Kedatangan Xena
3
Tingkah Gila Xena
4
Maaf Gia
5
Amarah Pagi
6
Tugas Mulia
7
Xena Barbar
8
Pertemuan dengan Sang Ayah
9
Ayah nan Serakah
10
Xander Geraldo
11
Pikiran Bodoh
12
Tekanan
13
Pembunuh
14
Tamparan Derryl
15
Pembalasan Dendam Dimulai
16
Racun Mematikan
17
Serangan Lagi
18
Berkencanlah denganku
19
Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20
Amukan Xander
21
Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22
Tersipu Malu
23
Kesempatan Terakhir
24
Penaklukan Kerajaan Miley
25
Ibu Suri
26
Pembeberan Aib
27
Wadah Ratu Setan
28
Permaisuri Menghilang
29
Ciuman Pertama
30
Tuduhan
31
Sebuah Peringatan
32
Penyerangan di Markas
33
Penahanan Gylda
34
Kedatangan Lima Bawahan
35
Suasana Hati yang Buruk
36
Kediaman Duke Alister
37
Gejolak Amarah
38
Amukan Xena
39
Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40
Rencana Perebutan Aset
41
Gedung Pengelola Aset
42
Serangan Lagi
43
Lingkaran Sihir Teleportasi
44
Pria Misterius
45
Kekhawatiran Xena
46
Perasaan yang Tidak Disadari
47
Surat Alina
48
Berita Kematian
49
Perseteruan dengan Luisa
50
Fakta Mengejutkan
51
Mengadili Xena
52
Mengunjungi Markas
53
Kematian Beruntun
54
Kehamilan Brisia
55
Murka Tak Terbendung
56
Kabar Kehancuran
57
Bebas
58
Nidia si Wanita Suram
59
Aku Bukan Alina
60
Selamat Tinggal
61
Jebakan
62
Kemunculan Makhluk Sihir
63
Pembinasaan Makhluk Sihir
64
Ular Raksasa
65
Pria Tak Dikenal
66
Rencana Luisa
67
Menginap
68
Pertemuan dengan Sang Anak
69
Rencana Sukses
70
Luisa Terpojokkan
71
Pertemuan Penting
72
Dalang Perbudakan
73
Kisah dari Buku Kuno
74
Dewi Cinta
75
Kehidupan Pertama
76
Promo Novel
77
Perangkap Brisia
78
Kematian Luisa
79
Di Balik Kehamilan Brisia
80
Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81
Fakta yang Terkuak
82
Maafkan Aku
83
Ketahuan
84
Tidak Ada Lagi Pengampunan
85
Bebas
86
Memancing Emosi
87
Pembeberan Kebenaran
88
Bertemu Kakek dan Paman
89
Pertunangan yang Telah Diatur
90
22 Tahun Silam
91
Penyerangan Dimulai
92
Pengepungan Charise
93
Melepaskan Segala Dendam
94
Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95
Bertahanlah Sebentar Lagi
96
Kondisi Xander Memburuk
97
Sebuah Kebohongan
98
Bertemu Kepingan Jiwa
99
Kemunculan Nidia
100
Kedatangan Thorn
101
Pertarungan Xena dan Thorn
102
Kebencian Xena
103
Happy Ending
104
Numpang Promosi~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!