Pertemuan dengan Sang Ayah

“OMONG KOSONG!” sergah Derryl emosi. Tingkah Xena sejak kemarin sungguh membuat amarah Derryl bergejolak

Xena mengernyitkan kening, dia melayangkan tatapan aneh kepada Derryl yang tiba-tiba berteriak kepadanya. Xena menurunkan tangan sambil menghela napas kasar, sejenak ia arahkan pandangannya ke arah lain.

“Dari mana datangnya omong kosong? Saya jujur, jujur dari lubuk hati paling dalam. Para pelayan ini telah membuat saya sengsara selama ini, mereka tidak pernah memberi saya makanan yang layak. Tadi pagi saja saya hanya diberi sepotong roti yang keras, sup dingin, dan segelas air putih, apa Anda pikir pelayan seperti ini patut untuk diberikan kesempatan hidup?”

Derryl kembali terdiam, dia menyesal karena telah berteriak kepada Xena, luapan emosi yang dia rasakan perlahan menyurut. Brisia yang duduk di samping Derryl langsung menampakkan ekspresi tidak suka, biasanya Derryl tidak pernah memperlihatkan ekspresi seperti itu kepada Xena.

“Mana mungkin ada pelayan yang berani kurang ajar kepada Permaisuri! Apa kau sedang mengada-ada?” Brisia angkat bicara, dia mengarahkan telunjuknya ke arah Xena.

“Dasar selir rendahan! Beraninya kau menunjuk-nunjukku! Kau ini hanya selir, aku Permaisuri di sini. Seharusnya kau lebih tahu diri sendikit, apa kau mau lidahmu aku potong?!” gertak Xena disertai ekspresinya yang berubah dingin.

Brisia langsung menarik kembali tangannya, baru digertak seperti itu saja dia sudah menangis. Derryl segera memeluk Brisia dan menenangkannya. Xena memutar bola mata malas, bahkan saat ini Derryl benar-benar akan meledak sebab Xena telah membentak selir kesayangannya.

“Permaisuri! Kau ini semakin dibiarkan semakin kurang ajar! Beraninya kau membuat Brisia menangis, tidak hanya satu kali tapi ini sudah berulang kali sejak kemarin. Tampaknya kau ini tidak mempunyai rasa takut lagi, apa otakmu bergeser karena terbentur saat menghilang?!” murka Derryl, urat lehernya menegang marah.

“AHH BAJ*NGAN!” umpat Xena meninggikan intonasi suaranya\, “Jangan membuat moodku semakin rusak! Wanita jal*ng itu saja yang terus kau bela! Aku ini Permaisurimu brings*k! Jangan berbicara lagi padaku. Urus saja mayat-mayat ini sendirian\, aku tidak mau menjalani hukuman apa pun. Awas saja kalau kau berani berbicara padaku lagi\, aku serius akan menghancurkan istana ini!” ancam Xena yang penuh dengan kata umpatan.

Xena menghentakkan kakinya keluar dari ruang singgasana, seisi ruang dibuat hening oleh umpatan Xena yang dipenuhi kebencian serta kemarahan. Derryl menggertakkan giginya, kedua tangannya terkepal menekan emosi, selama ini dia tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini dari orang lain. Semua orang menghormatinya dan akan bersujud di bawah kakinya bila tanpa sengaja mengucapkan kata yang tidak pantas. Namun, Xena secara terang-terangan menghina seorang Kaisar, tapi Derryl tidak bisa menghukumnya.

“Yang Mulia, kenapa tidak Anda hukum berat saja Permaisuri? Bukankah dia sudah sangat keterlaluan? Apa jangan-jangan Anda mulai menaruh hati padanya?” terka Brisia, suaranya sengaja dibuat imut untuk menarik perhatian Derryl yang teralihkan kepada Xena.

Derryl pun mengendurkan emosinya, dia hampir melupakan keberadaan Brisia, gadis cantik yang menjadi selir kesayangannya ini sungguh menjadi penawar bagi dirinya yang diterpa banyak masalah.

“Tidak, sayang. Mana mungkin aku menaruh hati pada wanita itu. Hanya kamu satu-satunya yang paling aku cintai,” ucap Derryl seraya mengelus pipi Brisia lalu memberikan kecupan singkat di bibir Brisia.

Brisia Camille – anak dari Viscount Camille memang dikenal sebagai primadona Kekaisaran Charise, dulu sebelum masuk ke istana harem, banyak bangsawan yang berlomba-lomba untuk menjadikan Brisia sebagai istri. Namun, semua lamaran dipatahkan oleh Brisia yang bersikeras menjadi selir Derryl. Akan tetapi, kedatangan Xena sepertinya membawa angin baru bagi Charise, pandangan itu akan berubah selepas orang lain melihat seperti apa Xena sebenarnya.

Selain itu, Brisia paling pandai menggoda Derryl, dia juga pandai menarik perhatian banyak orang melalui air mata. Itulah mengapa terkadang Brisia membuat skenario bahwa dia baru saja dikasari oleh Alina, dan pada akhirnya Alina yang disalahkan oleh Derryl, padahal itu semua hanyalah fitnah murahan yang dilontarkan Brisia. Tidak sedikit orang yang menghina Alina karena telah membuat Brisia menangis, di istana ini seperti tidak ada tempat bersandar untuk Alina.

Sedangkan kala itu Xena tengah menggerutu di sepanjang lorong menuju istana kediamannya, Gia berjalan di belakang menyimak setiap kata umpatan yang terlontar di mulut Xena. Kemudian ketika ingin berbelok menuju kamar, seorang pelayan bergegas mendekati Xena.

“Maaf, Yang Mulia, Duke Alister baru saja datang dan berkata ingin bertemu dengan Anda. Saat ini beliau sedang menunggu Anda di ruang tamu,” lapor pelayan tersebut, dia gemetar dan tidak sanggup menatap Xena.

Xena mendecih, dia tidak menyangka akan bertemu dengan Ayah yang tega menjualnya sebagai budak, padahal dia sudah berdo’a untuk tidak dipertemukan dengan orang yang paling dia benci itu, tapi sepertinya do’anya kurang kencang. Tanpa banyak bicara, Xena pun memutar langkahnya menuju ruang tamu bersama Gia.

Terlihat dari ambang pintu seorang pria berambut abu-abu tengah asik meneguk secangkir teh hangat yang telah disediakan oleh pelayan. Suara langkah kaki Xena menyadarkan sang Ayah – Duke Adolph Alister dari lamunan panjangnya. Seperti biasa, dia menyambut kedatangan putrinya dengan muka masam.

“Alina, apa yang terjadi padamu? Kenapa piyamamu penuh dengan bercak darah?” tanya Adolph, netra birunya tak sengaja menangkap bercak darah yang ada di piyama Xena.

“Ini? Aku baru saja membunuh empat orang pelayan yang berani kurang ajar padaku,” jawab Xena sembari mendudukkan diri di seberang Adolph.

Mata Adolph membulat sempurna mendengar jawaban Xena, dia pikir saat itu dia salah dengar, namun mimik wajah Xena tidak terlihat seperti sedang bercanda. Garis-garis emosi mulai tercetak di muka Adolph, sebentar lagi dia akan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati Xena.

“Bukankah sudah aku katakan padamu untuk tidak membuat masalah? Biarkan saja mereka menghinamu, mungkin yang dikatakan oleh mereka memang kenyataannya. Kenapa kau harus menghilangkan nyawa mereka? Aku memintamu untuk mempertahankan posisi Permaisurimu itu, Alina! Jangan membuat nama baik keluarga tercemar akibat ulahmu.”

“Sekarang kau ramai diperbincangkan, katanya kau berubah drastis selepas menghilang, apa otakmu terbentur sesuatu sampai membuat sikapmu menjadi gila? Kau ini jangan seperti kembaranmu itu! Untungnya dia sudah mati setelah aku jual sebagai budak. Aku tidak menyesalinya, malah aku bersyukur. Selain mendapat uang yang banyak, aku juga terbebas dari benalu.”

Adolph memarahi dan menghina Xena habis-habisan, dia mulai merasa muak dengan Adolph yang terkenal mata duitan. Namun, Xena menekan diri untuk tidak marah, setidaknya sampai dia mengetahui apa maksud dari kedatangan Adolph saat ini.

“Jadi, ada apa Ayah kemari? Apa Anda perlu sesuatu?” tanya Xena to the point.

Adolph berdehem, dia memperbaiki duduknya sebelum menjawab pertanyaan Xena.

“Bukankah tunjangan Permaisurimu sudah keluar? Seperti biasa, berikan uangmu itu padaku. Aku butuh untuk melunasi hutang-hutangku, biasanya juga kau berikan semuanya untukku karena kan kau tinggal di istana, jadi pasti Kaisar menyediakan makanan yang enak untukmu. Jadi, tidak masalah kan kau berikan semua uangmu padaku lagi?”

Terpopuler

Comments

Mama Nakal

Mama Nakal

owh god....ayah MCM apa itu???????

2025-01-11

0

Ayunda Abdullah

Ayunda Abdullah

ayah badjingannnnnnn🤬🤬🤬🤬🤬

2024-03-11

1

Ayu Septiani

Ayu Septiani

wiiiiih bener bener ayah gak tau diri tuh, malah minta uang jatah permaisuri dan seenaknya nyuruh Ailina buat membiarkan orang orang menghinanya.

2023-11-20

2

lihat semua
Episodes
1 Malam Kemalangan
2 Kedatangan Xena
3 Tingkah Gila Xena
4 Maaf Gia
5 Amarah Pagi
6 Tugas Mulia
7 Xena Barbar
8 Pertemuan dengan Sang Ayah
9 Ayah nan Serakah
10 Xander Geraldo
11 Pikiran Bodoh
12 Tekanan
13 Pembunuh
14 Tamparan Derryl
15 Pembalasan Dendam Dimulai
16 Racun Mematikan
17 Serangan Lagi
18 Berkencanlah denganku
19 Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20 Amukan Xander
21 Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22 Tersipu Malu
23 Kesempatan Terakhir
24 Penaklukan Kerajaan Miley
25 Ibu Suri
26 Pembeberan Aib
27 Wadah Ratu Setan
28 Permaisuri Menghilang
29 Ciuman Pertama
30 Tuduhan
31 Sebuah Peringatan
32 Penyerangan di Markas
33 Penahanan Gylda
34 Kedatangan Lima Bawahan
35 Suasana Hati yang Buruk
36 Kediaman Duke Alister
37 Gejolak Amarah
38 Amukan Xena
39 Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40 Rencana Perebutan Aset
41 Gedung Pengelola Aset
42 Serangan Lagi
43 Lingkaran Sihir Teleportasi
44 Pria Misterius
45 Kekhawatiran Xena
46 Perasaan yang Tidak Disadari
47 Surat Alina
48 Berita Kematian
49 Perseteruan dengan Luisa
50 Fakta Mengejutkan
51 Mengadili Xena
52 Mengunjungi Markas
53 Kematian Beruntun
54 Kehamilan Brisia
55 Murka Tak Terbendung
56 Kabar Kehancuran
57 Bebas
58 Nidia si Wanita Suram
59 Aku Bukan Alina
60 Selamat Tinggal
61 Jebakan
62 Kemunculan Makhluk Sihir
63 Pembinasaan Makhluk Sihir
64 Ular Raksasa
65 Pria Tak Dikenal
66 Rencana Luisa
67 Menginap
68 Pertemuan dengan Sang Anak
69 Rencana Sukses
70 Luisa Terpojokkan
71 Pertemuan Penting
72 Dalang Perbudakan
73 Kisah dari Buku Kuno
74 Dewi Cinta
75 Kehidupan Pertama
76 Promo Novel
77 Perangkap Brisia
78 Kematian Luisa
79 Di Balik Kehamilan Brisia
80 Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81 Fakta yang Terkuak
82 Maafkan Aku
83 Ketahuan
84 Tidak Ada Lagi Pengampunan
85 Bebas
86 Memancing Emosi
87 Pembeberan Kebenaran
88 Bertemu Kakek dan Paman
89 Pertunangan yang Telah Diatur
90 22 Tahun Silam
91 Penyerangan Dimulai
92 Pengepungan Charise
93 Melepaskan Segala Dendam
94 Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95 Bertahanlah Sebentar Lagi
96 Kondisi Xander Memburuk
97 Sebuah Kebohongan
98 Bertemu Kepingan Jiwa
99 Kemunculan Nidia
100 Kedatangan Thorn
101 Pertarungan Xena dan Thorn
102 Kebencian Xena
103 Happy Ending
104 Numpang Promosi~
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Malam Kemalangan
2
Kedatangan Xena
3
Tingkah Gila Xena
4
Maaf Gia
5
Amarah Pagi
6
Tugas Mulia
7
Xena Barbar
8
Pertemuan dengan Sang Ayah
9
Ayah nan Serakah
10
Xander Geraldo
11
Pikiran Bodoh
12
Tekanan
13
Pembunuh
14
Tamparan Derryl
15
Pembalasan Dendam Dimulai
16
Racun Mematikan
17
Serangan Lagi
18
Berkencanlah denganku
19
Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20
Amukan Xander
21
Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22
Tersipu Malu
23
Kesempatan Terakhir
24
Penaklukan Kerajaan Miley
25
Ibu Suri
26
Pembeberan Aib
27
Wadah Ratu Setan
28
Permaisuri Menghilang
29
Ciuman Pertama
30
Tuduhan
31
Sebuah Peringatan
32
Penyerangan di Markas
33
Penahanan Gylda
34
Kedatangan Lima Bawahan
35
Suasana Hati yang Buruk
36
Kediaman Duke Alister
37
Gejolak Amarah
38
Amukan Xena
39
Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40
Rencana Perebutan Aset
41
Gedung Pengelola Aset
42
Serangan Lagi
43
Lingkaran Sihir Teleportasi
44
Pria Misterius
45
Kekhawatiran Xena
46
Perasaan yang Tidak Disadari
47
Surat Alina
48
Berita Kematian
49
Perseteruan dengan Luisa
50
Fakta Mengejutkan
51
Mengadili Xena
52
Mengunjungi Markas
53
Kematian Beruntun
54
Kehamilan Brisia
55
Murka Tak Terbendung
56
Kabar Kehancuran
57
Bebas
58
Nidia si Wanita Suram
59
Aku Bukan Alina
60
Selamat Tinggal
61
Jebakan
62
Kemunculan Makhluk Sihir
63
Pembinasaan Makhluk Sihir
64
Ular Raksasa
65
Pria Tak Dikenal
66
Rencana Luisa
67
Menginap
68
Pertemuan dengan Sang Anak
69
Rencana Sukses
70
Luisa Terpojokkan
71
Pertemuan Penting
72
Dalang Perbudakan
73
Kisah dari Buku Kuno
74
Dewi Cinta
75
Kehidupan Pertama
76
Promo Novel
77
Perangkap Brisia
78
Kematian Luisa
79
Di Balik Kehamilan Brisia
80
Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81
Fakta yang Terkuak
82
Maafkan Aku
83
Ketahuan
84
Tidak Ada Lagi Pengampunan
85
Bebas
86
Memancing Emosi
87
Pembeberan Kebenaran
88
Bertemu Kakek dan Paman
89
Pertunangan yang Telah Diatur
90
22 Tahun Silam
91
Penyerangan Dimulai
92
Pengepungan Charise
93
Melepaskan Segala Dendam
94
Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95
Bertahanlah Sebentar Lagi
96
Kondisi Xander Memburuk
97
Sebuah Kebohongan
98
Bertemu Kepingan Jiwa
99
Kemunculan Nidia
100
Kedatangan Thorn
101
Pertarungan Xena dan Thorn
102
Kebencian Xena
103
Happy Ending
104
Numpang Promosi~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!