Kedatangan Xena

Kedua mata Xena membulat sempurna menyaksikan jasad saudara kembarnya terbujur kaku di atas tanah yang lembab dan dingin. Tubuh Xena merosot, tangannya yang gemetar mencoba meraih tubuh Alina – saudara kembarnya. Hati Xena seketika sakit, bulir-bulir air mata perlahan turun membasahi kedua pipi. Betapa hancurnya Xena kala itu mendapati Alina, satu-satunya keluarga yang tersisa meregang nyawa beberapa saat lalu.

“Alina, buka matamu. Aku mohon, jangan tinggalkan aku seperti ini, bukankah kau berjanji akan bertahan hidup demi aku? Tolong jawab aku, Alina,” lirih Xena di samping jasad Alina.

Laiv menatap iba Xena, dia tahu pasti bahwa pemimpinnya itu sangat menyayangi Alina. Setiap saat dia mengirimi surat untuk sekedar mengetahui kabar Alina, dia juga menaruh mata-mata di sekitar Alina. Namun, Alina mengetahui bahwa Xena menaruh mata-mata dan meminta Xena untuk menarik mata-mata itu kembali. Siapa sangka dia akan terkecoh seperti ini walau sudah berusaha menjaga Alina sebaik mungkin.

“Ini salahku, maafkan aku sudah meninggalkanmu sendirian, aku sungguh minta maaf.” Dada Xena sesak hingga membuatnya kesulitan untuk bernapas, pikiran Xena sesaat kalut dan semakin berkecamuk.

Xena melimpahkan kematian Alina murni sebagai kesalahannya yang telah lalai menjaga Alina. Xena menjalani kehidupan yang berbeda dengan Alina, Xena cenderung menjerumuskan diri ke dalam masalah yang membahayakan, sedangkan Aline hidup sebagai seorang Permaisuri dari Kekaisaran Charise. Mereka telah berpisah dari umur 10 tahun hingga kini umur mereka sama-sama menginjak 20 tahun. Selama itu, mereka hanya pernah bertemu sebanyak dua kali lalu berlanjut sering bertukar surat.

Suara tangis Xena memecah keindahan sinar rembulan, jantungnya yang berdetak seolah dihujani oleh ribuan pisau tajam. Wajah Alina semakin detik semakin memucat, tubuhnya bertambah dingin dan kaku, Xena sungguh dipaksa untuk mengikhlaskan kematian Alina.

“Hahh? Apa ini? Alina sedang hamil?” Tangis Xena terhenti ketika dia meraba perut Alina, terasa ada kehidupan lain di badan Alina, tapi kehidupan itu telah redup dan menghilang sepenuhnya bersama Alina.

“Nona, harap perhatikan ini. Tangan Nona Alina dipenuhi oleh luka lebam yang tak biasa,” ujar Laiv melihat tangan Alina ada luka lebam di mana-mana.

“Apa yang terjadi sebenarnya kepada Alina?” Xena langsung menyingkap pakaian Alina, ternyata sekujur badannya terdapat luka lebam di beberapa titik sensitif. Xena membekap mulut saat melihat hal itu, ditambah lagi Alina dibunuh menggunakan suntik mati.

Para bawahan Xena yang juga ikut melihat merasa prihatin dengan apa yang menimpa Alina. Rasa sedih di hati berubah menjadi rasa marah tak terkendali. Kedua tangan Xena mengepal erat, gerahamnya bergemelatuk, bahkan urat-urat lehernya menegang sesaat. Laiv menepuk pundak Xena, menurunkan amarah Xena sudah menjadi salah satu tugas penting untuknya.

“Sepertinya ada yang tidak beres dengan Kekaisaran Charise, tidakkah kau berpikir demikian juga, Laiv?”

Laiv menganggukkan kepala, sedari awal mereka berdua merasa ada kejanggalan di balik rumor yang mengatakan bahwa Permaisuri Charise mengalami perundungan di istana. Kasih sayang Kaisar tidak didapatkan oleh sang Permaisuri, Kaisar selalu mengabaikan Permaisurinya dan hanya mementingkan selirnya. Namun, rumor itu meredup dan ditelan oleh masalah-masalah besar yang tengah terjadi.

Ketika Xena menanyakan masalah tersebut ke Alina, dia selalu menjawab bahwa selama ini dia hidup bahagia dan berkecukupan di istana. Setiap kali Xena mengirim mata-mata, Alina pasti mengetahuinya, dia memang mempunyai kepekaan yang luar biasa, jadi Xena tidak bisa mengirim mata-mata ke sana dan hanya mendengar desas-desusnya saja. Akan tetapi, Xena mulai yakin bahwa rumor tersebut benar adanya, Alina tidak pernah hidup bahagia dengan statusnya sebagai Permaisuri.

“Nona bos, kenapa tidak kita tanyakan saja kepada mereka bertiga ini tentang dalang pembunuh Nona Alina?” usul salah satu bawahan Xena.

“Oke, bangunkan mereka,” perintah Xena.

Ketiga pembunuh tadi dibangunkan secara paksa dengan memercikkan air ke muka mereka. Raut muka mereka kebingungan saat menyaksikan banyak orang yang mengerumuni mereka.

“Siapa kalian? Lalu kenapa wanita ini hidup lagi? Ehh tidak mungkin! Mengapa ada dua wanita yang sama?”

Xena menendang wajah mereka bertiga disertai dengan emosi yang berapi-api di tatapan matanya. Tendangan Xena sangat kuat hingga mencopotkan gigi para pembunuh tersebut, di sini Xena tidak menunjukkan belas kasihannya kepada orang-orang itu.

“Hey, katakan padaku sekarang, siapa yang memerintahkan kalian membunuh saudariku?” selidik Xena mencoba menekan ketiganya.

Tubuh para pembunuh itu bergetar ketakutan, Xena jauh lebih menyeramkan dibanding orang-orang yang berada di kekaisaran.

“Kami tidak bisa mengatakannya, orang itu merupakan orang yang sangat berpengaruh di Charise. Wanita yang mati itu dikenal sebagai Permaisuri tak berguna, selama ini Kaisar tidak pernah memberikan perhatian khusus kepadanya. Bahkan para pelayan tidak ada yang hormat dan selalu berbuat semena-mena padanya.”

Kemarahan Xena meledak-ledak seusai mendengarnya, dia berpikir Alina sungguh bahagia atas pernikahannya dengan Kaisar, jadi itulah mengapa dia tidak terlalu mencari tahu semuanya secara detail. Pekerjaannya yang tergolong sangat berat juga turut menjadi alasan di balik Xena kurang memperhatikan rumor yang beredar.

“Katakan! Siapa yang membunuh Alina?” tanya Xena mencengkram kerah baju salah satu pembunuh.

“T-tidak, s-saya—”

“Nona, menjauhlah dari mereka!” Laiv menarik tubuh Xena ke belakang, suatu keanehan mulai terjadi di tubuh ketiga pembunuh itu. Mereka menggelinjang kesakitan, raungan serta pekikan tak berdaya memekak ke telinga. Beberapa saat selepasnya, tubuh ketiga orang itu meledak dan hancur lebur tak bersisa.

“Rupanya orang itu memasang mantra pemusnah dari tubuh ketiga budak tadi, tampaknya ini bukan lawan yang sederhana,” tutur Xena.

Mantra pemusnah adalah mantra yang biasanya dipasang di tubuh budak ketika memberi para budak perintah rahasia. Apabila timbul niat mencurigakan, maka mantra itu otomatis akan bereaksi lalu meledakkan tubuh korban.

“Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya, Nona?” tanya Laiv.

“Aku akan pergi ke istana menggantikan Alina, aku ingin mencari tahu siapa dalang pembunuh Alina, kemudian aku buat hidupnya sengsara tanpa ampun! Siapa pun yang menyakiti Alina, aku pastikan orang itu mati dengan cara mengenaskan.”

...***...

Pada hari berikutnya, Kekaisaran Charise sedang melaksanakan pertemuan antara Kaisar dan para bangsawan. Biasanya mereka berkumpul di ruang singgasana yang cukup luas membahas beberapa masalah yang dikira cukup penting. Kekaisaran Charise sendiri merupakan salah satu kekaisaran dengan wilayah kekuasaan sangat luas, berlimpah sumber daya alam, dan mempunyai banyak ksatria berbakat.

Para bangsawan datang bersama budak masing-masing, di kaki para budak dipasangi gelang yang digunakan untuk mengontrol budak. Di dunia ini, jual beli manusia sudah biasa, bahkan orang yang tidak memiliki budak hidupnya akan diolok-olok oleh orang lain. Kemudian di kursi singgasana duduk seorang pria berambut biru gelap dengan mata hijau safir, paras pria itu terlihat tampan sekaligus dingin. Lalu di pangkuan pria itu duduk seorang wanita cantik berambut hitam, netra hazelnya tidak berhenti menatap genit pria tersebut.

“Anda semakin tampan saja, Yang Mulia,” sanjung Brisia – selir kesayangan Kaisar Derryl Charise.

“Benarkah? Kalau begitu kau harus temani aku tidur malam ini,” balas Derryl menciumi bibir Brisia di hadapan banyak bangsawan yang hadir.

“Yang Mulia, bagaimana dengan Permaisuri? Bukankah beberapa hari ini dia menghilang? Apa Anda tidak mengerahkan orang untuk mencarinya?” tanya Brisia bertingkah sok peduli, padahal dia orang paling mengharapkan kehilangan Alina.

“Cih, untuk apa kau membahasnya? Aku tidak menyukai wanita itu sama sekali. Biarkan saja dia menghilang, mau dia mati pun aku tidak peduli.” Derryl berdecil kesal, ekspresi hangatnya yang hanya dia tunjukkan kepada Brisia berubah kembali dingin saat mendengar nama Alina.

Braakkk

Daun-daun pintu masuk ruang singgasana hancur tiba-tiba, pandangan semua orang refleks tertuju ke arah pintu. Para ksatria segera bergerak untuk memastikan serangan yang baru saja terjadi, mereka khawatir bila adanya penyerangan kala itu.

“Ya ampun, apa yang kalian lakukan di sini? Apakah kalian sedang berpesta pora tanpaku? Lalu lihatlah Yang Mulia Kaisar, betapa mesranya dia bersama selir tercintanya.”

Terpopuler

Comments

GuGuGaGa_90

GuGuGaGa_90

knp x langsung racun je para selir n Kaisar... senang

2024-12-12

0

Helen Nirawan

Helen Nirawan

penjahat kacang , isshhhh , bini.gk disayang malah piara cacing , hadduuhhh hhhh hhhhh hhhh , tobat lu sono 😓😓😈

2024-11-18

0

Sulati Cus

Sulati Cus

kebiasaan kebanyakan selir jd y gini deh pgn tak ulek rasanya si selir dan deril

2023-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Kemalangan
2 Kedatangan Xena
3 Tingkah Gila Xena
4 Maaf Gia
5 Amarah Pagi
6 Tugas Mulia
7 Xena Barbar
8 Pertemuan dengan Sang Ayah
9 Ayah nan Serakah
10 Xander Geraldo
11 Pikiran Bodoh
12 Tekanan
13 Pembunuh
14 Tamparan Derryl
15 Pembalasan Dendam Dimulai
16 Racun Mematikan
17 Serangan Lagi
18 Berkencanlah denganku
19 Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20 Amukan Xander
21 Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22 Tersipu Malu
23 Kesempatan Terakhir
24 Penaklukan Kerajaan Miley
25 Ibu Suri
26 Pembeberan Aib
27 Wadah Ratu Setan
28 Permaisuri Menghilang
29 Ciuman Pertama
30 Tuduhan
31 Sebuah Peringatan
32 Penyerangan di Markas
33 Penahanan Gylda
34 Kedatangan Lima Bawahan
35 Suasana Hati yang Buruk
36 Kediaman Duke Alister
37 Gejolak Amarah
38 Amukan Xena
39 Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40 Rencana Perebutan Aset
41 Gedung Pengelola Aset
42 Serangan Lagi
43 Lingkaran Sihir Teleportasi
44 Pria Misterius
45 Kekhawatiran Xena
46 Perasaan yang Tidak Disadari
47 Surat Alina
48 Berita Kematian
49 Perseteruan dengan Luisa
50 Fakta Mengejutkan
51 Mengadili Xena
52 Mengunjungi Markas
53 Kematian Beruntun
54 Kehamilan Brisia
55 Murka Tak Terbendung
56 Kabar Kehancuran
57 Bebas
58 Nidia si Wanita Suram
59 Aku Bukan Alina
60 Selamat Tinggal
61 Jebakan
62 Kemunculan Makhluk Sihir
63 Pembinasaan Makhluk Sihir
64 Ular Raksasa
65 Pria Tak Dikenal
66 Rencana Luisa
67 Menginap
68 Pertemuan dengan Sang Anak
69 Rencana Sukses
70 Luisa Terpojokkan
71 Pertemuan Penting
72 Dalang Perbudakan
73 Kisah dari Buku Kuno
74 Dewi Cinta
75 Kehidupan Pertama
76 Promo Novel
77 Perangkap Brisia
78 Kematian Luisa
79 Di Balik Kehamilan Brisia
80 Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81 Fakta yang Terkuak
82 Maafkan Aku
83 Ketahuan
84 Tidak Ada Lagi Pengampunan
85 Bebas
86 Memancing Emosi
87 Pembeberan Kebenaran
88 Bertemu Kakek dan Paman
89 Pertunangan yang Telah Diatur
90 22 Tahun Silam
91 Penyerangan Dimulai
92 Pengepungan Charise
93 Melepaskan Segala Dendam
94 Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95 Bertahanlah Sebentar Lagi
96 Kondisi Xander Memburuk
97 Sebuah Kebohongan
98 Bertemu Kepingan Jiwa
99 Kemunculan Nidia
100 Kedatangan Thorn
101 Pertarungan Xena dan Thorn
102 Kebencian Xena
103 Happy Ending
104 Numpang Promosi~
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Malam Kemalangan
2
Kedatangan Xena
3
Tingkah Gila Xena
4
Maaf Gia
5
Amarah Pagi
6
Tugas Mulia
7
Xena Barbar
8
Pertemuan dengan Sang Ayah
9
Ayah nan Serakah
10
Xander Geraldo
11
Pikiran Bodoh
12
Tekanan
13
Pembunuh
14
Tamparan Derryl
15
Pembalasan Dendam Dimulai
16
Racun Mematikan
17
Serangan Lagi
18
Berkencanlah denganku
19
Wanita yang Melelehkan Manusia Kutub
20
Amukan Xander
21
Jangan Tinggalkan Aku Lagi, Istriku
22
Tersipu Malu
23
Kesempatan Terakhir
24
Penaklukan Kerajaan Miley
25
Ibu Suri
26
Pembeberan Aib
27
Wadah Ratu Setan
28
Permaisuri Menghilang
29
Ciuman Pertama
30
Tuduhan
31
Sebuah Peringatan
32
Penyerangan di Markas
33
Penahanan Gylda
34
Kedatangan Lima Bawahan
35
Suasana Hati yang Buruk
36
Kediaman Duke Alister
37
Gejolak Amarah
38
Amukan Xena
39
Pertengkaran Yuliana dan Luisa
40
Rencana Perebutan Aset
41
Gedung Pengelola Aset
42
Serangan Lagi
43
Lingkaran Sihir Teleportasi
44
Pria Misterius
45
Kekhawatiran Xena
46
Perasaan yang Tidak Disadari
47
Surat Alina
48
Berita Kematian
49
Perseteruan dengan Luisa
50
Fakta Mengejutkan
51
Mengadili Xena
52
Mengunjungi Markas
53
Kematian Beruntun
54
Kehamilan Brisia
55
Murka Tak Terbendung
56
Kabar Kehancuran
57
Bebas
58
Nidia si Wanita Suram
59
Aku Bukan Alina
60
Selamat Tinggal
61
Jebakan
62
Kemunculan Makhluk Sihir
63
Pembinasaan Makhluk Sihir
64
Ular Raksasa
65
Pria Tak Dikenal
66
Rencana Luisa
67
Menginap
68
Pertemuan dengan Sang Anak
69
Rencana Sukses
70
Luisa Terpojokkan
71
Pertemuan Penting
72
Dalang Perbudakan
73
Kisah dari Buku Kuno
74
Dewi Cinta
75
Kehidupan Pertama
76
Promo Novel
77
Perangkap Brisia
78
Kematian Luisa
79
Di Balik Kehamilan Brisia
80
Kenyataan yang Lama Tersembunyi
81
Fakta yang Terkuak
82
Maafkan Aku
83
Ketahuan
84
Tidak Ada Lagi Pengampunan
85
Bebas
86
Memancing Emosi
87
Pembeberan Kebenaran
88
Bertemu Kakek dan Paman
89
Pertunangan yang Telah Diatur
90
22 Tahun Silam
91
Penyerangan Dimulai
92
Pengepungan Charise
93
Melepaskan Segala Dendam
94
Selamat Tinggal, Kaisar Charise
95
Bertahanlah Sebentar Lagi
96
Kondisi Xander Memburuk
97
Sebuah Kebohongan
98
Bertemu Kepingan Jiwa
99
Kemunculan Nidia
100
Kedatangan Thorn
101
Pertarungan Xena dan Thorn
102
Kebencian Xena
103
Happy Ending
104
Numpang Promosi~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!