Seminggu lamanya Erden merayu ibunya agar mengizinkannya ke Medan perang... beberapa bulan saja. Akhirnya karena kegigihan Erden dan janji Saga yang akan menjaga Erden akhirnya Sora memberi lampu hijau.
Dengan penuh semangat Erden ikut pasukan yang di pimpin oleh pamannya menuju daerah perbatasan. Kali ini mereka tidak melakukan expansi... hanya mengatasi beberapa pemberontakan kecil di perbatasan.
Selama beberapa bulan bahkan hampir setahun lamanya, Erden berada di lapangan dan berhadapan dengan pemberontak... Erden paham betapa berat apa yang harus dilalui pamannya dan juga para pasukan setiap harinya. ia sangat salut dengan mereka yang begitu gigih menjalani hari di Medan perang selama berbulan-bulan. Pantas aja pamannya selalu ingin pulang ke villanya setelah berperang, paman pasti ingin mengistirahatkan otak dan tubuhnya.
" Paman.... Erden berjanji.sepulangnya dari sini Erden akan belajar dengan sungguh-sungguh, Erden malu dengan semua prajurit yang berjuang mati-matian disini.. sedangkan Erden hanya bersenang-senang di ibukota " ucap Erden sambil menunduk... Saga tersenyum mendengarnya
" Baguslah jika begitu, paman senang jika kau bisa mengambil pelajaran selama di sini. Paman harap kau bisa mempersiapkan dirimu agar kelak bisa menjadi seorang raja yang bijak dan membuat rakyatmu sejahtera ' sahut Saga
" Ee... paman maaf jika Erden lancang, apa paman akan selalu berperang? paman tak ingin menikah dan memiliki keluarga paman sendiri ??" tanya Erden
" Tentu saja paman ingin menikah dan memiliki keluarga sendiri... kau fikir untuk apa paman membangun rumah di tebing ? hanya saja sampai saat ini belum ada wanita yang bisa membuat dada paman bergetar " sahut Saga
" Memangnya selera paman seperti apa sih ?? coba jabarkan jadi nanti Erden akan coba carikan "
" Entahlah... paman sendiri bingung, yang jelas paman belum menemukannya ... itu saja, suatu saat jika paman menemukannya paman tak akan melepaskannya sampai paman mati " jawab Saga
" Paman memang hebat... aku sangat kagum dengan paman, aku juga berjanji paman jika aku menemukan gadis impianku aku tak akan melepaskannya sampai aku mati ....seperti paman he he " ucap Erden
" Ya asal kalian jangan menyukai wanita yang sama saja, bisa kiamat nanti " celetuk Aflan dari belakang
" Mana mungkin Aflan... aku dan Erden berbeda 10 tahun, artinya kami beda generasi mustahil menyukai wanita yang sama" sahut Saga
" Tak ada yang tak mungkin di dunia ini Jendral, bukankah begitu Erden ??"
" Jika kami menyukai gadis yang sama ... maka gadis itu tinggal memilih, apakah ia memilih aku seorang pangeran tampan atau seorang Jendral Saga yang perkasa ha ha ha " canda Erden
" Itu teorinya pangeran... prakteknya tak mungkin semudah itu " sahut Aflan
" Paman Aflan... kalau paman suka wanita seperti apa ?? mengapa paman belum menikah lagi kan istri paman sudah lama meninggal ?!" tanya Erden
" Kalau aku gampang pangeran, aku sangat tergila-gila dengan Isla... sang peramal cantik itu, namun aku selalu di tolaknya 😥😥 oh hidupku yang malang ..." sahut Aflan menerawang memandangi langit biru
" Kenapa memangnya kok paman Aflan di tolak...padahal paman begitu tampan dan gagah ??"
" Apa lagi jika bukan karena paman batu gunungmu itu, semua wanita di sekitarnya tak ada yang tak menyukainya termasuk Isla... tapi lihatlah ia cuek saja macam batu gunung yang kau duduki itu " sahut Aflan keky
" Enak saja kau menyalahkan aku botak, salahmu sendiri tak bisa mengambil hati Isla....kau itu maunya grasak-grusuk aja mana ada wanita di perlakukan seperti itu " sahut Saga
" Jendral... malah yang seperti aku ini yang di sukai wanita... terbuka langsung apa adanya , ngak kebanyakan drama sepertimu itu. Disuruh milih wanita satu aja sampe umur segini ngak dapet-dapet kan yang jomlo macam aku ini jadi susah mau laku 😤😤" omel Aflan membuat Saga dan Erden terkekeh geli
" Kenapa sudah ngak tahan tuh pisang ngak ada temannya, sini kupenyet pake batu gunung biar gepeng ha ha ha " gelak Saga...ketiganya tertawa bersama
Keesokan harinya sesuai dengan janjinya, Saga mengantar Erden kembali ke kerajaan. Ia harus memastikan sendiri bahwa keponakannya itu sampai dengan selamat ke istana. Perjalanan di tempuh selama 8 hari barulah mereka sampai ke ibukota. Sora sangat senang melihat anaknya kembali dengan selamat, hampir setahun berpisah begitu rindunya ia pada anaknya... ia memeluk dan menciuminya membuat Erden sampai bersembunyi di belakang Saga
" Ibu sudah Bu... Erden sudah besar , jangan ciumi Erden terus malu..." omelnya
" Terimakasih Saga karena telah menjaga anak kesayanganku " ucap Sora
" Sama-sama kakak ipar, baiklah aku pamit... ingat janjimu Erden pada paman bahwa kau akan belajar dengan sungguh-sungguh kini " ucap Saga
" Baik paman... suatu saat nanti Erden akan membantu paman berperang lagi " ucapnya
" Saga sebelum kau pergi bisakah kau memberi nasihat pada Erden agar lebih giat belajar !!" pinta Xoga
" Sudah kak... tenang saja, lihat saja perubahannya nanti, baiklah aku pergi dulu kak ... Kakak ipar " pamit Saga
" Saga sore ini adalah hari pasar... berjalan-jalan lah siapa tau kau bertemu gadis cantik kau bisa membelikannya hadiah !!" ucap Sora sambil memberikankan sekantung uang pada Saga... Saga terkekeh saja , ia tak mau ambil pusing dengan perkataan kakak iparnya itu.
Saga menunggangi kudanya sambil melewati jalanan utama ibukota yang kanan kirinya penuh dengan para penjual dadakan...ya karena hari ini adalah hari pasar. Banyak mata wanita tertuju padanya, wanita mana yang tak kagum melihat wajah tampan dengan perawakan tinggi besar berotot seperti Jendral Saga. Namun tak seorangpun berani menyapa karena mereka tau Jendral Saga bukankah orang yang Hubble.
Karena jalan semakin sempit, akhirnya Saga turun dari kudanya dan berjalan sambil menarik si hitam. Entah mengapa tiba-tiba matanya melihat seorang gadis yang sedang melihat-lihat aksesoris. Gadis itu berpindah dari penjual satu ke penjual lain tanpa membeli apapun.
" Nona cantik.. belilah anting ini sangat cantik jika kau memakainya " ucap sang penjual
" Tidak nek... saya hanya melihat saja, saya ngak punya uang " ucapnya dengan riang, lalu berpindah lagi ke penjual lain... Saga tersenyum simpul melihat tingkah gadis itu. Ia penasaran bagaimanakah wajah gadis itu, sedari tadi ia hanya melihat dari belakang. Tanpa di ketahui sang gadis , Saga membeli semua barang yang telah di pegang oleh gadis itu, entah mengapa ia melakukannya.
Tak lama gadis itu singgah ke tempat penjual gulali yang di kerubuti anak-anak.
" Paman... saya mau beli satu !!" pinta gadis itu sambil menyerahkan sebuah koin pada penjual gulali
" Untukmu gadis cantik... paman beri bonus sebuah lagi jadi kau dapat 2 gulali " ucap sang penjual
" Terimakasih paman, paman baik sekali ....horee " ucapnya dan langsung berbalik tanpa melihat Saga berada di belakangnya
Bruk...... Sang gadis menabrak dada Saga, ia hampir terjatuh jika Saga tak menahan pinggangnya dengan sebelah tangannya
" Maaf tuan... saya tak seng...." suara gadis tersebut terhenti saat mata keduanya saling bertemu
" Omg gadis ini begitu cantik...siapa dia ...deg deg deg " dada Saga pun berdetak kencang
Hayo bertemu siapakah Jendral Saga nan tampan ??
See you next eps
Jangan lupa untuk like komen dan vote ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Senopati Arya Mada
ya...
siapa lagi klo bukan si bocahx🤣🤣🤣
2023-04-14
0
🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀
jangan jangan yang menabrak Saga adalah Amara?
2022-12-30
0
ana
saga bertemu amara😍
2022-12-28
0