Perang kali ini berjalan seperti biasanya. Ketegasan dan kepintaran Jendral Saga berpadu kompak dengan kesigapan Wakilnya yang juga di bantu Roxana membuat expansi kali ini kembali berjalan sukses.
Di camp ....
Saga sedang mengasah pedangnya sambil membersihkannya dari darah.
" Jendral....beristirahatlah, ini kopi kesukaan anda " ucap Roxana sambil meletakkan 2 gelas kopi dan sepiring camilan
" Terimakasih..." ucap Saga tanpa menghentikan kegiatannya. Jika tubuhnya sedang bergerak begitupun dengan pikirannya. Sudah hampir satu tahun ia meninggalkan vila namun mengapa bayangan wajah dan mata biru indah itu tak juga menghilang dari ingatannya.
Bahkan saat ia bisa pulang kembali ke kerajaannya .... Saga tak mau pulang, ia berharap bisa melupakan bocah itu dengan banyaknya pertempuran yang di lakukannya namun sepertinya percuma.
" Apakah aku harus pulang dan menghadapinya ?? tapi untuk apa aku percaya dengan ramalan konyol Isla ?? " tanya Saga dalam hati
" Jendral.... Jendral..!! kopi anda akan dingin " teguran Roxana mengagetkan Saga yang tengah melamun. Saga berdiri dan memasukkan kembali pedangnya yang sudah begitu bersih dan bersinar ke pinggangnya. Ia duduk dan menghirup kopi tanpa suara.
" Maaf jika saya lancang, sebenarnya apa yang sedang menganggu pikiran anda Jendral, katakan siapa tau saya bisa membantu " tanya Roxana lagi melihat wajah kosong Saga
" Percuma saja Roxana... ia tak akan menjawabmu. Kau tau berapa kali aku menanyakan hal yang sama pada nya ??" potong Aflan
" Berapa kali ??" tanya Roxana
" Ratusan dan kau tau apa yang paling menyebalkan 😡?? batu gunung ini tak menjawab satupun pertanyaanku 😤😤" ucap Aflan mendengus kesal sambil mengambil kopi di depannya dan meminumnya
" Roxana... apakah minuman kita habis ?? mengapa kau menghidangkan kopi pahit ini sepahit hidupku ini 😢😢. Ya dewa betapa sedih hidupku ini... sudah berpisah hampir setahun dengan wanita pujaan ku... karena Jendralku tak mau pulang entah apa yang di hindari ya..Awas saja kau Jendral, jika kita pulang dan Isla sudah menikah aku akan mencekekmu 😡😤😤!!" omel Aflan
" Pulanglah jika kau mau pulang Aflan, bawalah Roxana bersamamu... aku tak akan mencegahmu " sahut Saga santui , ia lalu masuk ke dalam kemahnya dan berbaring sambil memejamkan kedua matanya yang sudah 3 hari tak terpejam karena ia tak berhenti bertempur.
Saat Aflan memasuki kemahnya...Saga sudah tertidur begitu pulas.
" Tuan Aflan jangan ganggu Jendral, 3 hari ia tidak tidur !!" terdengar suara Roxana dari luar. Aflan pun keluar dengan kesal
" Kau dengar kata Jendral... bersiaplah kita pulang besok pagi !!" ucap Aflan
" Tidak... aku akan menemani Jendral di sini, tuan silahkan saja pulang !!" tolak Roxana
" Hei Roxana ... apa kau tidak kangen dengan kedua orang tuamu dan juga nenekmu, jangan keras kepala aku sudah bilang Jendral Saga tak akan membalas cintamu itu sampai kapanpun. Lebih baik kau hapus angan-angan itu dari otak kecilmu itu sebelum kau lebih terluka nanti !!" bentak Aflan kesal karena Roxana begitu keras kepala
" Aku tak mengharapkan balasan apapun atas cintaku ini tuan Aflan, bisa melihat Jendral setiap hari saja sudah lebih dari cukup !!" sahut Roxana tak kalah sengit, ia melengos meninggalkan Aflan dan kembali ke kemahnya
" Dasar gadis bodoh!! ngak bisa di kasih tau sejak kapan batu gunung punya perasaan ... kau fikirkan itu gadis bodohhh !!" teriak Aflan ... Roxana menutup kedua kupingnya dengan tangannya , ia tak mau mendengar apapun dari siapapun
" Aku akan bersabar, batu sekuat apapun tetap terkikis karena kesabaran tetesan air. Begitupun hati Jendral Saga, aku yakin ia akan bisa melihat ketulusan cintaku ini seiring berjalannya waktu !!" kekeh Roxana
Saga kembali melanjutkan pertempuran demi pertempuran, tak sedikit sudah ia meluaskan kekuasaan kerajaan mereka dalam setahun ini. Bulan demi bulan kembali berlalu...nama Saga semakin berkibar dan di takuti di antara kerajaan di sekitar kerajaan mereka.
Setelah menaklukkan sebuah kerajaan kecil di Utara kerajaan kini rombongan beristirahat di sekitaran sebuah air terjun nan begitu indah. Para prajurit tak di perkenankan berkemah di dekat air terjun hanya 1 kemah yang boleh berdiri di dekat air terjun yaitu kemah Saga. Kemah Aflan dan Roxana pun berjarak puluhan meter dari air terjun. Saga ingin sendiri...ia tak ingin di ganggu siapapun jika sudah bertemu air terjun.
Setelah makan malam bersama para prajuritnya sambil merayakan kemenangan mereka... Pada tengah malam Saga pun kembali ke kemahnya. Ia melepas pakaiannya dan masuk ke sungai yang begitu dingin dan berendam sambil menikmati bunyi air terjun yang sangat di sukainya.
Tanpa di ketahui Saga....Roxana mengikutinya ke air terjun. Melihat Saga melepas pakaiannya dan masuk ke air membuat hasrat Roxana membara. Apalagi tadi ia banyak minum... pikirannya sudah di kuasai hawa nafsu dari cinta tak berbalasnya.
Roxana membuka pakaiannya satu persatu hingga hanya meninggalkan seuntai kain tipis yang hanya menutupi bagian terpenting dari tubuhnya. Berlahan Roxana masuk ke air dan berenang mendekati Saga yang tengah menikmati momen yang paling di sukainya.
Begitu sampai Roxana memeluk Saga dari belakang mengagetkan Saga. Saga langsung membuka matanya dan mendorong Roxana
" Apa yang kau lakukan Roxana ?? apa kau sudah gila ??" bentak Saga kaget melihat Roxana yang tak memakai pakaiannya
" Ya Jendral... aku sudah gila, aku begitu tergila-gila padamu... aku sangat mencintaimu Jendral, izinkan aku menghangatkan malammu Jendral walau hanya malam ini saja " ucap Roxana kembali berusaha memeluk Saga
" Roxana... kau sudah tau jawabanku, jika kau tak bisa menerimanya kau bisa pulang ke kerajaan !!" sahut Saga sembari menjauh
" Jendral... tidakkah ada sedikiittt saja rasa suka yang tumbuh di hatimu, Anda tak perlu mencintaiku... aku rela memberikan semua yang kupunya dan kujaga selama ini hanya untukmu Jendral , peluklah aku ... bawalah aku untuk menghangatkan malammu Jendral... aku rela, sungguh !!" pinta Roxana kembali mendekati Saga .
Saga sangat marah... jika tak mengingat betapa neneknya Roxana yaitu sang bibi telah merawatnya sedari kecil hingga kini mungkin Roxana hanya tinggal nama saja.
Saga segera meloncat keluar dari air dan mengenakan pakaiannya dengan cepat, ia lalu meloncat menaiki tebing air terjun dan menghilang di gelapan malam.
Roxana hanya bisa menangis tersedu-sedu, menyesali apa yang telah di lakukannya. Ia tau Saga tak akan mengizinkan dirinya untuk dekat dengannya lagi . Dengan lunglai Roxana keluar dari air dan memakai pakaiannya kembali. Sambil menangis ia kembali berjalan menuju kemahnya.
Sepasang mata mengamati kejadian tadi tanpa suara, siapa lagi jika bukan Aflan. Melihat Roxana mengikuti Saga tadi... Aflanpun mengikuti keduanya dan menyaksikan semua yang telah terjadi .
Saat Roxana sudah memasuki kemahnya barulah Aflan juga memasuki kemahnya , ia lalu naik ke pembaringannya dan memejamkan kedua matanya
" Dasar gadis bodoh...sudah kubilang Jendral itu batu gunung masih juga tak percaya 😤😤" ucapnya kesal sebelum tertidur
See you next eps
Jangan lupa untuk like komen dan vote ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Senopati Arya Mada
jendral2 ......
2023-04-14
0
TIARA
ceritanya semakin seru lanjut thor.
2022-12-29
0
🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀
Kamu itu bodoh Roxana sudah tau jendral Saga batu gunung,masih saja mengharapkan sesuatu yang mustahil🤭
2022-12-16
0