05. Mimpi

Raga Saga memasuki gua dengan cepat terlihat 5 ekor naga mengelilinginya.

" Berani sekali kau menantang kami...manusia !!" bentak salah satunya

" Cih...kau memanggil bala bantuan..kau fikir aku takut ??, serahkan baik-baik aku tak mau melukai salah satu dari kalian !!" ucap Saga namun para naga tak bergeming, akhirnya Saga pun menyerang dengan pedang ghoipnya... pertempuran terjadi sangat alot hingga ke tiga naga putra terluka dan menyisakan 2 naga putri yang ketakutan ...

Saga mendekat berlahan

" Berikan saja dengan sukarela, aku tak akan melukai mu... aku hanya meminta satu untuk menyelamatkan seorang gadis kecil " pinta Saga ...seorang naga putri mendekat

" Baiklah manusia... tapi mutiaraku ini berpasangan dengan mutiara yang ada di tubuhmu, maka kau akan terikat selamanya dengan si penerima mutiaraku ini " ucap Sang naga putri

" Aku tak keberatan... aku bisa mengangkatnya sebagai adikku !!" jawab Saga tidak ragu

Naga putri ingin berucap lagi namun...

" Berikan saja... agar ia cepat pergi dari sini !!" cegah sang naga pria, naga putripun menundukkan kepalanya di hadapan Saga dan tak lama kemudian keluarlah sebuah cahaya putih dari kepalanya, Saga membuka mulutnya dan menerima mutiara itu sementara.

" Terimakasih... aku pamit dulu !!" ucap Saga lalu segera kembali ke raga nya, Saga bergegas mengambil kudanya dan kembali ke villa nya dengan senang.

Setelah Saga menghilang...

" Mengapa kau melarang ku memberitahu kebenaran nya suamiku ??" tanya sang naga putri

" Biarkan saja...untuk apa kau memberitahunya , dia yang meminta mutiara itu . Maka adalah urusannya sendiri nanti ..." sahut sang naga putra

" Tapi kita harus memberitahu pada manusia itu...bahwa hanya si penerima mutiaraku itu nanti satu-satunya orang yang bisa membunuhnya dan sekaligus satu-satunya wanita yang bisa menggetarkan hatinya , seperti aku satu-satunya naga putri yang bisa mengetarkan hatimu "

" Tidak... biarlah itu menjadi kutukan untuknya , mari kita beristirahat " ucap sang naga putra

🔥🔥🔥🔥

Saat menjelang sore...Saga pun sampai kembali ke vila nya, Bibi menyambutnya segera

" Lama sekali anda pergi tuan , pekerja sudah mengangsur semua bawaan mereka " lapor bibi begitu Saga sampai

" Memangnya berapa lama aku pergi bi ??"

" 10 hari tuan , anda terlihat lebih kurus.. saya akan menyiapkan air mandi dan makan malam untuk tuan " ucap bibi

" Bagaimana perkembangan bocah itu Bi ??" tanya Saga

" Amara sudah bangun 5 hari yang lalu, ia sudah makan bubur namun badannya masih sangat lemah... aku baru memperhatikannya tuan, ternyata mata Amara begitu indah seperti air terjun... pantas saja tuan bersikeras menolongnya " ucap bibi lagi

" Bi... selesai aku makan malam....siapkan rendaman air dingin dan rendam gadis itu di sana, aku akan mengobatinya lagi.. aku sudah membawakan obat dari gunung untuknya !!" titah Saga sambil memasuki kamarnya

" Baik tuan Jendral..." sahut bibi

Setelah merendam Amara di air dingin....bibi lalu memberitahu Saga. Saga berjalan menuju ke tempat Amara. Amara terlihat kedinginan namun ia tak menyadari kehadiran Saga yang sudah berada di belakangnya. Saga bersila di belakang Amara setelah memberi kode agar mereka tak di ganggu.

Tiba-tiba Amara merasa mengantuk dan tertidur... Saga berdiri dan pindah ke samping Amara...kembali ia bersila dan mengucapkan beberapa lafal mantra , tampak cahaya putih mulai keluar dari arah terggorokan Saga, Saga menarik tubuh Amara dan menyentuh bibir Amara hingga terbuka agar mutiara bisa masuk dengan mudah.... namun berulang kali mutiara itu kembali keluar . Akhirnya Saga memasukkan kembali mutiara itu kemulutnya dan ia menyatukan bibirnya dan bibir Amara, ia mengigit sedikit bibir Amara agar ia membuka mulutnya dan berhasil mulut Amara terbuka, Saga pun mendorong mutiara di mulutnya agar masuk ke mulut Amara dengan lidahnya.

Tiba-tiba mata Amira terbuka ... Saga yang sudah hendak melepaskan bibirnya begitu terpana melihat mata biru Amara yang begitu indah, ia terdiam menikmati keindahan mata Amara... mata yang selalu di carinya pada setiap wanita yang ditemuinya namun ia tak pernah menemukannya...dan kini mata indah itu ada di hadapannya

Tanpa di sadari Saga...ia kembali mencium Amara dengan begitu lembut, ia bahkan Melu*** bibir tipis itu dengan nikmatnya...sampai akhirnya Amara menutup matanya kembali, Saga langsung seakan tersadar...ia melepas kan ciuman mereka segera

Deg...deg...deg...

Terdengar detak jantung Saga begitu cepat seakan habis berlari tanpa henti.

" Mengapa mata indah itu ada pada bocah ini..mengapa aku tadi menikmati ciuman ini ?? mengapa dadaku begitu bergetar saat menatap nya ??" Saga tersandar di dinding tak percaya dengan apa yang barusan terjadi padanya.

Bergegas Saga keluar...

" Biarkan bocah itu di situ sampai ia sadar kembali Bi.. aku mau istirahat !!" ucap nya dan segera menghilang.

Sudah beberapa jam Saga tak bisa tidur, ia hanya bolak balik di ranjangnya ...semua pertanyaan itu terus berputar di kepalanya membuatnya pusing. Akhirnya Saga keluar mengambil kudanya dan pergi ke tebing air terjun untuk bergabung dengan pekerjanya.

" Sebaiknya aku melupakan kejadian tadi....selamanya, aku akan bekerja keras agar otakku tak selalu mengingat mata indah itu " ucap Saga pada dirinya sendiri

Setelah pagi hari barulah Amara terbangun, bibi segera memindahkannya ke kamar mereka. Saat memberi makan Amara ...bibi pun bertanya...

" Bagaimana keadaanmu Amara ??"

" Semalam rasanya saya begitu kepanasan nyonya besar...untungnya saya berendam di air hingga rasa panas itu tak begitu terasa, dan pagi ini tubuh saya rasanya jauh lebih baik nyonya besar" jawab Amara

" Baguslah kalau begitu... tak sia-sia tuan Jendral mencarikan obat di hutan untukmu. Kau tau jendral sampai pergi selama 10 hari untuk mendapatkan obat itu dan semalam tuan sudah memberikannya padamu, nanti jika kau bertemu tuan Jendral...kau harus berterimakasih padanya...mengerti !!" tegas Bibi

" Mengerti nyonya besar...tapi saya bermimpi aneh semalam " ucap Amara lagi

" Mimpi aneh...mimpi apa ??" tanya Bibi

" Saya merasa semalam ada yang men...eh tidak tidak apa-apa nyonya besar maaf" ucap Amara meralat perkataannya

" Ya sudah...mungkin kau masih bingung karena pengaruh obat itu, sekarang istirahatlah... aku banyak kerjaan " sahut bibi lalu keluar meninggalkan Amara seorang diri di kamar.

Amara termenung...sambil memegang bibirnya

" Semalam aku bermimpi seorang pria mengigit dan mencium bibirku...tapi apakah itu mimpi atau kenyataan...?? ahh pastilah itu mimpi, tak mungkin kan tuan Jendral mencium bibirku...untuk apa " ucap Amara sambil berebah dan menutup kedua matanya, obat yang di berikan bibi membuatnya kembali mengantuk.

⛰️⛰️⛰️⛰️

Jauh di kerajaan...

Isla yang melakukan perjalanan ke istana baru bisa memasuki istana setelah 10 hari, sepanjang jalan yang ia lalui ia selalu di mintai tolong beberapa penduduk yang mengetahui akan kehebatan ilmu tabibnya.

Isla tak pernah menolak walaupun itu menyebabkan ia sangat sangat lama baru bisa menghadap kepada Raja.

Setelah mandi dan berganti pakaian Isla pun masuk ke ruang makan raja, di mana Raja dan istrinya sudah menunggunya.

" Selamat malam paduka Raja dan permaisuri, maaf hamba baru bisa menghadap !!" salam Isla sambil menunduk penuh hormat

" Tidak apa-apa Isla, aku tau kau di cegat banyak penduduk..Silahkan duduk, makanlah bersama kami " ucap Raja ...berlahan Isla duduk di tempat yang sudah di sediakan, tak mungkin ia menolak ajakan seorang Raja...menolak nya sama saja dengan menghina Raja

" Terimakasih paduka Raja " ucap Isla ...selesai makan Raja dan permaisuri pun mengajak Isla ke taman sambil memandangi pemandangan di malam hari

" Apakah kau tau mengapa kau kupanggil ke mari Isla ??" tanya Raja

" Anda ingin saya melihat masa depan seseorang...namun saya belum tau , siapa orangnya " sahut Isla membuat Raja tersenyum

" Raja ingin tau... siapa jodoh Saga dan kapan ia akan menemukan jodohnya !!entah wanita macan mana yang diinginkannya, sudah ratusan wanita kupilihkan tak satupun di sukainya " potong Sora setengah mengomel...