Deep Heart
" Jangan bibi.... jangan, Amara bisa mati jika bibi mendorong Amara... apa salah Amara bi hik hik... paman kasihani Amara !!" mohon seorang gadis kecil berumur 15 tahun yang ketakutan berdiri di ujung jurang, pakaiannya compang camping... membalut tubuh kurus putihnya... terlihat banyak luka bekas cambukam di tubuh kurus itu
" Memang itu maksud kami, selama ini kau sudah membebani hidup kami... kami harus membagi makanan kami padamu anak haram, ibumu sudah mati... bapakmu Lari entah kemana , lalu untuk apa lagi kau hidup hah ha ha ha ... suamiku cepat kau dorong anak haram itu !!" titah sang bibi ... sang paman pun mendekat sambil menyeringai tajam pada Amara
" Salahmu sendiri tak mau menjadi pemuas nafsuku, sekarang aku tak bisa membelamu lagi ha ha" bisik sang paman dan tangan besarnya pun bergerak hendak mendorong Amira agar jatuh ke jurang
" Aaaaaaaaa.....!!" terdengar suara lemah Amira yang terdorong ke jurang yang penuh dengan batu cadas itu,
" Ibu... apakah ini akhir hidupku ?? ibu...kita akan segera bertemu " ucap Amara dalam hati, ia pun pasrah menutup ke dua matanya, namun ternyata Tuhan masih kasihan pada bocah itu
Sebuah tali membelit tubuh kurusnya hingga menahannya di ujung jurang
" Aaaargh..... aaaargh " 2 buah jeritan terdengar oleh Amara, ia pun membuka matanya... terlihat paman dan bibinya sudah terbaring di tanah dengan banyak anak panah di tubuh mereka
Masih shok melihat keadaan keduanya, Amara sampai tak menyadari tubuhnya sudah di tarik dan terduduk di tanah... suara tapak kuda nampak berjalan ke arahnya... mata Amara melihat sepasang tapak kaki kuda di hadapannya
" Siapa namamu bocah ??" terdengar suara nan begitu garang di kuping Amara... ia pun melongok ingin melihat suara siapa itu
Amara melotot melihat seorang pria yang begitu tampan dan gagah sedang menunggang kuda putih yang berdiri di depannya... ia bagaikan melihat pangeran berkuda yang selama ini sering di hayalkannya
" Siapa namamu bocah ?? kau bisu atau tuli... Jendral bertanya padamu !! " bentak seseorang mengagetkan lamunan Amara
" A... Amara tuan, nama saya Amara... " jawabnya sambil bersujud..
Amara tau desanya sedang di serang... itulah mengapa paman bibinya hendak membuangnya karena mereka tak mau membawanya meninggalkan desa... ia hanya akan membebani keduanya..Amara tau Jendral tampan di depannya ini adalah pihak musuh
" Apakah ia akan di bunuh seperti paman dan bibinya ?? tapi jika ia mau dibunuh mengapa mereka menyelamatkannya ???" tanya Amara dalam hati
" Bawa bocah itu ke rumah peristirahatan ku... ia bisa membantu bibi di dapur !!" titah Sang Jendral
" Kau sangat beruntung bocah... Jendral mengampunimu, ucapkan terimakasih mu !!" ucap wakil Jendral
" Terimakasih tuan Jendral... hamba akan berterimakasih seumur hidup hamba... terimakasih... terimakasih..terimakasih !!" ucap Amara lalu membungkuk berkali-kali sampai ia tak merasakan tubuh kecilnya lagi karena ia pingsan
Sang Jendral langsung turun dari kuda nya dan memeriksa keadaan Amara....
" Masukkan bocah ini di kereta, beri perawatan dan makanan yang bergizi... sepertinya bocah ini di perlakukan dengan sangat buruk selama ini !!" titah Sang Jendral melihat tubuh Amara yang penuh luka dan begitu kurus
" Baik Jendral !!.... Kalian dengar, bawa bocah ini ke ke tenda pengobatan lalu kirim ia ke villa peristirahatan Jendral !!" lanjut wakil Jendral
" Siap tuan....!!" sahut beberapa prajurit, tubuh ringkih Amara pun di bawa ke tenda pengobatan dan segera di tangani oleh tabib
⛰️⛰️⛰️⛰️
Entah berapa lama Amara tak sadarkan diri, begitu ia membuka matanya ia berebah di sebuah kereta yang sedang berjalan, ia tak sendirian....beberapa wanita juga nampak duduk di sekitarnya, namun semua tangan mereka di ikat
" Kak... dimana ini ??" tanya Amara pada seorang gadis di sebelahnya
" Kita menuju negara penjajah kita... katanya kita akan menjadi budak atau pelayan di kerajaan " sahut gadis itu sambil terisak....Amara hanya bisa diam, ia tak punya tenaga sama sekali bahkan hanya untuk duduk saja ia tak mampu seluruh tubuhnya terasa begitu sakit, akhirnya Amara hanya bisa melanjutkan tidur nya kembali.
" Hei bocah... bangun, mau tidur sampai kapan kau... kau sudah 3 hari tidur saja !!" Amara mendengar samar suara seseorang yang sepertinya ia kenali... ya itu adalah suara wakil Jendral, dengan susah payah Amara membuka kedua matanya.. ia masih di kereta tapi sepertinya berbeda dari yang pertama.
Amara duduk dan mengintip dari jendela kereta.... terlihat pemandangan yang begitu indah...
" Tuan... di mana ini, apakah di surga ??" tanya Amara ... gelak tawa menyambut pertanyaan Amara
" Kalian dengar itu... bocah itu bertanya apakah ia berada di surga ha ha ha ha " gelak sang wakil Jendral geli
" Ya bocah.. kau sedang berada di surga, surga dunia... kau tau kau begitu beruntung dari ratusan tawanan perang yang di bawa Jendral hanya kau yang di minta beliau untuk di bawa ke villa peristirahatan Jendral, artinya kau tak akan menjadi budak... " Jelas wakil Jendral dari luar kereta
" Apa maksudnya tuan... saya tidak mengerti ??" tanya Amara memberanikan diri
" Jendral tak menyukai perbudakan, semua yang berada di bawah kekuasaannya di Villa tidak di perlakukan seperti budak, mereka di perlakukan seperti pembantu karena tuan memberi mereka gaji setiap bulan, sekarang kau paham betapa beruntung nya dirimu ??! jadi bekerjalah yang baik di villa tuan dan jangan pernah berfikiran untuk membalas dendam karena sakit hati , aku sendiri yang akan membunuhmu jika kau berani... mengerti !!" jabar wakil Jendral
" Mengerti tuan...!!" sahut Amara sambil tersenyum , ia tak ada dendam sama sekali karena paman dan bibinya sudah di bunuh, ia malah sangat berterimakasih karena terlepas dari belenggu kesengsaraan yang di jalaninya selama ini.
Sudah bukan rahasia umum lagi, semenjak ibunya meninggal... paman dan bibinya mengambil semua harta peninggalan ibunya begitu pun diri Amara di bawa ke rumah mereka, namun bukannya di pelihara dengan baik melainkan di perlakukan seperti budak.
Setiap malam ia tidur di kandang kambing milik paman bibinya, semenjak membuka mata hingga malam ia terus di paksa bekerja mengerjakan apapun yang di perintahkan. Amara kecil menjalaninya dengan tegar selama setahun lebih , ia mengharapkan suatu saat bapaknya akan datang mengambilnya dari lubang neraka ini.
Namun sekian lama hal tersebut hanyalah angan belaka... ia bak debu yang terlupakan. Tak ada seorangpun yang mencarinya... memperhatikannya apalagi menyanyanginya...malang nian nasip Amara kecil.
Seharian di perjalanan akhirnya rombongannya sampai ke sebuah villa mewah yang terletak di kaki gunung... terlihat sungai besar mengalir tak jauh dari villa , ratusan bebek terlihat berenang di sungai yang begitu indah, Amara ternganga melihat pemandangan indah yang baru pertama kali di lihatnya itu.
" Bocah... kau masih hidup ?? kalau masih hidup keluarlah !!" terdengar suara wakil Jendral mengagetkannya, berlahan kaki kecil kurusnya menapak menyentuh rerumputan hijau nan begitu halus
" Bagus... kau ternyata masih hidup ha ha....bibiiiiii aku membawakan sesuatu untukmu !!" teriak wakil Jendral
Dengan tergopoh-gopoh... wanita yang di panggil bibi itu pun datang
Seorang wanita berumur hampir 50 tahun ... berperawakan sangat gemuk namun masih terlihat sisa kecantikan masa mudanya
" Wah.... banyak sekali barang yang di kirimkan Jendral, bagaimana aku tidak tambah gemuk ini ha ha...selamat datang tuan Aflan !!" sapa bibi
" Makanan banyak ini bukan untukmu bi, perutmu sudah mau meledak itu 🤭🤭..tapi untuk bocah cacingan itu, itu oleh-oleh dari Jendral untuk membantumu di dapur . Tapi sebelumnya dia harus dirawat agar pulih baru bisa membantumu , mengerti !! " titah wakil Jendral yang bernama Aflan itu
Mata tua bibi mengamati Amara yang berdiri di samping kereta....
Bibi tersenyum, ia mengerti mengapa Sang Jendral mengambil gadis cilik itu. Jendral Saga adalah pribadi yang sangat keras di Medan perang namun sebenarnya hatinya begitu lembut ... selembut sutra, pastikan Jendra kasihan melihat gadis kecil mengenaskan itu. Itulah sebabnya ia mengambilnya.
" Kemarilah bocah, jangan takut... kita semua keluarga di sini !!" panggil bibi ramah, sebersit senyum langsung di tampilkan Amara... ia pun mendekat berlahan
" Perkenalkan nama saya Amara !!" ucapnya sambil menunduk sopan... Bibi tersenyum melihat kesopanan Amara
" Sepertinya kita akan cocok Amara ha ha ha " ucap bibi senang
Sekian dulu eps pembukanya ya, bagaimana kalian suka...?? semoga suka ya
Love you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z
aku ngebayanginnya kayak mereka ini dari Kerajaan Eropa gitu 😆
2022-12-29
0
❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z
lah? sungguh kejadian yang tidak terduga. langsung kena karna mereka 😅🙏
2022-12-29
0
🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄
baru awal udah di sambut dgn adegan miris gini🥺
2022-12-29
1