Tidak Ada yang Percaya

PoV Zella

Tuhan, aku benar-benar menemukannya.

Suamiku sudah kembali, Yaa Leviku sudah kembali. Tapi kenapa ia sama sekali tidak mengenalku? Apa yang sebenarnya sudah terjadi padanya?

Dia sama sekali tidak berubah. Masih sama seperti dulu. Model rambutnya, tatapan matanya, stylenya juga sama, cara ia mempresentasikan perusahaan juga masih khas seperti yang dulu.

Apa dia hilang ingatan hingga tidak mengingatku sama sekali?

Apapun keadaannya sekarang, aku sangat bersyukur karena Leviku masih hidup. Aku harus cari tahu tentang Theo, asisten Tuan Geoffrey.

Zella menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya di ruang meeting.

"Nona Zella, Pak Beni sudah siap di loby." ucap Vanya pada Zella.

"Baiklah, terima kasih untuk hari ini Vanya." jawab Zella yang langsung menyambar tasnya dan keluar dari ruangan meeting.

...***...

Dalam perjalanan pulang, Theo terus memikirkan Direktur Muda GA Corporation.

"Nona Zella, kenapa terdengar akrab di telingaku?" gumam Theo sambil mengendarai mobil Geoffrey.

"Theo, kau sudah enam tahun bersamaku. Berbagai terapi juga sudah kau lakukan untuk mengembalikan ingatanmu. Apa sudah ada perkembangan?" tanya Geoffrey.

"Maaf Tuan, tapi sampai saat ini saya belum mengingat apapun tentang diri saya." jawab pTheo.

"Tidak masalah, Theo. Tapi kau benar-benar sangat membantuku selama ini." ucap Geoffrey.

"Tapi aku yakin, kau dulu pasti seorang yang sangat luar biasa melihat kepiawaianmu dalam mengurus perusahaan." ucap Geoffrey kemudian.

"Terima kasih pujiannya Tuan Geoffrey. Saya juga sangat berhutang budi atas kebaikan anda." jawab Theo.

Kini mobil mereka sudah sampai di Mansion. Setelah Geoffrey turun dari mobil, Theo langsung menjalankan mobilnya menuju bandara untuk menjemput Paula.

...***...

Zella sampai di Mansion dan langsung menuju ke kamarnya. Ia menelfon adik iparnya yang juga sahabat baiknya, Silla.

"Hallo Silla, bagaimana kabarmu?" tanya Zella saat panggilannya sudah tersambung.

"Aku sangat baik Zella. Kapan kau akan pulang ke Indonesia? Kami sangat merindukanmu, Zella." jawab Silla.

"Akan aku usahakan untuk segera pulang, Silla." ucap Zella. "Ada hal penting yang ingin aku sampaikan, Silla. Kak Levi masih hidup, La. Dia benar-benar masih hidup."

Silla terdiam diujung telefon.

"Silla, kau masih mendengarku?" tanya Zella kemudian saat tidak ada respon apapun dari Silla.

"Ah, iya Zella. Aku masih mendengarnya. Tapi Zella, kau masih ingat bukan bahwa kemungkinan Kak Levi masih hidup itu sangat kecil." jawab Silla diujung telefon.

"Apa kau tidak mempercayaiku, Silla? Aku bertemu dengannya hari ini." ucap Zella berusaha meyakinkannya.

"Aku bukan tidak percaya denganmu, Zella. Tapi kau berulang kali mengatakan bahwa kau melihat Kak Levi. Tapi lagi lagi mereka hanya mirip sekilas dan bukan Kak Levi." jawab Silla.

"Aku sangat menyayangimu, Zella. Kembalilah pulang agar kau bisa move on dari kejadian enam tahun yang lalu." ucap Silla kemudian.

"Terima kasih atas perhatianmu, Silla. Kalau begitu aku tutup dulu telefonnya. Bye Silla." Zella pun mengakhiri panggilannya pada Silla.

Zella tidak langsung putus asa, ia segera menghubungi Mama Karen dan memberikan kabar sama dengan apa yang ia sampaikan pada Silla. Tapi respon dari Mama Karen juga sama persis dengan respon Silla.

"Mama Karen juga tidak percaya padaku." gumam Zella sedih. "Aku akan menghubungi papa dan Kak Azel." ucap Zella yang langsung memencet nomor ponsel papa Green.

Lagi lagi Zella harus menelan pil pahit karena mereka juga tidak ada yang percaya. Mereka terus meminta Zella kembali ke Indonesia dan menganggap Zella belum bisa move on dari hilangnya Levi.

Kini Zella terduduk lesu di ujung tempat tidur sambil memeluk lututnya sendiri. Tak lama kemudian Granny masuk ke dalam kamar Zella dan mendekati cucunya.

"Zella, are you okey?" tanya Granny mengusap kepala cucunya. "papamu barusan menelfon Granny."

"Aku tau, Granny juga pasti lebih percaya papa dari pada Zella." jawab Zella dan Granny langsung menggelengkan kepalanya.

"Kau salah besar, Zella. Granny sangat percaya padamu. Hanya saja Granny tidak tahu bagaimana cara membantumu kali ini sayang." ucap Granny.

"Terima kasih Granny telah percaya padaku. Aku hanya butuh dukungan dan kepercayaan dari Granny." balas Zella sambil memeluk Granny nya erat.

"Mandilah sayang, setelah ini kita makan malam bersama." ucap Granny dan Zella mengangguk dan langsung masuk ke kamar mandi.

Selesai mandi, Zella langsung memakai baju casualnya dan turun ke bawah untuk makan malam.

Langkahnya terhenti saat ia melihat ada sosok lelaki duduk di ruang tamu bersama dengan Granpa nya.

"Zella, turunlah sayang. Ada tetangga baru kita datang berkunjung." ucap Granpa memanggil Zella.

"Tuan Geoffrey," gumam Zella dalam hati sambil mengernyitkan dahinya. "Mau apa dia datang kemari?" batin Zella sambil melangkahkan kakinya ke ruang tamu.

"Nak Geoffrey, kenalkan ini cucu saya Zella." ucap Granpa pada Geoffrey.

"Kami sudah saling mengenal, Granpa. Dia adalah kolega baru di perusahaan." jawab Zella sambil duduk di samping Granpa.

"Waaah, kebetulan sekali jika kalian sudah saling mengenal. Berikan sambutan yang terbaik pada tamu kita, Zella. Granpa mau ke belakang dulu sebentar." ucap Granpa dan sengaja meninggalkan Zella.

"Apakah kedatanganku mengganggu anda, Nona Zella?" tanya Geoffrey terdengar santun.

"Anda datang tidak khusus untuk bertemu denganku, bukan? Untuk apa aku merasa terganggu." jawab Zella santai.

"Aku datang untuk mengenalmu lebih dekat, Nona Zella." jawab Geoffrey penuh dengan rasa percaya diri.

Zella malas menanggapi Geoffrey dan langsung berdiri hendak meninggalkan Geoffrey. Sayangnya Granny datang dari pantry dan menawarkan Geoffrey untuk makan malam bersama.

"Tuan Geoffrey, apa anda sudah makan malam? Makanlah bersama kami malam ini, Tuan." ucap Granny.

Tawaran Granny membuat bibir Geoffrey tersenyum lebar.

"Dia akan makan malam di mansionnya sendiri, Granny." jawab Zella.

"Zella, tidak baik berlaku seperti itu pada tamu kita. Ayo persilahkan Tuan Geoffrey untuk makan malam." ucap Granny pada Zella.

Zella mengacuhkan ucapan Granny dan langsung berjalan ke ruang makan. Sedangkan Geoffrey mengikuti langkah Granny yang mengajaknya makan bersama.

Zella sangat tidak menyukai makan malam kali karena kehadiran Geoffrey. Setelah makan malam, Zella buru-buru kembali ke kamarnya tanpa menghiraukan Geoffrey sama sekali.

"Maafkan tingkah Zella, Tuan Geoffrey. Dia memang sangat dingin pada semua laki-laki." ucap Granpa.

"No problem, Tuan." jawab Geoffrey.

Geoffrey yang sudah menyelesaikan makan malamnya mengedarkan pandangannya menyapu seluruh ruangan. Namun pandangannya terhenti saat melihat foto pernikahan Zella di ruang keluarga yang letaknya dekat dengan ruang makan.

Geoffrey sangat terkejut saat melihat foto laki-laki yang berdiri di samping Zella sangat mirip dengan Theodore, asistennya.

"Kenapa laki-laki yang menikah dengan Zella sangat mirip dengan Theo?" tanya Geoffrey dalam hati.

"Nak Geoffrey, apa kau mau mengobrol dengan ku di taman?" tawar Granpa.

"Dengan senang hati, Tuan." ucap Geoffrey sambil mengikuti langkah Granpa menuju ke taman.

Episodes
1 Masa Lalu Zella
2 Pertemuan yang Mengejutkan
3 Tidak Ada yang Percaya
4 Kenyataan yang Menyakitkan
5 It's So Hurt
6 Perubahan Geoffrey
7 Menjenguk Zella
8 Theo Kembali ke Berlin
9 Mengejar Theo ke Berlin
10 Kebersamaan Zella dan Theo
11 Haruskah Aku Menjauhinya?
12 Usaha Zella
13 Sleep Together
14 Performa Kinerja Zella
15 Perubahan Theo
16 Pura-pura Kencan
17 Potsdamer Platz
18 Kisah Theodore
19 Dating With You
20 Can't Kiss You
21 Bimbang
22 Sedikit Mengingatmu
23 Kecewa
24 Jelous
25 I Can Kiss You
26 Not Me, but Vanya
27 Salah Paham
28 Menemani Belanja
29 Masuk Perangkap
30 Tiba di München
31 Kemalangan Theo
32 Vanya-Geoffrey
33 Pagi Hari di München
34 I Remember You
35 Kecurigaan Zella
36 Kebaikan Geoffrey
37 Tiba di Indonesia
38 Kau Selalu Mengejutkan
39 Melepas Kerinduan
40 Back to Bedroom
41 Kehilangan Dua Sejoli
42 Kamu Nakal
43 Cook with Love
44 Pembengkakan Dana Perusahaan
45 Double Date
46 What's Wrong?
47 Zellas Pausenzeit
48 Siasat Penyelidikan
49 Rencana Uncle Tom
50 Misi Pertama
51 Merajuk
52 Permintaan Gila Tom
53 Cinta Buta Tom
54 Happy Birthday
55 Surprise
56 Renata's Plan
57 Pertemuan Tak Terduga
58 Desakan Renata
59 Tebakan Zella
60 Kecerdasan Zella
61 Meeting Khusus
62 Rencana Wedding Dadakan
63 Prepare 1
64 Prepare 2
65 Renata's Failure
66 Salah sasaran
67 Ancaman Zella
68 Pernikahan Tom dan Renata
69 I'm So Jelous
70 Hadiah Pernikahan
71 Malam Pertama
72 Meet Doctor
73 Rehat Sejenak
74 Pesta Ge-Vanya
75 What's happened?
76 Siapa Lagi?
77 Dia Lagi Ternyata
78 Dilema Rafe
79 Hal yang Melegakan
80 Maya yang Keras Kepala
81 Kepulangan Zella dari RS
82 Curhatan Tom
83 Bumil Agresif
84 Mendesak Maya
85 Kegilaan Maya
86 Maya Dikecam
87 Jatuh Miskin
88 Depresi Berat
89 Si Gladiator
90 Kehidupan baru Maya
91 Reyna Blushing
92 Still About Reyna
93 Duo R (Rafe-Reyna)
94 The Wedding of 2R
95 Tertunda
96 Un-boxing
97 Dinner
98 Richard - Steffy
99 Meet Doctor
100 Kelahiran Baby Twin G
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Masa Lalu Zella
2
Pertemuan yang Mengejutkan
3
Tidak Ada yang Percaya
4
Kenyataan yang Menyakitkan
5
It's So Hurt
6
Perubahan Geoffrey
7
Menjenguk Zella
8
Theo Kembali ke Berlin
9
Mengejar Theo ke Berlin
10
Kebersamaan Zella dan Theo
11
Haruskah Aku Menjauhinya?
12
Usaha Zella
13
Sleep Together
14
Performa Kinerja Zella
15
Perubahan Theo
16
Pura-pura Kencan
17
Potsdamer Platz
18
Kisah Theodore
19
Dating With You
20
Can't Kiss You
21
Bimbang
22
Sedikit Mengingatmu
23
Kecewa
24
Jelous
25
I Can Kiss You
26
Not Me, but Vanya
27
Salah Paham
28
Menemani Belanja
29
Masuk Perangkap
30
Tiba di München
31
Kemalangan Theo
32
Vanya-Geoffrey
33
Pagi Hari di München
34
I Remember You
35
Kecurigaan Zella
36
Kebaikan Geoffrey
37
Tiba di Indonesia
38
Kau Selalu Mengejutkan
39
Melepas Kerinduan
40
Back to Bedroom
41
Kehilangan Dua Sejoli
42
Kamu Nakal
43
Cook with Love
44
Pembengkakan Dana Perusahaan
45
Double Date
46
What's Wrong?
47
Zellas Pausenzeit
48
Siasat Penyelidikan
49
Rencana Uncle Tom
50
Misi Pertama
51
Merajuk
52
Permintaan Gila Tom
53
Cinta Buta Tom
54
Happy Birthday
55
Surprise
56
Renata's Plan
57
Pertemuan Tak Terduga
58
Desakan Renata
59
Tebakan Zella
60
Kecerdasan Zella
61
Meeting Khusus
62
Rencana Wedding Dadakan
63
Prepare 1
64
Prepare 2
65
Renata's Failure
66
Salah sasaran
67
Ancaman Zella
68
Pernikahan Tom dan Renata
69
I'm So Jelous
70
Hadiah Pernikahan
71
Malam Pertama
72
Meet Doctor
73
Rehat Sejenak
74
Pesta Ge-Vanya
75
What's happened?
76
Siapa Lagi?
77
Dia Lagi Ternyata
78
Dilema Rafe
79
Hal yang Melegakan
80
Maya yang Keras Kepala
81
Kepulangan Zella dari RS
82
Curhatan Tom
83
Bumil Agresif
84
Mendesak Maya
85
Kegilaan Maya
86
Maya Dikecam
87
Jatuh Miskin
88
Depresi Berat
89
Si Gladiator
90
Kehidupan baru Maya
91
Reyna Blushing
92
Still About Reyna
93
Duo R (Rafe-Reyna)
94
The Wedding of 2R
95
Tertunda
96
Un-boxing
97
Dinner
98
Richard - Steffy
99
Meet Doctor
100
Kelahiran Baby Twin G
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!