Chapter 13

Sarah tampak kesal, karena apa? Karena mereka harus jalan kaki menuju restoran seafood yang tidak jauh dari tempat fitnes. Justin memang sengaja, lagi pula jalan kaki sangat baik untuk Abi, setidaknya bisa membakar sedikit lemaknya.

Sarah mengikuti mereka sambil menggerutu, mana isu pengusaha sukses yang dia dengar? Mana mobil sport keren yang dia bayangkan? Justin benar-benar seperti seorang pegawai biasa bahkan seorang pegawai kantor lebih keren darinya.

Apa teman-temannya hanya bercanda saja? Tapi dia rasa tidak karena mereka membicarakan kesuksesan yang Justin raih selama acara reuni. Sepertinya dia harus mencari tahu lebih jauh akan hal ini, dia ingin tahu apa yang Justin lakukan setelah dia pindah.

Setelah berjalan kaki cukup lama, mereka tiba di restoran seafood. Sarah benar-benar berusaha mencari perhatian tapi sayangnya diabaikan. Dia benar-benar terlihat kesal saat Justin menarik sebuah kursi untuk Abi. Apa Justin tertarik dengan Abi? Tapi dia rasa tidak, Justin pasti hanya menaruh simpati saja pada Abi. Dia yakin itu. Harold saja meninggalkan Abi, bagaimana mungkin Justin bisa tertarik padanya?

"Kau harus banyak makan seafood, seafood lebih bagus untuk kesehatan dan tidak membuat tubuh gemuk," ucap Justin seraya memberikan buku menu.

"Benarkah?" Abi mengambil buku menu itu, jujur dia malas makan seafood karena dia pecinta ayam goreng dan steak.

"Yes, tapi tidak boleh berlebihan karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."

"Abi, lihat ada makanan kesukaanmu," sela Sarah sambil memperlihatkan buku menu pada Abi.

"Lihat, kau paling suka dessert ini dan ini," Sarah menunjuk beberapa dessert kesukaan Abigail.

"Aku sedang mengurangi makanan manis, Sarah," jawab Abi, dietnya tidak boleh gagal karena dia tidak mau makan sayur terlalu lama.

"Ayolah, ini tidak seperti dirimu. Aku suka melihatmu makan dessert, kau terlihat lucu!" Sarah mengangkat tangannya, dia akan memesankan semua dessert yang ada di sana untuk Abi.

"Sarah, aku sudah berjanji pada Mommy untuk mengurangi makanan manis, Jika Mommy tahu maka dia akan menyambut aku dengan centong nasi lagi," Abi masih berusaha menolak.

"Ck, Aunty tidak ada jadi kau tidak perlu takut. Aku tidak akan mengatakan apa pun padanya!"

Justin diam, persahabatan mereka benar-benar tidak benar. Abi sudah menolak tapi kenapa Sarah terus memaksa sampai Abi tidak bisa bersuara? Apa Sarah adalah orang pertama yang membuat tubuh Abi semakin besar?

"Pesan semua dessert ini," ucap Sarah pada pelayan yang sudah menghampiri mereka.

"Sarah, aku benar-benar tidak mau!" tolak Abi.

"Sudah, menolak bukanlah gayamu!" Sarah masih tetap memaksa.

"Dia sudah menolak, kenapa kau masih bersikeras?" Justin sudah tidak tahan, apa semua wanita suka memaksa seperti Sarah?

Abi dan Sarah melihat ke arah Justin, Sarah menunduk karena Justin menatapnya dengan tajam. Sial, padahal dia hanya melakukan apa yang biasa dia lakukan.

"Abi sudah menolak dan mengatakan padamu jika dia sedang mengurangi makanan manis tapi kenapa kau masih memaksa? Apa kau senang tubuh Abi semakin membesar?!"

"Ti-Tidak!" jawab Sarah sambil menggeleng.

"Seharusnya kau mendukung niat Abi untuk berubah apalagi kau adalah sahabat baiknya. Tidak seharusnya kau membuat Abi semakin terjerumus apalagi dia sedang berusaha. Kau seharusnya mendukung tapi apa yang kau lakukan?"

"Ju-Justin," Abi jadi tidak enak hati apalagi Sarah terlihat kesal.

"A-Aku hanya melakukan apa yang biasa aku lakukan," ucap Sarah sambil memendam kekesalan di hati.

"Kebiasaan? Tapi kau sudah mendengar bukan, jika dia sedang mengurangi makanan manis?! Seharusnya kau mendukung tapi kau justru memberikan banyak makanan manis untuknya. Apa yang kau lakukan itu benar?"

"Ma-Maaf, tidak akan aku ulangi," Sarah benar-benar kesal, apalagi dia sangat malu Justin memarahinya di depan pelayan restoran.

"Batalkan semua itu!" pinta Justin pada si pelayan.

"Abi bukan anak kecil, dia bisa pilih sendiri apa yang mau dia makan tanpa perlu kau pilihkan!"

Sarah hanya bisa menggigit bibir, kenapa Abi diam saja dan tidak membelanya?

"Pesan yang kau mau, tidak perlu pedulikan dia!" ucap Justin pada Abi.

Abi hanya mengangguk, dia benar-benar tidak enak hati pada Sarah. Dia juga tidak menyangka Justin akan memarahi Sarah seperti itu. Mata Abi melirik ke arah Sarah, sahabatnya itu terlihat menunduk, jujur dia tidak enak hati tapi jika Justin tidak membantunya maka dia akan berakhir dengan banyak makanan manis lagi.

Mereka memesan makanan yang mereka mau, tentunya Abi memesan salad ikan salmon seperti yang ibunya buatkan. Walau sebenarnya dia bosan, tapi tidak masalah. Biasanya makanan restoran lebih enak dari pada makanan di rumah.

Suasana jadi canggung, Abi jadi semakin tidak enak hati. Sarah hanya diam, begitu juga dengan Justin. Abi melihat mereka berdua secara bergantian, apa mereka mendadak sakit gigi secara tiba-tiba?

"Justin, waktu itu kenapa kau pindah secara mendadak?" tanya Abi,. Dia sudah tidak tahan dengan situasi sunyi di antara mereka.

"Oh, ada kejadian yang tidak terduga waktu itu. Sebab itu aku pindah tanpa berpamitan pada kalian," jawab Justin karena saat itu dia dan keluarganya pindah secara mendadak.

"Setelah pindah apa yang kau lakukan?" tanya Sarah pula. Abi memang pintar, inilah yang ingin dia ketahui sedari tadi.

"Melanjutkan pendidikanku dan bekerja, tidak ada yang spesial!"

"Teman-Teman bilang kau seorang pengusaha sukses yang sedang naik daun, apa itu benar?" tanya Sarah lagi. Dia yakin Justin hanya sedang bersandiwara.

"Tidak, kau lihat aku? Apa tampangku seperti seorang pengusaha sukses? Kalian sudah lihat tempat aku bekerja jadi jangan percaya apa yang mereka katakan. Mereka pasti hanya asal bicara saja."

"Benarkah?" Sarah memandanginya dengan tatapan tidak percaya.

"Terserah kau mau percaya atau tidak, yang jelas apa yang mereka katakan tidak benar bahkan rumah saja aku tidak punya!"

"What? Are you kidding?" untuk kesekian kali Sarah terlihat shock, tidak punya rumah? Entah kenapa dia jadi teringat dengan sepeda jelek yang ditunjuk oleh Justin saat acara reuni.

"Kau tinggal di mana, Justin?" tanya Abi.

"Sebaiknya kau tidak tahu karena aku malu mengatakannya," jawab Justin.

"Kenapa harus malu? Tidak ada kehidupan yang sempurna, mau tempat tinggal itu besar atau kecil yang penting kau nyaman tinggal di sana."

"Kau benar, tapi jangan terkejut," ucap Justin.

"Tidak, untuk apa terkejut? Jika kau tinggal di sebuah kardus baru aku akan terkejut."

Justin terkekeh, inilah perbedaan kedua wanita itu. Terlihat sangat jelas.

"Jadi, kau tinggal di mana?" Sarah terlihat antusias. Dia tebak rumah Justin pasti berlantai dua dan berada di kawasan elite. Tidak mungkin Justin tidak memiliki rumah seperti yang dia katakan apalagi dia tahu, isu mengenai Justin bukan isapan jempol belaka.

"Aku mengontrak sebuah rumah di dekat stasiun yang tidak jauh dari Brooklyn," sepertinya dia harus meminta Ben mencari sebuah rumah di sana, untuk jaga-jaga saja karena dia tahu Sarah tidak akan percaya.

"What?" Sarah terkejut, ekspresi wajahnya bahkan terlihat tidak percaya. Dekat stasiun? Rumah di sana tidak besar dan bisa dia bayangkan bagaimana berisiknya saat kereta api lewat.

"Menurutku tempat itu tidak buruk walau sedikit berisik," ucap Abi.

"Kau benar," Justin tersenyum, sedangkan Sarah memandangi Justin dengan penuh selidik, dia benar-benar tidak percaya dengan Justin. Sepertinya dia harus mengikuti Justin secara diam-diam untuk mencari tahu apakah yang diucapkan oleh Justin benar atau tidak.

Terpopuler

Comments

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

sarah yg mengebuh ngebuh ingin lihat kehidupan justin benar atau g ko g percaya apa yg didengar dan di lihat dengan mata sendiri bingung .....lanjut.....

2024-04-25

0

pengayom

pengayom

menguras emosi kalau ada sarah

2024-03-16

0

Yuyun

Yuyun

ceritanya ringan tapi bagus... thanx author

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!