BAB 20

" Rena sini ..." Panggil Sarah ,memintanya duduk disana .

" Aku ganti baju dulu ya ,habis ini sekalian mau ke cafe ." Ucap Sarah , lalu mengambil box warna hitam yang dibawa Aska tadi ." Sebentar , kamu disini dulu aja sama Rena ." Ucapnya lalu berjalan keluar , meninggalkan mereka berdua disana .

" Itu kenapa ?" Tanya Aska kemudian , menunjuk ke keningnya .

" Oh ini kemarin harus jatuh di tangga ."

" Di tangga ?" Tanya Aska ulang .

Rena mengangguk ." Iya , kemarin lift nya rusak , jadi lewat tangga darurat ."

" Kenapa bisa sampai begitu ?"

" Mungkin kurang hati-hati aja ." Jawab Rena , tak tahu kenapa ia merasa sedikit canggung berbicara hanya berdua begini .

Padahal sebelumnya mereka juga sempat bertemu .

Tetapi kali ini ,setelah ia mengingat semua dan laki-laki yang duduk di depannya sekarang adalah suaminya , hal itu semakin membuatnya gusar .

" Memang kamu tinggal sendirian aja disini ?"

" Iya ."

" Sebentar aku buatin minum ." Rena berdiri ,mungkin di dalam ia bisa sedikit menghilangkan kecanggungan antara mereka .

" Nggak usah ." Tolak Aska , tapi Rena sudah terlanjur berjalan masuk .

Baru beberapa menit .

Pyarrr ...

Aska menatap kaget , suara itu dari dalam .Seperti gelas pecah .

" Rena ..." Panggilnya .

Tak ada sahutan .

Hal ini membuatnya cemas . Apa mungkin terjadi sesuatu ?

Tanpa menunggu ,ia berjalan masuk menuju arah datangnya suara tadi . Sepertinya dari dapur .

Ia bergegas kesana .

Benar saja ...ia mendapati sebuah cangkir berserakan di lantai .Sementara Rena berdiri di samping meja , tangan kiri nya bersandar memegang ujung meja , sementara tangan kanannya memegangi keningnya .

" Rena kenapa ?"

Melihatnya datang ,Rena menoleh .Tadi tiba-tiba saja ia merasa pusing ,pandangannya berputar-putar ,yang membuat cangkir di genggamannya terjatuh .

" Awas !!" Sentak Aska , tapi terlambat dan ..

" Awww ..." Kaki kanannya menginjak pecahan cangkir , yang membuat telapak kakinya mengucurkan darah segar .

Aska segera mendekat dan membantunya berjalan , menyuruhnya duduk di kursi tak jauh dari dapur .

" Ada kotak obat disini ?" Tanyanya .

" Disitu ." Rena menunjuk ke rak atas di dekatnya .

Setelah mengambil kotak obat , Aska segera mengobati luka di telapak kakinya .

Tanpa dipungkiri , Rena merasa senang ..kali ini benar suaminya sendiri yang merawatnya .

" Rena kenapa ?" Sarah tiba-tiba sudah ada diantara mereka .

Aska mendongak , selesai membalut kaki Rena dengan perban ." Ini tadi dia menginjak pecahan gelas ."

" Nggak ke dokter aja ?"

" Nggak usah , nggak papa kok ." Jawab Rena kali ini .

" Oh ya Ren ,tadi kamu bilang mau tebus obat di apotik ,sekalian aku aja yang ambil kan mau ke cafe juga , kayaknya kondisi kamu belum membaik ." Cetus Sarah lagi .

" Nggak usah nggak papa ,nanti aku ke apotik sendiri aja ."

Sarah mengangguk ." Kamu mau kemana habis ini ?" Tanyanya ke Aska .

" Nggak ada ,langsung pulang ."

" Kamu disini dulu deh kalau nggak sibuk , temenin Rena ya ." pintanya yang membuat Aska terkejut ." Aku duluan mau ke cafe ,tadi barusan di telpon ada sedikit masalah ."

Belum ada jawaban dari Aska , Sarah sudah berlari keluar , meninggalkan mereka berdua disana .

Rena berdiri ." Kalau kamu masih sibuk , nggak papa pulang aja ." Ucapnya , merasa tak enak .

Ia berjalan dengan sedikit pincang kakinya .

" Katanya tadi mau ambil obat ,mana resepnya ?" Tanya Aska .

Rena menggeleng ." Nggak usah ,nanti aku bisa ke apotik sendiri , kan dekat juga ."

" Udah mana cepetan ." Aska mengulurkan tangannya , akhirnya Rena berjalan ke meja makan ,mengambil tas dan mengeluarkan resep obat di dalamnya .

Aska mengambil resep di tangannya ,lalu berjalan keluar .

Selepas kepergian Aska ,Rena duduk di sofa depan .

Menyandarkan kepalanya di bantalan sofa . Kepalanya masih berdenyut .

Keadaannya yang seperti ini , membuatnya sedikit sungkan sama Sarah dan juga Aska tentunya .

Mereka jadi harus ikut repot karenanya .

Diambilnya ponsel di meja .

Pesan masuk dari Nico ,hanya menanyakan kabarnya .

Kalau dulu hal seperti ini mampu membuat perasaannya melambung , meski sekedar menyapanya saja .

Apa mungkin yang dirasakannya pada Nico bukan cinta ,hanya sekedar kebutuhan dan karena memang ia satu-satunya orang yang dikenal saat itu .

Sekarang ,saat semua masa lalu diingatnya ...semua terasa berbeda . Berdekatan dengan Nico sama sekali tidak menumbuhkan getaran di dadanya seperti dulu ,bahkan sejak sikap Nico berubah , perasaannya pun mengalami hal yang sama .Seketika Nico menjadi orang asing baginya ...yang membuatnya takut dengan sikapnya yang penuh kepalsuan .

Tiba-tiba ia teringat amplop berisi cv miliknya .

Nico dan Aska ...

Mereka sebenarnya ada hubungan apa ?

Nico selalu menampakkan sorot mata emosi saat menyebutkan nama itu ,padahal sejak bersama Nico lebih dari setahunan ini , ia belum pernah melihat Nico dan Aska bertemu .

Kalaupun hanya masalah bisnis ,nggak mungkin Nico melibatkannya dengan masuk diantara mereka ...atau ...

Pikiran jelek lain terlintas di benaknya ..mungkin Nico tahu jati diri nya dan sengaja menyembunyikan identitas lamanya .

Ya ...Nico pasti tahu kalau ia dan Aska ada hubungan .

Melihat sifat Nico ...ia tahu pasti ada rencana buruk yang disusunnya .

Nico akan menghancurkan Aska ...

Memikirkan itu membuat otaknya berpikir keras dan kepalanya semakin sakit .

Nggak mungkin Nico sejahat itu , pikirnya menghibur diri sendiri .

Tapi kalau benar ...bagaimana dengan Aska ?

Memikirkan itu membuatnya takut .

Apa yang harus dilakukannya sekarang ...?

" Kamu kenapa ?"

Rena terkejut dan langsung menegakkan duduknya .Ia meringis kesakitan , gerakan yang mendadak , membuat kepalanya makin sakit .

Aska duduk didepannya dengan cemas , menaruh kantong kresek berisi obat di atas meja .

" Mau aku antar ke rumah sakit ?" Tanya Aska lagi .

" Nggak usah makasih ,cuma sedikit pusing aja ."

" Ya sudah ,minum obat aja ,sebentar aku ambil minum ." Aska berdiri dan berjalan masuk .

Tak lama ia kembali ,membawa segelas air putih . Sementara tangan kirinya membawa amplop coklat yang ditemukannya di meja makan .

Rena menatapnya .

" Kamu mau melamar kerja ?" Tanyanya , karena tadi amplop itu sedikit terbuka dan beberapa lembar kertas menyeruak keluar .Ia jadi tahu isinya apa .

Rena mengangguk , ia baru ingat amplop coklat yang diberikan Nico kemarin ditaruhnya di meja makan .

" Aku bawa ya ,nanti coba aku tanya hrd ...mungkin ada lowongan staf yang kosong ." Ucap Aska kemudian .

Rena sedikit terkejut , tapi akhirnya mengangguk .

Setelah memastikan Rena meminum obat nya , ia berpamitan pulang agar Rena bisa istirahat juga .

Sesampainya di mobil , ia membuka amplop coklat yang dibawanya .

Membaca cv disana .

Renata Putri .

Membacanya sekilas , tak ada yang berbeda . Ada fotonya juga disana .

Ini kesempatan bagus , pikirnya .

Diambilnya ponsel dan mencari satu nama disana .

Sahrul .

" Selamat sore Pak Aska ." Jawabnya setelah dua kali nada panggilan .

" Sore ,saya punya tugas buat kamu ."

" Iya Pak , tugas apa ?"

" Cari informasi tentang orang bernama Renata Putri , saya sudah ada foto dan juga cv lengkapnya ."

" Siap ,jadi kapan kita bertemu ?"

" Sekarang bisa ,kebetulan saya masih dijalan ."

" Baik Pak ,kita bertemu di cafe biasanya , bagaimana ?"

" Oke saya berangkat ,lima belas menitan lagi sampai ."

Setelah menutup ponsel ,ia melajukan mobilnya cukup kencang , sambil melempar amplop coklat yang dipegangnya di jok samping .

Terpopuler

Comments

Tiwik Firdaus

Tiwik Firdaus

semoga bersatu kembali dan alia menyadari kesalahannya pada suaminya

2022-03-16

0

Arshya_Siska😍

Arshya_Siska😍

ayo aska semangat

2022-03-05

1

Nabila Rahmadina

Nabila Rahmadina

ikuti kata hatimu aska 💪💪mudahan penyelidikan aska tentang rena menemui titik terang bahwa rena adalah istrinya yg ia cari slama ini 👍💪💪

2022-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!