Keesokan harinya , Dokter membenarkan ia sudah boleh rawat jalan di rumah . Badannya memang masih terasa ngilu , tapi hasil pemeriksaan semua baik .
Siang harinya , Nico mendatangi kamar rawatnya .Selesai mengurus administrasi , mereka bersiap pulang .
" Kita pulang ke rumah ya ." Seru Nico dan sejak kemarin ,sikapnya sudah kembali seperti dulu , tidak lagi membentaknya .
Rena menatapnya , lalu menggeleng ."Aku mau ke apartemen aja ."
Nico balas menatapnya ." Tapi disana kamu sendirian ,nggak mungkin kan aku menginap juga ."
Sekali lagi Rena menggelengkan kepalanya ." Aku mau disana saja , lebih baik sendirian jadi bisa istirahat kan ." Tegasnya .
Nico menarik nafas panjang , untuk kali ini ia lebih memilih mengalah ,karena Rena masih terlihat sangat tertekan sejak kemarin .
" Yah , oke ..nanti aku belikan bahan makanan juga ..biar kamu nggak repot keluar lagi ."
" Nggak usah , kemarin aku baru belanja dan makanan masih banyak disana ."
Nico mengangguk , lalu keluar . Tak lama ia kembali membawakan kursi roda untuknya .
Setelah selesai , mereka keluar .
Sesampainya di tempat parkir dan saat akan memasuki mobil .Nico berniat membantu dengan menggendongnya masuk , karena tentu tubuhnya masih sangat lemah sekarang .
" Aku bisa sendiri ." Tolaknya .
Lagi-lagi Nico menurut , meski sedikit gemetaran , Rena berhasil masuk mobil .
Mereka langsung menuju apartemen .
Hanya butuh waktu tiga puluh menitan , mereka sudah sampai di lobi .
Nico menggandeng tangannya ke lift yang sudah menyala nampaknya , tapi terhenti dengan suara ponsel di sakunya .
" Sebentar ." Ucap Nico ,lalu mengangkat telpon .
Nada suara serta raut wajahnya seketika berubah masam . Rena masih memperhatikannya .
" Iya oke , aku kesana sekarang ."
Sambungan terputus .
" Kenapa ?" Tanya Rena curiga .
" Ada sedikit masalah di kantor ."
" Ya udah kamu pergi aja ." Sela Rena .
" Oke , aku antar sampai atas dulu ."
" Nggak usah ,aku bisa sendiri ."
Nico menatapnya sebentar ." Oke ,aku pergi dulu ." Pamitnya , lalu berbalik dan berjalan keluar .
Rena menarik nafas lega , akhirnya ia bisa sendirian lagi .Bertepatan dengan pintu lift terbuka .
Sampai di lantai 4 , begitu lift terbuka ...Rena berjalan keluar dan mendapati Sarah berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang .
" Rena kamu kenapa ?" Tanyanya cemas . Sambil menjauhkan ponsel dari telinganya .
Rena menggeleng ." Nggak papa ,kemarin cuma jatuh dari tangga darurat "
Sarah membelalakkan matanya ." Loh jadi kemarin katanya ada yang jatuh di tangga ,ternyata kamu ?" Tanya nya kaget .
" Iya ,tapi udah nggak papa kok ."
Sarah diam , sambil mengamati wajahnya , masih diperban di keningnya . Sementara tangannya terlihat ada beberapa memar .
" Kamu pulang dari rumah sakit sendiri ?" Tanya Sarah lagi .
" Tadi diantar teman sampai lobi ."
" Ya udah aku temani masuk .." Lalu ia teringat ponselnya yang masih terhubung ." Sebentar ..."
Ia kembali menempelkan ponsel di telinganya .
" Aska ,nanti lanjut lagi ya .."
Mendengar nama itu ,Rena menoleh . Ternyata Sarah sedang menelpon Aska .
" Iya ,ini aku sama Rena .."
" Nggak papa , nanti pulang kantor aja antar kesini , nggak buru-buru juga ."
" Oke ."
Sarah menutup ponsel lalu menaruh di sakunya .
" Tadi aku kesini memang mau nyamperin kamu , tapi aku ketok dari tadi nggak ada yang jawab ."
" Kamu nggak ke cafe ?" Tanya Rena lagi .
Sarah menggeleng ." Nanti sore mungkin ."
Mereka sudah masuk dan Sarah membantunya duduk di sofa .
" Kamu sakit begini harus sendirian disini , memangnya tidak ada saudara gitu yang bisa menemani ?" Tanya Sarah , menaruh tas yang dibawa Rena tadi ke dalam .
Iya , sekarang mereka memang cukup dekat , karena disini cuma Rena yang menjadi temannya .
" Aku nggak punya saudara ." Jawab Rena lagi .
Sarah menatapnya iba ." Terus gimana kata dokter ?"
" Semua baik ,nggak ada yang serius juga ,mungkin tiga harian lagi perlu kontrol aja ."
" Kalau kamu butuh sesuatu atau antar ke dokter , bilang aku aja ya ..jangan sendirian ."
Rena tersenyum senang , setidaknya ia punya teman dekat disini .
" Oh ya nanti kalau mau aku bisa menginap disini , biar kamu nggak sendirian juga kalau butuh apa-apa waktu malam ." Seru Sarah lagi .
" Nggak usah ,nanti malah ngerepotin kamu ."
" Ya nggaklah ,aku malah senang ada teman ngobrol ,gimana ?" Tanya Sarah lagi .
Rena mengangguk ." Makasih ya ."
Sarah tersenyum menatapnya .
" Oh ya , tadi kamu terima telpon ,mungkin mau keluar ?" Pancing Rena .Padahal ia cuma mau memastikan siapa yang menelponnya tadi .
" Oh nggak ,itu tadi Aska ...cuma mau kasih barang pesenan Papa ,jadi aku suruh antar kesini ,soalnya Papa masih keluar kota ."
" Aska mau kesini ?" Tanya Rena terlihat antusias .
Sarah mengangguk ." Mungkin nanti sore pulang kantor ."
Rena diam .Semoga nanti ia bisa bertemu Aska disini .Membayangkan saja sudah membuat jantungnya berdegup kencang .
" Kalian terlihat sangat dekat sekali ya ..." Ucap Rena kemudian .
" Ya ...kita dari dulu dekat ,sebelum dia menikah juga ..kita sudah lama bersahabat ."
" Oh ya ?"
Sarah mengangguk .
" Memangnya kalian tidak pernah saling suka gitu ?"
Sarah menatapnya ." Maksudnya ?"
" Yah , kamu tahu kan maksud aku ...mungkin ada rasa saling cinta diantara kalian ."
" Nggaklah ...Aska sangat susah jatuh cinta , satu-satunya wanita yang bisa masuk hatinya cuma Alia .."
Mendengar itu ,Rena semakin tak bisa menguasai debaran jantungnya , tangannya sampai gemetaran .
" Tapi ...setelah ada satu masalah ...sampai sekarang aku tidak pernah melihat Aska dengan wanita lain , begitulah dia ...sekali merasakan kekecewaan akan sulit membuatnya membaik kembali ."
Rena menarik nafas panjang , untuk kali ini ia merasa cemas .Setelah tahu siapa dia yang sebenarnya , apa mungkin Aska bisa memaafkannya begitu saja .
Setelah itu mereka mengobrol sampai sore hari , bahkan Sarah juga memasakkan makan siang untuknya tadi .
Sambil menonton tv , mereka mengobrol sembari menikmati kentang goreng di piring .
Waktu menunjukkan pukul 16.00
" Katanya mau ke cafe ?" Tanya Rena .
Sarah menaruh piring kentangnya di meja .
" Nanti ,tunggu Aska dulu kan mau kesini ."
Rena mengangguk .
Tak lama ponsel Sarah berdering .
Aska .
" Ya ."
" Oh udah di lobi ."
" Ke tempat Rena aja ya ,aku lagi disini soalnya ."
" Oke ."
Sambungan terputus .
" Aska aku suruh langsung kesini aja , nggak papa kan ?"
Rena mengangguk ,tak demikian dengan hatinya , yang langsung gelisah .
Hanya berselang beberapa menit , terdengar ketukan di pintu .
Sarah segera berdiri dan berjalan keluar .
" Kenapa disini ?" Tanya Aska langsung begitu pintu terbuka .
" Lagi nemenin Rena ,lagi sakit ."
Suara yang sangat dikenalnya .
Rena berdiri dan berjalan ke ruang tamu .
Aska sudah duduk di satu sofa , menatapnya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
meli meilia
semangatt Kak.. salam hangatt dr Cinta Sang Maharani Kakak..😁😁
2022-04-08
0
Mom F
Udh ak like othor suka ak sm ceritanya...
2022-03-13
1
Fawas Aficieanna
kamu harus berjuang rena
2022-03-05
1