BAB 9

" Hai sayaaang ..."

Nico masuk ke ruangan , mendapati Rena sedang bersantai di sofa panjang dengan ponsel di tangannya .

Melihatnya datang , Rena duduk tegap sembari menatapnya .

" Dari mana aja ,kok di telpon nggak di angkat ..." Cerocosnya .

" Maaf ,tadi bertemu klien penting , aku nggak enak dong kalau mau angkat telpon ."

" Memang Tisa nggak tahu soal ini ,kok aku tanya dia nggak tahu kamu pergi kemana ?"

Nico menggeleng ." Ini mendadak ,sebenarnya tadi aku keluar mau cari makan siang , eh ditengah jalan ditelpon minta ketemuan sekarang juga ." Ucapnya berbohong , setidaknya sampai saat ini Rena selalu percaya apa yang diucapkannya .

" Ya udah deh ..." Jawab Rena akhirnya , ada nada kecewa dalam suaranya .Ia lalu berdiri .

" Mau kemana ?" Tanya Nico heran .

" Pulang ...kata Tisa habis ini kamu ada meeting kan ...buat apa juga aku disini ."

Nico mengangguk ." Iya , jangan marah gitu dong ." Rayunya dengan tatapan mesra seperti biasa , yang selalu bisa meredamkan emosinya .

" Nggak ,siapa juga yang marah ...!"

" Nanti malam kita dinner diluar deh ..."

Rena menatapnya .

" Beneran ..." Ucap Nico lagi meyakinkan .

Rena mengangguk ." Ya udah aku pulang ."

" Bawa mobil sendiri kan ?"

" Iya ."

Setelah itu Rena beranjak keluar .

Ketika sendirian di dalam ruangannya , Nico menyandarkan tubuhnya di sofa .Ingatannya kembali kepada pertemuannya tadi dengan Sarah .

Sarah ...

Mereka baru bertemu , ini yang kedua kalinya .

Tak tahu kenapa ada yang berbeda di hatinya .

Dia sosok yang sangat berbeda baginya .Pembawaannya yang selalu ceria menimbulkan rasa tersendiri di hatinya saat mereka bicara berdua .

Nico mengambil ponsel dan menghubungi Tisa , memintanya datang .

" Ada apa Pak ?" Tanya Tisa begitu sudah berdiri di depannya .

" Tolong pesankan buket bunga ..."

Tisa menatapnya heran ." Buat Mbak Rena ?" Tanyanya .

Nico menggeleng .

" Kirim ke Garden Cafe atas nama Sarah ..."

Tisa hanya menatapnya bingung .

" Untuk ucapannya ,saya sudah chat ke kamu ya , cepetan ."

" Baik Pak , saya permisi dulu ."

Tisa berjalan keluar , masih dengan pikiran lain di benaknya .

Yang ia tahu selama ini bos nya itu sangat dekat dengan Rena , tapi kini malah mengirimkan bunga untuk perempuan lain .

*****

" Permisi Pak ." Dian masuk ke ruangan nya yang memang tak tertutup .

Aska yang tengah menikmati secangkir kopi langsung menatapnya .

" Iya ,masuk ."

Dian menyerahkan setumpuk kertas di tangannya . " Ini laporan yang Bapak minta kemarin ."

" Sudah selesai semua ?"

Dian mengangguk ." Silahkan Bapak periksa ulang ."

" Oke , makasih ya ."

" Setengah jam lagi Bapak ada meeting dengan Bu Ira ." Ucapnya mengingatkan .

Aska mengangguk , menghabiskan kopinya yang tinggal sedikit .

" Oh iya Pak ,saya sudah mencatat daftar undangan untuk acara ulang tahun kantor nanti ."

Aska menatapnya ." Bagus ..kamu cek lagi jangan sampai ada yang terlewat ."

" Apa saya harus mengirim undangan juga untuk Pak Nicolas ?" Tanyanya hati-hati .

Ia tahu betul bagaimana hubungan mereka karena sudah lama juga menjadi sekretaris Aska disini .

Aska mengangguk ." Tentu saja ."

" Baik , kalau begitu saya permisi ."

Ia menaruh cangkir kosongnya di atas meja .

Nicolas .

Sudah sering ia mengundangnya di acara penting perusahaan , tapi tak ada satupun yang pernah di datanginya .

Ia tersenyum miris . Hubungan mereka cukup buruk memang .Meski ia selalu mencoba bersikap baik sekalipun , tak satupun yang ditanggapi . Hatinya mungkin sudah mati untuk bisa menerima dirinya dan juga Astrid , adik perempuannya yang bahkan belum pernah sekalipun bertemu dan bertatap muka dengan Nicolas .

Hubungan darah sekalipun tak mampu mencairkan dendam yang selalu menyelimuti hati dan pikirannya .

Mau tak mau , tidak bisa dipungkiri juga . Nico adalah kakak nya , mereka punya ayah yang sama .Dengan ibu yang berbeda tentunya .

Dan posisi ibu nya sebagai istri kedua cukup menyulut pertikaian antara mereka . Walaupun ini bukan sepenuhnya salah mereka bertiga , sebagai anak-anak yang harus lahir dari orang tua yang sama .

Sekarang , mereka hidup berdekatan dan mempunyai posisi yang sama di perusahaan masing-masing .

Perusahaan di bidang yang sama , yang sedikit banyak memunculkan persaingan di antara mereka .

Ia menarik nafas panjang . Bukan ini yang diinginkan . Seandainya Nico bisa berdamai dengan masa lalu , mungkin sekarang mereka bisa hidup bersama sebagai saudara , tapi itu hanya impiannya semata ..yang sepertinya tak mungkin terjadi . Saat bertemu bahkan Nico seolah tak pernah saling mengenal . Sorot matanya yang selalu tajam saat menatapnya , seolah ingin melenyapkan keberadaannya .

Ia hanya berharap kali ini Nico bisa memenuhi undangannya .Setidaknya ia hanya mau memperbaiki semua , walaupun tak mampu mengubah masa lalu yang sudah terjadi pada keluarga mereka .

Terpopuler

Comments

Nabila Rahmadina

Nabila Rahmadina

ceritanya bagus 👍👍 ayo thor semangat 💪💪thor secepatnya pertemukan rena/alia sama aska biar ingatan alia pulih kembali 😊😊

2022-02-25

1

Fawas Aficieanna

Fawas Aficieanna

mungkinkah nico tau kalo rena tuch aliya istri aska

2022-02-24

1

Indah Winarni

Indah Winarni

secara tidak langsung mereka saling menjaga jodoh sodaranya .....next💙💙

2022-02-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!