" Hai sayaaang ..."
Nico masuk ke ruangan , mendapati Rena sedang bersantai di sofa panjang dengan ponsel di tangannya .
Melihatnya datang , Rena duduk tegap sembari menatapnya .
" Dari mana aja ,kok di telpon nggak di angkat ..." Cerocosnya .
" Maaf ,tadi bertemu klien penting , aku nggak enak dong kalau mau angkat telpon ."
" Memang Tisa nggak tahu soal ini ,kok aku tanya dia nggak tahu kamu pergi kemana ?"
Nico menggeleng ." Ini mendadak ,sebenarnya tadi aku keluar mau cari makan siang , eh ditengah jalan ditelpon minta ketemuan sekarang juga ." Ucapnya berbohong , setidaknya sampai saat ini Rena selalu percaya apa yang diucapkannya .
" Ya udah deh ..." Jawab Rena akhirnya , ada nada kecewa dalam suaranya .Ia lalu berdiri .
" Mau kemana ?" Tanya Nico heran .
" Pulang ...kata Tisa habis ini kamu ada meeting kan ...buat apa juga aku disini ."
Nico mengangguk ." Iya , jangan marah gitu dong ." Rayunya dengan tatapan mesra seperti biasa , yang selalu bisa meredamkan emosinya .
" Nggak ,siapa juga yang marah ...!"
" Nanti malam kita dinner diluar deh ..."
Rena menatapnya .
" Beneran ..." Ucap Nico lagi meyakinkan .
Rena mengangguk ." Ya udah aku pulang ."
" Bawa mobil sendiri kan ?"
" Iya ."
Setelah itu Rena beranjak keluar .
Ketika sendirian di dalam ruangannya , Nico menyandarkan tubuhnya di sofa .Ingatannya kembali kepada pertemuannya tadi dengan Sarah .
Sarah ...
Mereka baru bertemu , ini yang kedua kalinya .
Tak tahu kenapa ada yang berbeda di hatinya .
Dia sosok yang sangat berbeda baginya .Pembawaannya yang selalu ceria menimbulkan rasa tersendiri di hatinya saat mereka bicara berdua .
Nico mengambil ponsel dan menghubungi Tisa , memintanya datang .
" Ada apa Pak ?" Tanya Tisa begitu sudah berdiri di depannya .
" Tolong pesankan buket bunga ..."
Tisa menatapnya heran ." Buat Mbak Rena ?" Tanyanya .
Nico menggeleng .
" Kirim ke Garden Cafe atas nama Sarah ..."
Tisa hanya menatapnya bingung .
" Untuk ucapannya ,saya sudah chat ke kamu ya , cepetan ."
" Baik Pak , saya permisi dulu ."
Tisa berjalan keluar , masih dengan pikiran lain di benaknya .
Yang ia tahu selama ini bos nya itu sangat dekat dengan Rena , tapi kini malah mengirimkan bunga untuk perempuan lain .
*****
" Permisi Pak ." Dian masuk ke ruangan nya yang memang tak tertutup .
Aska yang tengah menikmati secangkir kopi langsung menatapnya .
" Iya ,masuk ."
Dian menyerahkan setumpuk kertas di tangannya . " Ini laporan yang Bapak minta kemarin ."
" Sudah selesai semua ?"
Dian mengangguk ." Silahkan Bapak periksa ulang ."
" Oke , makasih ya ."
" Setengah jam lagi Bapak ada meeting dengan Bu Ira ." Ucapnya mengingatkan .
Aska mengangguk , menghabiskan kopinya yang tinggal sedikit .
" Oh iya Pak ,saya sudah mencatat daftar undangan untuk acara ulang tahun kantor nanti ."
Aska menatapnya ." Bagus ..kamu cek lagi jangan sampai ada yang terlewat ."
" Apa saya harus mengirim undangan juga untuk Pak Nicolas ?" Tanyanya hati-hati .
Ia tahu betul bagaimana hubungan mereka karena sudah lama juga menjadi sekretaris Aska disini .
Aska mengangguk ." Tentu saja ."
" Baik , kalau begitu saya permisi ."
Ia menaruh cangkir kosongnya di atas meja .
Nicolas .
Sudah sering ia mengundangnya di acara penting perusahaan , tapi tak ada satupun yang pernah di datanginya .
Ia tersenyum miris . Hubungan mereka cukup buruk memang .Meski ia selalu mencoba bersikap baik sekalipun , tak satupun yang ditanggapi . Hatinya mungkin sudah mati untuk bisa menerima dirinya dan juga Astrid , adik perempuannya yang bahkan belum pernah sekalipun bertemu dan bertatap muka dengan Nicolas .
Hubungan darah sekalipun tak mampu mencairkan dendam yang selalu menyelimuti hati dan pikirannya .
Mau tak mau , tidak bisa dipungkiri juga . Nico adalah kakak nya , mereka punya ayah yang sama .Dengan ibu yang berbeda tentunya .
Dan posisi ibu nya sebagai istri kedua cukup menyulut pertikaian antara mereka . Walaupun ini bukan sepenuhnya salah mereka bertiga , sebagai anak-anak yang harus lahir dari orang tua yang sama .
Sekarang , mereka hidup berdekatan dan mempunyai posisi yang sama di perusahaan masing-masing .
Perusahaan di bidang yang sama , yang sedikit banyak memunculkan persaingan di antara mereka .
Ia menarik nafas panjang . Bukan ini yang diinginkan . Seandainya Nico bisa berdamai dengan masa lalu , mungkin sekarang mereka bisa hidup bersama sebagai saudara , tapi itu hanya impiannya semata ..yang sepertinya tak mungkin terjadi . Saat bertemu bahkan Nico seolah tak pernah saling mengenal . Sorot matanya yang selalu tajam saat menatapnya , seolah ingin melenyapkan keberadaannya .
Ia hanya berharap kali ini Nico bisa memenuhi undangannya .Setidaknya ia hanya mau memperbaiki semua , walaupun tak mampu mengubah masa lalu yang sudah terjadi pada keluarga mereka .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Nabila Rahmadina
ceritanya bagus 👍👍 ayo thor semangat 💪💪thor secepatnya pertemukan rena/alia sama aska biar ingatan alia pulih kembali 😊😊
2022-02-25
1
Fawas Aficieanna
mungkinkah nico tau kalo rena tuch aliya istri aska
2022-02-24
1
Indah Winarni
secara tidak langsung mereka saling menjaga jodoh sodaranya .....next💙💙
2022-02-24
2