BAB 7

Keesokan harinya di Garden Cafe ...

Jam makan siang , Nico sudah duduk sendirian di salah satu meja di lantai 1 .

Memesan cheese cake dan lemon tea .

Ketika seorang waiters mengantarkan pesanan , ia menanyakan sesuatu .

" Maaf Mba , Sarah nya ada ."

" Bu Sarah belum datang , Pak ." Jawabnya .

" Oh , oke makasih ."

Sambil membalas pesan yang masuk di ponselnya , ia menikmati sesuap demi sesuap cheese cake di sendoknya .

Sesekali mengamati pintu masuk .

Dua puluh menit berlalu...

Ia sudah menghabiskan hidangannya dan hanya menyisakan sedikit lemon tea nya .

Terlihat di pintu masuk , Sarah datang dan cepat Nico memanggilnya .

Sarah menoleh dan cukup kaget melihat siapa yang memanggilnya .

" Kamu , kesini lagi ?" Tanya Sarah .

Nico mengangguk ." Sepertinya cheese cake disini sudah membuat aku ketagihan ." Pujinya .

Sarah tersenyum menanggapinya .

" Aku masuk sebentar ya ." Pamit Sarah , karena ia juga membawa kantong kresek besar , sepertinya bahan untuk kebutuhan cafe .

Nico mengangguk .

Tak sampai 10 menit , Sarah kembali .

" Wah sudah habis nampaknya ." Ucapnya saat mendekat ke meja .

Nico menatapnya ." Sepertinya aku akan sering kesini dan sebagai pelanggan setia harusnya ada voucher khusus dong ."

Sarah balas menatapnya , lalu menarik kursi dan duduk di depannya .

" Oke ...nanti aku kirim khusus delivery ..." Jawab Sarah lugas .

" Oh ya ..?" Nico menatapnya .

Sarah mengangguk .

" Tapi kalau delivery aku nggak bisa kesini lagi dong ..." Cetusnya .

Sarah terbahak .

Tak lama mereka terlibat pembicaraan yang cukup seru , Nico menceritakan tentang pekerjaannya , begitu pula sebaliknya .

*****

Di tempat lain ...

Rena berada di ruangan Nico dan mendapatinya dalam keadaan kosong , sudah dicoba menghubungi ponselnya berkali-kali , tak ada jawaban .

" Saya kurang tahu Mbak , Pak Nico nggak bilang mau kemana ." Jawab Tisa , saat ia menanyakan keberadaan bos nya itu .

Akhirnya ia kembali ke ruangan Nico ,lebih baik menunggunya disini saja .

Ia mengambil ponselnya di saku , rupanya sudah lowbat . Mulai dicarinya charger di dalam ruangan . Biasanya Nico meletakkan di atas meja kerjanya , tapi ini tidak ada .

Coba dicarinya di laci meja , tidak ada juga .Hanya ada berkas-berkas disana .

Kemana sih , Ucapnya kesal .

Pandangannya tertuju ke laci paling bawah .

Sepertinya ia juga tak pernah membukanya .

Ketika dibuka ,sontak membuatnya senang karena menemukan barang yang dicari disana .

Setelah mengambil charger di lihatnya ada sebuah album foto besar warna hitam , sudah nampak usang di bagian sampulnya .

Ia mengambil nya , lalu duduk di kursi ...menaruh album foto itu dipangkuannya .

Mulai dibukanya lembar demi lembar .

Ada foto Nico , masih mengenakan seragam sekolah .

Ia tertawa sendiri , Nico dulu terlihat lugu saat masih duduk di bangku sekolah .

Di sampingnya , ada foto Nico memakai toga dan hanya sendirian saja disana .

Lembar berikutnya ada foto Nico yang masih remaja , bersama seorang wanita , yang terlihat tirus dan pucat .

Mungkin ini Mamanya Nico , pikirnya .

Lembar demi lembar , hanya berisi foto Nico dan wanita itu , ia tak menemukan foto Papanya .

Sampai di lembar terakhir , ia menemukan foto laki-laki , memakai kaos hitam .

Seperti nya dia berusia lebih muda dari Nico atau mungkin seumuran .

Laki-laki yang terlihat begitu dingin , ia terus menatapnya ...siapa dia ya ?

Masih dicoba untuk mengingat , apa mereka pernah bertemu sebelumnya .

Ia merasa tak asing dengan wajah ini ...

Diambilnya foto itu dari album . Mengamatinya lebih dekat . Tetap saja tak membuatnya ingat .

Ia membalik foto itu , ternyata ada tulisan di belakangnya .

Aska Permana .

*****

" Aku ke toilet sebentar ya ." Pamit Sarah , lalu berlari ke belakang .

Sementara ia meninggalkan tas dan ponselnya disana .

Sampai terdengar dering ponsel yang tergeletak di meja .

Nico mendekatkan ponsel ke arahnya dan membaca di layar , nama yang sedang memanggil .

Aska .

Seketika raut wajahnya berubah . Kenapa nama itu selalu ada dimana-mana .

Apa mungkin dia orang yang sama ...

Saat Sarah kembali , panggilan sudah berakhir .

" Tadi ponsel kamu bunyi ." Ucap Nico .

" Oh iya ..." Sarah mengambil ponselnya , lalu terlihat sibuk mengetikkan pesan sepertinya .

" Pacar atau suami ?" Tanya Nico tiba-tiba .

Sarah menatapnya kaget ." Sayangnya bukan keduanya , karena aku belum punya semuanya ..." lalu tertawa .

" Masak sih , cewek secantik kamu belum punya pasangan ..."

" Nggak usah ngeledek ..." Sungutnya .

Nico terbahak .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!