Keesokan harinya di Garden Cafe ...
Jam makan siang , Nico sudah duduk sendirian di salah satu meja di lantai 1 .
Memesan cheese cake dan lemon tea .
Ketika seorang waiters mengantarkan pesanan , ia menanyakan sesuatu .
" Maaf Mba , Sarah nya ada ."
" Bu Sarah belum datang , Pak ." Jawabnya .
" Oh , oke makasih ."
Sambil membalas pesan yang masuk di ponselnya , ia menikmati sesuap demi sesuap cheese cake di sendoknya .
Sesekali mengamati pintu masuk .
Dua puluh menit berlalu...
Ia sudah menghabiskan hidangannya dan hanya menyisakan sedikit lemon tea nya .
Terlihat di pintu masuk , Sarah datang dan cepat Nico memanggilnya .
Sarah menoleh dan cukup kaget melihat siapa yang memanggilnya .
" Kamu , kesini lagi ?" Tanya Sarah .
Nico mengangguk ." Sepertinya cheese cake disini sudah membuat aku ketagihan ." Pujinya .
Sarah tersenyum menanggapinya .
" Aku masuk sebentar ya ." Pamit Sarah , karena ia juga membawa kantong kresek besar , sepertinya bahan untuk kebutuhan cafe .
Nico mengangguk .
Tak sampai 10 menit , Sarah kembali .
" Wah sudah habis nampaknya ." Ucapnya saat mendekat ke meja .
Nico menatapnya ." Sepertinya aku akan sering kesini dan sebagai pelanggan setia harusnya ada voucher khusus dong ."
Sarah balas menatapnya , lalu menarik kursi dan duduk di depannya .
" Oke ...nanti aku kirim khusus delivery ..." Jawab Sarah lugas .
" Oh ya ..?" Nico menatapnya .
Sarah mengangguk .
" Tapi kalau delivery aku nggak bisa kesini lagi dong ..." Cetusnya .
Sarah terbahak .
Tak lama mereka terlibat pembicaraan yang cukup seru , Nico menceritakan tentang pekerjaannya , begitu pula sebaliknya .
*****
Di tempat lain ...
Rena berada di ruangan Nico dan mendapatinya dalam keadaan kosong , sudah dicoba menghubungi ponselnya berkali-kali , tak ada jawaban .
" Saya kurang tahu Mbak , Pak Nico nggak bilang mau kemana ." Jawab Tisa , saat ia menanyakan keberadaan bos nya itu .
Akhirnya ia kembali ke ruangan Nico ,lebih baik menunggunya disini saja .
Ia mengambil ponselnya di saku , rupanya sudah lowbat . Mulai dicarinya charger di dalam ruangan . Biasanya Nico meletakkan di atas meja kerjanya , tapi ini tidak ada .
Coba dicarinya di laci meja , tidak ada juga .Hanya ada berkas-berkas disana .
Kemana sih , Ucapnya kesal .
Pandangannya tertuju ke laci paling bawah .
Sepertinya ia juga tak pernah membukanya .
Ketika dibuka ,sontak membuatnya senang karena menemukan barang yang dicari disana .
Setelah mengambil charger di lihatnya ada sebuah album foto besar warna hitam , sudah nampak usang di bagian sampulnya .
Ia mengambil nya , lalu duduk di kursi ...menaruh album foto itu dipangkuannya .
Mulai dibukanya lembar demi lembar .
Ada foto Nico , masih mengenakan seragam sekolah .
Ia tertawa sendiri , Nico dulu terlihat lugu saat masih duduk di bangku sekolah .
Di sampingnya , ada foto Nico memakai toga dan hanya sendirian saja disana .
Lembar berikutnya ada foto Nico yang masih remaja , bersama seorang wanita , yang terlihat tirus dan pucat .
Mungkin ini Mamanya Nico , pikirnya .
Lembar demi lembar , hanya berisi foto Nico dan wanita itu , ia tak menemukan foto Papanya .
Sampai di lembar terakhir , ia menemukan foto laki-laki , memakai kaos hitam .
Seperti nya dia berusia lebih muda dari Nico atau mungkin seumuran .
Laki-laki yang terlihat begitu dingin , ia terus menatapnya ...siapa dia ya ?
Masih dicoba untuk mengingat , apa mereka pernah bertemu sebelumnya .
Ia merasa tak asing dengan wajah ini ...
Diambilnya foto itu dari album . Mengamatinya lebih dekat . Tetap saja tak membuatnya ingat .
Ia membalik foto itu , ternyata ada tulisan di belakangnya .
Aska Permana .
*****
" Aku ke toilet sebentar ya ." Pamit Sarah , lalu berlari ke belakang .
Sementara ia meninggalkan tas dan ponselnya disana .
Sampai terdengar dering ponsel yang tergeletak di meja .
Nico mendekatkan ponsel ke arahnya dan membaca di layar , nama yang sedang memanggil .
Aska .
Seketika raut wajahnya berubah . Kenapa nama itu selalu ada dimana-mana .
Apa mungkin dia orang yang sama ...
Saat Sarah kembali , panggilan sudah berakhir .
" Tadi ponsel kamu bunyi ." Ucap Nico .
" Oh iya ..." Sarah mengambil ponselnya , lalu terlihat sibuk mengetikkan pesan sepertinya .
" Pacar atau suami ?" Tanya Nico tiba-tiba .
Sarah menatapnya kaget ." Sayangnya bukan keduanya , karena aku belum punya semuanya ..." lalu tertawa .
" Masak sih , cewek secantik kamu belum punya pasangan ..."
" Nggak usah ngeledek ..." Sungutnya .
Nico terbahak .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments