" Hai ...lagi sibuk ?"
Aska yang tengah serius menatap layar laptop , mengarahkan pandangan ke pintu .
Sarah sudah berdiri disana .
Belum sempat ia menjawab sapaannya , gadis itu berjalan mendekat dan duduk di sampingnya .
" Kamu nggak ada meeting ?" Tanya Sarah lagi .
" Nanti setelah makan siang ."
Aska menatapnya heran ." Tumben kesini ...kita nggak ada janji kan hari ini ?"
Sarah balas menatapnya ." Memang harus selalu buat janji dulu kalau mau bertemu kamu ?" Tanyanya balik .
Aska hanya tersenyum simpul .
Sarah menarik nafas panjang , sungguh susah menghadapi laki-laki di depannya ini , yang sedingin es .
Tak pernah mau bercanda , walaupun mereka cukup lama bersahabat .
Wajahnya yang terkesan angkuh ,membuat siapapun enggan untuk mendekatinya , walaupun sebenarnya dia orang yang sangat baik .
Hanya saja nasib keluarga nya yang kurang beruntung , di tengah kesuksesannya di usia muda .
Orang tua nya tewas dalam sebuah kecelakaan dan hanya meninggalkannya bersama adik perempuan yang kini tinggal di Amerika .
Apalagi setelah menghadapi nasib buruk dengan pernikahannya .
Perempuan satu-satunya yang pernah disukainya , ternyata menyisakan luka yang mendalam untuknya .
Setahun berlalu ...dan sejak itu hidupnya disibukkan dengan kerja dan kerja .Setidaknya cuma itu yang membuatnya melupakan semua .
Mereka masih terdiam sampai seorang office boy mengantarkan minuman .
Saat mengambil cangkir , Sarah baru melihat sesuatu di jarinya . Rupanya ia masih mengenakan cincin pernikahan di jarinya .
Ternyata masih sekuat itu perasaannya .
" Apa belum ada kabar soal Alia ?"
Mendengar itu , Aska mengurungkan niatnya untuk minum dan menaruh lagi cangkir di atas meja .
" Maaf aku nggak bermaksud mengungkit masa lalu kamu ."
Aska hanya menggeleng .
" Nggak ada sama sekali ." Jawabnya singkat .
Ia menyandarkan tubuhnya di sofa . Selama ini ,dihadapan publik ...sebuah cerita palsu telah dibuatnya .
Setelah pernikahan , istrinya memutuskan menetap di Amerika . Sampai resepsi yang sudah direncanakan pun gagal total .
Semua percaya ...walaupun tak seperti itu kenyataannya .
Statusnya sekarang seorang suami hanya diatas kertas .
" Terus ...kelanjutan hubungan kalian bagaimana ?"
Aska menatapnya ." Aku tidak tahu ."
" Ini sudah lama berlalu , harusnya kamu bisa move on ."
" Nggak semudah itu ..."
" Karena memang kamu yang tidak mau berusaha ." Cetus Sarah .
" Jangan menasehati orang , kamu sendiri juga begitu ..." Sindir Aska .
Sarah menatapnya tajam ." Memangnya aku kenapa ?"
" Semenjak perjodohan kamu dengan Arya yang gagal waktu itu ...bukannya belum ada laki-laki lain yang dekat ?" Balasnya .
Sarah menghela nafas panjang .
Kenapa harus membahas masa lalu .
Yah ...ia pernah punya perasaan itu dulu dan sangat berharap , tetapi kenyataan berkata lain dan hubungan mereka tetap baik sekarang sebagai sahabat .
" Bukannya nggak move on , memang belum menemukan yang cocok aja , lagipula hubungan aku sama Arya juga baik-baik aja , begitu juga dengan istrinya ."
" Oh ya ...?"
Sarah mengangguk ." Harusnya kamu bisa belajar dari dia , dulu juga pernah terpuruk dengan pernikahan pertamanya , tapi sekarang ...dia sudah menemukan cinta sejatinya dan hidup bahagia ...karena sepertinya kisah percintaan kalian tidak jauh berbeda ."
" Hmm ...entahlah , nggak penting juga membahas percintaan sekarang ."
Aska berdiri setelah menerima telpon , sambil membawa berkas yang diletakkan di meja .
" Kamu mau meeting ...ya udah deh aku pamit dulu ." Ia lalu berdiri .
" Nggak mau ikut , sekalian makan siang bareng ."
Sarah menghentikan langkahnya ." Memang mau meeting sama siapa ?" Tanyanya penasaran .
" Arya ."
*****
" Sayang ...kenapa murung gitu ?"
Rena yang baru masuk ruangannya , terlihat cemberut sambil melemparkan tas nya ke sofa .
" Katanya mau ketemu Jessi ?" Tanya Nico lagi .
" Udah ..." Jawabnya ketus .
" Kalian berantem ?"
Rena menggeleng .
" Terus ?"
" Tadi ada cewek yang sok kenal ..." Rena memulai ceritanya .
Nico mendekat dan diam mendengarkan .
" Dia bilang kenal aku ...dan anehnya dia memanggil dengan nama Alia ."
Nico membelalakkan matanya ." Maksudnya ?"
" Yah ...dia panggil aku Alia , katanya dulu teman sekolah aku ."
" Kamu jawab apa ?"
" Ya ..aku bilang nggak kenal , memang baru ketemu juga kan , lagian aku juga bukan Alia ."
" Udahlah nggak usah dipikirin , mungkin cuma mirip aja ."
" Tapi ...apa mungkin ini memang ada hubungannya dengan masa lalu aku ."
" Sayang udahlah ...lupakan masa lalu kamu , yang terpenting adalah kehidupan sekarang , kamu bahagia kan ?"
Rena tersenyum .
" Tapi...aku juga ingin tahu tentang semua di masa lalu ..."
" Stop !" Nico menempelkan jari telunjuk ke mulut Rena ." Masa lalu kamu itu nggak penting ,jangan diingat lagi , oke ..."
Nico berdiri , lalu menarik tangannya .
" Kemana ?"
" Makan siang .." Rena masih terlihat sedikit murung ." Kita beli beefsteak kesukaan kamu ." Rayunya .
Rena berjalan mendahului keluar ruangan , Nico menyusul di belakangnya .
" Pak , habis ini ada meeting dengan Pak Candra ." Tisa mencegatnya diluar . Sekretaris cantiknya itu tampak sedikit gelisah karena melihatnya keluar ruangan , sementara setengah jam lagi ada meeting yang menunggunya .
" Buat jadwal ulang ." Jawabnya .
Tisa hanya menatapnya , seperti yang diduganya tadi , semua akan dibatalkan , padahal ini meeting yang sangat penting .
Sementara Nico sudah berlari mengejar Rena .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Tiwik Firdaus
jangan2 rena aliaa yang tertabrak terus hilang ingatan semoga dipertemukan dengan suaminya lagi
2022-03-16
0
YuRà ~Tamà💕
Cowoknya kaya raya semuaa...hebatt.. pengen dong jd Aliaa😆
2022-03-07
0
Liana'S
Aku ni paling benci yg namanya hilang ingatan.
Kasihan Aska.
Masih setia menunggu.
2022-02-28
0