Gebetan vs Mantan

Dimas telah melewati masa kritisnya kemudian sadar namun kondisinya belum stabil masih dalam pengawasan penuh.

Pagi ini Dimas sendiri tidak ada yang menjaga karna ibu Dimas pulang ada pesanan catering yang ia harus tangani langsung ia tak ingin terjadi kesalahan untuk pelanggannya Ibu Dimas sangat amanah dalam berbisnis dan selalu mengutamakan kepuasan para pelanggannya.

" Dimas,.. mamah pulang dulu ya nak,, ini ada pesanan catering mamah harus arahin karyawan mamah" kata Ibu Dimas

" Iya mah,. Mamah pulang aja"

" Kamu gak apa-apa sendiri dulu,"

"Gak apa-apa mah, ada suster yang terus standby" kata Dimas dengan suara lirih

"Oh iya Dim Ayah kamu gak bisa kesini, Dia lagi ke bandung survey Rumah dan tanah yang mau di beli disana"

" Beli tanah di bandung buat apa mah?" Tanya dimas penasaran

" Rencananya kita semua akan pindah kesana"

"Lo emang kenapa ama rumah di sini?"

" Ayah mau menghabiskan masa tua di kampung halaman katanya" jawab Ibu yang duduk di tepi bed

"Terus usaha mamah, gimana? Kerjaan kak Damar dan kak Dinda??" Tanya Dimas

" Kalo mamah sih gak ada masalah Kalo Damar gak ada masalah juga perusahaan tempatnya bekerja ada di bandung mungkin dia akan pindah cabang"

"Terus kak Dinda?"

" Dinda mau ikut suaminya ke Lampung"

" Terus Dimas gimana mah?? Tanya Dimas resah

"Kamu tinggal ikut aja ,,"

" Kerjaan Dimas di semarang?"

"Kamu kan bisa cari kerja di bandung atau ikut kakak mu"

"Gak semudah itu mah"

" Kamu nurut aja sama mamah" seraya mengusap tangan Dimas

" Mamah aku gak mau ikut"

"Urusan aku disini belum selesai"

"Urusan apa Dim??

"Dimas harus bisa menjadikan Rifaya istriku dulu, baru bisa ikut mamah ke bandung" Jawab Dimas penuh keyakinan

" Iya Dim... Yaudah nanti kita bicarain lagi sama ayah kamu, mamah pulang dulu yaa.. " mengusap kening Dimas kali ini

"Iya mamah hati-hati"

Ibu Dimas pun pergi berjalan menuju pintu keluar perlahan langkahnya hilang dibalik pintu

Dimas yang sendiri pun mencoba beristirahat karna kepalanya terasa sakit dan ingin memejamkan mata sejenak

Selang beberapa menit Dimas terlelap Tania datang dan melihat Dimas tertidur, ia hanya duduk dan tak ingin mengganggu istirahatnya, Tania hanya memandang laki-laki yang masih diharapkannya itu

"Dimas andai saja dulu aku gak melakukan kesalahan mungkin saat ini aku udah jadi istri kamu, aku yang salah, aku egois selalu menuntut perhatianmu,aku nyesel dim, aku mohon terima aku kembali di kehidupmu,." Batin Tania lirih tak sadar hingga meneteskan air mata

***

Tania menduakan cinta Dimas karena bagi Tania Dimas sibuk bekerja ,tak pernah ada waktu,Dua bulan terakhir Dimas cuek dan cepat marah, lebih sering cekcok saat bertemu hingga Tania mencari perhatian pada Laki-laki lain, Tania tak sadari Dimas merencanakan pernikahan tanpa sepengetahuan nya dan ingin memberi kejutan manisa pada saat itu, Namun niat itu pun harus kandas saat dimas melihat Tania bercumbu dengan seorang Laki-laki yang membuat Dimas kecewa, patah hati, dan terluka sangat dalam hingga memutusakan semua hubungan dengan Tania

***

Dimas terasa kering tenggorokannya ingin bangun dan meneguk segelas air putih, Namun saat membuka mata Tania ada di sampingnya menutup muka dengan kedua telapak tangan

" Ta.. Tania.." suara Dimas lirih

"..ahmmm Dimas kamu udah bangun" seraya mengusap air mata

" Ngapain kamu disini.. aku udah bilang aku gak mau liat kamu lagi" ucap dimas yang lemah lalu menutup matanya

" Dim aku mau jagain kamu"

" Gak perlu,.. ada suster..!!

"Dimas Kasih aku kesempatan..

Dimas yang sejak pagi merasa sakit kepala mulai tak kuasa menahan rasa sakit

" Aw...ahhhh sial kepala gw sakit lagi " seraya memegang kepala

" Dimas kamu kenapa?? Kepala kamu sakit? Aku panggil dokter ya!! Kamu tunggu" jawab Tania cemas

Tania memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Dimas, Dokter memberi beberapa suntikan dan menyarankan Dimas tetap tenang lalu beristirahat , setelah tindakan selesai Dimas meminta perawat untuk menyuruh Tania yang berada di luar ruangan untuk pergi ia tak ingin bicara sepatah kata pun karena keberadaan Tania membuat Dimas tak nyaman dan semakin memperburuk kondisinya

" Maaf bu pasien meminta ibu untuk pulang dan tak ingin diganggu pasien harus beristirahat untuk mempercepat pemulihan" kata suster

" Ohh gitu ya sus,. "

" Saya permisi dulu,.."

" Iya makasih sus"

Dimas segitu bencinya sampe nyuruh suster buat ngusir gw,. Gw bakal bikin lu balik ke pelukan gw dim,..elu tunggu aja gw akan pastiin itu. .!!! Gerutu Tania gemas akan sikap Dimas

Tania pun pulang dan merencanakan sesuatu untuk mendapatkan Dimas kembali padanya

Tania memilih tak muncul saat kondisi Dimas sekarang Dia menunggu Dimas benar-benar pulih dan secara sadar akan memilih Tania dengan cara yang ia buat.

Sementara itu Rifaya juga selalu datang untuk melihat keadaan Dimas

Kondisi Dimas semakin hari semakin membaik Rifaya yang selalu meluangkan waktu untuk Dimas membuatnya lebih cepat pulih karena baginya Aya lah obat terbaik untuk dirinya saat ini

Perhatian yang Aya berikan membuat Dimas semakin jatuh hati dan tak ingin jauh dari sosok wanita yang sedari dulu ia inginkan

Perasaan Aya mulai terasa nyaman saat bersama Dimas dan mulai terbiasa dengan keberadaan Dimas di hatinya

" Aya... kamu cantik banget hari ini" goda Dimas

"Baru sadar emang"???

" Iya,. kemaren kan aku sakit jadi gak sadar ehh pas sadar liat kamu makin cantik " jurus gombal pun datang

"elehh.. gombal kamu tuh" kilah Aya

" Ciee .. sekarang udah aku kamu niih manggilnya... aku baru denger dehh kamu bilang "aku/kamu" besok- besok pasti panggil sayang" rayu Dimas dengan candaan

" iyaa sayang,.." timpal Aya dengan candaan

" ishh... issh... apa apaa??? lagi dong lagi . ?!!! gak denger aku??

" iyaa sayang,. kamu udah sadar sekarang jadi bolot yaa .apa ada masalah dengan pemdengaranmu.." gurau Aya seraya menjewer telingan Dimas dengan manjanya

"Awwwhh.. adu duhh.. maaf maaf ... lepasinn" meraih tangan itu dari telinga lalu mencium tangan Aya dengan penuh kasih

Aya hanya diam dan tersipu,..

"Aya aku bener-bener sayang kamu" ucap Dimas

" Iya Dim"

" Kamu sayang gak sama aku? tanya Dimas

"Aku berusaha untuk sayang sama kamu," jawab Aya dengan senyuman manis

"Makasih ya sayang.."

"Iya sama-sama,,.. udah lepasin pegang-pegang belum halal" kilah Aya

"Hehe iyaa ,. lagian mau di halalin mikirnya kelamaan. " kata dimas dengan nada rendah

"ekhmmm... hmmmm.. jadi maksa ??!

"Gak... santai aku nunggu kamu siap sayang"

"Oh iya Dim jadi kapan kamu boleh pulang? kaya kamu udah sehat tuh, udah bisa ngegombal" Tanya Aya dengan sedikir mengejek mengalihkan pembicaraan yang agak serius

" Aku udah sehat sejak Aku liat kamu, Pulang sekarang juga aku bisa!! Asal sama kamu cintaku" kata Dimas cengengesan

" Yahh... salah ngomong dah,. bukan nya jawab bener dia malah ngegombal lagi" jawab Aya dengan menepuk jidat

" Hahahaha... Gak bakal masuk penjara kan kalo gombalin pacar sendiri"

" Ya emang gak bakal di penjara tapi lama-lama eneg dengernya... hihihihii "Ejek Aya lalu tertawa

"Dasar kamu, isshhh.." sambil mengacak-acak poni Aya

"Ah .. Dimas jangan kusut nanti "

"hahahaa... " Dimas hanya tertawa lepas

Kedekatan mereka pun terjalin kembali setelah Dimas pergi satu tahun lalu Dan kembali dengan perasaan yang sama untuk Aya bahkan untuk hubungan mereka yang Dimas ingin resmikan melalui ikatan pernikahan. Tapi Aya yang belum sepenuhnya yakin akan mencoba memberikan yang terbaik yang ia mampu dan berusaha meraih tujuan Dimas dengannya

Bersambung dulu yaa gaes.. 😁

Gimana ya kelanjutan Rifaya Dan Dimas? apa mereka akan menikah?? Terus rencana apa yang Di buat Tania demi mendapatkan Dimas kembali??

Jangan lupa tinggalkan jejak kakak

makasih udah mau baca,

maaf kalo ada kata yang salah atau kurang tepat 🙏

Terima kasih

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***