Setibanya dirumah aya langsung masuk ke kamarnya tak ada kata atau pun suara dari bibir nya itu
Krekkk... Brugghhh.. ( menutup pintu rapat-rapat)
Menggantung tas di belakang pintu kamar langsung merebahkan badan di tempat tidur kesayangannya, Aya amat lelah terlebih hatinya.
Tok..tok..tok...!!!
"Aya udah pulang?Tumben pulang cepet?"
Tanya ibu dari balik pintu
"Iya bu,Aya lagi kurang enak badan makanya pulang cepet" sahut aya
"Makan aya terus minum obat " kata ibu dengan khawatir
"Iya .. bentar aya mau tiduran dulu " sambil memeluk guling mengatur posisi ternyaman
"Yaudah, ibu mau kerumah bu rosma dulu ya, mau jahit baju buat seragam pengajian, Nasi dan lauk nya masih anget ibu baru selesai masak, kamu jangan sampe gak makan, soal nya ibu agak lama disana.. " kata ibu sambil melangkah pergi dari kamar aya
"Hmmmm iyaa bu"
Rifaya masih tenggelam pada tragedi yang baru ia alami, hatinya resah, khawatir besok akan terjadi apa lagi.
Tanpa sadar air matanya mengalir tanpa di perintah, aya memang periang tapi ia juga mudah menangis hanya saja dia tak pernah memperlihatkan air matanya kepada siapapun ,Memendam hanya itu jalan terbaik yang aya pilih.
Duel antara dimas dan bayu berlanjut ke rumah mereka, Cekcok dan adu pukul terjadi karna keduanya masih memendam amarah yang belum tersalurkan.
"Blugkk...!!! Bayu melemparkan bolgem mentah ke perut dimas.
Blugkkk....(memukul pipi bayu.)Rahang dimas mengeras hingga terlihat urat kekesalannya lalu mendorong bahu bayu..
"Ternyata temen Gue dari kecil nusuk Gue kaya gini..!!"
"Gue gak akan kaya gini kalo sikap Lo bener bay..!! Dengan keras meremas kerah bayu"
"Pengkhianat Lo...!!! Menghempaskan tangan bayu lalu mendorong dimas hingga tersungkur tak berdaya
Kegaduahan mereka membuat seiri rumah berhamburan mencoba melerai duel sahabat yang masih saling menyimpan amarah.
" Udah.. udahh... Dimas udahhh...." teriak Ibu Dimas suara bergetar di iringi air mata
"Bayu !!!.. udah cukupp jangan kaya gini" Seru ibu Bayu menangis
Lalu Ayah Dimas keluar dan melerai meraka ayah bayu pun menahan dengan mendekap bayu yang penuh emosi itu.
" Lo liat aja Dim... Gue gak akan Maafin Lo..!! kecam Bayu
"Gue juga gak bakal tinggal diam bay"
Posisi mereka di hadang dengan orang tua masing- masing dan menyudahi baku hantam antar kawan ini,karna tidak ingin terjadi hal yang lebih buruk lagi orang tua dimas milih jalan musyawarah mengingat mereka adalah teman baik.
Setelah orang tua dimas dan orang tua bayu musyawarah dan mencerna masalah putranya itu, orang tua dimas memilih secepatnya mengirim dimas ke luar kota tinggal bersama adiknya yang bukan lain paman dimas,Khawatir jika mereka tinggal berdekatan dengan amarah yang masih membara baku hantam akan terulang lagi.
Kecemasan Orang tua bayu kini teratasi dengan persetujuan Dimas yang pergi keluar Kota dan pisah jarak dengan Bayu.
"Dim, minggu depan kamu udah harus pergi ke rumah om herman" seru Ayah Dimas
"gak mau...!
"Untuk beberapa waktu kamu harus pergi dulu" seraya mengelus punggung dimas
Tanpa kata dimas hanya menghela nafas dengan pasrah
"Nanti kalo situsinya udah membaik kamu bisa pulang, lagian kamu juga udah keluar dari tempat karja kan?? Refresh sambil cari kerjaan baru disana..?!!!" Bujuk Ayah Dimas
Dimas hanya mengangguk
" Masih satu minggu lagi Gue pergi dari sini, masih ada waktu buat liat rifaya, Gue harus tetap mengawasinya karna gue khawatir banget gimana nanti kalo gak ada gue" gumam Dimas dalam hati
Minggu ini rifaya shift siang yang beratri dia harus pulang hingga larut malam,
Setiap malam selama satu minggu terakhir dimas menunggu di persimpangan jalan untuk mengawasi dan membuntutinya Aya hingga rumah hanya memastikan Aya selamat sampi tujuan karna mulai besok dia tidak bisa lagi bertemu Aya dan harus pergi ke rumah pamannya.
Selama masa libur bayu hari- hari Aya sedikit lebih baik bukan tanpa masalah, Memang tak ada yang mengganggunya tapi gosip itu sudah merekah bak bungga mawar yang mekar wangi dan warnanya mengundang kumbang ****** untuk menikmati sarinya.
Sudah menjadi rahasia umum cibiran tentang Aya, walaupun terdengar langsung olehnya Aya lebih menutup telinga dan menghiraukan perkataan mereka.
"Aya, dimas kan mau keluar kota tinggal sama om nya" kata sandi yang juga teman dimas
"Iya?? Biarin dah Gue udah gak mau ada urusan ama dimas apalagi ama bayu" ujar aya nada tak peduli
"Tapi dimas sayang banget ama Lo, dia ngomongin Lo mulu kalo lagi kerja" seru Sandi
"Gue kan udah bilang .. Gue gak ada prasaan ama dimas, ... " kekeh Aya
"Lo gak tau ay selama ini Dimas ngebuntutin Lo pulang cuma takut Lo kenapa-napa di jalan" jelas sandi dengan kekehnya
" Gak usah khawatir Gue bisa jaga diri, dan tolong bilang ke dia, lupain Gue kita cuma temen gak lebih Gue harap dia bisa ngerti " kata aya dengan petuah nya untuk dimas
"Its oke..!!?? Gue cuma mau kasih tau itu aja " seru dimas
"Hidup Gue mungkin lebih baik kalo gak ketemu mereka berdua, tapi mau gimana ? semua udah terjadi gak bisa disesali juga? Gue cuma bisa terima dengan pasrah?!! gumam Aya dalam hati lalu menghela nafas dalam-dalam
Sandi pun pergi meninggalkan aya yang masih terpaku dengan kabar darinya itu, Aya akan kehilangan orang yang selalu menggoda di sela pekerjaan.
Sebenarnya aya peduli terhadap dimas dia juga merasa dimas sosok yang baik dan nyaman dalam berkawan tapi di sisi lain aya takut jika terlalu intens dengan Dimas, Bayu malah menjadi lebih murka, menurut Aya keputusan orang tua dimas di anggap paling tepat menjauhkan mereka .
Sandi sesekali mengabari dimas tentang Aya semua kontak telah diputus Aya membuat dimas menjadikan sandi sebagai mata penggantinya karena kali ini Dimas lebih berhati-hati memilih teman untuk dia percaya.
Setelah beberapa bulan dari tragedi itu bayu tak pernah lagi mengganggu Aya, aya pun jaga jarak bahkan tak ingin melihat wajahnya psikopat itu, Aya lebih memilih menghindar dari Bayu karna ia amat muak dengan orang itu yang membuat Aya menguras emosi dalam hatinya.
Tiba-tiba ada undangan pernikahan yang tersebar untuk seluruh karyawan.
Siapa nihh yang nikahhh....???
Hayoo ..tebak readers?? dimas? bayu?? atau rifaya??? tapi kalau aya gak mungkin yaa.. karna dia selalu gagal move on dari traumanya itu...
Makasih udah mau baca.. kritik dan sarannya dong biar author semangat memperbaiki tulisan 🙏
Jangan lupa tinggain jejak ya 😁
Like
vote
rate
👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Muma
lanjut lagi
2020-07-01
1
Elfa Efrilia
kayanya ,,,, Dimas ya Thor??
2020-04-23
2