Bayu dengan tingkahnya yang konyol selalu mengganggu Rifaya setiap hari ada saja ulahnya.
Baju kerja yang dikotori,coretan kata-kata buruk, buku yang basah tersiram air itu dilakukan oleh bayu.
Rifaya tidak pernah tahu ulah siapa itu, dia hanya berfikir mungkin karna gosip yang pernah menerpanya segelintir orang tak menyukai keberadaan dirinya.
Dia selalu mengabaikan hal buruk yang dia terima, dia memilih tak menimpali ulah orang jahat itu, meski terkadang hati nya lelah merasa terpojok.
"Gue kesel banget siapa si orang yang udah ngotorin baju kerja Gue? Tiap hari ada aja yang sentimen ama Gue? Heran Gue mah " gerutu aya sambil menyeka baju kerjanya yang kotor
Dari kejauhan dimas yang datang terlebih dahulu telah memperhatikan Rifaya
"Aya ,. Sini Gue bantu bersihin" kata dimas
"Gak usah, gak apa- apa..!! Senyum tipis-tipis
"Ada ya orang sesabar ini udah di kerjain masih aja diem gak mau bales" dalam hati dimas
"Aya Gue mau ngomong hal penting sama lu " ujar dimas
"Ngomong dah, hayu Gue dengerin"
"Gue tau orang yang selama ini jahatin lu kaya gini, Gue gak tega kalo lu terus-terusan di giniin" menatap aya dalam-dalam
*Dimas memberanikan diri bicara jujur karna dirinya sudah tak tahan dengan ulah temannya itu, Sejauh ini dimas sudah menasihati bayu tetapi tak pernah di dengar, Bukan maksud adu domba dia tak ingin melihat wanitanya terluka.
"Siapa emang orangnya? jangan asal nuduh lu..!! dosa boss " timpalnya santai dengan candaan
"Gue gak asal nuduh kok,
Bayu orangnya yang udah jahatin lu..!! yang terus-terusan ngerjain lu " pertegas dimas
"Gue bukan ngejelek-jelekin temen sendiri tapi ini faktanya" sambung dimas dalam hati
" Yakin lu, dia orangnya,..!! ada masalah apa dia ama Gue?emang Gue salah apa?? jawab aya dengan sedikit nada tinggi
"Sebernya dia cuma cari perhatian lu, dia suka sama lu cuma mungkin caranya salah, dia sendiri bilang ke Gue, temen-temen yang lain juga tau kalo bayu suka sama lu tapi lu gak peka dan anggap biasa aja prasaan dia ke lu" kata dimas
"Emang awalnya dia pernah deketin Gue, cuma Gue anggap temen aja, Gue juga gak ada perasaan apa-apa" Gue gak ngejauh dan sikap Gue tetap baik ke dia" ujar aya yang tak terima kebenaran dari dimas
"Sekarang lu udah tau kan pelaku nya, Gue harap lu lebih hati-hati, sekalipun Gue temen deketnya Gue akan ada buat lu,ngelindungin lu aya..!!! " seraya membelai lengan aya
" Lu gak usah khawatir nanti juga dia bosen sendiri" menatap dimas dengan mata memerah
"Lu gak kenal sifatnya, dia itu keras orangnya"
"Terus mau dia apa?Gue merasa Gue gak salah, buat saat ini biarin aja,. kalo emang dia udah bener-bener keterlaluan Gue bakal laporin dia ke atasan" kecam aya penuh emosi
"Sebenernya Gue kesel pengen nangis tapi gak mungkin Gue nangis didepan dimas"
"Sorry ya dim, Gue ke luar dulu bentar" potong aya yang tak tahan membendung air mata
Perlahan aya menjauh dari dimas yang masih memaku menatap aya, bayangnya menghilang dibalik pintu
" Apa salah Gue? Gue merasa terintimidasi disini, semua orang kayanya benci ama Gue, baru sepi gosip Gue sekarang ada lagi orang yang gak ngerti Gue maksudnya apa? suka tapi malah menyakiti? apa Gue resign aja? cari kerjaan baru? atau tetep disini? " gudah aya didalam ruang ganti sembari menatap wajahnya dalam cermin,
Ia tak bisa menahan air mata kesalnya itu, Matanya sembab sesekali mengusap air mata yang tanpa sadar telah jatuh. beban batinnya sangat berat, baru kali ini ia disituasi dimana rekan kerja banyak yang seperti musuh padahal jabatan yang diterima amatlah bagus untuk karirnya sendiri
"Gue harus lawan, gak bisa Gue tinggal diam, dia mencampuradukan masalah pribdai dengan pekerjaan, udah cukup diam Gue selama ini," kata aya sambil meremas kedua tangan
Dimas sangat cemas tentang kebenaran yang telah dia ungkap, Dimas lebih memilih menjauhi bayu setelah semua yang dia ketahui
Semakin hari dimas dan rifaya semakin akrab mereka sering bicara dan bertegur sapa,
Beberapa kali dimas menawarkan untuk mengantar pulang aya tapi tetap tak pernah mendapatkan izin, Dia selalu membuntuti aya jika pulang dinas malam dan memastikan wanita idamannya selamat sampai tujuan
Dimas khawatir bayu nekat mencelakai aya dalam perjalanan pulang atau melakukan hal buruk, karna ia faham betul temannya itu tak bisa berfikir luas dan nekat tindakannya
" Aya,. Gue suka sama lu!! lu mau gak jadi pacar Gue?? " kata dimas sembari menatap aya yang kala itu sedang mengisi laporan kerja
"sebenar Gue udah lama suka ama lu tapi karna bayu juga suka makanya Gue ngalah demi dia, Gue gak mau karna cewek pertemanan kita jadi hancur, tapi kalo cara bayu salah kaya gitu Gue gak bisa diem aja, Gue udah berusaha merubah,menasehati sikapnya tapi dia gak berubah" Bisik dimas dalam hati
" Apaan?? lu becanda?? " jawab datar dan masih terfokus dengan kerjaannya itu
"Aya Gue serius..!!! dengerin dulu please...!!" nada yang sedikit memohon
* Sudah kesekian kali aya dalam persimpangan seperti ini, pengakuan perasaan seorang pria yang ingin memulai status baru dengannya.
Akankah aya menerima bayu dan melupakan masa lalu nya
Atau mungkin aya yang selalu menyerah dengan luka hati nya itu dan tak ingin mencintai akan terulang
" Sorry dim Gue lagi gak fokus!! Gue lagi banyak kerjaan!! jawab aya yang tergesa-gesa merapihkan laporan
" Aya Gue tunggu jawaban lu?! memandang aya penuh harapan
"plaakk... !!plaakkk......!!!! dua pukulan telak mendarat di wajah dimas
A**ing lu , Gue udah curiga dari dulu lu juga suka kan ama dia" mendorong-dorong bahu dimas dengan penuh emosi
Ternyata bayu mendengar ungkapan perasaan dimas yang di ikutinya tanpa sadar
(dimas diam tak melawan)
"Munafik lu a**ing...!! menarik dua sisi kerah baju dimas dengan emosi yang semakin memuncak
Dimas menahan emosinya hanya diam tanpa perlawanan
" Ngaku lu se**n..!! ngaku !!!.. ngomong gak lu?? gw abisin lu disini....!!! dengan nada tinggi matanya merah emosi yang tak bisa terbendung kali ini
"Bluggkk.. !!!Satu pukulan mendarat di pipi kiri dimas hingga pecah sisi bibirnya yang masih saja bungkam
"Iya Gue suka sama dia lu mau apa??? " mendorong bayu balasnya kali ini
"Emang udah Gue duga lu bakal nusuk Gue kaya gini" bayu yang hendak melayangkan pukulan kekesalannya di halangi oleh rifaya
"Kalian berdua, denger!!! Gue gak ada persaan sama lu berdua dan Gue gk akan pilih siapapun..!! tegasnya dengan suara bergetar dan pergi meninggalkan mereka
*Aya yang shock menyaksikan duel antar dua sekawan itu berjalan tak menoleh, kegaduhan yang di timbulkan kala itu membuat teman yang lain datang dan mencoba melerai perkelahian mereka,
Beruntung semua bisa terkendali dan tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan
Mereka di bawa ke kantor untuk di sidang,
Ulah bayu membuat meraka melanggar peraturan perusahaan karna keributan masih dalam lingkungan kerja.
Dimas dikeluarkan dari tempat kerja sementara bayu dirumahkan selama satu pekan
Aya yang masih tak percaya dengan kejadian yang dialami saat itu menjadi murung dan tak bersemangat
Aya yang sedang melamun duduk di bawah anak tangga sembari menggeser-geser layar ponsel nya itu tiba-tiba tersadar mendengar suara kinanti dari kejauhan
"Rifaya... hayy.. " (panggil kinanti)
lalu jalan mengahampiri aya
" Kak.. .???sapa dengan semyuman
"Ngapain melamun di bawah tangga?? tanya kinanti
" Ahh engga,.. Lagi ngadem ajah cari angin.. hehe" jawab dengan alasan klasik
"Ay Dimas dikeluarin dari tempat kerja" kata kinanti
*Kinanti juga dekat dengan dimas karna kinanti orang terdekat aya dimana ada rifaya disitu ada kinanti tak ayal mereka sering berbincang bersama-sama dimas
"Iya kak aku juga udah tau, karna mereka berantem tadi jadi di keluarin" jawabnya pasrah
"Iya, Bayu yang salah dia nyerang duluan kenapa dimas yang di keluarin?? balas kinati
"Gak tau kak... seharusnya mereka keluar berdua biar aku lebih lega ...(menghela nafas)?!! kak aku gak enak badan hari ini aku pulang cepet ya" kata aya dengan wajah pucatnya
"Kamu sakit?? Yaudah pulang cepat nanti aku yang minta izin ke spv " sambil mengusap lengan aya penuh rasa cemas
"Makasih ya kak"
"Iya sama-sama
Rifaya izin pulang cepat karna merasa tak enak badan hari itu,
situasi makin memanas dengan gosip baru yang muncul kepermukaan karna perkelahian dua kawan tersebut
Tudingan terhadap rifaya semakin kuat dialah penyebab pecahnya persahabatan mereka
Sementara itu rifaya tak pernah menaruh hati untuk mereka, sesungguh nya rifaya pun tak ingin semua itu terjadi dan di alamai olehnya
Yuuk yang penasaran di tunggu kelanjutannya ya..
like dong gaes 🙏
jangan lupa kasih ✳️ dan vote juga
kritik dan kasih sarannya readers
terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Muma
lanjut
2020-07-01
1
Zaldina Putri
aku mampir lagi thor... semangat lanjutkan, aku udah like, favorit, vote dan rate 🌟 5. di tunggu up selanjutnya yaa thor
2020-04-22
2
Elfa Efrilia
lanjut Kaka, aku udah kasih vote, 🌟 5 juga lhoo !!!!
2020-04-21
2