Penggemar rahasia

Sebenarnya perasaan Aya sangat risau semenjak gosip yang menerpa dirinya, sebagian orang mungkin membenarkan gosip itu terlebih kaum hawa yang merasa tersaingi dengan Aya yang membawa angin segar untuk para adam

Pribadi hangat dan apa adanya membuat teman-temannya merasa nyaman bergaul dengannya Berbeda dengan laki-laki yang tak sependapat dengan gosip hangat gunjingan teman-teman wanitanya itu

Aya yang tak pernah peduli dengan cercaan orang selama dirinya tidak merugikan orang lain Aya tak pernah mau ambil pusing.

Perundung selama berbulan-bulan, Sepatu yang di lempar ke atap, tas yang di isi dengan sikat WC, Baju kerja yang di kotori, buku kerja di isi dengan kata-kata kasar yang di lakukan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, sindiran, hinaan, tak pernah dia balas. Bukan karna dia takut atau tak punya keberanian untuk melaporkan mereka, yang sebenarnya amatlah membuat geram hatinya

Hanya saja dia ingat perkataan ibunya " kejahatan tidak perlu di balas kejahatan, Semua akan kalah dengan kesabaran"

Itulah yang membuat Aya seakan tak pernah peduli dengan hal-hal buruk yang di limpahkan padanya dan lebih mengambil sikap positif untuk dirinya sendiri

***

Hari ini seperti biasa Putra dan Kinant tak lupa dengan Aya pula menghabisakan waktu makan siang bersama,

"Ay pulang kerja kita nonton yu?" Ajak kinanti

"Emang ada film yang bagus kak?? Seru Aya

"Gak tau sii???

"Lahh...ngajak nonton tapi kaga tau film yang bagus??

"Kalau gak nonton kita jalan-jalan ke mall kek..!!! aku jenuh banget nih?"

"Nah Boleh tuh kak, ide bagus ..." jawab Aya seraya menjentikan jari telunjuk dan jempol

"Ekhmmmmm.... Yang ganteng gak di ajak nih?"Sindir Putra

"Kamu mau ikut juga?"Tanya Kinanti

"Ikut dong pastinya.."

"Emang ada yang ngajak?? Ejek Aya

"Gue harus ikut biar Lo berdua ada yang jagain"

"Lagu Lo udah kaya bodyguard segala mau jagain"

"Lo kaga liat nih badan Gue kekar, perut Gue enam Kotak nih" seraya menepuk perut

"Iya Enam kotak bekal ya... Hahaha"

"Ngeledek Lo?!!

"Benar tuh yang di bilang Aya!! Ejek Kinanti

"Lahh pada sekongkol sekarang ??!

"Hahahhaha..." Aya tertawa nyaring

"Yaudah nanti pulang Kita Kumpul di kantin" ujar Kinanti

"Oke kak..?! Jawab Aya dan Putra kompak

Setelah makan siang mereka kembali bekerja dan menyelesaikan tugasnya masing- masing

"Rifaya???" panggil Dimas berharap dapat sambutan

"Rifayaa......

"Iyaa,, kenapa dah?? " sambil melihat ke arah tempat Dimas berdiri,

"Gak apa-apa mau ngobrol aja" jawab Dimas dengan mata berbinar

"Oh kirain mau bagi duit" Gurau Aya

"Bisa aja dah " seraya memandang wajah Aya

"Ngapain Lo liat-liat nanti suka lagi " Gurau aya dengan menepuk bahu Dimas kali ini

"Emang udah suka" jawab Dimas dengan nada rendah

"Apaan kata Lo??! "melihat ke arah Dimas

"Eh..ehh... engga..!! jawab Dimas salting

"Jutek amat sih,, gak kaya biasanya?? Seru Dimas

"Siapa yang jutek, Biasa ajah "

"Elo yang jutek, Ada masalah Ay?? Tanya Dimas

"Gak ada, Gue cuma capek ama kerjaan lagi deadline laporan gue" Ujar Aya

"Ay Lo ngerasa ada gempa gak sih??

"Gempa?? Gak ada ahh!"

"Serius tuhh!!!"

"Gak ada ...."

"Ini bener gak ngerasain Lo?" Ujar Dimas

"Gak ada Dimaaasss" jawab Aya gemas

"Tuhh kan, Aku fikir gempa ternyata jantung ini yang berdetak kencang saat dekat denganmu" seraya memegang tangan Aya lalu mendekatkannya kedada kiri Dimas

"Dihhh... gembel"

"Aku serius " jawab Dimas mendayu-dayu

"Garing banget...sumpah hahahaha" menarik tangan dari genggaman Dimas

"Haha garing ya,, Tapi suka kan?? Goda Dimas

"Boro-boro eneg malah... "Hahha

"Yah gagal dong"

"Lemah Lo !!! Udah ahh kerjaan numpuk tuh" melirik kearah tempat dimas bertugas karna mereka berbeda bagian/divisi

"Iya bu bawel" jawab dimas

"Sembarangan Lo bilang Gue bawel" ketus aya dengan memanyunkan bibir

"Emang Lo bawel" ejek Dimas

"Kan emng tugas Gue mantau Lo kerja, kalo ada yang salah nanti Gue juga yang kena masalah, " mengingatkan dimas yang sedari tadi menggoda Aya

"Aya nanti pulang Gue anterin ya?" Tanya Dimas

"Gue bawa motor sendiri,ya kali iring-iringan" jawab Aya seraya membereskan hasil kerjanya

"Yahh jadi gak boleh ni??" Jawab Dimas dengan nada kecewa

"Bukan gak boleh!! lain kali ajah klo Gue kaga bawa motor" jawab Aya

"Kapan Lo gak bawa motornya?? bertanya dengan penasaran kali ini

" Kapan ya.. ???Kalo motor Gue mogok palingan..hahha " jawabnya dengan candaan

"Mudah-mudahan motor Lo mogok " seru Dimas

"Idihh... Ya jangan lah

" Biarin, jadi kan Gue bisa anter Lo pulang" kata Dimas

"Modus..duss"

"Jadi mau Gue anter pulang?"

"Gak, Gue bawa motor... Etdah ni bocah ya maksa bener" Jawab Aya gemas

"Hahaha Ya udah deh kalo gitu"

"Huhh... Dasar....Seru Aya seraya menepuk jidat

POV dimas

Laki-laki yang berkulit hitam manis bertubuh tinggi dan rambut agak ikal itu sejak awal menyukai pribadi rifaya, hanya saja dia tak berani mendekati karna sahabatnya Bayu juga menaruh hati pada rifaya

Dia tak ingin menyakiti sahabatnya dan berniat menyatukan hati rifaya dan bayu

Dimas sudah lama menggagumi sosok rifaya yang membuatnya sadar bahwa wanita juga bisa tangguh, Dirinya yang ugal-ugalan selalu menghabiskan uang orang tua nya itu kini sadar akan kesalahannya itu

Setelah Dimas putus dari kekasihnya hidup dalam dunia gelap mulai ia jalani tetapi ia merasa malu dan mulai memahami arti jerih payah dari seorang Rifaya

Pukul 15:00 wib

Aya dan kinanti sudah menunggu dikantin sementara Putra tak kunjung datang

"Lama banget si Putra udah jamuran ini" gerutu aya

"Tuh dia...?! " jawab kinanti seraya melambaikan tangan ke arah Dimas

"Sorry lama nunggu" kata putra

"iya Lo man dandan dulu "

"Gue tadi ada masalah ama laporan, jadi Gue buat ulang" kaya Putra menjelaskan keterlambatannya

"Iya udah gak apa-apa putra" jawab Kinanti

"Ayo kak berangkat, Kamu sama aku aja" ajak Aya

"Gue sendiri dong gak ada yang Gue bonceng? " ujar putra

"Masa di tigain, Lo kira kita cabe-cabean"Gumam Aya

"Biang cabe lo mah" ejek Putra