Salah faham

Hari ini tidak jauh berbeda dengan hari biasanya dimana kesibukan pekerjaan adalah prioritas keseharian Rifaya,

Dalam ruangan Aya duduk seorang diri sedang menyelesaikan laporan pekerjaannya hari ini, ia tampak lelah matanya sayup karna tak bisa tidur tepat waktu, Sesekali ia menguap dan menutup mulut menahan rasa kantuk yang menggelayuti mata gadis periang itu.

"hmmmm.... kenpa mata berat banget ya ini?? mungkin karna semalaman aku gak bisa tidur nyenyak" ucap Aya seraya mengusap wajah dan menaruh pena di meja

Suara langkah kaki terdengar dari sisi luar ruangan dengan wajah angkuh seakan seorang ratu jahat dari negeri dongeng sedang lewat didepan rakyat jelata dia memalingkan wajah dan tak ingin bertegur sapa

"Yaelah kenapa itu orang sombong amat jadi cewek, kaga liat ada orang disini nanya kek gitu, dia kira Gue patung kali ya" gerutu aya dalam hati

tanpa bertanya dan mengeluarkan sepatah kata pun wanita itu mengambil berkas di atas meja yang terletak di samping laporan Aya

"hay... " sapa Aya dengan basa basi jurus yang selalu ia pakai untuk mencairkan suasana

Tidak ada jawaban dari wanita yang hanya menatapnya tajam lalu pergi tanpa salam dan meninggalkan Aya seorang diri

Sesekali Aya melihat kearahnya berharap mendapat senyuman tetapi langakah nya mulai menjauhi pandangan dan hilang dari kejauhan

"perasaan Gue gak punya masalah dah ama dia, kenapa dia kayanya benci banget ama Gue ya?" gerutu Aya dalam hati sambil berfikir kesalahan apa yang pernah dia buat kepada wanita itu

Dengan wajah kecewa karena sapaan nya tak berbalas Aya lalu melanjutkan kembali menyusun laporan yang hampir selesai itu

Terdengar suara orang berbincang-bincang dari luar suaranya tak terdengar jelas Karno bisingnya mesin potong rumput yang sedang dipakai bapak penjaga kebun untuk merapihkan rumput didepan halaman kantor

Aya pun penasaran dan memperjelas titik suara itu berasal

"siapa yang ngobrol itu ya?

perasaan tadi cuma Gue sendirian disini" berjalan menuju pintu keluar

Terlihat sosok wanita tadi, Sarah namanya yang tak pernah mau bertegur sapa dengan Aya kali ini dia sedang berbicara dengan temannya di bawah anak tangga tak jauh dari tempat Aya berdiri

"Di atas tadi Gue ketemu tuh ama dia" kata Sarah sambil menunjukan wajah tak suka

"Ketemu siapa?"Tanya teman Sarah

"Itu si anak baru yang so cantik,si cewek gampangan yang suka nya deketin cowok mulu" sahut Sarah dengan nada nyeleneh

"Rifaya maksud Lo?emang dia kenapa? perasaan biasa ajah,sikap nya juga baik ke orang sekitar" jawab Caca teman Sarah dengan rasa penasaran

"Emang Lo gak perhatiin dia So baik, terus deketnya ama cowok mulu, dari mulai masuk sampe pulang pasti ada cowok yang deketin dia" Gerutu Sarah dengan kesalnya

"Wajar kali dia kan orang baru, menurut Gue dia juga baik makanya cowok pada mau deket ama dia, udah gitu orangnya asik" sangkal Caca yang lebih memilih memandang positif sikap Rifaya

"Lo kaga tau ajah, Cowok Gue juga di deketin ama dia" Ungkap Sarah dengan muka memerah menahan kesal

"Yang bener?"

"Iya, udah sering Gue dapet kabar dari orang- orang yang ngeliat cowok Gue lagi ngobrol ama dia,Becanda, ketawa-ketiwi, gimana gak benci Gue sama dia si cewek gampangan" menahan nafas penuh emosi

"Lo jangan menyalahkan satu pihak dong,. baik nya Lo klarifikasi lagi gosip-gosip itu, disini kan orangnya emang pada suka cari-cari kesalahan orang, apa lagi Rifaya baru di lingkungan ini, mungkin ajah dia lagi bertanya atau lagi mencari informasi seputar pekerjaan," jawab Caca seraya mengusap lengan Sarah

"Cari informasi kan bisa ke orang lain, bukan ke cowok gue juga" kilah Sarah

"Lagian cowok Lo juga kan emang genit kalo ama cewek lain" Gurau Caca

"Ahh Lo mahh..." Jawab Sarah yang sedikit merengek menahan air mata

"Udah Lo jangan baper, Gak tau siapa yang salah dalam situasi kaya gini, cowok Lo juga kan mata keranjang udah beberapa kali dia selingkuhin Lo dan Lo masih percaya aja sama dia " tutur Caca yang mengulas tabiat kekasih Sarah

"Gue kan sayang banget ama dia, makanya Gue selalu maafin dia karna Gue gak mau kehilangan dia " Jawab Sarah dengan suara lirih

"Ya iya sayang juga kan kalo di sakitin mulu mah capek kali, yaudah gak usah di pikirin nanti kita cari kebenarannya," Kata Caca tak mau memeperkeruh suasana

Dari sisi lain Rifaya yang mendengarkan percakapan mereka merasa terpukul dan hancur.

Perasaan Rifaya remuk tak bersisa di tuduh seperti itu dengan orang yang belum satu bulan menjadi teman kerjanya

Lututnya mulai lemas bibirnya tak mampu bergumam seketika air mata jatuh melewati sisi bibir manisnya, nafasnya mulai tak beraturan emosi dan kekesalan bercampur aduk dalam hati

Rifaya yang biasanya periang berubah menjadi sendu saat itu juga

Itu alasan Sarah tak pernah mau bertegur sapa dengan Rifaya,yang selalu mengabaikan kehadirannya walaupun rifaya berdiri didepan Sarah tapi tak pernah ada kata yang keluar dari bibir Sarah

"ya tuhan kenapa jadi begini?? aku tak pernah berniat menghancurkan hati temanku,tak pernah sedikitpun membuat hubungan mereka menjadi sulit, mengapa dia menuduhku begitu hina?mengapa dia berfikir buruk tentang sikapku, apa salahku jika aku bersikap baik dengan semua orang, aku tak pernah pandang siapa dan bagaimana mereka, laki-laki atau pun perempuan aku hanya ingin berteman baik itu saja" guamam rifaya dalam hati sambil sesekali menyeka air mata yang jatuh

Sambil menahan kepedihan hati atas tuduhan temannya itu Aya pun merapihkan laporan kerja dan menaruhnya dalam file yang tersusun rapih di dalam lemari box sisi pojok meja kerja

Langkahnya berat tak ada semangat dirinya cemas kalau saja berita buruk tentangnya sampai ke telinga orang lain dan berbicara buruk dari mulut-mulut yang tak bertanggung jawab yang akan membuat situasi tak terkendali

Segera ia jalan melewati koridor meski jarak antara ruang kerja tersebut tidak lah jauh sesampainya didepan pintu lalu ia mengetuk perlahan dan memasuki ruangan yang bersuhu dingin dengan AC memancar kesetiap sudut, Seakan menggambarkan sikap Sarah kepada Rifaya saat itu

Dengan muka pucat pasi Aya menghampiri Sarah yang sedang merapihkan laporan di dalam ruangan

"Sarah, ada yang mau aku omongin" sambil duduk dibangku samping Sarah

Sarah hanya diam dan tak bergeming dan mengabaikan keberadaan Rifaya

"Sarah tadi aku udah denger semua obrolan kamu di bawah tangga, aku gak ada maksud menggoda atau cari perhatian dengan siapapun, aku hanya ingin berteman baik dengan orang-orang disini, aku juga gak ada niat bikin kamu sakit hati atas sikapku ini, bukan aku membela diri, aku hanya menjelaskan semua yang terjadi, yang perlu aku tegaskan aku gak tau kalau dia itu pacar kamu, pacarmu yang lebih dulu mendekatiku, bertanya, mencari-cari alasan untuk deketin aku, Aku minta maaf kalo sikapku salah selama ini, "ungkap Aya dengan suara lirih

"Gue gak mau dengar alasan apapun" jawab Sarah dengan ketusnya

"Kamu jangan salah paham kaya gitu dong sar,, aku menjelaskan semua yang terjadi, Aku sama sekali gak ada niat buruk" tegas Aya

Sarah hanya diam tak menjawab sepatah katapun

"Kalau kamu gak mau percaya,terserah,. aku gak bisa memaksa kamu untuk percaya ini yang jelas aku udah bicara yang sebenarnnya" kata Aya dengn Pasrah

"Gue mau Lo jauhin cowo Gue" jawab Sarah

"Ok,kalau emang itu mau kamu,, karna aku sama sekali gak ada niat buat deketin cowo kamu sar, Kamu cuma salah faham"

"Ya seharusnya Lo faham sampe sini" balas Sarah dengan nada tinggi

"Iya aku faham, iya aku cuma mau jelasin itu aja, dan aku juga mau hubungan kalian baik-baik aja,"seru Aya

Sarah terdiam dan memikirkan permasalahan ini dia berfikir rasional dan memilih objektif dalam menggambil keputusan,

Sejenak suasana hening

Rifaya yang berusaha meyakinkan Sarah bahwa yang dia fikirkan itu salah.

Tak ada jawaban lagi dari Sarah, Aya pun mulai berdiri dan melangkah menuju pintu, susah payah dia menjelaskan semua yang terjadi, Aya menyerah dan membiarkan karakter buruk tentangnya tertanam di fikiran Sarah

"Aku harap kamu jangan salah paham lagi denganku" Kata Aya dengan tegas sekali lagi

Sarah hanya diam seribu bahasa, ntah apa yang ada di fikirannya

"Aku rasa cukup sar, semua udah aku jelasin ke kamu,sekarang semua terserah kamu gimana menilai aku, dan aku harap kita bisa berteman baik seperti yang lain" kata Aya seraya berdiri dan menyudahi situasi ini

baru beberapa langkah Aya menjauh dari Sarah, tiba-tiba Sarah memanggil Aya

" Rifya ,,, tunggu ,,!! seru Sarah

Aya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Sarah berdiri

"Aku juga minta maaf kalau perkataanku sudah menyakitimu, Aku terbawa situasi dan sudah menuduhmu yang bukan-bukan" seru Sarah dengan nada menyesal

Kembali Aya menuju Sarah, dengan sigap Aya memegang tangan teman nya itu

"Tidak apa-apa, mungkin kalau aku di posisi kamu juga aku begitu" sahut Aya seraya mengusap dadanya dan tersenyum paksa

"Aku yang salah sudah menuduh hal buruk tentangmu" balas Sarah sembari menyeka air matanya

" iya,.yang penting udah gak ada kesalahpahaman di antara kita" jawab Aya yang perasaannya sangat campur aduk

Semua kesalahpahaman yang terjadi antara Rifaya dan Sarah sudah memudar dan menghilang meski gosip dan julukan "cewek gampangan" sudah terlanjur tersebar dan melekat untuk Aya, ia mengambil sikap acuh dengan perkataan orang lain tentangnya ia percaya hanya orang yang benar- benar dekat dengannyalah yang mengerti sikapnya

please jangan bosen buat bacanya yaa...

Terpopuler

Comments

Angela Jasmine

Angela Jasmine

Semangat kakak
Salam dari

Pemilik Hati Florence

2020-07-26

1

Sabilla

Sabilla

Lanjut dan semangat terus ya Thor.. 🤗😉

2020-04-20

0

Elfa Efrilia

Elfa Efrilia

lanjuuud thor

2020-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!