Episode 5 - Latihan Lagi

Hari ini menjadi hari yang baru untuk Zee, dia terlihat lebih semangat dan tentu sangat antusias. Padahal saat awal awal bekerja di rumah iblis tampan itu Zee seperti bunga yang layu, bahkan kaki nya melangkah seperti tanpa tulang. Namun pagi ini berbeda, apa lagi ketika ia mengingat Kenzo lah yang memberikan motivasi pada nya untuk mengambil sebuah langkah yang bahkan tak pernah terbersit dalam benak Zee sedikitpun. Entah Ken sengaja atau tidak dalam memberikan motivasi itu, namun ini sangat berpengaruh dalam hidup Zee.

"Terkadang, kesempatan dalam hidup itu tidak bisa di tunggu, tapi harus di ciptakan"

"Dia mencintai diri nya sendiri, mencintai hidup nya, keluarga nya. Jadi dia harus bisa merubah cerita hidup nya, hal negatif yang orang lontarkan pada nya ia rubah menjadi hal positif sehingga orang berhenti memandang nya sebelah mata"

Zee akan terus mengingat apa yang di katakan Ken pada nya, dan memang harus Zee akui, sebelum nya ia memang kurang mencintai diri nya sendiri dan selalu menjadi gadis naif yang berfikir bahwa penampilan itu tak begitu penting, yang penting ia belajar dan menjadi orang baik. Namun untuk hidup di dunia yang keras ini, Zee butuh lebih dari kebaikan dan ke pintaran. Zee butuh tekad dan kekuatan dalam segala hal.

"Apa kamu sudah betah bekerja di sana, Zee?" tanya Sang Ibu yang melihat pagi ini Zee tampak bersemangat, Zee hanya tersenyum dan menganggukan kepala nya.

"Aku pergi dulu, Ma" kata Zee kemudian ia mencium pipi Mama nya itu.

Zee pun melajukan motor nya sambil bersenandung ria, rasa nya Zee tak sabar ingin sampai ke rumah majikan nya itu.

Sesampainya di sana, Zee langsung turun dari motor nya dan ia langsung masuk begitu saja karena rumah nya memang tidak di kunci. Nyonya Celine sendiri yang memberi tahu Zee supaya langsung masuk saja.

Saat masuk, Zee melihat Ken yang sedang duduk di sofa sembari membaca koran.

"Selamat pagi, Tuan Kenzo" sapa Zee dan tak lupa ia melemparkan senyum termanis nya, sementara Ken hanya melirik Zee dengan sinis dari ekor mata nya.

"Mau saya buat kan kopi, Tuan Kenzo?" tanya Zee lagi yang seperti nya sudah tak lagi sakit hati dengan sikap Ken yang sedingin es batu itu.

"Tidak usah" jawab Ken ketus.

"Emm kalau begitu apa mau teh?" tawar Zee masih mempertahankan senyum nya.

"Tidak" jawab Ken yang juga masih dengan ketus nya

"Hem mau saya ambilkan air putih?" Zee masih ngeyel yang akhir nya ia mendapatkan tatapan tajam dari Ken namun bibir Ken yang tipis itu tetap tertutup rapat.

"Biasa nya orang baca koran itu di temani kopi dan biskuit, Tuan Kenzo" kata Zee yang sudah tak terpengaruh dengan tatapan tajam Ken.

"Kamu di gaji untuk bekerja bukan untuk mengurusi urusan orang lain" tukas Ken yang membuat Zee langsung mencebikan bibir nya.

"Bukan maksud saya mengurus...." ucapan Zee terhenti saat tiba-tiba Ken berdiri dan ia langsung berjalan melewati Zee tanpa memperdulikan Zee sedikitpun.

"Ck, itu wajah setampan pangeran tapi dingin seperti kulkas" gerutu Zee dan kemudian ia pun bergegas melakukan pekerjaan nya. Pertama yang ia lakukan adalah memasak, kemudian mencuci baju. Meskipun di rumah ini hanya ada dua orang, namun baju kotor nya cukup banyak terutama baju nya Ken dan setelah itu baru lah setelah itu ia membersihkan rumah.

"Apa dia ganti baju setiap jam?" gumam Zee karena setiap hari banyak sekali baju kotor Ken.

Di tengah fokus nya ia mencuci, Zee mendengar teriakan Ken yang memanggil nya, yang arti nya Ken sudah akan berangkat.

"Memang nya tidak bisa ya dia itu kalau tidak berteriak? Jelek jelek begini pendengaran ku masih baik" gerutu Zee sembari mencuci tangan nya dan kemudian segera berlari menghampiri Tuan muda nya itu.

"Kamu itu lambat sekali jadi orang" tukas Ken kesal dan lagi lagi Zee hanya bisa merengut namun ia tak lagi sakit hati seperti dulu.

"Cepat, bawakan tas ku dan buka pintu nya" titah no a dan dengan cepat Zee naik ke kamar Ken untuk mengambil tas yang pasti sengaja di tinggal oleh Ken. Kemudian ia berlari turun untuk membuka pintu rumah hingga pintu mobil.

"Hati hati di jalan, Tuan Kenzo" kata Zee sambil tersenyum pada Ken.

"Kenapa dia bersikap manis sekali? Aneh!" Ken membatin heran.

Setelah itu Zee kembali ke dalam dan ia melihat Nyonya Celine yang baru turun dari kamar nya, Nyonya Celine masih dalam balutan piyama nya namun ia tetap terlihat cantik di mata Zee.

"Hai, Zee. Ken sudah pergi?" tanya Nyonya Celine.

"Sudah, Nyonya. Baru saja" jawab Zee.

"Bagaiamana? Kamu sudah mempersiapkan diri untuk fashion show bulan depan?"

"Hehe, itu, Nyonya. Saya tidak bisa berjalan kalau pakai sepatu hak tinggi" ucap Zee malu malu yang membuat Nyonya Celine terkekeh.

"Tidak apa apa, setelah pekerjaan mu selesai aku akan mengajari mu berjalan memakai sepatu hak tinggi. Kebetulan hari ini aku akan di rumah saja, aku malas pergi bekerja" kata Nyonya Celine yang tentu saja membuat Zee senang.

"Oh ya, aku mau pesan makanan juga. Kamu bisa makan seafood?"

"Bisa, Nyonya" jawab Zee antusias.

.........

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan nya, Zee menikmati makanan yang di pesankan Nyonya Celine dan setelah itu Zee pun bersiap latihan berjalan memakai sepatu hak tinggi.

"Ini, kamu bisa pakai sepatu ini. Kalau kamu suka kamu boleh mengambil nya" kata Nyonya Celine memberikan sepatu hak tinggi yang memiliki tali di pergalangan kaki nya.

"Wah, bagus sekali, Nyonya" kata Zee sembari mengambil sepatu itu dan kemudian ia pun memakai nya.

"Aku jarang memakai nya" kata Nyonya Celine "Sekarang kamu berdiri tegak, dan angkat wajah mu begini..." Nyonya Celine membuat wajah Zee mendongak "Bagus, sekarang melangkah..." titah nya.

Zee mulai melangkah namun baru tiga langkah ia sudah terjatuh dan meringis sakit.

"Tidak apa apa, Zee. Nanti juga kamu akan terbiasa" Nyonya Celine menyemangati nya dan Zee pun kembali berdiri.

"Oh ya, Zee. Aku itu ingin mendesain baju yang sesuai dengan karakter kamu. Kalau bisa, coba kamu ceritakan tentang diri mu, keseharian mu, dan sebagai nya"

"Sejak kecil, orang orang berfikir aku tipe orang yang pendiam, padahal sebenarnya tidak. Aku pendiam karena teman teman ku itu terkadang suka membully ku. Apa lagi saat sudah SMA sampai kuliah, hampir tidak ada yang mau berteman dengan ku yang kata nya dari desa, kolot, kampungan, tidak cantik dan bla bla bla. Jadi aku menjauhkan diri dari mereka, tapi ada juga yang mau berteman dengan ku apa ada nya, dan mereka bilang aku bukan gadis pendiam seperti yang orang orang katakan. Aku juga suka belajar, apa lagi Mama ku sering sakit, Papa cuma buruh pabrik. Aku sekolah supaya bisa mendapatkan pekerjaan yang baik, tapi ternyata nilai yang bagus tidak menjadi jaminan mendapatkan pekerjaan seperti yang kita mau. Dulu aku juga sangat percaya diri, tapi setelah apa yang aku alami, rasa percaya diri ku seperti perlahan menguap. Aku juga punya banyak sekali mimpi, aku ingin menjadi orang yang orang yang sukses dan membanggakan orang tua ku. tapi orang orang seperti ku punya kendala yang tak kalah banyak nya"

"Lalu sekarang?"

"Akan aku bangun rasa percaya diri ku lagi, Nyonya. Karena seseorang pernah bilang, terkadang kesempatan tak bisa di tunggu tapi harus di ciptakan dan aku akan memperjuangkan mimpi ku lagi untuk menjadi orang sukses"

"Oh, jadi kamu mau merubah hidup mu karena orang itu? Laki laki atau perempuan? Atau jangan jangan kekasih mu ya?" Zee tertawa kecil mendengar pertanyaan Nyonya Celine.

"Pujaan hati, Nyonya" jawab nya malu malu yang membuat Nyonya Celine tertawa.

"Haha, ya sudah. Ayo latihan lagi!!!"

Terpopuler

Comments

Evi Mulyaningsih

Evi Mulyaningsih

wah nyonya Celine baik'banget

2022-07-26

2

Tio Rina

Tio Rina

ijin promo kak mampir yuk ka di novel ku

2022-07-06

2

Shellia Vya

Shellia Vya

Belum apa2 udh bilang pujaan hati 😄

2022-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Awal Perjuangan
2 Episode 2 - Tak Ada Jalan Lain
3 Episode 3 - Menciptakan Kesempatan
4 Episode 4 - Latihan
5 Episode 5 - Latihan Lagi
6 Episode 6 - Ke Salon
7 Episode 7 - Harus Tahan Banting
8 Episode 8 - Belajar Lagi
9 Episode 9 - Awal Perubahan
10 Episode 10 - Panah Asmara
11 Episode 11 - Hal Baru
12 Episode 12 - Si Cantik Pembantu Ken
13 Episode 13 - Dia Cemburu?
14 Episode 14 - Cemburu kan?
15 Episode 15 - Tuan Muda Merengek
16 Episode 16 - Ngaku Pacaran
17 Episode 17 - Cemburu Lagi
18 Episode 18 - Si Tuan Gengsi
19 Episode 19 - Di Bela
20 Episode 20 - Ops, Kamu Ketahuan
21 Episode 21 - Dia Ketahuan Juga
22 Episode 22 - Kita Pacaran?
23 Episode 23 - Konfirmasi
24 Episode 24 - Pacaran Beneran
25 Episode 25 - Ciuman Ala Iblis Tampan
26 Episode 26 - Terbayang
27 Episode 27 - Ketahuan?
28 Episode 28 - Mengakui
29 Episode 29 - Semakin Berdebar
30 Episode 30 - Tentang Kenzo
31 Episode 31 - Pergi Kemana?
32 Episode 32 - Pacar Yang Seksi
33 Episode 33 - Ungkapan Seorang Kenzo Alvian
34 Episode 34 - Bagaiamana Caranya?
35 Episode 35 - Bukan Roman Picisan
36 Episode 36 - Resmi Pacaran
37 Episode 37 - Menikah Saja?
38 Episode 38 -
39 Episode 39 - Sisi Ken Yang Lain
40 Episode 40 - Iblis Diluar Malaikat Didalam
41 Episode 41 - Harga sebuah kesuksesan?
42 Episode 42 - Ujian Kecil
43 Episode 43 - Ngambek
44 Episode 44 - Janji
45 Episode 45 - Makan Malam Keluarga
46 Episode 46 - Inner Beauty
47 Episode 47 - Dukungan Pacar
48 Episode 48 - Ulah Sabina
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Promo Cerita Author Rafizqi
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Promo Author - Erma_Roviko
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Promo Author M Anha
89 Episode 86
90 Episode 87
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 95
99 Episode 96
100 Episode 97
101 Episode 98
102 Episode 99
103 Episode 100
104 Episode 101
105 Episode 102
106 Episode 103
107 Episode 104 - Malam Pertama
108 Episode 105 - Malam Pertama2
109 Episode 106 - Malam Pertama3
110 Episode 107 - Setelah Malam Pertama
111 Episode 108 - Arun & Kayla
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Episode 1 - Awal Perjuangan
2
Episode 2 - Tak Ada Jalan Lain
3
Episode 3 - Menciptakan Kesempatan
4
Episode 4 - Latihan
5
Episode 5 - Latihan Lagi
6
Episode 6 - Ke Salon
7
Episode 7 - Harus Tahan Banting
8
Episode 8 - Belajar Lagi
9
Episode 9 - Awal Perubahan
10
Episode 10 - Panah Asmara
11
Episode 11 - Hal Baru
12
Episode 12 - Si Cantik Pembantu Ken
13
Episode 13 - Dia Cemburu?
14
Episode 14 - Cemburu kan?
15
Episode 15 - Tuan Muda Merengek
16
Episode 16 - Ngaku Pacaran
17
Episode 17 - Cemburu Lagi
18
Episode 18 - Si Tuan Gengsi
19
Episode 19 - Di Bela
20
Episode 20 - Ops, Kamu Ketahuan
21
Episode 21 - Dia Ketahuan Juga
22
Episode 22 - Kita Pacaran?
23
Episode 23 - Konfirmasi
24
Episode 24 - Pacaran Beneran
25
Episode 25 - Ciuman Ala Iblis Tampan
26
Episode 26 - Terbayang
27
Episode 27 - Ketahuan?
28
Episode 28 - Mengakui
29
Episode 29 - Semakin Berdebar
30
Episode 30 - Tentang Kenzo
31
Episode 31 - Pergi Kemana?
32
Episode 32 - Pacar Yang Seksi
33
Episode 33 - Ungkapan Seorang Kenzo Alvian
34
Episode 34 - Bagaiamana Caranya?
35
Episode 35 - Bukan Roman Picisan
36
Episode 36 - Resmi Pacaran
37
Episode 37 - Menikah Saja?
38
Episode 38 -
39
Episode 39 - Sisi Ken Yang Lain
40
Episode 40 - Iblis Diluar Malaikat Didalam
41
Episode 41 - Harga sebuah kesuksesan?
42
Episode 42 - Ujian Kecil
43
Episode 43 - Ngambek
44
Episode 44 - Janji
45
Episode 45 - Makan Malam Keluarga
46
Episode 46 - Inner Beauty
47
Episode 47 - Dukungan Pacar
48
Episode 48 - Ulah Sabina
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Promo Cerita Author Rafizqi
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Promo Author - Erma_Roviko
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Promo Author M Anha
89
Episode 86
90
Episode 87
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 95
99
Episode 96
100
Episode 97
101
Episode 98
102
Episode 99
103
Episode 100
104
Episode 101
105
Episode 102
106
Episode 103
107
Episode 104 - Malam Pertama
108
Episode 105 - Malam Pertama2
109
Episode 106 - Malam Pertama3
110
Episode 107 - Setelah Malam Pertama
111
Episode 108 - Arun & Kayla

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!