"Apa? Menjadikan pembantu itu model di fashion show bulan depan?" pekik Ken saat Nyonya Celine menceritakan tentang rencana nya untuk membantu Zee dan mendaftarkan nya menjadi model nya.
"Iya, Ken. Kasihan dia, sebenarnya dia itu sangat pintar dan cantik. Bukan hanya itu dia juga tipe orang yang mau bekerja keras..." tukas sang Mama.
"Memang nya kenapa Mama mau membantu gadis itu? Bahkan dia bekerja dengan kita belum satu bulan" kata Ken yang tak habis fikir dengan kebaikan Mama nya ini, apalagi pada seseorang yang bersatus sebagai pembantu mereka.
"Ya Mama merasa kasihan saja pada nya, Ken. Dia mengingatkan Mama sama mendiang Eyang mu, dulu dia juga berasal dari kota kecil dan selalu di tolak saat melamar kerja. Zee juga mengalami hal yang sama, Ken. Kata nya dia melamar di sebuah perusahaan tapi dia tidak bilang perusahaan yang mana. Dia itu di tolak bahkan sebelum interview selesai, kata nya dia di tolak karena dia tidak mungkin di terima di perusahaan itu hanya karena dia tidak berpenampilan menarik. Ya seharus nya maklum ya, Ken. Zee kan berasal dari keluarga biasa, Ayah nya cuma buruh pabrik. Ibu nya tidak bekerja, untuk membeli make up pasti bukan hal yang mudah untuk mereka apa lagi melakukan perawatan kecantikan" tutur Nyonya Celine panjang lebar sementara Ken hanya mendengarkan saja tanpa ada niat menyela atau mengkonfirmasi bahwa perusahaan milik nya yang menolak Zee dan itu ulah Sabina.
"Lagi pula, perusahaan yang mana yang menolak orang hanya karena penampilan? Aneh sekali. Seharus nya kecerdasan nya yang di nilai, percuma kalau cantik tapi otak nya tidak pintar" gerutu Nyonya Celine yang membuat Ken tersenyum samar dan hanya mengedikan bahu seolah ia tidak tahu apa apa.
"Menurut ku itu ide yang konyol, Mama. Bisa bisa dia menjadi bahan tertawaan orang" kata Ken kemudian.
"Kenapa kamu bicara begitu, Ken? Zee itu sebenarnya cantik, badan nya juga bagus. Penampilannya hanya perlu di perbaiki sedikit" kata sang Mama.
"Terserah Mama saja" jawab Ken tak acuh.
.........
Sementara itu, Zee memutar tubuh nya di depan cermin sembari meletakkan kedua tangan nya di pinggang nya. Mendengar tawaran dari Nyonya Celine untuk menjadikan nya model tentu tak bisa Zee tolak, padahal tadi nya ia hanya ingin tahu apakah diri nya juga bisa cantik atau tidak. Tapi Nyonya Celine justru menawarkan sesuatu yang lebih dari itu.
"Aku mau jadi model?" Zee bertanya pada diri nya "Semoga bisa, aku harus merubah hidup ku dan membungkam semua orang yang menghina ku" gumam Zee penuh tekad. Kemudian ia merebahkan diri nya di ranjang kecil milik nya, mengambil ponsel nya dan membuka youtube. Zee menonton model model yang tampil dengan sangat memukau. Dari bagaimana mereka tersenyum, memasang wajah datar, mata mereka juga seolah berbicara dan meraka melangkah dengan saat indah menggunakan sepatu hak tinggi.
"High heels?"
Zee teringat ia punya sepatu hak tinggi yang dulu ia ingin pakai di prom night namun tak jadi karena Zee tak percaya diri, dan juga tidak ada yang mengajak nya pergi ke prom night.
Zee membuka lemari nya dan mencari high heels satu satu nya itu, setelah menemukan nya Zee tersenyum girang. Ia pun langsung memakai nya kemudian Zee berdiri tegak namun saat melangkah, Zee langsung terpeleset. Membuat Zee mengaduh sakit sambil memegang pergelangan kaki nya
"Aduh, ternyata susah" gerutu nya. Zee pun mencoba berdiri lagi dan kembali melangkahkan kaki nya walaupun tertatih tertatih. Berkali-kali Zee terjatuh, namun ia selalu bangun dan terus meyakinkan diri nya sendiri bahwa ia bisa.
Sembari melangkah, Zee teringat dengan orang orang yang mencibir nya, mengatakan ia tak cantik, dari kampung dan bahkan pelayan berpenampilan lebih baik dari nya.
"Awas saja nanti..."
Sabina Mahendra, gadis berusia 24 tahun itu terbiasa dengan kehidupan mewah dan sangat di manjakan apa lagi setelah kematian Ibu nya, yang tak lain adik dari Nyonya Celine. Sehingga ayah nya yang bernama Purnomo Mahendra sangat memanjakan Sabina dan memenuhi apapun keinginan Sabina. Membuat Sabina tumbuh menjadi gadis yang manja dan arrogant, ia menjadi model pun bukan karena kemampuan nya namun karena kuasa yang di miliki ayah nya.
Merendahkan orang lain sama sekali bukan beban bagi Sabina, ia akan selalu merasa berada di atas angin dan tak perduli dengan orang orang di bawah nya. Tak perduli apakah perlakuan nya akan menyakiti orang lain, atau bahkan menimbulkan trauma pada orang lain.
"Sabina..." desis Zee "Akan aku buktikan bahwa aku bisa lebih baik bukan hanya dari cleaning services di perusahaan Ken, tapi aku juga bisa lebih baik dari mu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Puji Rahayu
ayooo zee kalahkan mak lampor si bina bina...
awas aja...
semangat zee...💪
ikut getthing akoh ...
2022-11-26
1
Anni Zakiyani
tertatih-tatih
2022-09-15
0
Shellia Vya
Lanjut Zee,bungkam mulut mereka yg menghina2mu dengan prestasi dan kesuksesanmu kelak
2022-06-06
0