A DREAMER

A DREAMER

Episode 1 - Awal Perjuangan

Zendaya atau yang biasa di panggil Zee adalah seorang gadis yang berasal dari desa yang memiliki mimpi setinggi langit, baik dalam karir nya maupun kisah asmara nya. Ia berasal dari keluarga yang tak mampu, pekerjaan ayah nya hanya buruh pabrik dengan gaji yang hanya cukup untuk makan sehari hari. Beruntung Zee mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah nya di kota, dan Zee sangat berharap dengan pendidikan nya nanti ia bisa menjadi orang sukses. Memberikan kehidupan yang layak untuk orang tua nya.

Di tempat yang baru, Zee sangat membutuhkan teman namun asal muasal nya yang dari dari kota kecil serta penampilan nya yang terkesan kampungan membuat Zee di jauhi oleh teman teman nya. 

Di kampus nya, Zee juga menaruh hati pada salah satu teman kelas nya yang terkenal pintar dan tentu sangat tampan. Namun lagi lagi penampilan Zee seolah tak bisa menarik perhatian pria mana pun, termasuk pria pujaan nya. Zee masih bermimpi, suatu hari nanti akan datang pangeran yang mau melirik nya dan jatuh cinta pada nya.

Zee sempat sedih dan merasa minder, namun Zee berusaha tidak perduli dengan hal itu, ia tetap berusaha fokus pada kuliah nya sehingga ia lulus menjadi salah satu lulusan terbaik di kampus nya. Setelah lulus, ia berharap mendapatkan pekerjaan yang bagus sehingga bisa memperbaiki ekonomi keluarga nya.

Namun, empat bulan setelah kelulusannya, Zee belum juga mendapatkan pekerjaan. Ternyata realita takkan selalu sesuai dengan ekspektasi, tak perduli dengan nilai Zee yang bagus namun itu tak menjamin ia mendapatkan pekerjaan dengan segera.

Zee sudah melamar ke beberapa perusahaan namun belum ada satu pun yang mau memanggil nya untuk interview.

Zee sudah hampir frustasi, apa lagi Ibu nya sakit sakitan sementara ayah nya hanya buruh pabrik.

Zee sangat membutuhkan pekerjaan secepatnya untuk membantu ekonomi keluarga nya.

Dan setelah menunggu cukup lama, akhirnya Zee mendapatkan surat panggilan interview dari salah satu perusahaan yang cukup besar dan itu membuat Zee sangat senang dan antusias. Zee mempersiapkan diri dan membangun rasa percaya diri nya, Zee tahu dengan kemampuan nya dan ia yakin ia akan mendapatkan pekerjaan

Orang tua Zee yang mengetahui bahwa putri mereka di panggil untuk interview pun tentu sangat senang dan sangat berharap Zee bisa memperbaiki ekonomi keluarga nya yang selama ini selalu sama saja.

..........

Pagi ini Zee bersiap siap untuk melakukan wawancara pekerjaan di perusahaan Sky's Group. Zee pernah membaca artikel tentang perusahaan itu yang di bangun oleh seorang wanita biasa yang berhasil sukses bahkan memiliki perusahaan sendiri. Itu menjadi motivasi tersendiri bagi Zee dan ia berharap bisa menjadi seperti sang pendiri Sky's Group.

Zee mengenakan blouse warna putih lengan pendek, di padukan dengan jeans biru dan flat shoes. Zee mengikat rambut nya ala ekor kuda, dan ia berdiri di depan cermin dengan gugup. Memandang diri nya yang kata teman teman nya penampilan nya kampungan, ia tidak cantik dan juga tidak menarik.

Zee memang selalu berpenampilan sederhana, selain memang tidak tahu cara berdandan, Zee juga tidak punya modal untuk mempercantik diri seperti teman teman sebaya nya.

Zee memperhatikan wajah nya yang terlihat masih pucat dengan olesan make up yang sederhana dan tipis. Ia pun mengambil sebuah lips gloss dan mengoleskan di bibir nya untuk memberi kesan lebih fresh.

Setelah itu, Zee pun bersiap untuk pergi dengan di iringi doa restu dari orang tau nya.

..........

Zee menghentikan motor nya di depan sebuah gedung pencakar langit. Ia mendongak dan tercengang melihat gedung di depan nya yang bertuliskan Sky's Group.

"Wow..." hanya satu kata itu yang mampu ia ucapkan.

Ia pun masuk ke dalam gedung itu setelah memarkirkan motor nya, ia pergi ke resepsionis dan memberi tahu maksud kedatangan nya. Seorang wanita kemudian datang dan meminta Zee mengikuti nya.

Wanita itu membawa Zee bergabung dengan beberapa orang yang juga akan melakukan interview di perusahaan tersebut. Zee memperhatikan mereka dengan perasaan gugup, mereka semua cantik dan berpenampilan sangat rapi juga modis. Hal itu membuat Zee merasa sedikit minder namun ia tetap berusaha mempertahankan rasa percaya diri nya dan meyakinkan dirinya akan kemampuan nya.

Satu persatu mereka di panggil, hingga tiba nama Zendaya pun di panggil. Saat Zee berdiri dan hendak masuk ke ruang interview, beberapa orang menatap nya sambil tersenyum miring. Bahkan dari beberapa orang di sana terdengar berbisik bisik membicarakan penampilan Zee.

"Mau melamar pekerjaan di perusahaan sebesar ini tapi berpenampilan seperti mau pergi ke supermarket" Zee mengabaikan komentar itu dan ia masuk ke ruang interview.

Dan di sana sudah ada dua pria dan satu wanita yang akan meng-interview para calon karyawan.

Zee di persilahkan duduk di kursi yang sudah di sediakan. Dua pria di depan nya itu tersenyum ramah pada Zee, berbeda hal nya dengan satu wanita yang duduk di antara kedua pria itu. Wanita itu tampak sinis pada Zee, bahkan menatap Zee seperti mengintimidasi. Zee merasa tak asing dengan wanita ini, dan setelah di ingat ingat, ia tahu wanita ini adalah Sabina Mahendra. Salah seorang model yang wajah nya hampir ada di setiap majalah.

"Jadi, silakan perkenalkan diri mu" kata salah seorang pria di depan nya.

Sebelum memperkenalkan diri, Zee menarik nafas dalam dalam dan kemudian menyunggingkan senyum.

"Nama Saya Zendaya, biasa di panggil Zee. Usia saya 22 tahun dan saya anak tunggal dari kedua orang tua saya" jawab Zee dengan lugas.

Wanita itu membuka berkas yang berisi CV Zee, begitu juga dengan dua pria lain nya. Interview pun mulai berjalan, dan Zee selalu mampu memberikan jawaban yang bagus. Kedua pria itu tampak menyukai rasa percaya diri Zee dan kecerdasan nya apa lagi Zee tampak sangat tenang, namun berbeda dengan Sabina.

"Kenapa kami harus menerima mu bekerja di perusahaan besar ini?" hingga tiba pertanyaan itu di ajukan oleh Sabina dengan senyum miring di bibir nya.

"Saya orang yang percaya diri, pekerja keras dan giat, Bu. Saya berasal dari sebuah desa kecil, dan ketika saya memiliki kesempatan untuk berkuliah di kota, saya bertekad akan menyelesaikan kuliah saya selama 3,5 tahun dengan nilai tinggi dan saya berhasil mencapai target saya. Jadi saya sangat yakin, saya bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan," jawab Zee dengan percaya diri

"Jadi itu kelebihan mu?" tanya Sabina.

"Iya, Bu," jawab Zee pasti.

"Lalu apa kekurangan mu menurut mu?" tanya Sabina lagi, Zee tak bisa langsung menjawab. Ia masih memikirkan jawaban yang tepat, namun belum sempat Zee berbicara, Sabina sudah kembali berkata "Kekurangan mu adalah apa yang sangat kami butuhkan," tegas Sabina yang membuat Zee mengernyit bingung.

"Karyawan yang kami butuhkan adalah yang percaya diri, pintar dan berpenampilan menarik itu juga point yang sangat penting. Dan kamu sangat tidak sesuai dengan kriteria kami, jadi kami bisa memastikan kamu tidak akan di terima di perusahaan ini."

Zendaya tercengang, sebuah jawaban yang tak pernah ia sangka di interview kerja nya. Zendaya berfikir, hanya teman teman kampus nya yang akan mengolok olok penampilan nya namun di sebuah perusahaan sebesar seperti ini pun, ternyata penampilan nya tetap di permasalahkan.

Zendaya kembali menarik nafas dan tetap menyunggingkan senyum meskipun hati nya begitu sakit.

"Saya ... saya bisa memperbaiki penampilan saya, Bu" ujar Zee namun Sabina menggeleng tegas.

"Pintu keluar nya di sana, masih ada banyak calon karyawan yang menunggu untuk di interview," tegas Sabina yang langsung memporak porandakan perasaan dan harga diri Zendaya, rasa percaya diri nya musnah seketika.

.........

Seminggu telah berlalu semenjak penolakan Sabina pada Zendaya dengan begitu memalukan, Zee tak bisa melupakan apa yang di katakan Sabina pada nya.

Zee mencoba mencari pekerjaan yang lain namun mencari pekerjaan di kota besar memang tidak mudah. Rasa percaya diri Zee yang dulu ia pegang teguh kini sudah terhempas begitu saja.

Zee berdiri di depan cermin, ia mengambil make up milik nya yang hanya seadanya. Zee mencoba meng aplikasikan make up itu ke wajah nya namun Zee memang tak pandai memakai make up dan itu membuat nya semakin frustasi.

Zee kembali memikirkan apa yang di alami nya selama ia tinggal di kota besar ini, apa lagi masa masa kuliah nya. Dimana sebagian besar teman teman nya selalu meremehkan nya dan menertawakan nya hanya karena penampilan nya.

"Apa itu cantik?" Zendaya bertanya pada pantulan diri nya sendiri di cermin. Ia mengusap alis nya yang asli, memegang hidung nya yang mungil, dan menangkup kedua pipi nya yang sebenarnya kulit wajah nya itu bagus.

"Zee..." terdengar suara sang Ibu beramaan dengan pintu yang terbuka "Ada apa? Belum mendapatkan pekerjaan lagi?"

"Belum, Ma. Aku..." mata Zee sudah berkaca kaca dan suara nya tercekat di tenggorokan nya "Aku rasa tidak akan ada perusahaan yang mau mempekerjakan ku, Ma," kata Zee lirih.

"Jangan putus asa, Nak. Mama yakin pasti nanti kamu mendapatkan pekerjaan seperti yang kamu mau."

Zee hanya menanggapi ucapan Mama nya itu dengan senyum.

"Sebenarnya, Mama memutuskan mau bekerja," kata Bu Susan yang tentu saja membuat Zee terkejut.

"Kerja apa? Mama kan sakit, " ucap Zee.

"Kerja jadi pembantu, Bu Umi kemarin cari orang untuk bekerja di rumah teman boss nya."

"Pembantu?" lirih Zee.

Tbc...

Terpopuler

Comments

Cinta Suci

Cinta Suci

masa cm gk bisa make up gk cantik di olok

2023-01-01

0

May Tanty

May Tanty

awal cerita yg bagus

2022-12-11

0

Neng Alifa

Neng Alifa

memang iya,nggak dipungkiri kalo kerja liat penampilan jg,minimal rapi dan bersih. kalo kata HRD mencerminkan kepribadian kita jg.entahlahhh...

2022-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Awal Perjuangan
2 Episode 2 - Tak Ada Jalan Lain
3 Episode 3 - Menciptakan Kesempatan
4 Episode 4 - Latihan
5 Episode 5 - Latihan Lagi
6 Episode 6 - Ke Salon
7 Episode 7 - Harus Tahan Banting
8 Episode 8 - Belajar Lagi
9 Episode 9 - Awal Perubahan
10 Episode 10 - Panah Asmara
11 Episode 11 - Hal Baru
12 Episode 12 - Si Cantik Pembantu Ken
13 Episode 13 - Dia Cemburu?
14 Episode 14 - Cemburu kan?
15 Episode 15 - Tuan Muda Merengek
16 Episode 16 - Ngaku Pacaran
17 Episode 17 - Cemburu Lagi
18 Episode 18 - Si Tuan Gengsi
19 Episode 19 - Di Bela
20 Episode 20 - Ops, Kamu Ketahuan
21 Episode 21 - Dia Ketahuan Juga
22 Episode 22 - Kita Pacaran?
23 Episode 23 - Konfirmasi
24 Episode 24 - Pacaran Beneran
25 Episode 25 - Ciuman Ala Iblis Tampan
26 Episode 26 - Terbayang
27 Episode 27 - Ketahuan?
28 Episode 28 - Mengakui
29 Episode 29 - Semakin Berdebar
30 Episode 30 - Tentang Kenzo
31 Episode 31 - Pergi Kemana?
32 Episode 32 - Pacar Yang Seksi
33 Episode 33 - Ungkapan Seorang Kenzo Alvian
34 Episode 34 - Bagaiamana Caranya?
35 Episode 35 - Bukan Roman Picisan
36 Episode 36 - Resmi Pacaran
37 Episode 37 - Menikah Saja?
38 Episode 38 -
39 Episode 39 - Sisi Ken Yang Lain
40 Episode 40 - Iblis Diluar Malaikat Didalam
41 Episode 41 - Harga sebuah kesuksesan?
42 Episode 42 - Ujian Kecil
43 Episode 43 - Ngambek
44 Episode 44 - Janji
45 Episode 45 - Makan Malam Keluarga
46 Episode 46 - Inner Beauty
47 Episode 47 - Dukungan Pacar
48 Episode 48 - Ulah Sabina
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Promo Cerita Author Rafizqi
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Promo Author - Erma_Roviko
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Promo Author M Anha
89 Episode 86
90 Episode 87
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 95
99 Episode 96
100 Episode 97
101 Episode 98
102 Episode 99
103 Episode 100
104 Episode 101
105 Episode 102
106 Episode 103
107 Episode 104 - Malam Pertama
108 Episode 105 - Malam Pertama2
109 Episode 106 - Malam Pertama3
110 Episode 107 - Setelah Malam Pertama
111 Episode 108 - Arun & Kayla
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Episode 1 - Awal Perjuangan
2
Episode 2 - Tak Ada Jalan Lain
3
Episode 3 - Menciptakan Kesempatan
4
Episode 4 - Latihan
5
Episode 5 - Latihan Lagi
6
Episode 6 - Ke Salon
7
Episode 7 - Harus Tahan Banting
8
Episode 8 - Belajar Lagi
9
Episode 9 - Awal Perubahan
10
Episode 10 - Panah Asmara
11
Episode 11 - Hal Baru
12
Episode 12 - Si Cantik Pembantu Ken
13
Episode 13 - Dia Cemburu?
14
Episode 14 - Cemburu kan?
15
Episode 15 - Tuan Muda Merengek
16
Episode 16 - Ngaku Pacaran
17
Episode 17 - Cemburu Lagi
18
Episode 18 - Si Tuan Gengsi
19
Episode 19 - Di Bela
20
Episode 20 - Ops, Kamu Ketahuan
21
Episode 21 - Dia Ketahuan Juga
22
Episode 22 - Kita Pacaran?
23
Episode 23 - Konfirmasi
24
Episode 24 - Pacaran Beneran
25
Episode 25 - Ciuman Ala Iblis Tampan
26
Episode 26 - Terbayang
27
Episode 27 - Ketahuan?
28
Episode 28 - Mengakui
29
Episode 29 - Semakin Berdebar
30
Episode 30 - Tentang Kenzo
31
Episode 31 - Pergi Kemana?
32
Episode 32 - Pacar Yang Seksi
33
Episode 33 - Ungkapan Seorang Kenzo Alvian
34
Episode 34 - Bagaiamana Caranya?
35
Episode 35 - Bukan Roman Picisan
36
Episode 36 - Resmi Pacaran
37
Episode 37 - Menikah Saja?
38
Episode 38 -
39
Episode 39 - Sisi Ken Yang Lain
40
Episode 40 - Iblis Diluar Malaikat Didalam
41
Episode 41 - Harga sebuah kesuksesan?
42
Episode 42 - Ujian Kecil
43
Episode 43 - Ngambek
44
Episode 44 - Janji
45
Episode 45 - Makan Malam Keluarga
46
Episode 46 - Inner Beauty
47
Episode 47 - Dukungan Pacar
48
Episode 48 - Ulah Sabina
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Promo Cerita Author Rafizqi
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Promo Author - Erma_Roviko
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Promo Author M Anha
89
Episode 86
90
Episode 87
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 95
99
Episode 96
100
Episode 97
101
Episode 98
102
Episode 99
103
Episode 100
104
Episode 101
105
Episode 102
106
Episode 103
107
Episode 104 - Malam Pertama
108
Episode 105 - Malam Pertama2
109
Episode 106 - Malam Pertama3
110
Episode 107 - Setelah Malam Pertama
111
Episode 108 - Arun & Kayla

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!