A DREAMER
Zendaya atau yang biasa di panggil Zee adalah seorang gadis yang berasal dari desa yang memiliki mimpi setinggi langit, baik dalam karir nya maupun kisah asmara nya. Ia berasal dari keluarga yang tak mampu, pekerjaan ayah nya hanya buruh pabrik dengan gaji yang hanya cukup untuk makan sehari hari. Beruntung Zee mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah nya di kota, dan Zee sangat berharap dengan pendidikan nya nanti ia bisa menjadi orang sukses. Memberikan kehidupan yang layak untuk orang tua nya.
Di tempat yang baru, Zee sangat membutuhkan teman namun asal muasal nya yang dari dari kota kecil serta penampilan nya yang terkesan kampungan membuat Zee di jauhi oleh teman teman nya.
Di kampus nya, Zee juga menaruh hati pada salah satu teman kelas nya yang terkenal pintar dan tentu sangat tampan. Namun lagi lagi penampilan Zee seolah tak bisa menarik perhatian pria mana pun, termasuk pria pujaan nya. Zee masih bermimpi, suatu hari nanti akan datang pangeran yang mau melirik nya dan jatuh cinta pada nya.
Zee sempat sedih dan merasa minder, namun Zee berusaha tidak perduli dengan hal itu, ia tetap berusaha fokus pada kuliah nya sehingga ia lulus menjadi salah satu lulusan terbaik di kampus nya. Setelah lulus, ia berharap mendapatkan pekerjaan yang bagus sehingga bisa memperbaiki ekonomi keluarga nya.
Namun, empat bulan setelah kelulusannya, Zee belum juga mendapatkan pekerjaan. Ternyata realita takkan selalu sesuai dengan ekspektasi, tak perduli dengan nilai Zee yang bagus namun itu tak menjamin ia mendapatkan pekerjaan dengan segera.
Zee sudah melamar ke beberapa perusahaan namun belum ada satu pun yang mau memanggil nya untuk interview.
Zee sudah hampir frustasi, apa lagi Ibu nya sakit sakitan sementara ayah nya hanya buruh pabrik.
Zee sangat membutuhkan pekerjaan secepatnya untuk membantu ekonomi keluarga nya.
Dan setelah menunggu cukup lama, akhirnya Zee mendapatkan surat panggilan interview dari salah satu perusahaan yang cukup besar dan itu membuat Zee sangat senang dan antusias. Zee mempersiapkan diri dan membangun rasa percaya diri nya, Zee tahu dengan kemampuan nya dan ia yakin ia akan mendapatkan pekerjaan
Orang tua Zee yang mengetahui bahwa putri mereka di panggil untuk interview pun tentu sangat senang dan sangat berharap Zee bisa memperbaiki ekonomi keluarga nya yang selama ini selalu sama saja.
..........
Pagi ini Zee bersiap siap untuk melakukan wawancara pekerjaan di perusahaan Sky's Group. Zee pernah membaca artikel tentang perusahaan itu yang di bangun oleh seorang wanita biasa yang berhasil sukses bahkan memiliki perusahaan sendiri. Itu menjadi motivasi tersendiri bagi Zee dan ia berharap bisa menjadi seperti sang pendiri Sky's Group.
Zee mengenakan blouse warna putih lengan pendek, di padukan dengan jeans biru dan flat shoes. Zee mengikat rambut nya ala ekor kuda, dan ia berdiri di depan cermin dengan gugup. Memandang diri nya yang kata teman teman nya penampilan nya kampungan, ia tidak cantik dan juga tidak menarik.
Zee memang selalu berpenampilan sederhana, selain memang tidak tahu cara berdandan, Zee juga tidak punya modal untuk mempercantik diri seperti teman teman sebaya nya.
Zee memperhatikan wajah nya yang terlihat masih pucat dengan olesan make up yang sederhana dan tipis. Ia pun mengambil sebuah lips gloss dan mengoleskan di bibir nya untuk memberi kesan lebih fresh.
Setelah itu, Zee pun bersiap untuk pergi dengan di iringi doa restu dari orang tau nya.
..........
Zee menghentikan motor nya di depan sebuah gedung pencakar langit. Ia mendongak dan tercengang melihat gedung di depan nya yang bertuliskan Sky's Group.
"Wow..." hanya satu kata itu yang mampu ia ucapkan.
Ia pun masuk ke dalam gedung itu setelah memarkirkan motor nya, ia pergi ke resepsionis dan memberi tahu maksud kedatangan nya. Seorang wanita kemudian datang dan meminta Zee mengikuti nya.
Wanita itu membawa Zee bergabung dengan beberapa orang yang juga akan melakukan interview di perusahaan tersebut. Zee memperhatikan mereka dengan perasaan gugup, mereka semua cantik dan berpenampilan sangat rapi juga modis. Hal itu membuat Zee merasa sedikit minder namun ia tetap berusaha mempertahankan rasa percaya diri nya dan meyakinkan dirinya akan kemampuan nya.
Satu persatu mereka di panggil, hingga tiba nama Zendaya pun di panggil. Saat Zee berdiri dan hendak masuk ke ruang interview, beberapa orang menatap nya sambil tersenyum miring. Bahkan dari beberapa orang di sana terdengar berbisik bisik membicarakan penampilan Zee.
"Mau melamar pekerjaan di perusahaan sebesar ini tapi berpenampilan seperti mau pergi ke supermarket" Zee mengabaikan komentar itu dan ia masuk ke ruang interview.
Dan di sana sudah ada dua pria dan satu wanita yang akan meng-interview para calon karyawan.
Zee di persilahkan duduk di kursi yang sudah di sediakan. Dua pria di depan nya itu tersenyum ramah pada Zee, berbeda hal nya dengan satu wanita yang duduk di antara kedua pria itu. Wanita itu tampak sinis pada Zee, bahkan menatap Zee seperti mengintimidasi. Zee merasa tak asing dengan wanita ini, dan setelah di ingat ingat, ia tahu wanita ini adalah Sabina Mahendra. Salah seorang model yang wajah nya hampir ada di setiap majalah.
"Jadi, silakan perkenalkan diri mu" kata salah seorang pria di depan nya.
Sebelum memperkenalkan diri, Zee menarik nafas dalam dalam dan kemudian menyunggingkan senyum.
"Nama Saya Zendaya, biasa di panggil Zee. Usia saya 22 tahun dan saya anak tunggal dari kedua orang tua saya" jawab Zee dengan lugas.
Wanita itu membuka berkas yang berisi CV Zee, begitu juga dengan dua pria lain nya. Interview pun mulai berjalan, dan Zee selalu mampu memberikan jawaban yang bagus. Kedua pria itu tampak menyukai rasa percaya diri Zee dan kecerdasan nya apa lagi Zee tampak sangat tenang, namun berbeda dengan Sabina.
"Kenapa kami harus menerima mu bekerja di perusahaan besar ini?" hingga tiba pertanyaan itu di ajukan oleh Sabina dengan senyum miring di bibir nya.
"Saya orang yang percaya diri, pekerja keras dan giat, Bu. Saya berasal dari sebuah desa kecil, dan ketika saya memiliki kesempatan untuk berkuliah di kota, saya bertekad akan menyelesaikan kuliah saya selama 3,5 tahun dengan nilai tinggi dan saya berhasil mencapai target saya. Jadi saya sangat yakin, saya bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan," jawab Zee dengan percaya diri
"Jadi itu kelebihan mu?" tanya Sabina.
"Iya, Bu," jawab Zee pasti.
"Lalu apa kekurangan mu menurut mu?" tanya Sabina lagi, Zee tak bisa langsung menjawab. Ia masih memikirkan jawaban yang tepat, namun belum sempat Zee berbicara, Sabina sudah kembali berkata "Kekurangan mu adalah apa yang sangat kami butuhkan," tegas Sabina yang membuat Zee mengernyit bingung.
"Karyawan yang kami butuhkan adalah yang percaya diri, pintar dan berpenampilan menarik itu juga point yang sangat penting. Dan kamu sangat tidak sesuai dengan kriteria kami, jadi kami bisa memastikan kamu tidak akan di terima di perusahaan ini."
Zendaya tercengang, sebuah jawaban yang tak pernah ia sangka di interview kerja nya. Zendaya berfikir, hanya teman teman kampus nya yang akan mengolok olok penampilan nya namun di sebuah perusahaan sebesar seperti ini pun, ternyata penampilan nya tetap di permasalahkan.
Zendaya kembali menarik nafas dan tetap menyunggingkan senyum meskipun hati nya begitu sakit.
"Saya ... saya bisa memperbaiki penampilan saya, Bu" ujar Zee namun Sabina menggeleng tegas.
"Pintu keluar nya di sana, masih ada banyak calon karyawan yang menunggu untuk di interview," tegas Sabina yang langsung memporak porandakan perasaan dan harga diri Zendaya, rasa percaya diri nya musnah seketika.
.........
Seminggu telah berlalu semenjak penolakan Sabina pada Zendaya dengan begitu memalukan, Zee tak bisa melupakan apa yang di katakan Sabina pada nya.
Zee mencoba mencari pekerjaan yang lain namun mencari pekerjaan di kota besar memang tidak mudah. Rasa percaya diri Zee yang dulu ia pegang teguh kini sudah terhempas begitu saja.
Zee berdiri di depan cermin, ia mengambil make up milik nya yang hanya seadanya. Zee mencoba meng aplikasikan make up itu ke wajah nya namun Zee memang tak pandai memakai make up dan itu membuat nya semakin frustasi.
Zee kembali memikirkan apa yang di alami nya selama ia tinggal di kota besar ini, apa lagi masa masa kuliah nya. Dimana sebagian besar teman teman nya selalu meremehkan nya dan menertawakan nya hanya karena penampilan nya.
"Apa itu cantik?" Zendaya bertanya pada pantulan diri nya sendiri di cermin. Ia mengusap alis nya yang asli, memegang hidung nya yang mungil, dan menangkup kedua pipi nya yang sebenarnya kulit wajah nya itu bagus.
"Zee..." terdengar suara sang Ibu beramaan dengan pintu yang terbuka "Ada apa? Belum mendapatkan pekerjaan lagi?"
"Belum, Ma. Aku..." mata Zee sudah berkaca kaca dan suara nya tercekat di tenggorokan nya "Aku rasa tidak akan ada perusahaan yang mau mempekerjakan ku, Ma," kata Zee lirih.
"Jangan putus asa, Nak. Mama yakin pasti nanti kamu mendapatkan pekerjaan seperti yang kamu mau."
Zee hanya menanggapi ucapan Mama nya itu dengan senyum.
"Sebenarnya, Mama memutuskan mau bekerja," kata Bu Susan yang tentu saja membuat Zee terkejut.
"Kerja apa? Mama kan sakit, " ucap Zee.
"Kerja jadi pembantu, Bu Umi kemarin cari orang untuk bekerja di rumah teman boss nya."
"Pembantu?" lirih Zee.
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Cinta Suci
masa cm gk bisa make up gk cantik di olok
2023-01-01
0
May Tanty
awal cerita yg bagus
2022-12-11
0
Neng Alifa
memang iya,nggak dipungkiri kalo kerja liat penampilan jg,minimal rapi dan bersih. kalo kata HRD mencerminkan kepribadian kita jg.entahlahhh...
2022-07-19
0