Alex mengendarai mobilnya menuju klub malam di tengah kota. Sambil menelpon teman-temannya untuk memastikan mereka sudah kumpul di tempat biasa. Alex menghentikan mobilnya di tepi jalan. Seorang gadis remaja sudah dipesannya untuk menemaninya klubing. Gadis itu mengenakan dress kuno, rambutnya dikepang dua. Terlihat lugu dan polos. Alex tersenyum melihat mangsanya yang belum berpengalaman.
Alex tak turun dari mobil. Dia bukan lelaki yang mau melakukan hal manis pada wanita. Suara klakson ditekan satu kali olehnya agar gadis itu masuk mobilnya. Segera gadis itu masuk mobilnya. Dia duduk di samping Alex.
"Tak ada baju yang lebih seksi?" tanya Alex.
"Maaf Kak, aku gak punya baju yang terbuka, sebelumnya aku berhijab."
"Kau berhijab? Terus kenapa membuka hijab?" tanya Alex.
"Aku butuh uang untuk membeli handphone dan baju baru, teman-teman mengejekku karena aku culun dan kuno."
Alex menghela nafas dalam-dalam mendengar pengakuan gadis remaja itu.
"Seharusnya kau mempertahankan hijabmu, malah terjun ke pekerjaan kotor seperti ini, di mana kehormatanmu?" Emosi Alex ke luar.
Gadis muda itu terkejut mendengar Alex memarahinya. Dia hanya menundukkan kepalanya. Terdiam.
"Hijab itu sebuah kehormatan untuk seorang muslim, heh!" Alex malah memarahi gadis remaja itu. Dia heran kenapa semudah itu dia melepas hijabnya hanya demi uang. Sangat berbeda dengan Sophia yang selalu mempertahankan kehormatannya. Hijab bagi Sophia seperti nyawanya. Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
"Maaf Kak, aku butuh uang, aku malu miskin selalu dihina."
"Heh! Miskin hati demi uang, bahkan kehormatanmu sangat murah." Alex kembali memarahinya.
Gadis remaja itu menangis. Dia menceritakan betapa malunya dia yang selalu dibulli karena culun dan kuno. Ditambah lagi miskin.
Alex mengambil amplop di tas kerja miliknya. Kemudian melemparnya ke pangkuan gadis remaja itu.
Pluuuk ...
"Ambil! Pakai hijabmu lagi! Jangan memalukan agamamu!" pekik Alex.
"Ini untukku Kak?" Gadis remaja itu mengambil amplop di pangkuannya.
"Iya, kau dengar perkataanku tadi?" Alex kembali mengingatkannya.
Gadis muda itu mengangguk.
"Kalau kau ingin punya banyak uang, kerja! Pakai hijabmu! Jangan dilepas lagi!" ujar Alex tiba-tiba menasehati seolah dia tahu pentingnya hijab untuk seorang wanita. Padahal dia tahu itu dari Sophia. Bagi Alex Shopia wanita sholeha yang suci bahkan Alex sendiri tak pantas menyentuhnya.
"Baik, makasih Kak."
"Keluar!" perintah Alex. Dia sudah tak bernafsu. Pantang baginya menodai gadis berhijab. Semua itu mengingatkannya pada Sophia.
Gadis remaja itu mengangguk, kemudian ke luar dari mobil Alex. Dia tersenyum mendapatkan uang yang dibutuhkannya.
Alex kembali menyetir mobilnya. Melaju menuju klub malam tempatnya janjian bersama teman-temannya. Dia tak jadi memesan wanita untuk klubing dan bermalam dengannya.
Sampai di klub, Alex masuk ke dalam. Dia melihat teman-temannya yang sudah duduk menunggunya. Mereka melambaikan tangan. Memberi kode agar Alex datang. Segera Alex menghampiri mereka.
Suara musik dengan tempo beat dan grouvy terdengar kencang. Banyak orang mabuk dan bergoyang sepuasnya. Mengerakkan tangan dan kaki mereka sesuai irama. DJ memutar musik sesuai musik yang digemari pengunjung. Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
Alex duduk di sofa. Dia duduk bersama teman-temannya. Kebetulan malam itu Alex begitu happy. Dia ikut minum dan main kartu bersama teman-temannya.
"Lex, emangnya Sophia mengizinkanmu nongkrong di tempat maksiat kaya gini?" tanya Key.
"Seharusnya juga lo nongrong di masjid," tambah Theo.
"Hidup butuh hiburan, memangnya aku harus berubah atas keinginannya?" ujar Alex.
"Kasihan Sophia Lex," ucap Key.
"Iya, kalau gue punya istri kaya Sophia, gak akan macem-macem. Dekem aja di rumah," tambah Theo.
Alex hanya tersenyum. Kembali menambah alkohol di gelasnya sambil memperhatikan orang-orang asyik berjoget.
"Tumben gak mesen cewek?" tanya Key. Tak biasanya Alex tak memesan wanita untuk menemaninya minum bahkan untuk bermalam usai klubing.
"Loe mau nyari mangsa di sini ya?" tanya Theo.
"Gue gak suka second, cewek di sini udah gak fresh," sahut Alex.
"Casanova sejati lo," ujar Key.
Mereka terus berbincang sambil minum dan bermain kartu. Tak lama perhatian mereka terpecah dengan kedatangan seorang wanita berhijab. Dia terlihat berbicara dengan seorang lelaki yang sedang mabuk sambil berjoget.
"Ribut apaan sih?" tanya Key.
"Kok ada wanita berhijab di klub malam?" ujar Theo yang heran.
Alex memperhatikan wanita berhijab itu. Wanita yang berpakaian gamis hitam senada dengan hijabnya, tak jauh dengan penampilan Sophia yang terkadang berpakaian seperti itu. Wanita berhijab itu terlihat menangis berbicara dengan lelaki yang berjoget. Entah kenapa Alex penasaran.
"Mas pulanglah! Ku mohon!"
"Siapa kau mengaturku, bodoh!"
"Mas, jangan minum-minuman keras, dosa Mas, pulanglah! Ku mohon!"
Plaaak ...
Lelaki itu menampar istrinya sendiri di depan semua orang. Istrinya hanya menangis memegang pipinya yang memerah karena tamparan itu.
"Membosankan hidup denganmu!"
"Mas, ayo pulang!" Wanita berhijab masih berusaha membujuk suaminya. Tapi karena suaminya masih diam tak mau pulang, dia menarik tangan suaminya. Namun justru didorong hingga terjatuh ke lantai. Orang-orang bukannya menolong malah menghujatnya.
"Sok alim."
"Sok suci."
"Huh! Orang gila!"
Tiba-tiba Alex menghampiri wanita berhijab yang terjatuh ke lantai. Dia membantunya bangun.
"Apa kalian semua tak punya hati? Menghujat wanita yang sama sekali tak mengganggu kalian!" bentak Alex.
Semua orang terdiam. Apa yang diucapkan Alex memberi tamparan pada mereka semua. Wanita berhijab itu memang tak mengusik mereka, dia hanya ingin suaminya pulang.
"Makasih Tuan," ucap wanita berhijab.
Alex hanya mengangguk. Kemudian menghampiri lelaki yang disebut suami oleh wanita berhijab tadi.
Dug ...
Alex memukul lelaki itu. Dia kesal padanya.
"Kau memukulku?" Suami berhijab itu memegang pipinya yang memar karena pukulan Alex. Dia protes karena Alex memukulnya yang tak kenal dengannya.
"Iya, banci beraninya sama cewek," sahut Alex.
"Kau!" Lelaki itu emosi. Membalas Alex namun ditahan tangan Alex. Akhirnya mereka baku hantam, hingga lelaki itu terjatuh ke lantai. Dia babak belur dihajar Alex.
Melihat lelaki itu sudah jatuh, Alex menghampirinya. Meraih kerah bajunya hendak memberikan kepalan tangannya kembali, namun ditahan istrinya.
"Hentikan Tuan! Maafkan suami saya," ucap wanita berhijab itu yang sudah berlinang air mata.
"Kau dengar! Kalau bukan permintaan istrimu, aku sudah membunuhmu," ucap Alex sambil menatap lelaki itu dengan tatapan tajam yang begitu dingin.
Lelaki itu hanya mengangguk. Dia tak berani melawan Alex yang menakutkan. Apalagi istrinya sudah membelanya yang tadi sudah dilukainya.
Alex melepaskan tangannya dari kerah baju lelaki itu. Dia berjalan memecah kerumunan menuju pintu ke luar. Tatapan matanya lurus ke depan, dingin dan sunyi. Dari belakang Key dan Theo berjalan menyusulnya. Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
"Lex," panggil Key.
"Mau ke mana?" tanya Theo.
Alex menghentikan langkahnya. Menoleh ke belakang. Dua temannya berada tak jauh darinya.
"Pulang," sahut Alex.
Key dan Theo terkejut. Biasanya Alex nongkrong sampai larut malam bahkan pernah sampai pagi. Baru jam 12 malam dia sudah mau pulang.
"Tumben, baru jam 12 Lex," ucap Key.
"Gak mau gue pesenin cewek baru?" tanya Theo.
Alex tak menyahut. Dia berbalik. Kembali berjalan meninggalkan kedua temannya. Alex mengendarai mobilnya menuju ke rumahnya. Di perjalanan dia teringat wanita berhijab tadi yang meminta suaminya pulang. Mungkin suatu hari nanti Sophia akan seperti itu.
"Sophia, apa iblis sepertiku ini benar-benar suamimu?" batin Alex.
Di dalam kehampaannya Alex terus memikirkan Sophia. Wanita sholeha yang akhir-akhir ini mengusik hidupnya. Memberi cahaya dan kehangatan. Begitu lembut dan meneduhkan jiwa.
Alex mengendarai mobilnya secepatnya. Dia kembali ke rumahnya. Baru sampai Alex langsung berjalan menuju ke kamarnya. Dia masuk ke dalam kamar. Matanya menyapu semua sisi ruangan.
"Di mana Sophia?" Alex terkejut tak mendapati sang istri. Dia berjalan ke toilet mencari Sophia tapi tak kunjung menemukannya. Hanya segelas susu di atas laci berserta sebuah memo untuknya. Alex mengambil susu dan memo itu dan membacanya.
"Mas jangan lupa minum susunya." Alex tersenyum tipis membaca memo itu.
"Pesan kekanak-kanakan ini lagi, tapi aku ...," batin Alex. Entah kenapa memo itu cukup membuatnya senang. Beberapa saat matanya beralih ke segelas susu di tangannya.
"Sudah dingin, lagi pula aku tak suka susu," ujar Alex. Dia membawa susu itu ke luar dari kamarnya. Alex menuruni tangga. Langkahnya perlahan menuju dapur. Dia berdiri di depan tempat cuci piring, hendak membuang susu buatan Sophia, namun terdengar suara menegurnya. Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
"Tuan, susunya jangan dibuang!" tegur Bi Inem. Pembantu paruh baya itu berdiri tak jauh darinya.
Alex menoleh ke arah Bi Inem dengan susu yang masih di tangannya.
"Memangnya kenapa Bi?" tanya Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Sweet Girl
Buat istri mu tuuu Khusushon buat kamu.
2024-04-05
0
Sweet Girl
Wah luar biasa Alex, semoga cepat dapat Hidayah kamu Lex...
2024-04-05
0
Sweet Girl
Ciiieee inget kata kata istrinya.....
2024-04-05
0