Sophia sudah cantik dan anggun mengenakan gaun pengantin muslim berwarna putih. Dia duduk di ruang rias. Kakaknya Nada menghampiri Sophia yang sedang dipuji-puji Bibi Fatimah karena kecantikannya yang terpancar. Ini pertama kalinya Sophia menggunakan make up, wajahnya sangat berbeda dari sebelumnya, bak boneka barbie yang cantik jelita.
"Masya Allah cantik sekali keponakan Bibi yang satu ini," puji Bibi Fatimah yang dari tadi terus memuji Sophia.
"Alhamdulillah, terimakasih Bi," sahut Sophia dengan senyuman manis khasnya.
"Suamimu akan terkagum-kagum melihat bidadari cantik ini." Bibi Fatimah kembali memuji.
"Bibi ...," ucap Sophia malu-malu hingga pipinya memerah.
"Tapi sayang, calon suamimu itu ...." Nada menggeleng sambil tersenyum tipis pada Sophia.
"Nada, hari ini hari bahagia Sophia, lebih baik kita mendoakan untuk kebahagiaannya," ujar Bibi Fatimah.
Nada menarik nafas dan menghembuskannya. Seakan dia menahan emosinya yang tadi sempat naik ketika hendak menyebut Alex.
"Selamat ya Sophia, kakak ikut senang, akhirnya kau menikah juga," kata Nada.
"Makasih Kak," sahut Sophia.
"Semoga calon suamimu bisa seperti Hanan suamiku yang baik dan bijak," ucap Nada membanggakan suaminya di depan Sophia.
"Amin," sahut Bibi Fatimah dan Sophia.
Tak lama masuk asisten Sophia bernama Aiko Sasmita masuk ke dalam ruang rias. Dia menghampiri Sophia yang duduk ditemani Bibi Fatimah dan Nada. Aiko meminta Sophia untuk bicara empat mata. Sophia pun ke sudut ruangan bersama Aiko.
"Ada apa Aiko?" tanya Sophia.
"Sophia calon suamimu," jawab Aiko.
"Alex?" tanya Sophia.
"Tadi di parkiran apartemen aku ...," jawab Aiko.
"Apa?" tanya Sophia.
Aiko mendekat ke telinga Sophia, membisikkan sesuatu yang dilihat Aiko tadi.
"Maaf Sophia, aku tak sengaja melihatnya, aku tidak tahu kalau itu mobil calon suamimu," ucap Aiko.
"Tidak apa-apa," sahut Sophia.
"Apa kau yakin menikahinya Sophia? Dia bukan lelaki yang baik," ujar Aiko.
Sophia tersenyum. Wajahnya tak menunjukkan kesedihan. Seikhlas itu Sophia menerima Alex yang akan menjadi suaminya.
"Insya Allah aku yakin," jawab Sophia.
"Kenapa? Kau menjatuhkan dirimu dalam jurang yang entah berapa kedalamannya, bagaimana jika tak ada ujungnya, Sophia?" tanya Aiko.
"Aku akan berusaha mendakinya jika aku terjatuh meskipun tak tahu kapan sampai di atas," jawab Sophia.
"Semoga kau bahagia Sophia," ucap Aiko.
"Terimakasih Aiko," sahut Sophia.
Mata Aiko berkaca-kaca, melihat Sophia yang begitu tegar, wanita yang tak pernah mengeluh atas apapun yang terjadi padanya. Aiko sangat mengenal Sophia. Dari SMP mereka sudah menjadi sahabat. Aiko yang mengajari Sophia badminton dan melupakan kesedihannya karena kematian ayahnya. Sophia sampai jadi pemain bulu tangkis handal bersama Aiko. Mereka ikut berbagai perlombaan bulu tangkis, namun pada suatu ketika Sophia tak datang saat final bulu tangkis bersama Aiko. Dia juga pindah sekolah. Aiko tak pernah bertemu Sophia kembali. Baru satu tahun ini Aiko kembali bertemu Sophia dan menjadi asisten pribadinya. Aiko tahu banyak tentang Sophia, bahkan penyakit yang dideritanya. Hanya Aiko dan Sekretaris Wang yang mengetahui kondisi kesehatan Sophia.
Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
Di basemant apartemen Harold, Alex berada di dalam mobil dengan seorang gadis cantik. Dia seorang model cantik yang baru saja menitih karir. Alex tak sengaja bertemu dengannya dan membawanya masuk ke dalam mobil.
"Apa ini hari pernikahan Tuanku?"
"Kenapa kau harus ikut campur?"
"Aku hanya tidak mengerti, Anda masih sempatnya memintaku untuk bermesraan sepagi ini."
Alex memegang amplop, memberikannya pada wanita yang duduk di sampingnya.
"Pergilah!" perintah Alex.
"Aku suka ini, Tuanku tahu saja kalau aku sepi job." Model cantik itu memegang amplop, menciumnya lalu ke luar dari mobil Alex.
"Sampah." Alex tersenyum sinis. Semua wanita di matanya hanya seperti barang ketika sudah dibuka bungkusnya dianggap sampah yang tak berguna lagi.
Sopir masuk ke dalam mobil setelah model cantik itu ke luar. Segera mengendarai mobilnya menuju ke Gedung Rose Golden.
Pukul 9 pagi, akad nikah itu akan dimulai. Paman Harun sudah duduk bersama penghulu dan tamu undangan sudah siap. Mereka menunggu kedatangan Alex dan keluarganya.
"Di mana Alex? Kenapa jam segini belum datang?" Sekretaris Wang cemas. Dia berdiri di belakang tempat akad. Bolak-balik melihat jam di tangannya.
"Sophia, apa ucapannya bisa dipercaya? Kenapa kau harus memilihnya?" Sekretaris Wang menggerutu dan kesal. Dia tak habis pikir Sophia mau menikahi Alex. Dilihat dari segi manapun Alex tidak ada baiknya, tak pantas untuk wanita sholeha seperti Sophia.
Tak lama Alex dan keluarganya masuk ke dalam gedung pernikahan itu. Paman Harun dan semua orang tersenyum bahagia melihat kedatangannya.
"Alhamdulillah," ucap Paman Harun melihat Alex dengan wajah berseri. Memanjatkan doa agar lelaki yang di depannya, menjadi imam dunia akhirat untuk Sophia.
Alex dan keluarganya duduk di tempat akad sedangkan Sophia duduk di tempat yang terpisah dari Alex. Tempat yang tak jauh dari tempat Alex duduk. Mata Alex melihat ke sekeliling mencari Sophia.
"Mana Sophia?" Alex terus mencari. Hingga matanya terhenti saat melihat wanita secantik boneka barbie yang tak jauh darinya.
"Apa itu Sophia? cantik sekali," batin Alex memandang Sophia yang mulai menundukkan kepalanya saat Alex menatapnya dalam.
"Jual mahal, awas saja! Aku akan merobek semua penutup itu," batin Alex. Dia tak suka melihat Sophia yang menundukkan kepalanya saat Alex ingin melihat kecantikannya.
"Sabar cah bagus, mari akad dulu biar halal," ucap penghulu.
Alex tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke penghulu di depannya.
"Mari kita mulai akadnya," ujar penghulu.
Alex mengangguk.
Akad itu pun dimulai. Penghulu menjadi wali hakim untuk Sophia karena Paman Harun adik ibunya Sophia. Sedangkan ayah Sophia anak tunggal dari keluarganya. Sophia hanya memiliki kakak perempuan. Jadi yang menjadi wali nikahnya wali hakim.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Alex Sebastian bin Ferdi Sebastian dengan Sophia Thalia dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap penghulu sambil menyalami tangan Alex.
"Saya terima nikah dan kawinnya Sophia Thalia binti Arsetya Hadikusuma Wijaksana dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," sahut Alex.
"Sah?" tanya penghulu.
"Sah," jawab semua orang yang hadir di tempat itu.
"Alhamdulillah," ucap semua orang.
Penghulu membacakan doa untuk kedua mempelai. Semua orang mengaminkannya.
Sophia meneteskan air mata. Tak pernah terbayangkan akan berada dititik itu. Kini dia sudah sah menjadi istri Alex. Sophia membaca doa untuk Alex, di dalam hatinya berharap semua kebaikan untuk suaminya itu.
"Sophia, tersenyumlah, sekarang kau sudah menjadi seorang istri," ucap Bibi Fatimah mengelus bahunya.
"Iya Bibi, alhamdulillah," sahut Sophia.
Setelah acara akad nikah, Sophia dan Alex berdiri di atas pelaminan menyalami tamu yang mengucapkan selamat untuk mereka. Baik dari keluarga, sahabat, rekan bisnis maupun kenalan.
Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
"Sial tamunya padat sekali, ingin rasanya ku cium bibir merah itu," batin Alex melirik bibir merah Sophia. Sekilas Sophia menengok ke samping, melirik Alex yang melihat wajahnya. Sophia langsung menunduk malu.
"Sophia, lihat ke sini, aku ingin melihat wajah cantikmu," bisik Alex.
"Banyak tamu, aku selesaikan dulu," sahut Sophia pelan.
"Selalu jual mahal, membuatku tak sabaran," batin Alex.
Tamu terus berdatangan. Keluarga dari kedua belah pihak juga menyapa dan berbaur dengan tamu yang datang. Maklum Alex dan Sophia sama-sama pebisnis yang dikenal banyak orang. Tamu yang datang berasal dari segala jenis kalangan dan profesi. Begitupun dengan teman klubing Alex juga datang. Mereka masih tak percaya melihat Alex bersanding dengan Sophia.
"Lihat Alex, apa kita sedang mimpi?" tanya Key.
"Mau ku gampar biar bangun?" tanya Theo.
"Jangan dong, gue cuma masih gak percaya, Alex bisa menikah dengan Sophia, bagaikan air yang menyejukkan dan api yang panas," ucap Key.
"Dua hal yang sangat berbeda, bisa bersatu ya?" ujar Theo.
Mereka menggeleng. Seperti mimpi melihat Alex sahabatnya yang penuh dosa bisa bersama Sophia yang dianggap ahli surga.
Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
Siang hari, Sophia dan Alex berganti baju pengantin di ruang rias. Sophia masuk ke dalam kamar yang ditujukan untuk ganti baju, tiba-tiba Alex masuk. Sophia terkejut melihat Alex.
"Astagfirullah," ucap Sophia yang hendak melepas gaun pengantin yang dikenakannya. Dengan spontan langsung menutup dadanya kembali. Melihat itu, Alex mendekati Sophia dan berdiri di belakangnya.
"Kenapa berhenti? Bukankah kita sudah halal?" tanya Alex sambil meraba lengan Sophia.
Sophia menelan ludahnya. Dia tak menyangka Alex akan menyusulnya ke dalam.
"Ayo buka Sophia! Atau kau ingin aku yang membukanya?" tanya Alex.
Deg ...
Jantung Sophia berdebar tak karuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Ina
awas lo bambang abis lo clup lo campakkan 😑
2022-08-10
0
MUKAYAH SUGINO
sabar bang alex
2022-06-29
1
Mbah Edhok
tidak ada sabar-sabarnya di alex
2022-06-18
1